Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Reading

Agung P 151022101

Pembimbing :
Kolonel CKM dr. Pontjo Yunarko, Sp.PD, MARS, FINAMIS
Sirosis hati menyebabkan perubahan sistem
kardiovaskuler. Abnormalitas elektrokardiograf yang
sering ditemukan pada pasien sirosis adalah
pemanjangan internal QT. Pemanjangan interval QTc
terkait dengan kejadian aritmia yang mengancam jiwa.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara derajat keparahan sirosis hati dengan
pemanjangan interval QTc pada pasien sirosis hati di
Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta.
Desain penelitian adalah studi potong lintang pada
pasien sirosis hati yang menjalani rawat inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta dari
bulan Januari 2011 sampai dengan Maret 2012. Dilakukan
EKG dan pengukuran interval QTc pada pasien sirosis.
Kriteria inklusi
Pasien yang telah dipastikan terdiagnosa sirosis hati dan
telah tertulis di rekam medik dan usia diatas 18 tahun
Kriteria eksklusi
Pasien yang mengkonsumsi anti-arrhythmia drugs,
dengan valvular heart disease, ischemic heart disease,
dan chronic kidney disease.
Pemanjangan Interval QT adalah salah satu kelainan
elektrokardiografi yang paling umum pada pasien
dengan sirosis hati dan bagian dari kardiomiopati
sirosis. Interval QT perpanjangan berkorelasi dengan
aritmia yang mengancam jiwa
QTc = QT / square root of the R-R interval

Pemanjangan interval QTc dikatakan jika interval lebih


dari 0.44 seconds
Derajat keparahan sirosis hati menurut Child-Pugh
score, menggunakan 5 variables, 2 merupakan variables
klinis (ascites dan encephalopathy, menggunakan West
Haven Criteria), dan 3 merupakan variables
laboratorium (bilirubin, albumin, INR)
total score antara 5 dan 15.
score 5-6 dikategori sebagai child A cirrhosis
Score 7-9 dikategori sebagai child B cirrhosis
Score 10-15 dikategori sebagai child C cirrhosis
Semakin tinggi Child-Pugh score menandakan semakin
beratnya sirosis hati
Usia rata-rata 54 12.25 tahun, dengan usia termuda 20
tahun dan yang tertua 83 tahun
73 pasien dalam penelitian ini, 51 (69.9%) merupakan
pasien laki-laki
Secara garis besar, 54 (74%) sirosis disebabkan infeksi
virus dan 19 (26%) tidak disebabkan infeksi virus
Diantar pasien yang sirosis yang disebabkan oleh virus,
36 (49.3%) pasien memiliki positif HBsAg dan 20 (37%)
pasien memiliki positif anti-HCV
Sebagian besar pasien memiliki cirrhosis of Child C (36
(49.3%) pasien); sementara child B sebanyak 27 pasien
(36.9%) dan child A sebanyak 10 pasien (13.6%).

Pasien dengan normal QTc interval memiliki Child-


Pugh score lebih rendah, dengan nilai rata-rata 8.30
1.74 vs. 9.41 2.08; p = 0.023
Pasien dengan sirosis hati berat akan lebih sering
mengalami pemanjangan interval QTc.
Derajat keparahan sirosis hati berhubungan lemah
dengan pemanjangan interval QTc

Anda mungkin juga menyukai