Risya Malida
112016236
dr. Dian Ekasari Maharani, Sp. OG
Hipertensi dalam Kehamilan
Merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari
tiga penyebab tertinggi mortilitas dan morbiditas ibu bersalin.
Klasifikasi :
Hipertertensi Kronis
Preklampsia-Eklampsia
Hipertensi kronis dengan superimposed preeclampsia
Hipertensi Gestasional
*) Berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in
Pregnancy 2001
Hipertensi kronis
Timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu / hipertensi yang
pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan
menetap sampai 12 minggu pasca persalinan
Preklampsia
Timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria
Eklampsia
Preklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma
Faktor Endotel
Teori jejas endotel akhir akhir ini banyak dikemukan sehubungan dengan
peranannya mengatur keseimbangan antara kadar zat vasokonstriktor
(tromboksan, endotelin, angiotensin, dll) dan vasodilator (prostaksiklin,
nitritoksida, dll). Serta pengaruhnya terhadap sistem pembekuan darah.
Reaksi imunologi, inflamasi atau gangguan keseimbangan radikal bebas dan
antioksidan banyak diamati sebagai penyebab vasospasme dan jejas endotel.
Etiopatogenesis
Indikasi Perawatan Aktif
Ibu :
Kehamilan > 37 minggu;
Terdapat tanda dan gejala dari impending eclampsia,
seperti nyeri kepala hebat, penglihatan kabur, nyeri
ulu hati, gelisah dan hiper-refleksia, gagal terapi
konservatif.
Janin : gawat janin dan PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat)
Laboratorik : sindrom HELLP (hemolysis, elevated liver
enzyme, low platelet-count)
Tatalaksana Preklampsia Ringan
Kondisi penderita PER masih dapat membaik dengan istirahat,
mengurangi aktivitas fisik dan memperbaiki asupan gizi serta protein.
Rawat jalan istirahat cukup (berbaring/tidur miring); diet cukup
protein, rendah karbohidrat dan lemak, dan penderita diminta datang
kembali untuk kontrol setiap minggu;
Rawat inap penderita PER harus dirawat di RS bila:
-Gejala klinis tidak membaik setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan;
-Timbul salah satu atau lebih gejala dan tanda preeklampsia berat.
Pengobatan Medisinal
Obat antikejang:
Terapi pilihan pada preeklampsia adalah magnesium sulfat (MgSO4).
Sebaiknya MgSO4 diberikan terus menerus per i.v. atau berkala per
i.m. Pemberian IV terus menerus menggunakan infusion pump:
Dosis awal 4 gram MgSO4 20% (20cc) dilarutkan ke dalam 100cc
cairan Ringer Laktat atau Ringer Dextrose selama 15-20 menit secara
i.v.
Dosis pemeliharaan 10 gram MgSO4 20% dalam 500cc RL/RD
dengan kecepatan 1-2gram per jam.
Pemberian IM berkala:
Dosis awal 4 gram MgSO4 20% (20cc) i.v. dengan kecepatan 1
gram/menit
Dosis pemeliharaan 4 gram MgSO4 40% (10cc) i.m. setiap 4 jam.
Tambahkan 1cc Lidokain 2% setiap pemberian i.m.untuk mengurangi
nyeri dan panas.
Diazepam dapat diberikan bila tidak tersedia MgSO4 sebagai obat
pilihan. Diazepam i.v. diberikan dengan dosis 10 mg dan dapat
diulangi setelah 6 jam.
Obat antihipertensi hanya diberikan bila tekanan darah sistolik
>180 mmHg dan/atau diastolik >110 mmHg. Obat yang dapat
digunakan antara lain:
Hidralazine 2 mg i.v. dilanjutkan dengan 100 mg dalam 500cc NaCl
secara titrasi sampai tekanan darah sistolik <170 mmHg atau diastolik
<110 mmHg.
Labetalol 20 mg bolus i.v. Bila tidak berhasil menurunkan tekanan
darah selama 10 menit, labetalol dapat diulangi dengan pemberian
40, lalu 80 mg setiap 10 menit (maksimal 220mg) sampai tercapai
tekanan darah yang diinginkan;
Nifedipin 10 mg per oral setiap 30 menit (maksimal 120 mg/hari)
sampai tercapai tekanan darah yang diinginkan. Nifedipin tidak boleh
diberikan sublingual;
Metildopa, nikardipin, verapamil, nimodipin.
Syarat-syarat pemberian MgSO4:
Harus tersedia antidotum, yaitu Kalsium glukonas 10% (1 gram dalam 10cc)
Frekuensi pernapasan 16 kali per menit
Produksi urine 30cc per jam (0,5cc/kg BB/Jam)
Refleks patella positif
MgSO4 dihentikan pemberiannya bila:
Ada tanda-tanda intoksikasi;
Setelah 24 jam pascasalin;
Dalam 6 jam pascasalin terjadi perbaikan (normosentif)
Laporan Kasus 4/6/17
Identitas Pasien
Masuk RS 4 Juli 2017
Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Usia : 37 tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Riwayat Haid :
Menarche : 11tahun
Siklus Haid : 28 hari, teratur
Lama Haid : 5hari
HPHT : 7 Oktober 2016
HPL : 4 Juli 2017
Riwayat Perkawinan :
Perkawinan : 1 kali
Menikah usia : 26 tahun
Lama menikah : 11 tahun
Riwayat KB : Setelah kehamilan pertama memakai KB suntik
dan pil menyusui
Riwayat Pasien
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Hamil Usia Jenis Penyulit Penolong Jenis BB/PB Umur Masa
Kehami Persalin Kela lahir Sekarang nifas
lan an min
Riwayat Penyakit Keluarga : DM (+), ginjal (-), jantung (-), hipertensi (+), asma (-), alergi obat (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Keadaan Gizi : baik
Tinggi badan : 146cm
Berat badan : 68kg
Tekanan darah :190/100 mmHg
Nadi :-
Suhu :36,5o
Pernapasan :-
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Warna sawo matang, kulit hangat, kelembapan lembab, tekstur halus, sianosis (-), ikterik (-),pucat (-)
Kepala
Normocephali, tidak teraba benjolan, distribusi rambut merata, warna hitam, rambut tidak mudah dicabut
Mata
Edem palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pendarahan sub-conjungtival (-/-), pupil isokor, diameter
3mm/3mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+).
Telinga
Normotia (+/+), nyeri tekan tragus (-/-), serumen (-/-)
Hidung
Septum tidak deviasi, pernafasan cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), nyeri tekan paranasal (-).
Mulut
Simetris, bibir sianosis (-), bibir kering (-), pucat (-) , perdarahan gusi (-), atrofi papil lidah (-), coated tongue (-), hiperplasia ginggiva
(-), tonsil T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)
Leher
Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar thyroid (-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Pulmo & Cor
Inspeksi
Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis, ictus cordis tidak
terlihat
Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis.
Palpasi
Sela iga tidak melebar, fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-).
Ictus cordis teraba pada ICS IV, 1 jari lateral dari linea axilaris anterior sinistra
Sela iga tidak melebar, fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-).
Perkusi
Sonor pada seluruh lapang paru
Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
Suara nafas dasar vesikuler
Katup Mitral dan Tricuspid : BJ I lebih besar dari BJ II, murni, reguler, gallop (-),
murmur (-)
Katup Aorta dan Pulmonal : BJ II lebih besar dari BJ I, murni, reguler, gallop (-),
murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Tampak membuncit sesuai massa kehamilan, linea nigra
(+), striae gravidarum (+), bekas luka SC (+)
Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (-)
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Bising usus (+), normoperistaltik.
Genitalia : Lihat status obstetrikus
Ekstremitas : akral teraba hangat, oedema (-), deformitas (-)
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Wajah : Chloasma gravidarum (-)
Payudara : pembesaran payudara (+), hiperpigmentasi areola mammae (+), putting susu
menonjol (+), pengeluaran ASI (-)
Abdomen :
Inspeksi: Tampak membuncit sesuai masa kehamilan, linea nigra (+), striae gravidarum (+)
Palpasi
Pemeriksaan Leopold dilakukan oleh dr.Dian Sp.OG
Genitalia Eksterna
Terdapat rambut pubis, ulkus (-) pembengkakan vulva (-), klitoris (-), flek-flek (-), pus (-), lendir (-)
Pemeriksaan Obstetri
Leopold dilakukan oleh bidan.
Pemeriksaan Penunjang
HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Hemoglobin 11.5 g/dL (12-16)
Leukosit 7.800/uL (4.400-11.300)
Hematokrit 36% (35-47)
Trombosit 296.000 (150-450)
Eritrosit 4.65 juta/uL (3.6-5.8)
Hitung Jenis
Basofil 0% (0-1)
Eusinofil 1% (1-6)
Batang 0% (3-5)
Segmen 73% (40-70)
Limfosit 27 % (30-45)
Monosit 5% (2-10)
Indeks Eritrosit
MCV 76.6 fL (80-100)
MCH 24.7 pg (26-34)
MCHC 32.3% (32-36)
MPV 10.8 fL (7.2-11.1)
Hemostatis URINE
Massa Perdarahan/BT : 130 menit (Duke Urine Rutin
1-3) Makroskopis Urine
Massa Pembukaan/CT : 13 menit (9-15) Warna Urin : Kuning (Kuning)
Kejernihan Urine : Keruh (Jernih)
Imunoserologi
HBSAG Rapid : NON REAKTIF Kimia Urine
Blood Urine TRACE mg/dL (Negatif)
Leukosit Esterase: 1+ mg/dL (Negatif)
KIMIA KLINIK Berat Jenis Urine : >1.030 (1.015-1.025)
Karbohidrat pH Urine : 6.0 (5-8)
Glukosa Rapid Sewaktu : 124 mg/dL (<150) Nitrit Urine : Negatif (Negatif)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG (oleh dr. Dian, SpOG)
Bayi sesuai Usia Kehamilan.
Resume
Pasien, 37tahun, G2P1A0 gravid 39-40minggu datang ke
poliklinik obgyn dengan tujuan kontrol kehamilan. Pasien
mengatakan hari pertama haid terakhir adalah tanggal 7
Oktober2016. Hari taksiran persalinan adalah 14 Juli2017.
Riwayat persalinan sebelumnya dengan cara SC dan pasien
tidak memiliki riwayat abortus.
Pasien tidak memiliki keluhan apapun namun pada saat
dilakukan pemeriksaan, TD 190/120 sehingga pasien
disarankan rawat inap untuk segera dilakukan SC keesokan
harinya.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium darah lengkap didapatkan
hasil hemoglobin 11.5 g/dL, pada hitung jenis leukosit sel batang 0%,
limfosit 27%, index eritrosit MCV 76.6fL, MCH 24.7pg. Pada
pemeriksaan Urine rutin didapatkan kejernihan urin keruh, blood
urine TRACE, leukosit esterase 1+. Lain-lain dalam batas normal. Pada
pemeriksaan USG didapatkan hasil usia kehamilan sesuai.
Diagnosa awal
G2P1A0 gravid 39-40 minggu aterm dengan PEB
Diagnosa post op
P2A0 Partus Maturus Sectio Cesarea Atas Indikasi PEB
Tatalaksana
Rawat inap
IVRL 500cc 20tpm,
Nifedipin 10-20mg PO
MgSO4 40% 30cc selama 12 jam
Konsul dr. Dian, Sp. OG rencana SC
Observasi TD, Nadi, RR, Suhu, DJJ
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam
Tindakan
Tanggal 5 Juli pk 9.00
Dilakukan sectio caesaria
Terima kasih