Anda di halaman 1dari 40

DESINFEKSI DAN

STERILISASI
SETIANINGSIH, M. KEP
DESINFEKSI

ANTISEPTIS, mencegah pertumbuhan atau aktivitas


mikroorganisme baik dengan cara menghambat atau
membunuh
ANTISEPTIK, zat kimia yang dipakai untuk maksud antiseptis.
DESINFEKSI, membunuh organisme-organisme patogen (kecuali
spora kuman) dengan cara fisik atau kimia; dilakukan terhadap
benda mati.
DESINFEKTAN, zat (biasanya kimia) yang dipakai untuk maksud
disinfeksi.
-sid : akhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia yang dipakai
mempu membunuh. Contoh : bakterisid, sporosid.
-statik : akhiran untuk menunjukkan bahwa zat kimia yang dipakai
mampu mencegah pertumbuhan organisme tapi tidak
membunuhnya. Contoh : bakteriostatik, fungistatik.
SEJARAH

Bangsa Arab mengenal bahwa membakar luka


dengan logam yang membara (kai) dapat
mencegah infeksi.
Ahli bedah Prancis menggunakan kuning telur
(suplai lisozim), terpentin (bahan pembakar
kimiawi), dll., untuk mengobati luka tembak.
Semmelweis menggunakan chlorinated lime untuk
mencuci tangan para dokter bedah.
J.Lister menggunakan asam karbol untuk
mencegah infeksi akibat pembedahan.
ANTISEPTIK KIMIA

Golongan Alkohol & Fenol


Golongan Halogen
Golongan Peroksida
Golongan Penurun tegangan permukaan
Golongan zat warna
Logam-logam berat
Gas-gas lainnya
GOLONGAN ALKOHOL DAN FENOL

Alkohol adalah zat yang paling efektif dan dapat


diandalkan untuk sterilisasi dan desinfeksi.
Alkohol dapat mendenaturasi protein dengan jalan
dehidrasi.
Urutan kekuatan: isopropil-OH>EtOH>MetOH
Konsentrasi 70% sangat baik, dibawah 50% atau diatas 90%
tidak ada efeknya.
Fenol (asam karbol) pertama kali digunakan oleh J.Lister
dalam ruangg bedah.
Mekanisme kerjanya fenol adalah dengan cara
mempresipitasikan protein secara aktif dan merusak
membran sel dengan menurunkan tegangan permukaan.
Fenol, krosol, heksakolorofen biasa digunakan.
Konsentrasi 2% saja sudah dapat membunuh kuman.
GOLONGAN HALOGEN

Larutan klorin (atau biasanya hipoklorit, ClO-)


dipakai untuk desinfeksi dan menghilangkan bau.
Halazol dan parasulfon dichloramidobenzoic acid
pada konsentrasi 4-8 mg/L dapat mendisinfeksi air
yang mengandung S. typhi dalam wakti 30 menit.
Iodium bersifat sangat antiseptik, efektif juga untuk
protozoa (amuba penyebab disentri)
Aman untuk kulit, tetapi pada konsentrasi tinggi
dapat menyebabkan alergi pada kulit.
GOLONGAN PEROKSIDA

Antiseptik efektif dan nontoksik


2 H2 O2 2 H 2 O + O 2

Konsentrasi:
0,3-6,0% : desinfeksi
6,0-25,0% : sterilisasi
0,1% dalam susu pada suhu 54oC dapat mengurangi
kuman sampai 99,99%
10% : dapat membunuh virus dan spora
3%: untuk mencuci luka pada kuman aerob.
DETERGEN

Merupakan senyawa penurun tegangan permukaan karena


memiliki struktur bipolar.
Untuk deterjen ionik (kation/ amonium quaternar) sangat
desinfektan daripana deterjen nonionik (anion/ aditif sabun
atau detergen).
Detergen Kationik
Keuntungan : tidak berbau
Kelemahan : tidak bersifat tuberculosidal, aktvitas virisidal terbatas,
harus dilarutkan dalam air destilata, aktivitas hilang oleh protein,
sabun dan serat selulosa, aktivitasnya lemah sehingga harus
dikombinasi dengan gol. fenol
Detergen Anionik
Keuntungan : aktivitas antibakteri lama, baik digunakan sebagai
pencuci
Kelemahan : tidak bersifat sporosida maupun tuberculosida, cara
kerja lambat, beracun bila digunakan terus menerus dan diserap
di dalam tubuh
ZAT WARNA

Beberapa macam zat warna terbukti dapat


menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatik)
Derivat akridin & rosanilin
Mekanisme kerjanya diduga menghambat DNA
sehingga ada kemungkinan juga bahaya terhadap
manusia
LOGAM BERAT

Dapat mempresipitasikan (menggumpalkan)


enzim-enzim atau protein esensial lainnya.
Biasanya: Hg, Ag, As, Zn, dan Cu.
Karena sgt berbahaya tidak digunakan lagi
HgCl2untuk luka-luka kecil
AgNO3infeksi gonokokus
As2O4sifilis, infeksi protozoa
ZnOinfeksi kuman atau jamur
STERILISASI

STERILISASI, setiap proses (kimia/fisika) yang membunuh


semua bentuk hidup terutama mikroorganisme.
Sterilisasi Gas
Etilen Oksida (ETO)
zat pengalkil yang dapat membunuh sel. Diperlukan
pemaparan selama semalam pada ETO 12%. Kadar
maksimum yang diperbolehkan 50 mg/L.
Uap Formaldehid
larutan formalin (formaldehid 37%) dipanaskan maka
akan tumbul uap formaldehid yang dapat membunuh
spora dan Mycobacterium tuberculosis.
Beta Propiolakton (BPL)
stabil pada suhu dibawah titik beku. Digunakan untuk
mensterilisasikan vaksin, jaringan dan sera. BPL uap non
toksik, BPL cair bersifat karsinogenik.
STERILISASI SECARA FISIKA

Sterilisasi panas
Sterilisasi radiasi
Sterilisasi penyaringan
STERILISASI PANAS

Membunuh kuman dengancara panas adalahh


sangat mudah, dipercaya dan relatif tidak mahal.
Ada dua macam cara pemanasan yaitu panas
basah dan panas kering.
Panas basah membunuh kuma dengan cara
mendenaturasi protein.
Panas kering membunuh kuman dengan cara
mengoksidasi.
BATASAN STERILISASI PANAS
Thermal dead point
suhu dimana suatu suspensi organisme telah disterilkan setelah
pemaparan selama 10 menit.
Thermal dead time
waktu yang diperlukan bagi suhu tertentu untuk mensterilkan
suatu suspensi organisme.
D value
waktu yang diperlukan untuk membunuh 90% dari organisme
dalam suatu suspensi oada suatu suhu tertentu. D100oC
Z value
jumlah derajad kenaikan suhu yang diperlukan untuk
menurunkan D value sampai mencapai sepersepuluh nilai
semula.
Spora Bacillus megaterium.
Memiliki D100oC= 1 menit; D95oC= 10 menit.
Maka Z value-nya adalah 5.
Jadi untuk menurunkan D value menjadi sepersepuluh
diperlukan kenaikan suhu sebanyak 5oC.
PEMANASAN BASAH

Otoklaf
Tekanan 1,5 atm; suhu 121oC; waktu 10-20 menit.
Merebus
suhu 100oC; waktu rebus selama 15 menit.
Pasteurisasi
suhu 65oC; selama 3 hari.
PEMANASAN KERING

Pembakaran
sterilisasi yang 100% efektif. Tetapi cara ini sangat
terbatas pada penggunaannya (hanya pada alat
besi atau kaca bagian luar)
Sterilisasi udara panas
alat-alat ditempatkan dalam oven bersuhu 160-
180oC selama 1-2 jam. Sterilisasi ini baik untuk alat-
alat laboratorium; kaca petri, pipet, pinset, tabung,
labu, dll..
STERILISASI RADIASI

Mikroorganisme dapat dibunuh dengan


penyinaran ultra ungu (lamda 220-290 nm). Radiasi
yang paling efektif adalah 253,7 nm.
Mekanisme kerjanya adalah membuat fibrasi pada
DNA sehingga membentuk dimer timin dan mutasi
lainnya.
Karena daya penetrasi rendah alat harus
diletakkan dekat dengan sumber sinar.
Jauhkan dari mata sangat peka rusak
permanen
STERILISASI PENYARINGAN

Dengan cara mengalirkan cairan atau gas melalui


suatu bahan penyaring yang memiliki pori cukup
kecil untuk menahan mikroorganisme.
Saringan tidak dapat menahan virus karena
ukurannya yang sangat kecil.
Dilakukan untuk menyaring substansi yang peka
terhadap suhu.
STERILISASI PENYARINGAN CAIRAN

Menggunakan filter
Saringan Seitz filter yang dilengkapi asbestos
Saringan Berkefeld terbuat dari tanah diatome
Saringan Chamberland terbuat dari porslen
Fritted glass filter terbuat dari serbuk gelas
STERILISASI PENYARINGAN GAS

Untuk menyaring udari dari cemaran mikroba


biasanya digunakan kapas kering.
Kapas basah dapat ditembus mikroba.
Laminar flow bench untuk mencegah
pemcemaran kuman pada waktu menuang
perbenihan.
ANTIMIKROBA & ANTIBIOTIK

ANTIMIKROBA
obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang
merugikan manusia. Batasannya adalah jasad renik
yang tidak termasuk parasit.

ANTIBIOTIK
zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama
fungi yang dapat menghambat atau dapat
membasmi mikroba jenis lain. Tapi dapatjuga
sintetik atau semi sintetik.
ZAT ANTIBAKTERIA

Tahun 1935 ditemukan protonsil untuk


membunuh mikroba. Secara in vitro tidak ada efek
namun secara in vivo memiliki efek, karena
pelepasan alkil pada p-aminobenzensulfonamida.
Tahun 1929 dan 1940 penisilin ditemukan dan
diuji efektivitasnya.
Tahun 1944 ditemukan streptomisin.
SIFAT ANTIBIOTIKA

Menghambat/membunuh patogen tanpa merusak


host
Bersifat bakterisid & bukan bakteriostatik
Tidak menyebabkan resistensi pada kuman
Berspektrum luas
Tidak bersifat alergenik atau efek samping pada
penggunaan lama
Efektif dalam plasma, cairan, atau eksudat
Larut dalam air
Cepat dicapai dan bertahan cukup lama
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIK

Menghambat metabolisme sel mikroba


Menghambat sintesis dinding sel mikroba
Menghambat keutuhan dinding sel mikroba
Menghambat sintesis protein sel mikroba
Menghambat sintesis asam nukeat
MENGHAMBAT METABOLISME SEL
MIKROBA
Sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilat, dan
sulfon.
Mikroba membutuhkan asam folat untuk
kelangsungan hidupnya.
Mikroba membuat sendiri asam folatnya dari PABA
Sulfon bersaing dengan PABA sehingga terbentuk
metabolit nonfungsional Mikroba mati.
MENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL
MIKROBA
Penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin,
sikloserin.
Dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan yaitu
suatu kompleks polimer mukopeptida
(glikopeptida)
Tekanan osmotik dalam sel mikroba lebih tinggi
maka akan menyebabkan sel mikroba lisis.
MENGHAMBAT KEUTUHAN DINDING
SEL MIKROBA
Polimiksin, polien.
Dapat merusak membran sel mikroba.
Efektif untuk gram negatif
Tidak efektif terhadap mikroba gram positif, karen
jumlah fosfor bakteri rendah.
Gram negatif yang resisten terhadap antibiotik ini
ternyata jumlah fosfornya menurun.
MENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN SEL
MIKROBA
Aminoglikosida, makrolida, linkomisin, tetrasiklin,
kloramfenikol.
Untuk kehidupan mikroba perlu mensintesis protein
Sintesis berlangsung di ribosom, mRNA, tRNA
Akan menghambat kompleks ribosom 30S dan 50S
Pada manusia 40S dan 60S jadi agak spesifik
MENGHAMBAT SINTESIS ASAM
NUKLEAT
Rifampisin, kuinolon
Mekanisme kerjanya menghambat sintesisn RNA
dengan cara berikatan dengan polimerase RNA
pada subunit,
Kuinolon menghambat enzim girase
MEKANISME RESISTENSI

Obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya


Inaktivasi obat
Mikroba merubah tempat ikatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai