Anda di halaman 1dari 11

INKONTINENSIA FEKAL

Oleh :

MOHAMAD RADHI BIN MOHD ARIFFIN


C111 12 810

Supervisor Pembimbing:

dr Ny Suzanna S. Pakasi, SpOG (K)

BAGIAN OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
DEFINISI
Kata kontinensia berasal dari kata latin
continere atau tenere yang berarti
menahan.
U.S Department of Health and Human Services
(2009) inkontinensia fekal adalah
ketidakmampuan dalam menahan keinginan
buang air besar , juga diartikan sebagai
ketidakmampuan menahan gas, feces cair,
maupun feces padat.
EPIDEMINOLOGI

Macmillan dkk. memperkirakan prevalensi


inkontinensia fekal (feces) sebesar 0,4%
sampai 18%.
Chaliha C ( 2006 ) menjumpai prevalensi
inkontinensia fekal sebanyak 36 orang (4%)
pada questioner post natal dari 906 wanita 10
bulan setelah bersalin
ANATOMI
ETIOPATOGENESIS
Obstetri (kerusakan sfingter setelah persalinan)
- Kerusakan serabut otot melalui mekanisme laserasi perineal
- Kerusakan inervasi saraf skeletal & otot polos : peregangan
saat persalinan

Penyakit radang usus besar

Kelainan Neurologi ( kongenital serta dapatan)

Kelainan kolorektal

Perubahan degeneratif dan usia


DIAGNOSIS
Anamnesis :
Penggunaan popok/alat lain (membedakan
feces berbentuk dan gas)
Riwayat obtetrik
Riwayat diabetes mellitus
Radiasi pelvis
Cedera medulla spinalis/kelainan neurologis
Riwayat inkontinensia urin yang menyertai
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi Perineum materi feces, hemoroid yang
prolapse,dermatitis, jaringan parut,ekskoriasi
kulit,tidak ada lipatan perianal/ anus terbuka

Rectal touche menilai tonus sfingter istirahat,


panjang anal kanal, derajat sudut anorectal,
kekuatan otot, elevasi perineum

Sensasi perianal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Endoskopik regio rectosigmoid
Manometri Anorektal
Pemeriksaan sensoris
Pencitraan Anal Kanal
Endosonograsi Anus
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Defekografi
Tes Ekspulsi Balon
Pudendal Nerve Terminal Latency (PNTML)
Tes Infus Salin
PENATALAKSANAAN
Upaya-upaya suportif

Terapi farmakologis
-Loperamide
-Codein Phosphate
-Estrogen
-Valproate sodium

Terapi biofeedback

Tindakan bedah
KESIMPULAN
Inkontinensia fekal adalah keadaan yang
memalukan penderita dan terisolasinya dari
lingkungan. Keberhasilan terapi tergantung
dari pada ketepatan diagnosis yang menjadi
penyebabnya. Anamnesis yang teliti,
pemeriksaan fisik dan anorektal serta
pemeriksaan USG sangat diperlukan.
Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-
obatan, terapi biofeedback atau dengan
operasi yang disesuaikan dengan etiologinya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai