Anda di halaman 1dari 14

Oleh:

Siti Aminah Marasabessy


P07172314005
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang
berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan
menggunakan mikroskop. Mikroorganisme terdapat dimana-
mana. Interaksinya dengan sesama mikroorganisme ataupun
organisme lain dapat berlangsung dengan cara yang aman
dan menguntungkan maupun merugikan (Pratiwi,2008)
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang
dapat mengakibatkan penyakit tuberculosis pada manusia.
Tuberculosis itu sendiri merupakan salah satu penyakit yang
mematikan dan berbahaya di dunia. Tuberculosis merupakan
penyakit berbahaya ke-3 yang menyebabkan kematian
didunia setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran
pernapasan, dan merupakan nomor satu dari golongan
penyakit infeksi.
Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan
pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk
mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama baksil Koch.
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab
penyakit tuberkulosa (TBC) (Wikipedia, 2010).
Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai
Koch Pulmonum (KP).
Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis.
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Upaordo : Corynebacterineae
Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium tuberculosis
1. Bentuk.
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau agak bengkok dengan ukuran
0,2-0,4 x 1-4 um. Pewarnaan Ziehl-Neelsen dipergunakan untuk identifikasi bakteri tahan
asam.
2. Penanaman.
Kuman ini tumbuh lambat, koloni tampak setelah lebih kurang 2 minggu bahkan
kadang-kadang setelah 6-8 minggu. Suhu optimum 37C, tidak tumbuh pada suhu 25C
atau lebih dari 40C. Medium padat yang biasa dipergunakan adalah Lowenstein-Jensen.
PH optimum 6,4 - 7,0.
3. Sifat-sifat.
Mycobacterium tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag (Indah, 2010).
Bakteri Mycobacterium memiliki sifat tidak tahan panas serta akan mati pada 6C selama
15-20 menit. Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena sinar matahari lansung selama 2
jam. Dalam dahak, bakteri mycobacterium dapat bertahan selama 20-30 jam. Basil yang
berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini apabila
berada dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat disimpan dalam lemari
dengan suhu 20C selama 2 tahun. Mycobacterim tahan terhadap berbagai chemicalia dan
disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini
dihancurkan oleh yodium tinctur dalam 5 menit, dengan alkohol 80 % akan hancur dalam
2-10 menit (Hiswani M.Kes, 2010).Basil Mycobacterium tuberculosis tidak dapat
diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila
diwarnai sekali dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan
alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri ini termasuk dalam bakteri
tahan asam. Mycobacterium tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia
dari pada bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhan
bergerombol.
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang
tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC dapat
menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua,
muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Apabila seseorang
sudah terpapar dengan bakteri penyebab tuberculosis akan
berakibat buruk seperti menurunkan daya kerja atau
produktivitas kerja, menularkan kepada orang lain terutama
pada keluarga yang bertempat tinggal serumah, dan dapat
menyebabkan kematian. Pada penyakit tuberkulosis jaringan
pang paling sering diserang adalah paru-paru (95,9 %)
(Hiswani M.Kes, 2010).
Saat Mycobacterium tuberculosis berhasil menginfeksi paru-
paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang
berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi
imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui
pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.
Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di
sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi
dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya
terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen (Anonim d,
2010)
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk
ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan
mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak.
Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-
paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum
(dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat
diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebihdan
positif terinfeksi TBC (Anonim d, 2010).
a. Bahan pemeriksaan.
Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan perlu diperhatikan waktu
pengambilan, tempat penampungan, waktu penyimpanan dan cara
pengiriman bahan pemeriksaan. Pada pemeriksaan laboratorium tuberkulosis
ada beberapa macam bahan pemeriksaan yaitu:
Sputum (dahak), harus benar-benar dahak, bukan ingus juga bukan ludah.
Paling baik adalah sputum pagi hari pertama kali keluar. Kalau sukar dapat
sputum yang dikumpulkan selama 24 jam (tidak lebih 10 ml). Tidak
dianjurkan sputum yang dikeluarkan ditempat pemeriksaan.
Air Kemih, Urin pagi hari, pertama kali keluar, merupakan urin pancaran
tengah. Sebaiknya urin kateter.
Air kuras lambung, Umumnya anak-anak atau penderita yang tidak dapat
Mengeluarkan dahak. Tujuan dari kuras lambung untuk mendapatkan dahak
yang tertelan. Dilakukan pagi hari sebelum makan dan harus cepat
dikerjakan.
Bahan-bahan lain, misalnya nanah, cairan cerebrospinal, cairan pleura, dan
usapan tenggorokan.
Cara Pemeriksaan Laboratorium
Penularan tuberkulosis dari seseorang penderita ditentukan oleh
banyaknya kuman yang terdapat dalam paru-paru penderita, pesebaran
kuman tersebut diudara melalui dahak berupa droplet. Penderita TB-
Paru yang mengandung banyak sekali kuman dapat terlihat lansung
dengan mikroskop pada pemeriksaan dahaknya (penderita BTA positif)
adalah sangat menular.
Penderita TB Paru BTA positif mengeluarkan kuman-kuman keudara
dalam bentuk droplet yang sangat kecil pada waktu batuk atau bersin.
Droplet yang sangat kecil ini mongering dengan cepat dan menjadi
droplet yang mengandung kuman tuberkulosis. Dan dapat bertahan
diudara selama beberapa jam.
Droplet yang mengandung kuman ini dapat terhirup oleh orang lain. Jika
kuman tersebut sudah menetap dalam paru dari orang yang
menghirupnya, maka kuman mulai membelah diri (berkembang biak)
dan terjadilah infeksi dari satu orang keorang lain.
Pengobatan TBC harus dilakukan secara tepat sehingga secara tidak
langsung akan mencegah penyebaran penyakit ini. Berikut adalah
beberapa obat yang biasanya digunakandalam pengobatan penyakit TBC:
1. Isoniazid (INH)
Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) ini
merupakan prodruk yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untuk
menimbulkan efek. Bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel
mikrobakteri (Anonim f,2010).
2. Rifampisin / Rifampin
Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan mencegah
transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri (Anonim f,
2010).
3. Pirazinamid
Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan asam
lemak yang diperlukan dalam pertumbuhan bakteri (Anonim f, 2010).
4. Streptomisin
Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat
membunuh sel mikroba dengan cara menghambat sintesis
protein (Anonim f, 2010).
5. Ethambutol
Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu
pembentukan dinding sel bakteri dengan meningkatkan
permeabilitas dinding (Anonim f, 2010).
6. Fluoroquinolone
Fluoroquinolone adalah obat yang menghambat replikasi
bakteri M.tuberculosis. Replikasi dihambat melalui interaksi
dengan enzim gyrase, salah enzim yang mutlak diperlukan
dalam proses replikasi bakteri M. Tuberculosis. Enzim ini
tepatnya bekerja pada proses perubahan struktur DNA dari
bakteri, yaitu perubahan dari struktur double helix menjadi
super coil
Pencegahan terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit ini
merupakan langkahyang paling efektif dan efisien. Adapun yang
dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahanadalah sebagai
berikut:
1. Konsumsi makanan bergizi
Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat.
Produksi leukosit pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap
melawan bakteri TBC yang kemungkinan terhirup. Selain itu,
konsumsi makanan bergizi juga menghindarkan terjadinya
komplikasi berat akibat TBC (Anonim e, 2010).
2. Vaksinasi
Dengan vaksinasi BCG yang benar dan di usia yang tepat, sel-sel darah
putih menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan
bakteri TBC. Meski begitu, vaksinasi ini tidak menjamin penderita
bebas sama sekali dari penyakit TBC, khususnya TBC paru.
Hanya saja kuman TBC yang masuk ke paru-paru tidak
akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Bakteri
juga tidak bisa menembus aliran darah dan komplikasi
pun bisa dihindarkan. Dengan kata lain, karena sudah
divaksin BCG, anak hanya menderita TBC ringan (Anonim
e, 2010).
3. Lingkungan
Lingkungan yang kumuh dan padat akan membuat
penularan TBC berlangsung cepat. Untuk itulah mengapa
lingkungan yang sehat dan kebersihan makanan dan
minuman sangat perlu untuk dijaga (Anonim e, 2010).
Anonim a. 2007. TUBERKULOSIS.
http://www.infeksi.com/index.php?Diakses padatanggal 23 Maret 2010.

Anonim b. 2010. Gejala Klinis TBC. http://daimanshare.com/. Diakses


pada tanggal 23Maret 2010

Anonim c . 2010. Tuberculosis. http://www.Infeksi.com/tuberculosis.


Diakses pada tanggal23 Maret 2010

Anda mungkin juga menyukai