Anda di halaman 1dari 41

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG – UNDANG

Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau


seluruh isi cakul ini dengan cara dan dalam bentuk apapun juga tanpa
seizin pengurus “MENTOS”.

Cakul Blok 12
Respirasi
Week 2

Koordinator Penerbitan : Yanda

Redaksi Usaha Dana : Icha

Redaksi Pencatatan Kuliah : Jesisca, Dewi, Jojo, Chintia, Ira, Tere,


Anin, Radha, Indra, Kristin

Redaksi Korektor Catatan Kuliah : Benny, Clarissa, Prima,Pindo, Bram,


Yossy, Resha, Maria

Redaksi Pelaksana Penerbitan ( Editor ) : Aan, Bayu, Dicka

Di terbitkan oleh : MENTOS

Yogyakarta, 01 Desember 2013

Yanda

MEDICAL TWELVE NOTES | 1


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ 2
PNEUMONIA; TBC-DOTS ..........................................................................3
PATHOLOGY ANATOMY OF THE LUNGS ................................................ 10
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Pengecatan Ziehl Neelsen (ZN) ............... 15
BRONKIOLITIS DAN TUBERKOLOSIS PADA ANAK ...................................18
PRAKTIKUM ANATOMI II The Lower Respiratory Tract ......................... 25
PENYAKIT INFEKSI PADA SALURAN PERNAFASAN .................................35
PENUTUP ................................................................................................ 41

2 | DAFTAR ISI
PNEUMONIA; TBC-DOTS
dr. Iswanto,Sp.PFCCP
Selasa, 26 November 2013 pukul 07.30 – 09.30
Cakul : Jojo | Korektor : Prima

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal


dari bronkiolus terminalis yang mencakup brokielus respiratoris dan
alveoli dimana asinus terisi dengan cairan eksudat. Penyakit ini
merupakan infeksi saluran nafas bawah akut.
Tentang istilah :
Pneumonia : radang karena infeksi kuman pathogen
Pneumonitis : radang karena sebab non-infeksi (bahan iritan, radiasi,
autoimun

Faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia


Mekanisme pertahanan saluran nafas paru misalnya pada kasus
faringitis, TB, bronkiektasis.
Koloni bakteri di saluran pernafasan misalnya kasus karies, tonsil
besar dan kesehatan mulut dan gigi yang tidak terjaga
Pembersihan saluran nafas terganggu pada kasus pasien tidak
sadar, stroke,batuk sulit, orang lemah sehingga dahak sulit di
keluarkan
Mekanisme pertahanan tubuh :
Filtrasi oleh bulu hidung
Refleks bersin
Refleks batuk
Gerakan mukosilia
Saluran nafas bawah : makrofag dan antibody
Tahapan proses inflamasi : Hiperemi, Hepatisasi merah,
Hepatisasi kelabu, Resolusi
Diagnosis Pneumonia
Anamnesis : Panas, batuk berdahak, sesak, nyeri
Fisik : Ketinggalan gerak, suara nafas bronchial, ronki

MEDICAL TWELVE NOTES | 3


basah, perkusi redup
Laboratorium : Lekositosis
Rontgen : Terdapat infiltrate atau konsolidasi
Diagnosis pneumonia jika ada 2 dari 3 gejala tersebut
Berdasarkan foto toraks pneumonia dibagi menjadi
- Pneumonia Lobaris  bakteri
- Broncho-Pneumonia  bakteri-virus
- Pneumonia Interstitialis Virus, Infeksi opurtunistik,
pneumoni carinii
Pada pneumonia lobaris hanya satu lobus yang kena, pada
broncho-pnemoni ada gambaran infiltrate menyebar, pada
interstitial gambarannya titik menyabar kecil-kecil bisa dua
lapangan pandang
Cara penularannya melalui : Inokulasi, hematogen (jarang),
inhalasi dan dari kolonisasi permukaan mukosa
Tata laksana : Rawat jalan, rawat inap dan ICU. Indikasi rawat
inap jika pasien memenuhi skor >70, tekanan sistolik<90
diastolik<60 (menandakan syok)
P.PENYERTA: POIN P. FISIK. POIN LAB/RO POIN USIA POIN

CA 30 MENTAL BERUBAH 20 BGA 30 LAKI2 UMUR DLM TH


PH <7,35

HATI 20 NAPAS >30 20 BUN > 20 WANITA UMUR -10


30 MG/DL

GAGAL JANTUNG 10 SISTOLIK <90MMHG 20 NA <130 20

CEREBROVASKULER 10 T < 35 />40 C 15 GLUKOSA > 250 10 PERAWATAN: 10


DI RMH

GINJAL 10 NADI > 125X/MNT 10 HMT < 30 10

PO2 <60 10

PL EFUSI 10

4 | PNEUMONIA; TBC-DOTS
ATS (AMERICAN THORACIC SOCIETY)

- KELOMPOK 1 : BERUMUR 60 TH/KURANG, ADA PENYAKIT


PENYERTA, BEROBAT JALAN
KUMAN PENYEBAB :
S. PNEUMONIAE, M. PNEUMINIAE, VIRUS, C. PNEUMONIAE,
H. INFLUENZAE, LAIN-LAIN LEGIONELLA SP, S. AUREUS &
KUMAN GRAM NEGATIF AEROB
OBAT PILIHAN :
MAKROLID/DOXYCYCLIN/FLUOROKUINOLON (LEVO-GATI-
MOXIFLOXACIN)
- KELOMPOK 2 : UMUR 60 TH/>, PENYAKIT PESERTA ADA,
BEROBAT JALAN
KUMAN PENYEBAB :
S. PNEUMONIA, H. INFLUENZA, S. AUREUS,
GRAM NEG AEROB, VIRUS, LEGIONELLA, M CATARALIS,
OBAT PILIHAN :
SEFALOSPORIN G2/
KOM BETALAKTAM + INHIBITOR BETALAKTAMASE , BP
+ MAKROLIDE
FLUOROKUINOLON (LEVO-GATI-MOXIFLOXACIN)

- KELOMPOK 3 Sakit berat, di rumah sakit ( ruang biasa.)


Kuman penyebab :
S. pneumoniae, virus, H. influenzae,
S. aureus, kuman gram negatif aerob
(klebsiella pneumoniae), Legionella sp,
C. pneumoniae, polimikrobial aerob
dan lain-lain seperti M. catarralis, M. pneumoniae, M.
tuberculosis, jamur endemis.
Obat pilihan :
Sefalosporin generasi II/III atau betalaktam + inhibitor
betalaktamase. BP + Makrolid.
Fluorokuinolon
- Kelompok 4a: sakit sangat berat di ICU (bukan disebabkan
pseudomonas)

MEDICAL TWELVE NOTES | 5


Kuman penyebab :
S. pneumoniae, virus, kuman gram negatif aerob,
Legionella sp, M. pneumoniae, lain-lain seperti
H. influenzae, M. tuberculosis, jamur endemis.
Obat pilihan :
Intravenus betalaktam (cefotaxim, ceftriaxone) + Intravenus
makrolide atau Intravenus Fluorokuinolon (LEVO-GATI-
MOXIFLOXACIN)
- Kelompok 4b : faktor resiko infeksi pseudomonas aerugenosa S
Berat (di ICU )
Kuman penyebab :
S. pneumoniae, virus, kuman gram negatif aerob
(P aerugenosa, pseudomonas spp)
Legionella sp, M. pneumoniae, lain-lain seperti
H. influenzae, M. tuberculosis, jamur endemis.
Obat pilihan :
- Iv betalaktam (cefipim/Sefalosporin G 4, imipenem, neropenem,
peperacilin)+Iv Fluorokuinolon anti pseudomonas (Ciprofloxacin)
- Iv anti pseudomonas betalaktam cefipim, atau Sefalosporin G
4, imipenem, Meropenem, peperacilin) + Iv aminoglikosida +
Iv makrolide atau I.V non pseudomonas fluorokuinolon

Menurut klasifikasinya pneumonia dapat dibagi menjadi dua yaitu :


Community Acquired Pneumonia : terkena langsung di
masyarakat biasanya oleh Str. Pneumoniae
Nosokomial Pneumonia :
Pneumonia nosokomial (HAP ) : terjadi setelah opname 48-72
jam di RS
Ventilator associated pneumonia (VAP) : terjadi setelah lebih dari
48 jam setelah pemasngan intubasi
KOMPLIKASI
Batuk Darah
Efusi Pleura ( Empyema )
Meningitis, Abses Otak
Abses Paru
Perikarditis, Endokarditis, Osteomyelitis
Nefritis ( gagal ginjal )

6 | PNEUMONIA; TBC-DOTS
Sepsis à Septik syok
A R D S à Gagal Nafas à Meninggal

TUBERKULOSIS
Kuman penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium TB. Pada
penderita tuberculosis di dapatkan dahak dengan hasil BTA (+). Penyakit
ini sangat menular, penularannya melalui inhalasi, hematogen, limfogen
dan langsung. Pada seorang penderita tuberculosis yang tidak di obato
berpotensi menulari 10-15 orang pertahun dan hanya sekitar 10% saja
yang terinfeksi akan menderita TB (jadi hanya 1 orang pertahun)
dimana 50% dari yang berpotensi tertular ada BTA (+).

ANAMESA : Penderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu, dengan


gejala batuk darah, sesak napas, nyeri dada, berat badan turun, demam,
berkeringat saat malam hari, lemah
Pemeriksaan fisik : di dapatkan ronki basah, suara nafas hilang bahkan
menurun pada kondisi pleura efusi, fibrosis dan scwarte
Pemeriksaan dahak pada TBC : ditemukan mikobakterium TB dengen
bentuk batang, warna merah, dan tahan asam. Dibutuhkan 5000 kuman
dalam 1 ml dahak dalam setiap 3-5ml pengambilan.
- Negatif : tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang
- +1 : 10-99 BTA dalam 100 pangan pandang
- +2 : 1-10 BTA dalam 1 lapangan pandang
- +3 : lebih dari 20 dalam 1 lapangan pandang
Pengobatan TBC : Sistem DOTS
Kategori 1 : Penderita TB paru BTA (+), penderita TB paru BTA
(-) dengan sakit berat dan penderita ekstraparu berat
Diberikan : kombipak 2 isinya à INH (izoniazid), Rifampisin, Etambutol,
Pirazinamid
Kategori 2 : Penderita TB Kambuh (sekunder), penderita gagal
pengobatan, penderita yang lalai minum obat
Diberikan : kombipak 2 isinya INH, Rimfampisin, Etambutol, Pirazinamid
dan ditambah suntikan Streptomisin karena kuman udah kebal sama
obatnya makanya penderita harus diberi streptomisin secara intensif
selama 2 bulan. Tapi khusus untuk ibu hamil dan penderita gagal ginjal
streptomisin tidak boleh diberikan ya :3

MEDICAL TWELVE NOTES | 7


Kategori 3 : Penderita BTA (+) dengan ronsen paru mendukung
aktif, sakit ringan, eksteaparu ringan
Diberikan : Kombipak 1 à INH, RImfampisin, Pirazinamid (ga ada
etambutol)
Sisipan : penderita kategori 1 dan kategori 2 pada akhir tahap
intensif dan BTA masih (+)
Diberikan : Kombipak 2 sama kayak diatas yaaaa
SISTEM FDC
Kategori 1 : Penderita TB paru BTA (+), TB paru BTA (-) dengan
ronsen mendukung aktiif ringan/bert, penderita ekstraparu
ringan/berat
Diberikan : 4FDC (Fase Intensif) dan 2 FDC (Fase Lanjutan)
BERAT TAHAP INTENSIF TAHAP LANJUTAN
BADAN Tiap hari selama 3 kali seminggu
2 bulan selama 4 bulan

30 – 37 kg 2 tablet 4 FDC 2 tablet 2 FDC

38 – 54 kg 3 tablet 4 FDC 3 tablet 2 FDC

55 – 70 kg 4 tablet 4 FDC 4 tablet 2 FDC

> 70 kg 5 tablet 4 FDC 5 tablet 2 FDC

Kategori 2 : Penderita kambuh, penderita lalai minum obat


dengan BTA (+)
Diberikan : 4FDC selama 3 bulan dan suntikan streptomisin 2 bulan (fase
Intensif) serta 2FDC ditambah Etambutol (Fase Lanjutan)
Kategori Anak
Fase awal : Rivampisin, INH, Pirazinamid (Etambutol tidak diberi
karena membuat neuritik optic)
Fase lanjutan : Rivampisin dan INH saja
EDUKASI

8 | PNEUMONIA; TBC-DOTS
1 minggu sebelum fase intensif dimulai
1 minggu sebelum pengobatan selesai
1 bulan sebelum berakhirnya masa pengobatan

Catatan

Kombipac adalah metode jaman dulu, dimana penderita TBC diberi


sekonyong-konyong obat masing-masing 1 pil, jadi mereka
mengonsumsi 4 pil dalam sekali teguk, hiiiii. Nah kalau FDC adalah
metode terkini, yaitu semua obat-obatan tadi dijadiin satu dalam
bentuk PUYEEEERRRRR, mereka di gerus jadi serpihan debu hingga
penderita TBC hanya minum satu kali teguk aja. Namun metode
kombipac masih di anggap unggul karena kalau penderita sensitive
terhadap salah satu obat, maka bisa diketahui dengan cara
mempreteli atau salah satu obat dicoba untuk tidak diminum. Aslinya
sama tuh komposisi obatnya :* be wise ya sejawit :D

--- terimakasih ---

MEDICAL TWELVE NOTES | 9


PATHOLOGY ANATOMY OF THE LUNGS
dr. JB. Soebroto, Sp.PA
Selasa, 26 November 2013 Pukul 10.00 – 12.00
Cakul: Dewi | Korektor: Abraham

Hai hai, teman semua pada kesempatan kali ini kita bakalan bahas ttg
PA inflamasi- respirasi, tanpa basi basa yuk mulai :3
Pendahuluan

Di pendahuluan ini, dr.Broto mulai mengungkit-ungkit masa lalu di blok


kita dengan berbagai pertanyaan.
Kesatuan kecil lobus itu apa? Lobules/lobuli yang jika bergabung
akan membentu lobus.
Sedangkan apa itu 1 LOBULI ? 1 lobuli merupakan kesatuan
cabang bronkus terminalis yang berakhir lobus. Lobulus/ lobuli
banyak kantong yang dilapisi oleh pneumosit yang tersusun
secara istimewa dan banyak memiliki kapiler darah (vaskuler)
FUNGSI : sebagai transaksi O2 dan CO2
Lobuli ini sangat vascular(sangat mudah terserang benda asing
dan menimbulkan radang), kenapa bisa begitu? Karena
kaitannya dengan fungsinya untuk difuse tadi.
Trus lobules itu bentuknya kayak apasih? Seperti kantong(kata
dr.Broto)
masih inget bronkus kan teman2 mana hayoo yang lebih lurus
atau vertikal ? kanan apa kiri ? jawabannya ???
Terus kalo lobus, kiri ada 2 lobus, kanan 3 lobus.
Parenkim paru --> jaringan alveoli dan intraalveoler (satu
kesatuan dengan kantong alveoli) ; bila radang --> pnemonia ;
bisa apneu --> parenkim paru gagal.
Darah (-) O2 --> bisa hipoksia ; kelebihan CO --> sianosis /
membiru

10 | PATHOLOGY ANATOMY OF THE LUNGS


Pathologi of the lung
a. Congenital Anomalies
bedanya connenital dengan keturunan adalah kalo
congenital : lebih luas cakupannya kalo keturunan :
termasuk salah satunya congenital juga dibawa oleh sel
ovum maupun sperma.

MEDICAL TWELVE NOTES | 11


o Kista congenital
endometriosis yang sakit pada saat disminhorea ;
ruangan yang tidak normal tapi dilapisi oleh epithel
kalau TIDAK dilapisi epithel : PSEUDOKISTA
o Fungsi plasenta
sebagai pelindung yang mengeluarkan air ketuban
yang untuk melindungi bayi.

b. Inflamasi & Infeksi


Beberapa penyakit yang di bahas dr.Broto:
Rhinitis,Polyp Nasi, Sinusitis, Secunder Rhinitis,
Tonsilitis –Tonsil Hypertropi (Amandel), Pneumoni
(Pneumonitis),Pleuritis

 Inflamasi
radang ; reaksi jaringan tubuh terhadap aksi,
tujuannya baik, reaksi vaskuler: misal
mengeluarkan phagosit secara lokal maupun
sistemik
 Infeksi
inflamasi yang aksinya organisme hidup misalnya
bakteri, virus dan parasit
 Radang yang terjadi dihidung rhinitis
 Misal bakteri aksinya yg melawan adalah leukosit;
virus yang melawan limfosit; alergi yang melawan
eosinofil
 Rhinitis kronis
sering kambuh karena alergi
 Polip
radang kronis product istilah klinisnya benjolan di
beberapa saluran tubuh.
 Sinusitis
radang pada sinus; sedangkan fungsi sinus untuk
resonanasi. Di tempat ini biasanya dapat terjadi
inflamasi. Dahaknya akan sulit keluar dan dapat
terjadi penimbunan cairan eksudat dengan gejala
sangat nyeri.

12 | PATHOLOGY ANATOMY OF THE LUNGS


 Tonsilitis
Mengapa tonsil termasuk bagian pertahanan tubuh?
Coba kita lihat histologinya: jaringan limfoid, tidak
berkapsul (kenapa tidak berkapsul ? Supaya bisa
langsung MENYERGAP kotoran), berbeda dengan
kelenjar limfe yang berkapsul.
perbedaannya begini:
Pada kelenjar limfe tentara penghancur benda asing
tubuh ada di dalam benteng jadi sulit melawan
musuh, tapi pada jaringan limfoid, tentara-tentara ini
di luar benteng sehingga leluasa menghancurkan
benda asing. Karena tonsillitis berhubungan dengan
faringitis maka tenggorokan sakit : odinofagi ; makan
sakit : disfagi ; Tonsil yang hipertrofi : amandel ;
radang alveoli : pneumonitis.
Pada kasus ini, pasien biasanya mengeluh “dok,
tenggorokan saya sakit”
 Pleuritis : radang pleura --> bisa menyebabkan chest
pain juga.
 Hepatisasi : paru berubah menjadi warna merah
 SARS: severe acute respiratory syndrome

dr.Broto juga membahas soal gambar di atas, sebenernya simple aja


pada broncho(lobuler) pn, bagian paru yang terserang adalah
seluruhnya namun tidak massive, lalu pada lobair pneumoni memang

MEDICAL TWELVE NOTES | 13


bagian hitam saja yang terserang tetapi sangat massive dan
berbahaya.
Kemudian PA-nya pada SARS ada nekrosis, hyalinisasi dan sangat
sulit sekali untuk reversible.
COPD
 merupakan penyakit paru obstruktif kronik karena ada
sumbatan saluran napas yang tersumbat aliran udara
 CPC : Cor Pulmonary Chronic penyakit paru kronis yang buat
aliran udara interalveolare terganggu menyebabkan penyakit
jantung seperti DC.

Sekian cakul  semoga bermanfaat


All major religious traditions carry basically the same message, that is
love, compassion and forgiveness the important thing is they should be
part of our daily lives.
-Dalai Lama-

--- terimakasih ---

14 | PATHOLOGY ANATOMY OF THE LUNGS


PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Pengecatan Ziehl Neelsen (ZN)
drg. MM Suryani Hutomo, MDSc
Selasa, 26 November 2013 Pukul 13.00 – 15.00
Cakul : Kristin| Korektor : Benny

Nah, teman-teman praktikum kali ini kita akan berkutat dengan bakteri
tahan asam ya.. gimana caranya kita mengetahui dia BTA atau bukan?
Caranya dengan pengecatan Ziehl Neelsen (ZN). Oke langsung aja ya
kalo gitu... 
Bakteri golongan Mycobacterium berbentung batang/basil yang
agak sulit untuk diwarnai, tetapi sekali berhasil diwarnai, sulit untuk
dihapus dengan zat asam. Oleh karena itu disebut juga basil tahan asam
(BTA). Sebagian besar Mycobacterium adalah saprofit, sebagian kecil
patogan untuk manusia diantaranya Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium leprae, dan lainnya yang dapat menyebabkan infeksi
kronik. Golongan saprofit dikenal juga dengan nama atipik. Sifat tahan
asam mycobacterium adalah karena sifat dinding sel yang tebal terdiri
dari lapisan lilin dan lemak yang terdiri dari asam lemak mikolat.
Macam-macam Mycobacterium berbeda dalam derajat tahan asamnya
seperti Mycobacterium leprae bersifat tahan asam lemah dibandingkan
dengan Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium seperti yang tadi
sudah disinggung diatas, pewarnaannya dengan cara pengecatan Ziehl
Neelsen.
MORFOLOGI
- Ukuran 0,2 – 0,4 μm
- Non motile, obligat aerob, tidak membentuk spora (merupakan
sifat yang sama dengan Gram +)
- Dinding sel nya mengandung peptidoglikan
- Terdapat asam mikolat di dinding sel yang membuat tahan asam

Media yang digunakan untuk mycobacterium itu spesifik ya temanss,


untuk media padat digunakan Lowenstein-Jensen (LJ) dan untuk
media cair namanya Middlebrook.
Hasil :

MEDICAL TWELVE NOTES | 15


- BTA (+) kuman berwarna merah dengan latar belakang biru
BTA setelah diberi cat pertama (ZN A Fuchsin basis) dan
dipanaskan akan berwarna merah, selanjutnya diberi cat kedua
(ZN B  HCl pekat, H2SO4 pekat) yang bertujuan
untukmelunturkan warna merah, lalu diberi cat ketiga (ZN C
methyleen blue). BTA berwarna merah karena tahan
terhadap pencucian asam&alkohol sehingga tidak mengikat
warna biru pada ZN C.
- BTA (-)  kuman berwarna biru dengan latar belakang biru
Setelah diberi cat pertama bakteri tersebut akan mengikat warna
merah, namun karena tidak tahan pencucian asam&alkohol
sehingga warna merah menjadi luntur dan bakteri mengikat
methyleen blue pada ZN C sehingga bakteri menjadi berwarna
biru.

?? Kenapa setelah pemberian ZN A perlu dipanaskan??


Nah pemanasan setelah pemberian ZN A bukan untuk fiksasi ya teman-
teman, pemanasan dalam pembuatan preparat memang bertujuan untuk
fiksasi, tetapi pemanasan yang ini adalah untuk merusak dinding sel si
bakteri sehingga warna merah nya itu bisa masuk ke dalam sel dan
bakteri bisa berwarna merah. Tapi pemanasannya tidak boleh sampai
kering, hanya sampai keluar uap saja karena nanti bisa merusak
pewarnaannya.
Pada praktikum ini kita membuat preparat mycobacterium dari media
cair, dan mycobacterium yang kita gunakan adalah Mycobacterium
fortuitum yang tidak seberbahaya Mycobacterium tuberculosis dan
Mycobacterium leprae tapi harus tetap hati-hati karena M.fortuitum bisa
menyebabkan apoptosis makrofag. Dalam real case nya nanti, kita
membuat preparat dari sputum/dahak pasien. Sputum merupakan
timbunan mukosa yang berlebihan yang dikeluarkan. Sputum itu lengket
karena mengandung antibodi dan protein. Sputum yang kita pakai itu
berasal dari bronkus. Selain dari bronkus, nantinya tidak dperolreh BTA
yang diinginkan. Harus diingat juga pembuatan preparat tidak boleh
terlalu tebal, dan pewarnaan juga dilakukan serapi mungkin untuk
memudahkan kita mengidentifikasi BTA dibawah mikroskop.

16 | PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Pemeriksaan mikroskopis BTA ini dilakukan sebagai salah satu
penunjang diagnosis disamping kultur mycobacaterium, uji serologi,
radiologi, dsb. Sebagai calon dokter kita juga harus mampu melakukan
dan mengintepretasikan hasilnya karena di SKDI ini kompetensinya 4A,
artinya merupakan keterampilan yang musti kita capai ketika lulus
sebagai dokter. Pemeriksaan mikroskopis BTA dapat dipakai sebagai
penjunjang diagnosa karena tidak mahal, tetapi memiliki sensitivitas
yang relatif rendah (40-60%). Uji BTA dengan pengecatan ZN
merupakan cara yang tradisional, memakan banyak waktu tetapi masih
’O.K.‘-lah untuk dipakai. Kebanyakan lab-lab modern sekarang itu
menggunakan pengecatan auramin-rhodamin dan mikroskop
fluoresensi, dengan metode itu spesimen yang didiagnosa dapat
dilakukan dalam jumlah yang banyak. Ngomong2 soal spesimen, kita
jangan kepentok bahwa spesimen yang dipakai untuk pemeriksaan BTA
itu cuman sputum, spesimen yang dipakai bisa saja berupa jaringan,
contohnya biopsi limfe nodi.
- Terima kasih -

MEDICAL TWELVE NOTES | 17


BRONKIOLITIS DAN TUBERKOLOSIS PADA ANAK
dr. Iswanto, Sp.PFCCP
Rabu, 20 November 2013 Pukul 07.30 – 09.30
Cakul : Ira Gupita | Korektor : Yocik :3

Halo teman2 yang berbudiman, bertemu lagi dengan saya :3 kali ini
kita akan membahas penyakit pernapasan yang bisa terjadi pada anak2,
untung kita udah gede sih yaa, hehe :3

Jadi bagi temen2 yang pengen punya anak, harus merhatiin ini baik2 yakk :D

Syudah ciaapppp???? Kita mulaiiii

A. Bronkiolitis

Penyakit ini hanya bisa terjadi pada anak, kenapa bisa begitu? Soalnya
bronkioli itu hanya terdapat pada bayi hingga anak maksimal 2 tahun,
setelah dewasa akan disebut bronkus, gitcyuuuhh.. nah, bronkiolitis ini
merupakan inflamasi yang terjadi pada bronkioli, tersering pada usia 2-6
bulan. Selain itu, penyakit ini juga kayak buah, karna bersifat musiman.
Sekalinya musim sakit ini, bisa ditemukan 2-3 atau lebih pasien, tapi kalo
lagi gak musim, ya gak ada sama sekali.

18 | BRONKIOLITIS DAN TUBERKOLOSIS PADA ANAK


Gejala pada bayi akan timbul sesak napas, sekilas akan terlihat mirip
dengan gejala sesak pada asma loh, jadi kita harus hati2 dalam
mendiagnosis biar gak malpraktek! Jadi, apa bedanya dan gimana cara
membedakannya? Kalo bronkiolitis ini disebabkan oleh virus, dan virus
yang paling sering adalah RSV.
Gejala khasnya adalah mengi /wheezing, artinya tuh nafasnya bunyi,
bising, pada saat bernapas akan timbul suara, karena saluran nafasnya
menyempit, sehingga udaranya jadi susah lewat, makanya timbul bunyi
atau suara. Perbedaan selanjutnya adalah, bunyi bising pada orang asma
akan terjadi ketika ekspirasi, nah kalo bronkiolitis ini bunyi bisingnya pada
saat inspirasi aja( bedanya kalo asma saat ekspirasi) Lalu, yang paling
penting adalah, ketika ditemukan gejala yang seperti ini, jika terjadi pasa
usia yang makin muda akan semakin besar kemungkinannya kalo itu
bronkiolitis. Kalo ditemukan pada yang usianya makin dewasa, makin
mungkin diagnosisnya adalah asma. Karna prinsip dasarnya seperti yg tadi
udh dibilang, bronkiolitis hanya ditemukan pada anak, maksimal umur 2
tahun. dan juga, pada asma tidak terjadi demam karna bukan infeksi. Tapi
pada bronkiolitis akan terjadi demam.
Berikutnya kita akan masuk pada pemeriksaan, yukkkkkk
Anamnesis
Nahhh, teman2 disini anamnesis itu adalah dasar pemeriksaan yang
paling penting! Kenapa? Karena akan sangat sulit untuk melakukan
pemeriksaan fisik atau pemeriksaan lainnya pada anak. Temen2 tau
sendiri kan, anak2 tuh gak bisa diem, gak kooperatif sama kita,
kalaupun bisa, hanya bisa dilakukan oleh dokter yang udah punya jam
terbang tinggi. Kendala lainnya adalah, pemeriksaan penunjang itu
belum tentu tersedia di semua tempat. Itulah mengapa temen2 harus
tau gejalanya dan bedanya dari asma. Kan tadi udah dijelasin tuhh,
hehe.
Jadi,, sesak + mengi (saat inspirasi) + demam + umur < 2 tahun + batuk
kering tanpa sputum  bronkiolitis),susah makan,menyusui,
Soalnya pada asma pasti banyak sputumnya gitu..
Pemeriksaan fisik

MEDICAL TWELVE NOTES | 19


Nah, kalo pada pemeriksaan fisik, apa aja sih yang harus kita
perhatikan?
Frekuensi pernapasan : > 60x/menit
Retraksi dinding dada
Dada mengembang, beda dengan pneumoni. Kalo pneumoni
dadanya nyusut ato kempes.
Yang lain ada di slide ya, hehe
Pemeriksaan penunjang :
o Saturasi O2 (<92% PICU, >94% pulang)
o Gas darah (curiga gagal napas)
o Foto thoraks (yang tidak khas saja)
o Hematologi (rutin saja)
o Virologi (tidak cost effective)
o Bakteriologi (bayi < 1 bulan)
o CRP (tidak berhubungan dg bronkiolitis)

Tapi semua pemeriksaan itu hanya dapat ditemukan di rumah sakit


besar. Itulah kenapa, anamnesis kita harus bagus.

Tatalaksana
 Tentukan dulu toksik atau tidak. Kalau tidak toksik boleh
hanya rawat jalan saja. tapi yang harus di ingat adalah edukasi
dulu sebelum dipulangkan yaa.
 Kalo toksik dianjurkan untuk rawat inap.
 Tidak direkomendasikan untuk memberikan :
- Antiviral : karna tidak ada perubahan walaupun
diberikan antiviral
- Antibiotic : karena penyebabnya bukan banteri
- Obat asma : tidak ada gunanya. Tapi jika ingin diberikan
boleh, dengan catatan harus diberikan yang paling aman
dan paling rendah resikonya, yaitu inhalasi B2 agonis.
Disini dokter diperbolehkan untuk memberikan terapi
percobaan dengan persetujuan dari keluarga. Selama
terapi yang aka diberikan aman bagi pasien. Contohnya,
jika kita belum bisa mendiagnosis tapi kita mencurigai

20 | BRONKIOLITIS DAN TUBERKOLOSIS PADA ANAK


kalo itu asma, berikan obat inhalasi. Kalo membaik,
berarti emang bener itu sakit asma. Gitu kata dokter
wikan :3

Rawat intensif juga dapat dilakukan ketika SO pasien menurun.

Faktor resiko
 Usia muda (<3 bulan)
 Prematur
 Kelainan jantung bawaan.
 Orangtua perokok
 Tinggal dirumah yang padat orangnya, ada yang merokok dan
sanitasinya buruk.
Okeiiii,, gimana keadaan kalian? Sudah capek? Masih kuat gak? Minum jamu
kuat dulu lah kalo udah loyo, hehe :3
Siap ya kita lanjutin, dengan kekuatan bulan, ayok kita mulai lagi!!!!
Yeaaayyyyy!!!!!

B. Tuberkolosis
Nah, ini bahasannya agak susah nihh. Ini penyakit beda juga loh pada
anak sama pada orang dewasa. Bedanya itu kalo pada orang dewasa
keluhannya udah jelas pada jalan napas, batuk berdahak pada malam hari,
berkeringat, hayoo siapa yang kayak gitu? Hehe
Kalo pada anak itu gejalanya gak ada yang spesifik kayak pada orang
dewasa, makanya TBC pada anak agak sulit untuk di diagnosis. Kalaupun
spesifik, itu hanya terjadi pada TBC ekstra pulmonal, contohnya benjolan
di punggung (gibbus), ME (otak), skrofuloderma (ginjal), fliktenularis
mata. Hmm, sebenernya ada gejala lain juga, yang mungkin bisa
membantu kita, yaitu nafsu makannya turun, berat badan juga turun atau
susah naik.
1. Pemeriksaan penunjang
Kalo pada dewasa kan kita bisa periksa sputum, tapi kalo anak2 mana
bisa disuruh keluarin sputum, iya kan? Makanya ada cara lain, yaitu :
 Uji tuberculin : dengan cara disuntikkan PPD pada lengan
bawah untuk dilihat reaksi tubuh pasien. Jika bekas suntikan

MEDICAL TWELVE NOTES | 21


memerah, bengkak yang lebih dari 10mm dapat dikatakan (+).
Kalau ukuran bengkak kurang dari 5mm artinya (-), tapi kalau
diantara 5mm-10mm artinya masih ragu2 dan belum pasti.
Nah, tapi kalo hasilnya negatip pun belum bisa dikatakan kalo
sudah aman si pasiennya ini.
 Foto toraks : hal ini juga tidak mudah pada pelaksanannya.
Karna anak kan tidak kooperatif seperti tadi yg udah dijelasin
juga. Terlihat gambaran milier

 Mikrobiologi : dengan memeriksa sputum kan harusnya.


Tapi ini bisa juga dengan memeriksa kurasan lambung.
Soalnya bakteri penyebab TBC kan termasuk bakteri tahan
asam, jadi masih bisa hidup dilambung. Tapi teknisnya juga
sulit dilaksanakan, kenapa? Karena harus memasukkan selang
lewat hidung/mulut pasien. Dan walaupun ditemukan
bakterinya, jumlahnya pasti hanya sedikit.
 Patologi/ biopsy : tidak dapat dilakukan dika yang terjadi hanya
TBC pada paru. Baru dapat dilaksanakan jika ada infeksi TBC
ekstra pulmonal.
2. Pemeriksaan penunjang
 Serologi : tidak terlalu dianjurkan, karena banyak
faktor yang dapat pengaruhi hasilnya nanti.
 Funduskopi : pemeriksaan mata
 Pungsi lumbal : dengan mengambil cairan otak dari daerah
lumbal
 Foto tulang
Tetapi, baik funduskopi, punsi lumbal dan foto tulang hanya
dapat dilakukan pada pasien dengan infeksi TBC
ekstrapulmonal.
Lalu, bagaimana cara diagnosisnya?
 Ya dengan melakukan pengumpulan data sebanyak-banyaknya.
Semakin banyak hasil pemeriksaan yang (+), akan semakin besar
kemungkinannya (+) TBC.

22 | BRONKIOLITIS DAN TUBERKOLOSIS PADA ANAK


 Dokter juga diperbolehkan untuk melakukan percobaan
pengobatan seperti yang tadi udah dijelasin. Tapi kalo temen2
sejawat ragu2 banget, jangan diobati. Jelasin aja sama pasien dan
keluarganya kalo emang ini susah didiagnosis, dan pasien sangat
diperbolehkan untuk mencari second opinion.begitu kata dokter
wikan.
 Selain itu, ada hal lain yang dapat dipantau, yaitu berat badannya.
Terutama pada saat pengobatan, kala naik, berarti beneran TBC
dan pengobatannya mangalami kemajuan.

3. Tatalaksana :
 Diberikan OAT (oral anti tuberkolosis), dengan 2 tahap :
- Intensif : 2 bulan awal
- Lanjutan : 6-12 bulan
- Standar : 2HRZ-4HR (INH, Rifampisin, Pirazinamid).
- Berat : 2HRZES-9/12HR.
 Profilaksis
- INH 5-10 mg/kgBB/hari.
- Primer : pada kontak erat dengan TB dewasa BTA positif
agar tidak infeksi, min. 3 bulan & test tuberkulin.
- Sekunder : pada infeksi agar tidak sakit, 6-12 bulan
 Bedah
jika memang ditemukan kerusakan paru atau pada TBC ekstra
pulmonal
 Suportif
Dengan memberikan asupan gizi yang baik dan juga
fisioterapi.
 Pemantauan
Dengan melihat respon klinis pasien, terutama dengan
melihat berat badannya.
 KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi)

MEDICAL TWELVE NOTES | 23


Ini sangat penting teman2. Kenapa? Untuk mencegah
kesalahpahaman dari pasien dan keluarganya. Dan yang
paling penting di ingatkan adalah:
- pengobatan untuk TBC itu sangat lama, minimal 6
bulan.bayangin aja anak2 disuruh minum obat 6 bulan,
kan lama banget. 
- obat utamanya adalah rifampisin yang berwarna merah.
Kalo minum itu nanti semua2nya jadi merah, lidah, bibir,
pipis sama feces juga jadi merah. Dikasih tau dulu biar
orang tuanya gak kaget dan panic kalo lihat anaknya gitu.
- Obatnya juga harus diminum teratur tiap hari. Diberikan
saat perut kosong, pada saat anak baru bangun tidur,
tujuannya selain emang harus kayak gitu adalah biar gak
lupa minum obat karena waktu yang bervariasi.
- Efek sampingnya juga banyak lh.. dapat terjadi
hepatotoksik. Nah, kalo kejadian gini obatnya harus
dihentikan dulu sampai keadaannya membaik. Kalo udh
normal, dikasih lagi dengan dosis yang lebih kecil. Tapi
pasti bakterinya udah susah amti sih karna dosisnya kecil
gitu. Hehe
4. Prognosis
Dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
• Keteraturan : kontrol & obat.
• Penyakit lain : misalnya kelainan jantung bawaan, pneumonia,
hailnya tidak akan sebaik pasien yang hanya sakit TBC aja.
• Efek samping obat.
Ehh iyaa, tadi lupa bilang kalo syarat seseorang kena TBC itu juga karna
system imun yang turun atau rusak lohh. Jadi walaupun misalnya ada virus TBC
disekitar kita, tapi kalo system imun kita manteb, gak bakal kena TBC dehh..
gitu temen2..
Wokeiiiiihhh,, cakul kali ini cukup sampai disini dulu yaa, semoga cinta kita
masih berlanjut,, *ehhh
Hahaa, sampai ketemu lagi ya cemans-cemanss :*

--- terimakasih ---

24 | BRONKIOLITIS DAN TUBERKOLOSIS PADA ANAK


PRAKTIKUM ANATOMI II
The Lower Respiratory Tract
cakul : Jesisca | korektor: Maria

Dear Santa,
Tengiu santa who has sent colleagues. For this Christmas we wish
tentament question fell down to our Christmas tree.
From,
@medicalUKDW12

...Ohaloo sejawat..edisi natal nih. Belajarnya juga semangat liburan ya.


semoga santa memberi hadiah untuk kita :D kita jangan lupa berdoa ya
saat membaca cakul ini supaya Tuhan memberikan ketenangan pada
otak kita :D

1. Laring
Lower respiratory dimulai dari laring. Poin-poin aja ya.
Skeletopi : VC3 – VC6, dibawah epiglotis sampai perbatasan cricoid dan
trakea.
Pintu masuk laring adalah Additus Laringus (penutup Additus Laringus
adalah epiglotis) yang disusun oleh :
- Bagian anterior : tepi atas epiglotis
- Bagian samping : plika aryepiglotika
- Bagian belakang : incisura interarytenoidea
Ruangan dalam laring ini disebut Cavum Laringis. Cavum ini dibagi
menjadi 3 area oleh dua lipatan, yaitu plica vestibularis dan plica vocalis.
Cavum Laringis
Additus Laringus
Area Vestibulum Laringis
Plica Vestibularis
Area Ventrikulus Laringis
Plica Vocalis
Area Cavitas Infraglotitis
Tepi Cricoid bawah

MEDICAL TWELVE NOTES | 25


Nah si cavum larigis dibagi tiga oleh dua lipatan:
 bagian yang pertama namanya vestibulum laringis yang
terletak dari additus laringis sampai plica vestibularis.
 Bagian kedua adalah ventriculus laringis yang terletak dari
plica vestibularis sampai plica vocalis.
 Bagian ketiga adalah cavitas infraglotiddis yang terletak di
kaudal plica vocalis atau di antara plica vocalis dan tepi cricoid
bawah.
Terdapat juga jaringan ikat elastik yang melapisi bagian-bagian cavum
laringis.
 Membrana cuadra angularis : jaringan ikat elastik yang melapisi
vestibulum laringis
 Membrana conus elastiskum:jaringan ikat elastik yang melapisi
cavitas infraglotidis

Nah, diantara plica terdapat celah :


- Celah pada plica vestibularis = rima vestibularis
- Celah pada plica vocalis = rima glotidis

Skeleton :
3 rangka kartilago tunggal (susunan dari atas ke bawah) :
- Epiglotis
- Thyroid
- Cricoid
3 rangka kartilago berpasangan (susunan dari bawah ke atas, ketiganya
menempel di cricoid)
- Arytenoid menempel langsung dengan cricoid (cricoid =
tempat lekat plica vokalis)
- Corniculata
- Cuneiform

 Fungsi epligotis : untuk menutup additus laringis

Nah temen-temen ada cara gampang nih untuk mengidentifiskasi si


kartilago tyroidea dan kartilago cricoidea. Mereka tu kayak cincin yang
ada batunya. Kalo kartilago tyroidea besarnya di depan, tapi kalo
kartilago cricoidea besarnya di belakang.

26 | PRAKTIKUM ANATOMI II
Di kartilago tyroidea ada penonjolan yang namanya prominentia laryngis
(adam’s apple)

Otot :
Otot intrinsik laring, yaitu otot yang melapisi struktur dalam laring.
- Additus Laringus
 Buka : M. thyroepiglotticus (TE)
 Tutup : M. aryepiglotticus (AE)
M. arytenoideus oblique (AO)
- Rima Glottidis
 Buka / abduksi : M. cricoarytenoideus posterior
(CAP)
 Tutup / adduksi : M. cricoarytenoideus lateral
(CAL)
- Plica Vocalis
 Tegang : M. cricothyroideus (CT)
 Kendor : M. thyroarytenoideus (TA)
M. vocalis (V)
Otot ekstrinsik laring, yaitu otot yang melapisi struktur luar laring.
- Elevator :
 M. thyrohyoideus
 M. stylohyoideus
 M. mylohyoideus
 M. digastricus
 M. stylopharyngeus
 M. palatopharyngeus
- Depressor :
 M. omohyoideus
 M sternohyoideus
 M. sternothyroideus

Vaskularisasi :
- a/v. laryngea superior (cabang dari a. thyroidea superior)
- a/v. laryngea inferior (cabang dari a. thyroidea inferior)
keduanya dibatasi oleh Plica Vocalis.

Inervasi :
- sensoris : n. laryngeus superior r. Internalis
- sensoris & motoris : n. laryngeus inferior / laryngeus recurrent
(disebut recurrent karena nervus ini akan berbalik di arcus aorta
dan subclavia sinistra

MEDICAL TWELVE NOTES | 27


- motoris : n. laryngeus externus

Membrana Thyrohyoidea
Adalah membran antara hyoid dan thyroid. Membran ini akan mengalami
beberapa penebalan.
- Penebalan di tengah disebut Ligamen Thyrohyoidea Media
- Penebalan di samping kanan dan kiri disebut Ligamen
Thyrohyoidea Lateralis

Membrana thyrohyoidea

Membrana Cricothyroidea
Adalah membran antara cricoid dan thyroid.

2. Trakea
Skeletopi VC6 – VT4/5
Saat ekspirasi dalam skeletopinya mencapai VT6
 Trakea memiliki 16 – 20 buah Cartilago Trachealis (merupakan
jenis cartilago hyalin).
 Otot pada trakea adalah m. Trachealis.
 Vaskularisasi : a. thyroidea inferior ramus trachealis
 Inervasi : n. laryngeus recurrent ramus trachealis
 Limfonodi disepanjang kanan kiri trachea : lnn. paratrachealis
 Limfonodi di kanan kiri bifurcatio trakea: lnn. tracheobronchiales

Bifurcatio Trachea
Skeletopi:VT4-VT5 (ekspirasi). VT6(inspirasi)
Adalah cabang dari trakea dan terletak di mediastinum media. Di
bifurcatio trachea dan terletak agak ke kiri terdapat Carina Trachealis
sebagai reseptor batuk. Sedangkan Carina Nasi merupakan reseptor
bersin.

28 | PRAKTIKUM ANATOMI II
Percabangan bifurcatio trachea adalah :
- Bronkus primer dexter dan sinister
Bronkus primer dexter lumennya memiliki ciri lebih lebar, lebih
pendek, dan lebih vertikal sehingga tiap benda asing yang masuk
ke saluran pernapasan, akan masuk ke bronkus kanan ini.

Bronkus primer dexter masuk ke hilus pulmonalis setinggi VT 5.


Bronkus primer sinister masuk ke hilus pulmonalis setinggi VT 6.

 Bronkus primer dexter dan sinister akan bercabang menurut


lobus pulmonya :
 Bronkus sekunder (leboris) dexter dan sinister
Bronkus sekunder dexter memiliki 3 cabang, setiap cabang
ini mewakili satu lobus. Lobus paru dexter :
1. Lobus superior, pars :
 Apikal
 Posterior
 Anterior
2. Lobus media, pars :
 Media
 Lateral
3. Lobus inferior, pars :
 Superior
 Basal medial
 Basal anterior
 Basal lateral
 Basal posterior
Antar lobus di pulmo kanan ini dipisah oleh fissura horizontalis
(sepanjang costa 4) dan fissura oblique.

 Bronkus sekunder sinister memiliki 2 cabang. Lobus paru sinister


:
1. Lobus superior, pars :
 Apikoposterior
 Anterior
 Media
 Lateral
*medial lateral ini pada sumber lain kadang di ganti
menjadi Iingularis Superior dan Inferior

MEDICAL TWELVE NOTES | 29


2. Lobus inferior, pars :
 Superior
 Basal medial
 Basal anterior
 Basal lateral
 Basal posterior
Antar lobus di pulmo kiri dipisah oleh fissura oblique.

Ini gambarnya teman-teman :D

Tiap bagian lobus ini di aliri oleh percabangan dari bronkus sekunder,
yaitu bronkus tersier (segmentalis). Oleh karena itu, bronkus tersier
dexter terdiri dari 10 cabang dan sinister terdiri dari 9 cabang.

Bronkus primer  bronkus sekunder (lobaris)  bronkus


tersier (segmentalis)  bronkiolus conductorius 
bronkiolus terminalis  bronkiolus respiratorius  ductus
alveolaris  sakus alveolaris  alveolus
3. Pulmo
Terdiri dari :

30 | PRAKTIKUM ANATOMI II
- Apex pulmo
- Basis pulmo
- Facies sternocostalis, menghadap costa
- Facies mediastinalis, menghadap mediastinum
- Facies diafragmatis, menghadap diafragma
- Margo anterior, diantara facies sternocostalis dan mediastinalis.
Untuk mengidentifikasinya, margo anterior ini lebih tajam dari
posterior. Kita membedakan pulmo kanan dan kiri juga dengan
melihat margo ini, bukan dengan melihat lobusnya, karna lobus
tiap orang beda, ga pasti kalo kanan pasti 3 lobus dan kiri pasti
2 lobus. Ada orang yang pulmo sebelah kanannya 2 lobus
sedangkan pulmo kirinya 3 lobus. Ada juga yang pulmo kanan
kirinya 2 lobus.
- Margo posterior, diantara facies sternocostalis dan diafragmatis

Pulmo dilapisi oleh pleura. Pleura terbagi menjadi dua, pleura parietal
dan pleura visceral. Antara pleura ini dipisahkan oleh Cavitas Pleura.
Pleura visceral yang menempel langsung di paru, di inervasi oleh
Plexus pulmonalis.
Pleura parietal menempel di dinding thorax dan terdiri dari:
- Pleura costalis, di inervasi oleh n. intercostalis
- Pleura diafragmatica
Bagian medial di inervasi oleh n. phrenicus
Bagian lateral di inervasi oleh n. intercostalis
- Pleura mediastinalis, di inervasi oleh n. phrenicus
- Cupula pleura, yang melapisi bagian apex pulmo
Pleura parietal menempel di dinding thorax menghadap ke arah paru,
sedangkan yang menghadap ke arah costa adalah Fascia endothoracica
(selebih tentang ini dipelajari di Thoracic Wall)

Hilus pulmonalis adalah pintu masuk paru. Struktur yang keluar masuk
dari hilus adalah Radix pulmo. Terdapat 7 struktur yang keluar masuk
hilus.
Struktur yang masuk ke hilus berupa:
- Bronkus primer (beserta a. bronchialisnya)
- a. pulmonalis (untuk pertukaran udara)
- a. bronchialis (untuk memberi nutrisi)
- nervus
Struktur yang keluar dari hilus berupa:
- v. pulmonalis (ada 2)

MEDICAL TWELVE NOTES | 31


- vasa limpatika

Nah, si paru-paru ini kan berdekatan dengan organ lain, sehingga organ
lain akan membentuk perlekatan ke paru sehingga terbentuklah
cekungan-cekungan di paru.
- Insisura cardiaca (dibagian depan paru, tepatnya di margo
anterior)  hanya ada di pulmo sinistra
- Impresio cardiaca (dilihat dari dalam samping paru) ada di
pulmo dexter dan pulmo sinistra
- Pulmo sinistra, terdapat :
 Sulcus aorta ascenden
 Sulcus arcus aorta
 Sulcus aorta descenden
- Pulmo dextra, terdapat :
 Sulcus vena cava superior
 Sulcus vena cava inferior
- Impresio costa

32 | PRAKTIKUM ANATOMI II
Inervasi
1. Simpatis 2. Parasimpatis
Bronkodilatasi Bronkokonstriksi
Menghambat sekresi mucus Memacu sekresi mukus
Vasokonstriksi pembuluh Vasodilatasi pembuluh pulmonal
pulmonal
3. Viseral otonom
Untuk
Sensorik : rasa gatal pada batuk, rasa sakit saat kemasukan
kacang
Kemoreseptor : tekanan darah, perubahan asam basa tubuh

Limfonodi paru
- Superfisial = bermuara ke lnn bronkopulmonalis
- Profunda = bermuara ke lnn pulmonalis
Keduanya bermuara ke trakeobronkial  paratrakealis ductus
thoracicus
lnn bronkopulmonalis dan linn pulmonalis > lnn trakeobronkiales > lnn
paratrakealis > ductus thoracicus
*keterangan: tanda > artinya bermuara ke

Nah temen-temen ini ada tambahan gambar anatomi pulmo dan pleura
di costa ya :D
LAA
LPS
LMC LMA
C\\\
Keterangan:
FCL
MCL
LMj LST : Linea
djrfi parasternalis
e LMC: Linea mid
clavicularis
LAA:Linea axilaris
anterior
LMA:Linea mid
axilaris
Costo
mediastinalis

Recessus diaphragmaticus

MEDICAL TWELVE NOTES | 33


Jadi recessus diaphragmaticus dan costo mediastinalis adalah
potensial space dari pulmo.

Klinis : struktur paru-paru akan membentuk suatu sudut nah ketika


terjadi efusi maka bentuk paru-paru akan menjadi lebih tumpul (dilihat
dari radiologi). Posisi yang paling baik untuk menilai efusi dengan
radiologis adalah posisi lateral decubitus.

Selamat belajar teman-teman 

--- terimakasih ---

34 | PRAKTIKUM ANATOMI II
PENYAKIT INFEKSI PADA SALURAN PERNAFASAN
Prof. Dr. dr. Priambodo, MS., Sp.MK(K)
Kamis, 28 November 2013 Pukul 10.00 – 12.00
Cakul : Tere | Korektor : Clarissa

Zalam Zupeer bagi temanz2 yangz Zupeeerr!! Di cakul Zupeer Kuplakzz


Kali ni anda2 sekalian d wajibkan baca slide, karena buanyak yang tidak
saya masukkan k cakul (gile aje ngeringkes 6 power point). Yang ada di
bawah ini tidak lain dan tidak bukan adalah catatan kasus asusila yang
kmaren d omongkan oleh Prof. Priambodo. Met mengakak riaaa!!! >:-D

 Ngomongin salpas (saluran napas) pasti pertama2 ngomongin


hidung dulu. Kenapa ingus bisa terasa asin?? Karena yang manis
hanya ada padamuuuu!!! (guyonannya Prof. Priambodo :D Penting
ini makanya d masukin cakul!)
 ISPA yang perlu perhatian khusus adalah:
a) Infeksi spesifik oleh kuman mikobakterium tuberkulosis dan
b) Infeksi paru penyebab radang paru pneumonia akibat infeksi
nosokomial.
 Jgn menganggap orang batuk pilek tu kena TBC, mungkin aja
kmaren habis d putus pacar n nangis semaleman! Wkwkwk :D
 Salpas Atas terdiri dari;
 Mulut, Hidung, Tenggorokan. Struktur yang berkaitan misal
telinga bagian dalam, Tuba Eustachii.
 Salpas Bawah terdiri dari;
 Laring, Faring, Trakea, Bronkila Tube, Alveoli.
 Infeksi salpas berarti ada suatu mikroorganisme pathogen yang
masuk ke salpas qt. Tp bukan berarti bakteri tu tidak bisa
menginfeksi organ2 lain. Mereka dapat menyebar, misalnya dari
cavum nasi ke tuba eustachii (saluran penghubung hidung dan
telinga)  Kopoken (d omongin tp g bs denger) ato nama kerennya
adalah Otitis Media Temporata.
 Tubuh memiliki mekanisme pertahanan melalui:
a) Tonsil/Adenoid  Produksi Mukosa
b) Rambut Hidung/Vibrisse dan Silia  Lysosim (Antibakteri)

MEDICAL TWELVE NOTES | 35


c) Ig A Sekretory  Di produksi Mikroba Flora Normal
d) Mekanisme Bersin & Batuk
 Di tubuh tu ada yang namanya flora normal di mana flora normal ni
membantu mempertahankan keseimbangan tubuh qt (misal E. Coli
yg membantu pembusukan makanan d usus besar qt). Tapi ketika
flora Normal ini masuk ke bagian tubuh yang tidak seharusnya maka
juga dapat menjadikan infeksi.
 Stress  bs menurunkan kekebalan tubuh
 Patogenesis = intinya bakteri tu hrz dapat masuk dan
menempel/adhere pada mukosa salpas (dgn mengalahkan faktor2
pertahanan tubuh di atas) dan berkolonialisasi  Invasi ked lm
jaringan.
 Umumnya bakteri gram negatif seperti gol. Enterobactericeae,
Pseudomonas sp, Legionella sp, Hemofilus sp mempunyai
fimbrae/pili yg berfungsi untuk melekat dan mengadakan kolonisasi
pada mukosa.
 Pada bakteri Streptokokus pyogenes suatu kokus gram positif
mempunyai dinding yg mengandung lipotechoid acid dan protein
tertentu (protein m).
 Adanya kapsul spt klebsiella pneumonie dkk dapat melindungi
bakteri dari sel2 fagosit.
 C difteri, Pseudomonas sp, Hemofilus pertusis  memproduksi
eksotoksin.
 Mikroba yg mampu multiplikasi didalam sel2 inang (misal dlm fagosit
& makrofag)  Chlamedia trakomatis, C. psitacii, M. tuberkulosis
dan semua virus.
 Infeksi Saluran Pernafasan bagian Atas: kokus gram positif,
batang gram negatif/positif, khlamedia, jamur, virus.
 Infeksi Saluran Pernafasan bagian Bawah: Haemophilus pertusis,
Pneumonia (community, nosokomial), Tuberkulosis, penyakit infeksi
paru akibat pekerjaan.
 Infeksi Wabah: SARS dan Avian virus.
Nah sekarang masuk k Power Point k 2: Gram Positive Cocci
 Asline Gram positif cocci tu apa to??? Bakteri berbentuk kokus dapat
menyerang semua jaringan/organ tubuh dan menyebabkan infeksi
disertai dengan pernanahan.

36 | PENYAKIT INFEKSI PADA SALURAN PERNAFASAN


 Contoh bakterinya antara lain: Staphylococcus aureus
(menginfeksi kulit dan mukosa hidung), Streptococcus pyogenes,
Streptococcus pneumonia, S. epidermidis (menginfeksi Kulit,
Salpas, GI Tract), S. saprophyticus (Menginfeksi Urinary Tract).
 Staphylococcus aureus memiliki ciri: kokus bergerombol, tidak
berflagel, tidak berspora, Gram (+).
 Toksin dan Enzim2 yg d bentuk: -toxin → damages
membranes, dermonecrosis. Stafilokinase → fibrinolisis.
 Skema Identifikasi Kuman Kokus Gram Positif

 Indikasi dengan Koagulasi Positif (njendol/mencembung)  S.


aureus. Klo negative  lanjut k pemeriksaan dengan
Novobiocin untuk tau resisten ato g.
 Indikasi dgn Katalase Positif (Berbuih)  Stafilokokus. Negatif
(g berbuih)  Streptokokus.

MEDICAL TWELVE NOTES | 37


 Terapi: -lactamase resistant Penicillin, Cephalosporin,
Vancomycin, Topical Tetracycline for skin infection, Abscess
drainage.
 Streptococcus sp. Punya sifat: Gram-positive, nonmotile, catalase-
negative, Facultatively anaerobic cocci that occur in chains or pairs.
 Berdasarkan kemampuan hemolisisnya:
a)  hemolise (gol. viridan)  Streptococcus
pneumonia
b)  hemolise (gol. hemolitik)  Streptococcus
pyogenes
c)  hemolise (gol. nonhemolitik)
 Ketika d kulturkan d agar darah (gol. hemolitik) maka akan
membentuk Hemolytic Zone berupa daerah kekuningan d
sekitar koloni bakteri akibat rusaknya sel darah dalam agar.
 Toksin ekstraselular dan Enzim:
1. Hemolisin: Streptolysin O, Streptolysin S
2. Pyrogenic streptococcal exotoxins (PSE) A, B, C
3. Streptokinase / Fibrinolisin
4. DNase → DNA depolimerisation
5. Hyaluronidase
 Terapi: Dengan Penisilin G atau V. Erythromycin, polyvalent
immunoglobulin untuk meng-inaktifkan PSE.
 Streptococcus pneumonia (Pneumococci) morfologinya: Gram-
positif, Oval / seperti lancet, Berpasangan dlm rantai pendek, Sel
dikelilingi kapsul tebal.
 Gejala Klinis:
a) Lung: lobar pneumonia, bronchopneumonia
b) Bacteremia → meningitis, endocarditis, septic arthritis
c) Severe pneumococcal infections frequently involve
sepsis
 Terapi: Penicillin is still the antibiotic of choice. Macrolide
antibiotics are an alternative to penicillins. Penicillin resistance
extends to cephalosporins.

38 | PENYAKIT INFEKSI PADA SALURAN PERNAFASAN


Power Point ke 3!!! Bakteri Gram Negatif. BANYAK BGTZ PPTnya!!!
Kapan ngeluz2 kucingnya??!!!

 Karena kmaren PPT ni g d buka, jadi teman2 baca sendiri yaw!!


Kyehehe *wjh licik, picik, dan juga becik*

Sekarang PPT ke 4  Pneumonia Nosokomial


 Pneumonia Nosokomial  Infeksi Parenkim paru krn nginep d RS
48-72 jam. Tingkat kematiannya beda2 di tiap RS & Negara.
Pneumonia mengingkat d ICU krn kan banyak adegan2 erotis, ehem,
mksd saya krn bnyk keadaan darurat  alat bantu nafas klo g d
sterilkan dgn sungguh2 dpt membawa agen pneumonia 
menularkan k pasien2 lain. Terapiny dgn d kasih OAT (Oww,
Amazing sTomach of cat!!! G mungkin lah! Obat Anti Tuberkulosis)
yang terdiri dari Pirazinamid, INH, Rifampisin, Etambutol.
 Sebelumnya qt udah ada kuliah tentang Pneumonia, jadi slaen2nya
baca sendiri ya!! Kyehehehe *wjh licik n mesuuum*

PPT selanjutnya  Bakteri Tahan Asam


 Udah pada praktikum Mikrobiologi kan??? Nah d situ ada yg
namanya Mycobacterium tuberculosis (bakterinya satu2) n
Mycobacterium leprae (nggerombol). Pada pengecatan ZN kan
berwarna merah krn dpt tahan terhadap asam dan alcohol sehingga
g ngikat cat ZN C yang berisi Metylen Blue.

MEDICAL TWELVE NOTES | 39


 Komunikasi dgn org yang menderita TB harus sangat hati2 agar
penderita tidak tambah stres. TB tu kumannya dah pasti
(Mycobacterium tuberkulosis), cara periksa jelas (sputum,
pengecatan dkk), sarana pengobatan tersedia (gratis pula), jadi g
perlu takut, tp jg g berarti boleh santai2 aja klo kena TB.
 Walo tahan asam n alcohol, bakteri TB masih bisa d kalahkan
dengan pancaran cahaya sinar mentari yang berseri2 (jiaaah),
setelah 20-30 jam terkena gencaran serangan mentari yg
menyengat maka Bakteri TB akan mengangkat bendera putih dan
mengakui kekalahannya (alias mate). Klo g ada sinar mentari, si TB
bs tahan 6-8 bulan. Makanya klo suka yg gelap2 ato remang2 tu
berbahayaaaa~ Wkwkwk.
 Yang bahaya lagi tu klo si bakteri TB ni nempel d debu yang
berterbangan ke seluruh penjuru dunia  tahan sampe 8-10 jam (sgt
infeksius).
 Nah selain2nya Prof. Priambodo cm baca slide sambil d sekip2 gituu.
Tp sbnrnya isinya sama ma PPT Tuberkulosis yang sebelumnya
udah pernah d bahas, so, sekali lagi baca slidenya sendiri ya!!!
WUAHAHAHA!!! *tertawa dengan wajah picik penuh kepuasan krn g
perlu ngringkesin PPT!!! Yeaaaah!!!*

Selamat membaca slide ya teman2!!! Wkwkwkwk!!!

--- terimakasih ---

40 | PENYAKIT INFEKSI PADA SALURAN PERNAFASAN


PENUTUP

Sekian teman – teman Cakul pada week ini, mudah2an cakul ini dapat
bermanfaat untuk kita semua, sampai jumpa di week berikutnya…  
Bagi teman teman yang mau pesan “MENTOS” langsung hubungin
Icha ya 

for your information :

CP : ICHA ( 085746994990 )

MEDICAL TWELVE NOTES | 41

Anda mungkin juga menyukai