Anda di halaman 1dari 33

SYOK

Jelita Rachmania PD
Lisdariyati

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

RSUD SALATIGA
DEFINISI
Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang
diakibatkan ketidakmampuan sistem
sirkulasi menyuplai oksigen & nutrien ke
jaringan, ditandai dengan hipoksia dan
ketidakadekuatan fungsi sel yang menyebabkan
kegagalan organ dan potensial kematian.
(Kleinpell dalam Garretson, 2007).

Keadekuatan aliran darah ke jaringan membutuhkan


TIGA komponen :
Pompa jantung yang adekuat
Sistem sirkulasi yang efektif
Volume darah adekuat
ETIOLOGI
Etiologi spesifik dari syok tidak diketahui,
tetapi syok dapat terjadi karena trauma
yang hebat, kegagalan jantung,
perdarahan, terbakar, anestesi, infeksi
berat, obstruksi intestinal, anemia, dehidrasi,
anafilaksis, dan intoksikasi.
STADIUM SYOK
1. Stadium Kompensata
2. Stadium Dekompensata
3. Stadium Irreversible
PATOFISIOLOGI SYOK
O2

Hipoksia Asam Laktat

Metabolisme Anaerob
Asidosis Metabolik

2 Mol ATP

Energi Menurun

Gangguan Pompa Na-K Edema Sel


TANDA KLINIS
Tanda klinik syok bervariasi tergantung
pada penyebabnya.
Secara umum, tanda kliniknya dapat
berupa :
Berkurangnya perfusi perifer
Berkurangnya volume nadi
CRT > 2 detik
Akral dingin
Penurunan kesadaran
Penurunan jumlah urin
SYOK PADA ANAK
Berdasarkan kegagalan komponen penunjang
sirkulasi, syok dibagi menjadi 3 (IDAI, 2009):
1. Syok Hipovolemik Tersering pada anak
2. Syok Distributif
3. Syok Kardiogenik
Syok pada anak dibagi menjadi 5 (Kliegman,
R,M., dkk):
1. Syok Hipovolemik
2. Syok Distributif
3. Syok Kardiogenik
4. Syok Obstruktif
5. Syok Disosiatif
SYOK DISTRIBUTIF

Distribusi aliran darah abnormal dapat


mengakibatkan gangguan perfusi jaringan
yang berat, bahkan bila curah jantung normal
atau meningkat. Maldistribusi alirat darah
tersebut terjadi karna kelainan tonus vaskular.
Akibat dari dilatasi pembuluh darah besar-
besaran penurunan systemic vascular
resistance (SVR) penurunan preload
Penyebab
Sepsis : Infeksi (pneumonia, peritonitis, prosedur
invasif
Neurogenik : cedera medula spinalis, anastesi
spinal, depresi pusat vasomotor
Reaksi anafilaktik: reaksi hipersensitivitas
(alergik)
Patofisiologi
Infeksi masif Cedera spinal Reaksi alergi

Pelepasan Kehilangan tonus


Pelepasan histamin
endotoksin simpatis

Dilatasi
arteriol/venula

Tekanan darah

venous return

stroke volume

curah jantung

suplai oksigen seluler

perfusi jaringan

Modifikasi dari: Sole, et al Kerusakan


(2006). metabolisme sel
Tanda
1. Takikardi
2. Perubahan perfusi perifer
3. Stadium awal: Pelepasan sitokin
Vasodilatasi denyut nadi peifer teraba
kuat dan fungsi organ dpt dipertahankan.
4. Stadium lanjut tanpa terapi: ekstremitas
dingin, berbercak dan waktu pengisian
kapiler memanjang.
5. Jika karena sepsis: Demam, letargi, Petekie
atau purpura dan sumber infeksinya
mungkin telah diketahui.
SYOK OBSTRUKTIF
Akibat dari restriksi
pengisian diastolik
Penyebab:
ventrikel kanan akibat
kompresi/penekanan 1. Tamponade
pada jantung jantung
2. Emboli paru masif
3. Tension
pneumothorax
4. Tumor jantung
Patofisiologi

Kompresi Struktural

alir balik vena


outflow (aliran keluar)

stroke volume

curah jantung

suplai oksigen seluler

perfusi jaringan Sumber: Lewis, S. L.,


Heitkemper, M. M., & Dirksen,
S. R., OBrien, P. G., & Bucher,
Kerusakan L.(2007).
metabolisme sel
Tanda
1. Takikardi
2. Denyut nadi melemah
3. Aktu pengisian kapiler memanjang
4. Hepar membesar
5. Distensi vena jugularis
SYOK DISOSIATIF
Berhubung dengan kondisi perfusi jaringan
normal, tetapi sel tidak dapat
menggunakan O2 karena hemoglobin
mengalami gangguan daya ikat terhadap
O2, sehingga menghambat pelepasan O2
ke dalam jaringan.
Penyebab
1. Keracunan CO

Tanda
1. Takikardi
2. Takippnea
3. Perubahan status mental
4. Trauma kolaps kardiovaskuler
SYOK HIPOVOLEMIK
Syok hipovolemik didefinisikan sebagai
penurunan perfusi dan oksigenasi
jaringan disertai kolaps sirkulasi yang
disebabkan oleh hilangnya volume
intravaskular akut akibat berbagai
keadaan bedah atau medis (Greenberg,
2005).

Syok yang paling sering terjadi pada anak


dan penyebab kematian terbanyak.
Penyebab
Penyebab terjadinya syok hipovolemik
adalah :
1. Perdarahan
2. Diare
3. Muntah
4. Luka bakar
5. Peritonitis
Patofisiologi
Penurunan volume
intravaskuler

curah jantung

Perembesan cairan
interstisial Pelepasan
volume katekolamin
Aldosteron, ADH
SVR

curah jantung

Kehilangan cairan
berlanjut
tekanan sistemik &
curah jantung pulmonal

SVR = systemic vascular resistance


perfusi jaringan
ADH = antidiuretic hormone
Modifikasi dari: Sole, et al
Kerusakan (2006).
metabolisme sel
Tanda
Secara umum, syok hipovolemik
menimbulkan gejala :
1. Takikardi
2. Vasokonstriksi
3. Membran mukosa kering (Dehidrasi)
4. Diuresis berkurang (Dehidrasi)
5. Pucat (Kehilangan darah)
SYOK KARDIOGENIK
Syok kardiogenik adalah gangguan fungsi
sirkulasi mendadak dan kompleks yang
mengakibatkan hipoksia jaringan akibat
berkurangnya curah jantung pada
keadaan volume intravaskular yang
cukup.
(PKB, 2013)
Penyebab
Pada bayi baru lahir :
Penyakit jantung bawaan (PJB)
Kelainan otot jantung
Pada bayi dan anak:
Obstruksi ekstrinsik dan intrinsik pada jalan
masuk dan jalan keluar jantung
Kelainan otot jantung
Kelainan metabolik
Kelainan irama jantung
Pasca operasi jantung
Patofisiologi
curah jantung

Kompensasi volume darah Kompensasi pelepasan


aldosteron, ADH adekuat SVR
katekolamin

Edema sistemik & preload, stroke


pulmonal volume dan HR

kebutuhan oksigen miokard


Dispnea

curah jantung

perfusi jaringan
iskemia
Modifikasi dari: Sole, et al Kerusakan
(2006). metabolisme sel

Disfungsi miokard
Tanda
Tanda klinis syok kardiogenik timbul akibat gangguan fungsi
sistolik dan diastolik. Kompensasi dari ganngguan tsb
menyebabklan :
Takikardia
Vasokonstriksi
Retensi cairan dan garam
Melepaskan hormon-hormon tertentu

Secara klinis anak tampak :


Pucat
Badan dingin
Takikardia,
Hipotensi
Berkurangnya perfusi perifer
Asidosis
Oliguria
Penurunan kesadaran.
DIAGNOSIS
Diagnosis pasien syok tidak lepas dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis syok dapat ditegakkan bila
ditemuka tanda-tanda syok seperti
takikardi, penurunan perfusi organ,
penurunan kesadaran, CTR < 2 detik, akral
dingin dan penurunan produksi urin
Hasilpemeriksaan yang bisa saja
ditemukan selain uraian diatas seperti
tampak takipnu disertai ronkhi basah
halus atau wheezing serta terdengar
bunyi gallop pada auskultasi merupakan
tanda dari syok kardiogenik.

Pemeriksaan penunjang lainnya seperti


laboratorium berupa pemeriksaan darah
rutin, elektrolit, tes koagulasi, tes urin selain
juga juga bisa dilakukan pemeriksaan
foto rontgen, EKG, saturasi oksigen,
indikator hemodinamik.
TERAPI

Pertahankan jalan nafas, berikan


oksigen (FiO. 100%), bila perlu berikan
tunjangan ventilator
Pasang akses vaskular secepatnya (60-90
detik), lalu berikan cairan kristaloid
20 ml/ kg berat badan dalam waktu
kurang dari 10 menit.
Menilai perubahan denyut nadi dan
perfusi jaringan.
Pasang kateter urin
Pemberian cairan resusitasi dapat
diulangi, bila syok belum teratasi, hingga
volume intravaskular optimal.Target
resusitasi cairan:
Capillary refill kurang dari 2 detik
Kualitas nadi perifer dan sentral sama
Akral hangat
Produksi urine > 1 ml/kg/jam
Kesadaran normal
Pemberian cairan resusitasi dihentikan bila
penambahan volume tidak lagi
mengakibatkan perbaikan hemodinamik,
dapat disertai terdapatnya ronkhi basah
halus tidak nyaring, peningkatan tekanan
vena jugular atau pembesaran hati akut.
Bila syok belum teratasi, lakukan
pemasangan vena sentral. Bila tekanan
vena sentral kurang dari 10 mmHg,
pemberian cairan resusitasi dapat dilanjutkan
hingga mencapai 10 mmHg.
Bila syok belum teratasi setelah langkah
diatas, berikan dopamine 2-10
mg/kg/menit atau dobutamine 5-20
mg/kg/menit.
Bila syok belum teratasi, berikan
epinephrine 0,05-2 mg/kg/ menit,
bila akral dingin (vasokonstriksi) atau
norepinephrine 0,05-2 mg/kg/menit,
bila akral hangat (vasodilatasi pada syok
distributif).
Pada syok kardiogenik dengan resistensi
vaskular tinggi, dapat dipertimbangkan
milrinone yang mempunyai efek
inotropik dan vasodilator. Dosis milrinone
adalah 50 mg/kg/ bolus dalam 10
menit, kemudian dilanjutkan dengan
0,25-0,75 mg/kg/menit (maksimum 1,13
mg/kg/hari)
Bilasyok masih belum teratasi juga,
pertimbangkan pemberian
hidrokortison, atau metil-prednisolon
atau dexamethason, terutama pada
anak yang sebelumnya mendapat terapi steroid
lama (misalnya asma, penyakit-autoimun dll.)
Dosis hidrokortison dimulai dengan 2
mg/kg, setara dengan metil prednisolon
1.3 mg/kg dan dexamethason 0,2 mg/kg.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai