Anda di halaman 1dari 42

Helmintologi

BY: ISNAENI DTN


Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami penyakit dan
ciklus hidup penyakit yang disebabkann oleh
Chestoda

Mahasiswa mampu memahami penyakit dan


ciklus hidup penyakit yang disebabkan oleh
Cacing ancylostoma

Mahasiswa mampu memahami karakteristik


siklus hidup dan vektor Mahasiswa mampu
memahami penyakit dan ciklus hidup penyakit
yang disebabkann oleh trematoda

Mahasiswa mampu memahami karakteristik


siklus hidup dan vektor Mahasiswa mampu
memahami penyakit dan ciklus hidup penyakit
yang disebabkann oleh Nematoda
TUGAS: HELMINTHES
oxyuris (untuk penyakit cacing kremi)
b. Ancylostomiasis (untuk penyakit cacing
tambang) sudah
c. Trichuriasis (untuk penyakit cacing
cambuk)
d. Filariasis (untuk penyakit cacing
filarial
Medical Helminthology
Class Nematoda Ascaris
lumbricoides

Trichuris trichiura
Hookworm
Enterobius vermicularis
Filaria
Trichinella spiralis
Helmintologi
Definisi
ilmu yang mempelajari parasit berupa cacing.
Berdasarkan taksonomi, helmint dibagi
menjadi 2 yaitu
1. Nemathelminthes (cacing gilig, nema= batang)
Berbentuk bulat memanjang dan pada
potongan transversal tampak rongga badan
dan alat-alat.
Cacing ini mempunyai alat kelamin terpisah.
Termasuk didalamnya adalah kelas
nematoda yang dibagi menjadi nematoda
yang hidup di usus dan yang hidup di
jaringan

2. Platyhelminthes (cacing pipih)/FLUKES


Mempunyai badan pipih, tidak berongga dan
biasanya bersifat hemafrodit, dibagi menjadi
keias trematoda (cacing daun) dan cestoda
(cacing pita),
Penyebaran

Migrasi penduduk
Lalulintas
Kepariwisataan
Irigasi
EPIDEMIOLOGI
Telur cacing ini untuk pertumbuhannya perlu
temperature terendah sekitar 18C& tanah lembab.
Kenyataan bahwa daerah panas merupakan.
tempat penyebarannya.

Faktor penyebab:
1. Pembuangan kotoran orang2 yang terinfeksi
di tempat-tempat yang dilewati orang lain
2. Tanah/pasir tempat pembuangan kotoran
(merupakan medium baik bagi larva)
3. Suhu panas dan lembab
4. Populasi miskin dengan orang2 tanpa sepatu.

Di Cina perpindahan cacing terjadi karena pemakaian


pupuk dari kotoran manusia.
Di Indonesia ankilostomasis banyak terjangkit pd.
- karyawan perkebunan karet.
- Orang negro lebih resisten dari orang kulit putih
terhadap Necator americanus
HELMINTHE S (Cacing) yang menjadi
parasit manusia ada 2 Kelompok:
1. Cacing bundar (Roundworms)/flukes
worms: Nematodes:
a. oxyuris (untuk penyakit cacing kremi)
b. Ancylostomiasis (untuk penyakit cacing
tambang)
c. Trichuriasis (untuk penyakit cacing
cambuk)
d. Filariasis (untuk penyakit cacing
filarial)

2. Cacing Pipih (Platyworms):


a. Cestoda (Cacing pita ): Taenia
b. Trematoda (cacing pipih): Schistosoma
NEMATODA (ROUNDWORMS)

a. oxyuris (untuk penyakit


cacing kremi)
b. Ancylostomiasis (untuk
penyakit cacing tambang)
c. Trichuriasis (untuk penyakit
cacing cambuk)
d. Filariasis (untuk penyakit
cacing filarial)
Nematode epidemiology
infections in humans include
ascariasis, trichuriasis, hookworm, hookworm, enterobiasis, strongyloidia
sis, filariasis, andtrichinosis, among others.
The phylum Nematoda, also known as the roundworms, is the second
largest phylum in the animal kingdom, encompassing up to 500,000
species.
Members of Nematoda are elongated, with bilaterally symmetric bodies
that contain an intestinal system and a large body cavity.
Many roundworm species are free living in nature. Recent data have
demonstrated that approximately 60 species of roundworms parasitize
humans. Intestinal roundworm infections constitute the largest group of
helminthic diseases in humans.
According to a 2005 report by the World Health Organization (WHO),
approximately 0.807-1.221 billion humans have ascariasis, 604-795 million
have trichuriasis, and 576-740 million have hookworm infections
worldwide. [1]
Patologi dan simptomatologi
Larva yang menembus kulit rasa gatal.
Bila sejumlah larva menembus paru-paru, maka suatu
waktu dapat bronchitis/pneumonitis.
Penyakit cacing tambang merupakan suatu infeksi
kronis.
Penderita yang terinfeksi kadang tidak tdpt symptom
akut (karena serangan cacing dewasa dapat anemia
(karena kehilangan darah secara terus-menerus).
Seekor cacing dapat menghisap darah 0,1 1,4 cm/hari,
shg penderita yang mengandung 500 ekor cacing
kehilangan darah 50 500 cm/hari.
Cacing dewasa
Sifatnya mengisap darah, & suka berpindah2,
luka bekas isapannya terus mengeluarkan darah.
Karena; mukosa cacing ini mengeluarkan sejenis anti- coagulansia pd.
Mukosa usus tempat mulutnya melekat, Anaemia Hypochrom
Micrositer
Hb bisa turun 2 gr%, & RBC lebih < dari < normal.
Keluhan pasien merasa lemah, masih bisa bekerja, lesu, jantung
berdebardebar.
Anaemi terjadi oleh karena :
> Defesiensi Fe, darah yg diisap, rata2:0,03ml/darah/hr/ekor.
> Berat ringannya anaemi, tgt. jumlah, jenis species cacing, serta
gizi, umur dan daya tahan pasien, serta reinfeksi.
> Ringan jumlah cacing <100, Sedang 100 500,
Berat >500
Siklus hidup cacing Tambang
ancylostomiasis
Ancylostomiasis adalah infeksi cacing
tambang disebabkan oleh cacing gelang
(ancylosduodenale maupun nector
Americanus).

PENULARAN
umumnya melalui telur cacing pindah dari daerah
sekitar
Telur cacing ditemukan di dalam tinja
manusia dan menetas di tanah stl mengeram
1-2 hr.
Setelah telur menetas, larva langsung hidup di
dlm tanah,
Manusia bisa terinfeksi jika bejalan tanpa alas
kaki diatas tanah yg terkontaminasi tinja
manusia karena larva bisa menembus kulit.
Larva sampe ke paru- paru melalui
pembuluh getah bening dan aliran darah
Larvanaik kesaluran penafasan dan tertelan
Selama 1 minggu setelah masuk larva akan
sampai ke usus , larva menancapkan dirinya
dengan kait di dalam mulut cacing kelapisan
usus halus bagian atas dan menghisap darah
Gejala Ancylostomiasis
Ruam yang menonjol dan rasa gata ditempat
masuknya larva pada kulit
Demam, batuk dan bunyi nafasmengi/bengek)
bisa terjadi karena lama berpindah melalui paru
Cacing sering mengakibatkan sakit perut di
bagian atas
Anemia kaenakekurangan zat besi dari
rendahkanya zat protein dalam darah karena
perdarahan
Kehilangan darah, dan BB lambat pertumbuhan
, gagal jantung dan pembengkakan
jaringanyang meluas pada anak- anak

DX: pemeriksaan tinja hasil positif cacaing


Platyhelminthes (Chestoda)
Cacing ini memiliki bentuk pipihserta
tidak memilki rongga tubuh (body
cavity)
Cacing Pipih (Platyworms) terdiri dari:
a. Cestoda (Cacing pita ): Taenia, taenia
solium Taeniasis; enchinococcus
(Blouwworm)
Bersifat hermaprodit bentuk pita yang
bersegmen dan tidak memiliki saluran
pencernaan
Echinococcus memiliki hospes anjing dan
larva membentuk kista di organ2 dalam
b. Trematoda (cacing pipih): Schistosoma
Bersifat hermaprodit kecuali schithosoma
Fasciola (cacing hati) khusus pada
domba
Ancylotomiasis (HOOKWARM)
Cacing tambang pada manusia dikenal
2 jenis yang tsering, yg sebagai berikut:
1. Ancylostoma duodenale yang disebut
jenis dunia lama
2. Necator Americanus yang dikenal :
sebagai jenis dunia baru. inilah
yang dibawa dari Afrika.

Etiologi
a. Necator americanus Tersering
b. Anchylostoma Duodenale
c. Anchylostoma Braziliensis
d. Anchylostoma Caninum (Jarang)
e. Anchylostoma Malayanum
Spesies cestoda usus
Diphyllobothrium latum (cacing pita ikan)
Hymenolepis nana (cacing pita kerdil),
Taenia saginata (cacing pita daging sapi), dan
Taenia solium (cacing pita babi) cysticercosis/Sistiserkosis (Sering
terjadi di negara berkembang >80% dari 50 juta penduduk dunia)

Sistiserkosis terutama mempengaruhi kesehatan dan mata


pencaharian
di negara berkembang di Afrika, Asia dan Amerika Latin dapat
mengakibatkan epilepsi dan kematian manusia, Prevensi:
mengurangi pasar babi yang tidak aman untuk dimakan (WHO,
2011).
Cestoda characteristic
Cestoda adalah organisme yang
unik.
Ujung kepala Cestoda memiliki
kait disebut dengan skoleks
(en: scolex).
Di belakang skoleks terdapat
rangkaian segmen yang masing-
masing disebut proglotid.
Tiap-tiap proglotid memiliki
organ reproduksi jantan dan
betina.
Walaupun mempunyai kait,
akan tetapi cacing ini tidak
mempunyai mulut.
Mereka menyerap nutrisi
menggunakan permukaan
tubuhnya.
Chestoda life cycle

Infeksi cacing: umumnya:


> masuk melalui mulut atau
langsung melalui luka di kulit
(cacing tambang),
> Cacing berupa telur, kista/larva
yg ada di atas tanah terutama
TINJA.
> telur masuk kedalam perut
segera menetas menggerogoti
tubuh.
> Cacing dalam tubuh manusia
akan dapat makanan dari hospes
> Penyerapan nutrisi daya
tahan tubuh lemah penyakit
(sakit)
> (tiap 20 ekor cacing dewasa
mnyedot 2.8 gr KH & 0.7 gr
protein/hari)
Cestoda life cycle
Pertumbuhan Cestoda
1. Telur atau proglotid yang matang terbawa oleh
kotoran manusia ke lingkungan luar.
2. Inang perantara (babi) memakan makanan yang
terkontaminasi telur atau proglotid Taenia solium.
3. Dalam tubuh babi, telur menetas menjadi onkosfer
lalu menjadi heksakant, lalu di otot membentuk
sistiserkus.
4. Sistiserkus pada daging babi yang tidak dimasak
dengan benar dimakan oleh manusia.
5. Dalam usus, Taenia solium muda berkembang
dewasa dan menempel menggunakan skoleks.
6. Setelah reproduksi, proglotid matang yang berisi telur
mulai gugur dan terbawa kotoran.
7. Telur cacing pita babi termakan manusia (bisa terjadi
makanan terkontaminasi/autoinfeksi (infeksi sendiri)
karena tidak mencuci tangan dengan bersih setelah
buang air.
8. Dalam tubuh manusia, telur menetas menjadi
onkosfer lalu menjadi heksakant.
9. Sistiserkus berkembang disemua organ manusia,
umumnya jaringan di bawah kulit, mata dan otak.
Infeksi cacing pita (Taeniasis)
Taeniasis adalah infeksi karena Taenia
solium sedangkan Sistserkosis
merupakan infeksi yg disebabkan
larva cacing yang sama
Siklus hidup mirip cacing pita

Gejala:
Infeksi berlangsung asimtomatis
Kista bisa menyebabkan nyeri sampai
ke otak
Bisa menimbulkan peradangandan
bisa terjadi kejang
DX: Bisa mikroskop, MRI atau Scan
TREMATODA
> disebut cacing pita karena ;hewan ini
mempunyai tubuh yang sangat
panjang).

Cacing pita sejati bersifat hermaprodit


dan memiliki daur hidup yang >
sederhana dari Trematoda.

Cacing pita tidak mengalami fase


aseksual dalam siklus hidupnya.

siklus hidup cacing pita masih tergolong


kompleks karena melibatkan sedikitnya
satu inang perantara, dan satu inang
primer. [1]
Trematoda
Disebut juga cacing isap
adalah kelas dari anggota hewan tak
bertulang belakang yang termasuk
dalam filumPlatyhelminthes.
Jenis cacing Trematoda hidup sebagai
parasit pada hewan dan manusia.
Tubuhnya dilapisi dengan kutikula untuk
menjaga agar tubuhnya tidak tercerna
oleh inangnya dan mempunyai alat
pengisap dan alat kait untuk melekatkan
diri pada inangnya.
Contoh anggota Trematoda: Fasciola
hepatica (cacing hati).
Cacing ini hidup di hati ternak kambing,
biri-biri, sapi, dan kerbau.[1]
Siklus Hidup Taenia saginata
> Taenia saginata disebut juga cacing pita sapi karena memiliki inang
perantara sapi.
Cacing ini kurang berbahaya karena hanya dapat menyebabkan infeksi
cacing pita dewasa, disebut taeniasis.

> Hanya cacing pita muda dan dewasa yang dapat hidup dalam tubuh
manusia.
> Daur hidup cacing pita sapi ini adalah (menggunakan gambar di atas):

Telur atau proglotid yang matang terbawa oleh kotoran manusia ke


lingkungan luar. Inang perantara, yaitu sapi memakan rumput yang
terkontaminasi telur atau proglotid Taenia saginata.

> Dalam tubuh sapi, telur menetas menjadi onkosfer lalu menjadi heksakant,
lalu di otot membentuk sistiserkus.
> Sistiserkus pada daging sapi yang tidak dimasak dengan benar dimakan oleh
manusia.
> Dalam usus, Taenia saginata muda berkembang menjadi dewasa dan
menempel menggunakan skoleks.

> Setelah reproduksi, proglotid matang yang berisi telur mulai gugur dan
terbawa kotoran.
Chestoda life cycle
Pencegahan
Pencegahan infeksi cacing tambang dpt
dihindarkan:
1. Pembuangan tinja pada
jamban2 yang memenuhi
syarat kesehatan
2. Memakai sepatu untuk
menghindari masuknya
larva melalui kulit
3. Mengobati orang2 yang
mengandung parasit.
Tugas
Identifikasi Penyakit yang diseababkan cacing
sbb: . oxyuris (untuk penyakit cacing kremi)
b. Ancylostomiasis (untuk penyakit cacing
tambang)
c. Trichuriasis (untuk penyakit cacing
cambuk)
d. Filariasis (untuk penyakit cacing
filarial)
Matur nuwun

Anda mungkin juga menyukai