Anda di halaman 1dari 22

KEBIJAKAN INTRODUKSI

VAKSIN PENTAVALEN
(DT-HB-HIB)
Pelaksanaan Introduksi
Tahun 2013 : dilaksanakan di 4 provinsi, yaitu Jawa Barat, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat
Tahun 2014 : dilaksanakan di seluruh provinsi
Februari 2014: Banten, DKI, Jateng, Jatim, Sulsel, Babel,
Sumut, Sumsel, Jambi dan Lampung
April 2014: Aceh, Bengkulu, Sumbar, Riau, Kepri, Kalbar, Kaltim,
Kalsel, Kalteng, Sulut, Sultra, Sulteng, Sulbar, Gorontalo, NTT,
Maluku, Malut, Papua, Pabar.
Tanggal 22 Agustus 2013 : Pencanangan Vaksin Pentavalen
dan Imunisasi Lanjutan pada Anak Batita
oleh Menteri Kesehatan RI
di Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Sasaran dan Jadual Pemberian
Sasaran
Imunisasi dasar : Bayi
Imunisasi lanjutan : Batita

Jadual Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi


Umur Jenis Imunisasi
0 bulan Hepatitis B 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan Pentavalen 1, Polio 2
3 bulan Pentavalen 2, Polio 3
4 bulan Pentavalen 3, Polio 4
9 bulan Campak
Jadual Pemberian Imunisasi Lanjutan pada Batita

Umur Jenis Imunisasi Interval minimun stlh imunisasi dasar

18 bulan (1,5 tahun) Pentavalen 12 bulan dari Pentavalen 3

24 bulan (2 tahun) Campak 6 bulan dari Campak dosis pertama

Imunisasi lanjutan diberikan pd Batita yg tlh mendapat imunisasi Campak,


dan Pentavalen3 (lengkap) pd masa bayi
Jika semasa bayi, belum mendapat imunisasi Campak, dan atau
Pentavalen3 (belum lengkap), maka harus dilengkapi sebelum pemberian
imunisasi lanjutan
Upaya melengkapinya dapat diupayakan bersamaan dengan Bulan Vitamin
A atau kegiatan lainnya
Pemberian Imunisasi DPT-HB-Hib
Gunakan alat suntik sekali pakai (Auto Disable Syringe /
ADS)
Dosis pemberian ; 0,5 ml
Cara penyuntikan ;
- Bayi : intramuskular pada paha anterolateral
- Batita : intramuskular pada lengan kanan atas

Pemberian Imunisasi Campak


Gunakan alat suntik sekali pakai (Auto Disable Syringe /
ADS)
Dosis pemberian ; 0,5 ml
Cara penyuntikan ; subkutan pada lengan kiri atas
Hep B /
(HB) O
-BCG
-Polio 1
-Pentavalen 1
-Polio 2
-Pentavalen 2
-Polio 3
-Pentavalen3 CAMPAK
-Polio 4

0-7 hr

1 Bulan

2 Bulan

3 Bulan
4 Bulan
9 Bulan
Imunisasi Pentavalen pada usia
18 bulan dan Campak pada usia
24 bulan
Pendekatannya:
- Imunisasi lanjutan - Melalui Posyandu
DPT/HB/Hib - Melalui PAUD
CAMPAK

18 Bulan

24 Bulan
-DT - Td
-Campak

1 SD 2 SD 3 SD

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH


STRATEGI ERADIKASI POLIO
NASIONAL

D
Timeline Strategi Eradikasi Polio di
Indonesia
2020
Juli 2016

4 April 2016

Introduksi
IPV Penghentian
8 14 Maret 2016 Penggantian penggunaan
tOPV Menjadi seluruh OPV
bOPV setelah semua
Pekan Imunisasi kasus polio liar
Nasional (PIN) Polio, sudah dieradikasi
target: anak usia 0-59
bulan

Penguatan Imunisasi Polio


rutin dg cakupan >95%
PENGGANTIAN tOPV MENJADI bOPV
PENGGANTIAN tOPV menjadi
bOPV

(Tipe1,2,3) (Tipe 1 & 3)


penarikan
tipe 2

8/18/2017 13
Penggantian tOPV menjadi bOPV

Dilaksanakan secara bersamaan di 156 negara pengguna OPV


pada bulan April 2016
Dilaksanakan dalam program imunisasi rutin dan kegiatan
imunisasi tambahan (SIAs)
Produsen vaksin tidak akan mensuplai vaksin tOPV sesudah hari
penggantian
Kenapa dilaksanakan pada bulan April 2016?
Karena secara epidemiologi pada bulan April transmisi virus polio
rendah di negara endemis polio atau negara yang baru saja terjadi kasus
polio
Apakah suatu negara dapat melakukan penggantian sebelum
bulan April 2016?
Tidak, penggantian tOPV menjadi bOPV tidak
direkomendasikan sebelum bulan April 2016

14
INTRODUKSI IPV
RENCANA NASIONAL INTRODUKSI IPV

Introduksi IPV dilaksanakan pada bulan Juli


2016
Jadwal pemberian : 1 dosis, diberikan pada usia
4 bulan bersamaan dengan DPT-HB-Hib dan
OPV
Vaksin IPV pada awal introduksi menggunakan
kemasan 10 dosis lalu dilanjutkan dengan 5
dosis per vial
Vaksin IPV tidak menggantikan vaksin OPV,
namun menambah
PENYESUAIAN JADWAL IMUNISASI DASAR
SETELAH INTRODUKSI IPV

PELAYANAN DALAM GEDUNG PELAYANAN LUAR GEDUNG

UMUR UMUR
ANTIGEN ANTIGEN
(BULAN) (BULAN)
0 Hep B 0, BCG, OPV1 0 Hep B 0
1 BCG, OPV1
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2 2 DPT/HepB/Hib1, OPV2
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3 3 DPT/HepB/Hib2, OPV3
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, 4 DPT/HepB/Hib3, OPV4,
IPV IPV
PEMBERIAN IPV

Suntikan, intramuskular (IM),


0.5 ml
Bersamaan dengan
pemberian DPT-HB-Hib dan
OPV
IPV : paha kiri
Pentavalent (DPT-HB-Hib) :
paha kanan
Penggunaan Vaksin Sisa

Hanya berlaku untuk pelayanan statis (dalam gedung) vaksin IPV


yang sudah dibuka masih dapat digunakan selama 4 minggu
dengan syarat sbb:
Vaksin tersimpan dalam suhu +20C - +80C
VVM masih A atau B
Tertulis tanggal vaksin dibuka pada vial vaksin
Tidak melewati masa kadaluarsa
Vial vaksin tidak terendam air atau beku
Semua dosis diambil secara aseptis

Untuk pelayanan dinamis (posyandu) vaksin


yang telah dibuka harus dibuang setelah
pelayanan imunisasi
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Buku KIA sudah diperbaharui a kolom
untuk pencatatan imunisasi IPV sudah
ditambahkan
Format kohort/register imunisasi sudah
diperbaharui
Jumlah dosis dan vial vaksin IPV yang
digunakan harus dicatat
TERIMA
KASIH
aku ingin
sehat dan
ceriaaaa....
Jenis Imunisasi Wajib
Imunisasi Rutin
Imunisasi Dasar pada Bayi
Imunisasi Lanjutan pada:
Batita - Wanita Usia Subur
Anak Usia Sekolah

Imunisasi Tambahan
Backlog Fighting - Crash Program
PIN - Sub PIN
Catch up Campaign Campak - ORI

Imunisasi Khusus
Meningitis Meningokokus
Yellow Fever
Anti Rabies (VAR)

Anda mungkin juga menyukai