Anda di halaman 1dari 21

FAIZ ARIEF,S.ST.

Latar Belakang
1. Masih tingginya angka kematian ibu
dan angka kematian bayi.
2. Terorganisir sistem pelayanan dan
rujukan yang belum maksimal.
3. Peran serta masyarakat secara
menyeluruh dalam mengatasi
masalah kesehatan terutama
penurunan AKI dan AKB.
Dasar
1. Arahan Menkes pada Raker dengan KaDinkes Prop se
Indonesia 23-24 April 2007.
2. Merupakan upaya terobosan Depkes dalam
percepatan penurunan AKI.
3. Arahan Bpk Presiden RI pada rapat terbatas Bidang
Kesehatan 20 Februari 2008.
4. Segera dilaksanakan P4K dengan stiker di seluruh
wilayah Indonesia.
5. P4K dengan stiker merupakan salah satu instrumen
menuju MDGs dalam penurunan AKI.
Sekilas Info Fakta
- Diperkirakan di Indonesia ada 5 juta ibu
melahirkan /tahunnya.
- AKI per 100.000 kelahiran hidup.
352 ibu bersalin meninggal setiap minggu atau
50 ibu bersalin meninggal setiap hari atau
2 ibu bersalin meninggal setiap jam atau
1 ibu bersalin meninggal setiap 30 mnt.

Sumber: Survey Kesehatan Rumah tangga 2001.


Tujuan
I. Bumil,Keluarga, dan Masyarakat.
- Terdata dengan stiker
- Paham setiap persalinan berisiko.
- Ada rencana persalinan aman.
- Ada rencana KB pasca persalinan.
- Siap hadapi gawat darurat melalui
kesepakatan (ambulans desa,donor
darah,tabulin,dasolin).
II. Nakes.
- ANC berkualitas.
- Deteksi dini tanda
bahaya.
- Pencegahan komplikasi.
- Persalinan nakes dan KB pasca persalinan.
- Kemitraan dengan kader dan dukun bayi.
- Dukungan luar dari tokoh formal dan
informal.
Indikator Program

1. Desa melaksanakan P4K dengan stiker


2. Bumil mendapat stiker
3. Bumil berstiker mendapat pelayanan ANC sesuai
standar
4. Bumil berstiker bersalin di nakes
5. Bumil, bersalin dan nifas berstiker yang
mengalami komplikasi tertangani
6. Penggunaan metode KB pasca persalinan
7. Ibu bersalin di nakes mendapat pelayanan nifas
Output (Hasil) P4K
Output (hasil) yang diharapkan adalah:
1. Semua bumil terdata dan rumahnya tertempel stiker P4K
2. Bidan memberikan pelayanan ANC sesuai standar
3. Bumil dan keluarganya mempunyai rencana persalinan
termasuk KB yg dibuat bersama dg penolong persalinan
4. Bidan menolong persalinan sesuai standar
5. Bidan memberikan pelay nifas sesuai standar
6. Keluarga menyiapkan biaya persalinan, kebersihan dan
kesehatan lingk (sosial budaya)
7. Adanya keterlibatan tokoh masy. Baik formal maupun
nonformal dan forum peduli KIA/pokja posyandu dalam
rencana persalinan termasuk KB pasca persalinan sesuai dg
perannya masing-masing
1.Kelembagaan: LKMD, Posyandu,
Poskesdes.dll.
2.Kemitraan bidan,dukun,dan kader.
3.Kelas ibu hamil.
4.Paguyuban kader
kesehatan,dukun,dhasawisma.
Proses Pembentukan P4K
1. Pendekatan awal
2. Pemahaman bersama
3. Kesepakatan bersama
4. Aksi bersama dan Amanat
persalinan
PENANDAAN SIPEN K3

Sasaran bumil tergambar dalam peta


dan diberikan stiker.
DONOR DARAH.

Setiap ibu hamil punya calon donor darah.


Ada calon pendonor yang siap.
Syarat-syarat donor
darah
1. Usia 17-60 tahun
2. BB minimal: laki-laki 50kg
Perempuan 40kg
3. Tekanan darah 100/60-140/80
4. Kadar Hb >12%
5. Tidak sedang menderita sakit
6. Tidak sedang menjalani pengobatan
7. Tidak mempunyai luka/infeksi
8. Tidak sedang hamil, menyusui, haid
9. Mengisi inform consent
TABULIN
(Tabungan Ibu Bersalin)
Upaya menyisihkan uang atau barang
berharga (yang bisa diuangkan sewakti-
waktu) oleh ibu hamil yang disimpan oleh
bidan desa atau yang ditunjuk.
Besar simpanan/nominal tergantung dari
perkiraan biaya persalinan normal atau
sesuai dengan kesepakatan.
DASOLIN
(Dana Sosial Ibu Bersalin)
Upaya untuk mengumpulkan uang dari
anggota masy. Sebagai dana bantuan bagi
ibu bersakin dan biaya operasinal P4K.
Sumber dana dan cara pengumpulannya
ditentukan dengan kesepakatan
Pengelolaan dan pemanfaatannya
ditentukan dengan kesepakatan
1. Biaya rujukan ibu bersalin
2.Biaya pmt bumil.
3.Transport balita gizi buruk.
4.Kegiatan kesehatan lainnya utama ibu
dan anak.
AMBULAN DESA
Kegiatan ini mengupayakan sarana transportasi untuk
mengantar bumil yg akan bersali, terutama yg ksulitan
angkutan atau ibu yg mengalami kegawatan:

1.Dari rumah bumil ke Polindes .

2.Dari Polindes ke Puskesmas / Puskesmas poned

3.Dari desa ke rumah sakit atau dari Pusk ke rumah


sakit

Bentuk ambulan desa bermacam-macam tergantung


jenis yg dimiliki oleh warga dan mengikhlaskan untuk
dipinjam secara bergiliran (dibuat jadwal kendaraan,
pengemudi, BBM, dsb)
Penanggung jawab pokja Ambulan desa yang megatur
jadwal sesuai kesepakatan warga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai