TUTORIAL KLINIK

FURUNKEL

DISUSUN OLEH :
Yemima Chrisella P. (42160029)
Anindya Rachma I. (42160030)
1
 STATUS PASIEN

Nama : N y. L
Umur : 3 9 ta hu n
J e n i s k e l a m i n : P er e mp u a n
Pekerjaan : IR T
T a n g g a l p e r i ks a : 1 9 A GU S T U S 2 0 1 7

2
 ANAMNESIS

Keluhan Utama
Benjolan kemerahan pada atas bibir kanan

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan sekitar 1 minggu yang lalu benjolan muncul
pertama kali berukuran kecil namun lama kelamaan semakin
membesar. Benjolan merah tersebut nyeri saat disentuh, gatal
(+), dan terkadang keluar cairan keputihan dari benjolan saat di
tekan. Hanya terdapat 1 benjolan dan tidak bertambah. Riwayat
demam (+), riwayat trauma (-). Pasien pernah di periksakan pada
dokter puskesmas dan menerima obat metil prednisolone,
doksisiklin, dan ibuprofen, namun setelah pemakaian 3 kali
benjolan tidak mengecil sehingga dihentikan, dan pasien periksa
ke klinik kulit dan kelamin RS Bethesda.
3
 ANAMNESIS

Riwayat penyakit Dahulu : Asma (-) DM (-)

Riwayat Operasi : Tidak ada
Riwayat Alergi : Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : Keluhan serupa (-)
Riwayat Pengobatan : metil prednisolone, doksisiklin, dan
ibuprofen

4
 PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran umum : baik
Kesadaran : Compos mentis
Gizi : Cukup
Nadi dan RR : -

Kepala dan wajah : kemerahan pada atas bibir kanan nyeri tekan (+)
Leher : Tidak ditemukan lesi serupa maupun lesi lain
Thorak : Tidak ditemukan lesi serupa maupun lesi lain
Aksila : Tidak ditemukan lesi serupa maupun lesi lain
Abdomen : Tidak ditemukan lesi serupa maupun lesi lain
Ekstremitas : Tidak ditemukan lesi serupa maupun lesi lain

5
 PEMERIKSAAN FISIK

Ujud Kelainan Kulit

Pada regio maxilla dextra

didapatkan lesi berupa
nodul eritema berbentuk
kerucut, berbatas tegas,
soliter, dengan fistul pada
tengah lesi

6
 DIAGNOSIS BANDING &
DIAGNOSIS

D i a g n o s i s B a n d i ng D i a g no s i s

Furunkel Furunkel
Acne Nodulokistik
Kista Epidermal

7
 TATALAKSANA

R / Cream Fucidic Acid 2% 5 g Tube No.1

S.3.d.d UE (pada benjolan pipi kiri)

R / Cetrizine tab 10 mg No. X

S 1 dd tab 1 (Jika gatal sesaat sebelum ti dur malam)

8
 EDUKASI

Benjolan pada wajah akibat dari infeksi bakteri pada

kulit
Pemberian antibiotic krim harus teratur dan benar
Tidak boleh digaruk, dipencet, atau disentuh karena
dapat memperburuk kondisi infeksi

9
TINJAUAN PUSTAKA

10
 DEFINISI

Fur u n kel adalah peradangan pada folikel rambut dan

jaringan sekitarnya, biasanya diawali oleh infeksi yang
lebih superfisial, seperti folikulitis (peradangan pada
ostium folikel rambut) yang seringkali berkembang
menjadi suatu abses. 1,2

11
 Etiologi dan Patogenesis

Penyebab dari Furunke l adalah

Staphylococcus aureus . Keutuhan lapisan
kulit yang rusak akibat iritasi, tekanan,
gesekan, dermatitis, dermatofitosis,
mencukur dan faktor lainnya dapat
menjadi jalan masuk bagi S. Aureus.
Penularan dapat terjadi melalui cairan
orang yang terkena maupun autoinokulasi.

Kondisi gangguan sistemik yang dapat

mempengaruhi timbulnya furunkulosis
adalah :
Alkoholism
Malnutrisi
Iatrogenik
Individu dengan imunosupresi misalnya
HIV-AIDS
Diabetes Mellitus 3
12
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

13
 PATOFISIOLOGI

Entry point

Folikulitis
S. Aureus Host infection
furunkel

Agent

14
 GAMBARAN KLINIK

Keluhan nyeri dengan

kelainan berupa nodus
eritematosa berbentuk
kerucut, ditengah terdapat
pustul. Kemudian melunak
menjadi abses yang berisi
pus dan jaringan nekrotik,
lalu memecah membentuk
fistel. 1

15
 FURUNKEL MALIGNA

Furunkel maligna merupakan kondisi dimana lesi

timbul pada sekitar sudut mata bagian lateral dan
kedua sudut bibir.
Infeksi dapat menyebar kedalam peredaran sistemik
melalui Vena emisari angular dan juga fasial.
Dapat menyebabkan infeksi lain : Osteomyelitis,
endocarditis, abses otak.

16
 Diagnosis Banding

A c n e N o d u l o k i s t i k , merupakan inflamasi pada folikel

kelenjar pilosebasea. 1
Kista Epidermal , merupakan kista yang berasal dari
epidermis atau epitel dari folikel rambut yang berisi keratin
dan debris yang mengandung lemak. 4

17
 PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Jarang dilakukan, dapat dilakukan pemeriksaan darah yang

akan memperlihatan hasil leukositosis (pada furunkulosis
dan karbunkel), dan pemeriksaan pengecatan gram 1 .
Untuk mencari faktor predisposisi dapat dilakukan
pemeriksaan gula darah, gula darah puasa dan post prandial
dan HbA1c.
Jika telah dilakukan terapi namun respon tidak membaik
maka dilakukan kultur untuk menentukan antibiotic yang
spesifik.

18
 TATALAKSANA

Pengobatan topikal :
Salep / krim antibiotik (asam fusidat, mupirosin, atau
kombinasi neomisin-basitrasin)
Jika terbentuk abses lakukan insisi dan drainase lalu lakukan
kompres terbuka dengan rivanol 0,1% atau povidone iodine
7,5% yang dilarutkan 10x
Pengobatan sistemik :
Sefadroxil 2 x 500 mg 5-7 hari
Eritromisin 4 x 500 mg 5-7 hari
Ampisilin 4 x 500 mg 5-7 hari

19
5
 TATALAKSANA

Pada kasus furunkel maligna :

Pasien rawat inap
Sefotaksim 1 gram iv/8 jam selama 7-10 hari,
atau
Siprofloksasin 2 x 400 mg iv 7 hari
Klindamisin 2 x 600 mg iv 7 hari
Analgetik/antipiretik

20
 Prognosis

Furunkel atau furunkulosis atau karbunkel

dapat berkembang menjadi bakteremia dan
infeksi rekuren.

Pada furunkel maligna bakteri dapat

menyebar melalui vena emisari angular dan
fasial yang dapat menyebabkan:
osteomyelitis, endocarditis, hingga abses
pada otak.

21
 Daftar Pustaka

1. Noah C. Peter KL, Matthew TZ, Arnold NW, Morton NS,

Richard AJ. Superficial cutaneous infection and pyodermas.
In: Wolf K, Goldsmith LA, Katz S (eds). Fitzs Patrick
Dermatology in General Medicine. 7 t h ed. New York: McGraw
Hill; 2008. p. 1694-1710.
2. Djuanda, A. Pioderma. Dalam: Ilmu penyakit kulit dan
kelamin. Edisi 5. Jakarta: FKUI; 2007. hal. 57-63.
3. Dennis LS, Alan LB, Henry FC, Dale E, Patchen D, Ellie JC,
Sherwood LG, Jan VH, Edward LK, Jose GM, James CW.
Practice guidelines for the diagnosis and management of
skin and soft-tissue infections. CID 2005; 41: 1373-1406.
4. Pedoman Diagnosis dan Terapi Penyakit Kulit dan Kelamin
RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014.
22
THANK YOU

23