konsekuensinya :
- perubahan kesehatan fisik
- perubahan kesehatan jiwa
Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri thd
perubahan tsb, akibatnya akan menimbulkan
ketegangan yg dpt menjadi faktor pencetus,
penyebab atau akibat dr suatu penyakit.
STRES & ADAPTASI
Stres timbul akibat :
- Perubahan nilai budaya
- Perubahan sistem kemasyarakatan
- Pekerjaan
- Ketegangan antara idealisme & realita
1. GENETIK
Keadaan kehidupan seseorang yg diperoleh dari
keturunan
2. PENGALAMAN MASA LALU
kejadian yg menghasilkan pola pembelajaran yg dpt
mempengaruhi respon penyesuaian individu,
termasuk pengalaman sebelumnya thd tekanan stres,
mempelajari respon stres, & tingkat penyesuaian
stres sebelumnya.
3. KONDISI SAAT INI
meliputi faktor kerentanan yg
mempengaruhi kesiapan fisik, psikologi &
sumber-sumber sosial individu utk
menghadapi tuntutan penyesuaian diri.
contoh : kondisi kesehatan, keuangan,
perkembangan kedewasaan, dll.
TEORI PSIKOBIOLOGI
Sbg upaya homeostasis tubuh selalu melakukan
reaksi & adaptasi thd setiap perubahan dlm tubuh
atau lingkungan di luar tubuh.
Sususan saraf & endokrin mrpk 2 sistem regulasi
tubuh yg penting, bekerja scr terpadu &
berkesinambungan.
Akibat dari malfungsi dan/atau malformasi otak
akan timbul berbagai gangguan psikiatri
Kelainan abnormalitas pada otak dpt
menyebabkan respon neurobiologik yg
maladaptif, dimana hal ini dapat terlihat melalui
pencitraan otak.
Abnormalitas biologis yg mencetuskan stres
Disfungsi serebelum
Neurotransmitter
Neuroendokrin (gangguan sekresi hormon)
Irama sirkadian
Genetik
Psikoimunologi
GEJALA DISFUNGSI SEREBELUM
ATAKSIA
DISMETRIA
ASINERGIA
DISDIADOKHOKINESIA
TREMOR INTENSIA
FENOMENA REBOUND
HIPOTONIA
SCANNING SPEECH
KETIDAKMAMPUAN DISKRIMINASI BERAT
Neurotransmitter
KOLINERGIK
- asetilkolin : - meningkatkan derajat depresi,
- menurunkan derajat penyakit Alzeimer,
korea Huntington, &Parkinson
MONOAMIN
- norepinefrin : - menurunkan derajat depresi,
- meningkatkan derajat mania,kecemasan,
skizofrenia
- dopamin : - menurunkan derajat Parkinson, depresi
- meningkatkan derajat mania, skizofrenia
- serotonin : - menurunkan derajat depresi
- meningkatkan derajat kecemasan
- histamin : menurunkan derajat depresi
ASAM AMINO
- GABA : - menurunkan derajat korea Huntington, gangguan
ansietas, skizofrenia & berbagai jenis epilepsi
- glisin : derajat keracunan glicine encephalophaty
- glutamat & aspartat : menurunkan derajat yg berhubungan
dgn gerakan motor spastik
NEUROPEPTIDA
- endorfin & enkefalin : gejala skizofrenia
- substansi P : menurunkan derajat korea Huntington
- somatostatin : - menurunkan derajat Alzeimer
- meningkatkan derajat korea Huntington
NEUROENDOKRINOLOGI
1. Primary Appraisal
adalah Penilaian awal menilai tingkat ancaman
(+) sebagai tantangan / bermanfaat & sebagai
kesempatan kesempurnaan dan pertumbuhan.
(-) sebagai ancaman (merugikan)/menurunnya
kesehatan, kesejahteraan psikologis.
Jika tidak dirasakan sebagai ancaman maka respon
koping berhenti pada tahap ini
Lazarus & Folkmans model
Appraisal
Stressor Stress Reaction
Coping
2. Secondary Appraisal
adalah menilai sumber daya yang ada untuk mengatasi
stressor (misalnya, kesehatan, energi kita, apakah keluarga
dan teman-teman membantu, kemampuan untuk
menimbulkan tantangan, banyaknya uang atau peralatan),
tersedianya pilihan, dan kemungkinan mengendalikan
situasi.
Jika percaya bahwa tidak memiliki sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah, akan
mengartikannya sebagai negatif stres
3. Coping
Adalah tahap tindakan untuk mengatasi stressor yang ada
Coping Research
Lazarus & Folkman (1980s) problem-focused vs.
emotion focused coping
Problem-focused: efforts directed at solving or
managing the problem.
Emotion-focused: manage emotions resulting from
stress
Coping processes arent inherently good or bad
New research directions
Future-oriented proactive coping
Social aspects of coping
Use of religious coping
mekanisme koping, (Stuart & Laraia, 2005) :
Fokus pada masalah
Adalah mekanisme koping yang berfokus pada tugas dan
usaha langsung untuk mengatasi ancaman individu.
Misalnya : negosiasi, konfrontasi, advise
Kognitif
individu berusaha untuk mengontrol masalahnya dan
kemudian menetralkannya. Misalnya : perbandingan
positif, pengabaian selektif, substitusi reward, mengurangi
obyek yang diharapkan
Emosi
individu berorientasi untuk menurunkan (moderating)
distress emosional. Misalnya : mekanisme pertahanan diri
: denial, supresi, proyeksi dll
MACAM2 MEKANIK PERTAHANAN Ego