8
TB paru dewasa
TB ekstraparu
TB anak
9
9
SPUTUM
Diagnosa : S P
S = Sewaktu. Di FASYANKES
P = Pagi (bangun tidur. dirumah pasien)
Kualitas : Muko purulent. Kuning kehijauan,
3 5 cc
SLIDE
Kualitas : Kerataan. Ketebalan.
Ukuran 2 X 3 cm ditengah
Pewarnaan : Ziehl Neelsen. gold standar
Pembacaan : Skala IUATLD
Negative (neg)
Scan ty .
1+
2+
3+
Sistem Pembobotan (scoring system)
gejala dan pemeriksaan penunjang Diagnosis TB ANAK.
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak jelas Laporan keluarga, BTA (+)
BTA (-) atau tidak tahu
Uji tuberkulin negatif Positif ( 10 mm,
atau 5 mm
pada keadaan
imunosupresi)
Berat badan / keadaan Bawah garis merah Klinis gizi buruk (BB/U
gizi (KMS) atau BB/U < 80% < 60%)
14
Kategori 1:
2(HRZE)/4(HR)3
Kategori 2:
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Sisipan (HRZE)
Kategori Anak:
2(HRZ)/4(HR) 15
15
PEMANTAUAN DAN TINDAK LANJUT PENGOBATAN TB
= Periksa ulang sputum SP
KATEGORI 1 1 2 3 4 5 6 AP
2 HRZE /
4 H3R3
(+) (-) (-) (-) SEMBUH
(+) Gagal Kat. 1 / Susp. MDR
(+) sisipan 3 4 5 6 7 AP
KATEGORI 2 1 2 3 4 5 6 7 8 AP
2 HRZES / HRZE /
5 H3R3E3
(+) (-) (-) (-) SEMBUH
(+) Suspek MDR
(+) sisipan 4 5 6 7 8 9 AP
KATEGORI 1 1 2 3 4 5 6 AP
2 HRZE /
4 H3R3
(-) (-) PENGOBATAN LENGKAP
(+) Sisipan kategori 1 16
Pemantauan pengobatan pasien
TB Anak
Pasien TB anak sebaiknya dipantau setiap 2
minggu selama fase intensif, dan sekali sebulan
pada fase lanjutan
Pada setiap kunjungan dievaluasi respon
pengobatan, kepatuhan, toleransi dan
kemungkinan adanya efek samping obat.
Pada pasien TB anak BTA positif: pemantauan
sputum harus dilakukan pada akhir bulan ke2, ke5
dan ke6.
Foto rontgen tidak rutin dilakukan
DOSIS & EFEK SAMPING OBAT
Dosis Dosis
Nama Obat harian maksimal Efek samping
(mg/kgBB (mg
/ /hari)
hari)
Isoniazid 10 (7-15) 300 Hepatitis, neuritis perifer,
(H) hipersensitivitis
Rifampisin 15 (10-20) 600 Gastrointestinal, reaksi kulit,
(R) hepatitis, trombositopenia,
peningkatan enzim hati, cairan
tubuh berwarna oranye kemerahan
Pirazinamid 35 (30-40) - Toksisitas hepar, artralgia,
(Z) gastrointestinal
TB Tulang/sendi 2HRZE 10 HR
TB Millier
TB Meningitis
Bayi <5 kg pemberian OAT secara terpisah
Kombinasi (bukan KDT)
Sering digunakan:
Prednison dosis 2 mg/kg/ hari, hingga 4 mg/kg/hari pada kasus sakit berat, dosis
maksimal 60 mg/hari selama 4 minggu.
22
TUGAS PENGAWAS MINUM OBAT (PMO)
* Melakukan pengawasan terhadap penderita dalam
minum obat anti tuberkulosis (OAT)
23
Suspek TB-MDR
RS Rujukan TB-MDR
Bila
Laboratorium rujukan TB MDR
hasil
(+)
Pemeriksaan:
Sputum SP/PS
Biakan M.Tb
Uji resistensi
Strategi Pengobatan MDR/XDR WHO
Tiga pendekatan pengobatan:
Paduan standard
Paduan empirik
Paduan disesuaikan masing-masing pasien
(Ideal, tapi tergantung sumber daya & sarana)
Pilihan berdasarkan:
Ketersediaan OAT lini kedua (second-line)
Pola resistensi setempat dan riwayat penggunaan OAT
lini kedua
Uji kepekaan obat lini pertama dan kedua
Prinsip Pengobatan
Gejala klinis
Konversi dahak & biakan
Pemeriksaan tiap bulan (tahap
awal) & tiap 2 bulan (tahap
lanjuan)
masa pengobatan
1 2 3 4 5 6 20
5 3
Directly Observed
Treatment Short-course
Pencatatan Baku Pengobatan
Monitoring dan jangka pendek dgn
evaluasi pengawasan langsung
32
33
Yang dipantau :
Gejala/keluhan TB, efek samping INH, pemeriksaan fisik
(BB, suhu tubuh, tanda ikterus dan pembesaran KGB),
kepatuhan pasien (selama pemberian INH)
TERIMA KASIH