Cakul Blok 12
Respirasi
Week 2
Yanda
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
PNEUMONIA; TBC-DOTS ..........................................................................3
PATHOLOGY ANATOMY OF THE LUNGS ................................................ 10
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Pengecatan Ziehl Neelsen (ZN) ............... 15
BRONKIOLITIS DAN TUBERKOLOSIS PADA ANAK ...................................18
PRAKTIKUM ANATOMI II The Lower Respiratory Tract ......................... 25
PENYAKIT INFEKSI PADA SALURAN PERNAFASAN .................................35
PENUTUP ................................................................................................ 41
2 | DAFTAR ISI
PNEUMONIA; TBC-DOTS
dr. Iswanto,Sp.PFCCP
Selasa, 26 November 2013 pukul 07.30 – 09.30
Cakul : Jojo | Korektor : Prima
PO2 <60 10
PL EFUSI 10
4 | PNEUMONIA; TBC-DOTS
ATS (AMERICAN THORACIC SOCIETY)
6 | PNEUMONIA; TBC-DOTS
Sepsis à Septik syok
A R D S à Gagal Nafas à Meninggal
TUBERKULOSIS
Kuman penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium TB. Pada
penderita tuberculosis di dapatkan dahak dengan hasil BTA (+). Penyakit
ini sangat menular, penularannya melalui inhalasi, hematogen, limfogen
dan langsung. Pada seorang penderita tuberculosis yang tidak di obato
berpotensi menulari 10-15 orang pertahun dan hanya sekitar 10% saja
yang terinfeksi akan menderita TB (jadi hanya 1 orang pertahun)
dimana 50% dari yang berpotensi tertular ada BTA (+).
8 | PNEUMONIA; TBC-DOTS
1 minggu sebelum fase intensif dimulai
1 minggu sebelum pengobatan selesai
1 bulan sebelum berakhirnya masa pengobatan
Catatan
Hai hai, teman semua pada kesempatan kali ini kita bakalan bahas ttg
PA inflamasi- respirasi, tanpa basi basa yuk mulai :3
Pendahuluan
Inflamasi
radang ; reaksi jaringan tubuh terhadap aksi,
tujuannya baik, reaksi vaskuler: misal
mengeluarkan phagosit secara lokal maupun
sistemik
Infeksi
inflamasi yang aksinya organisme hidup misalnya
bakteri, virus dan parasit
Radang yang terjadi dihidung rhinitis
Misal bakteri aksinya yg melawan adalah leukosit;
virus yang melawan limfosit; alergi yang melawan
eosinofil
Rhinitis kronis
sering kambuh karena alergi
Polip
radang kronis product istilah klinisnya benjolan di
beberapa saluran tubuh.
Sinusitis
radang pada sinus; sedangkan fungsi sinus untuk
resonanasi. Di tempat ini biasanya dapat terjadi
inflamasi. Dahaknya akan sulit keluar dan dapat
terjadi penimbunan cairan eksudat dengan gejala
sangat nyeri.
Nah, teman-teman praktikum kali ini kita akan berkutat dengan bakteri
tahan asam ya.. gimana caranya kita mengetahui dia BTA atau bukan?
Caranya dengan pengecatan Ziehl Neelsen (ZN). Oke langsung aja ya
kalo gitu...
Bakteri golongan Mycobacterium berbentung batang/basil yang
agak sulit untuk diwarnai, tetapi sekali berhasil diwarnai, sulit untuk
dihapus dengan zat asam. Oleh karena itu disebut juga basil tahan asam
(BTA). Sebagian besar Mycobacterium adalah saprofit, sebagian kecil
patogan untuk manusia diantaranya Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium leprae, dan lainnya yang dapat menyebabkan infeksi
kronik. Golongan saprofit dikenal juga dengan nama atipik. Sifat tahan
asam mycobacterium adalah karena sifat dinding sel yang tebal terdiri
dari lapisan lilin dan lemak yang terdiri dari asam lemak mikolat.
Macam-macam Mycobacterium berbeda dalam derajat tahan asamnya
seperti Mycobacterium leprae bersifat tahan asam lemah dibandingkan
dengan Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium seperti yang tadi
sudah disinggung diatas, pewarnaannya dengan cara pengecatan Ziehl
Neelsen.
MORFOLOGI
- Ukuran 0,2 – 0,4 μm
- Non motile, obligat aerob, tidak membentuk spora (merupakan
sifat yang sama dengan Gram +)
- Dinding sel nya mengandung peptidoglikan
- Terdapat asam mikolat di dinding sel yang membuat tahan asam
16 | PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Pemeriksaan mikroskopis BTA ini dilakukan sebagai salah satu
penunjang diagnosis disamping kultur mycobacaterium, uji serologi,
radiologi, dsb. Sebagai calon dokter kita juga harus mampu melakukan
dan mengintepretasikan hasilnya karena di SKDI ini kompetensinya 4A,
artinya merupakan keterampilan yang musti kita capai ketika lulus
sebagai dokter. Pemeriksaan mikroskopis BTA dapat dipakai sebagai
penjunjang diagnosa karena tidak mahal, tetapi memiliki sensitivitas
yang relatif rendah (40-60%). Uji BTA dengan pengecatan ZN
merupakan cara yang tradisional, memakan banyak waktu tetapi masih
’O.K.‘-lah untuk dipakai. Kebanyakan lab-lab modern sekarang itu
menggunakan pengecatan auramin-rhodamin dan mikroskop
fluoresensi, dengan metode itu spesimen yang didiagnosa dapat
dilakukan dalam jumlah yang banyak. Ngomong2 soal spesimen, kita
jangan kepentok bahwa spesimen yang dipakai untuk pemeriksaan BTA
itu cuman sputum, spesimen yang dipakai bisa saja berupa jaringan,
contohnya biopsi limfe nodi.
- Terima kasih -
Halo teman2 yang berbudiman, bertemu lagi dengan saya :3 kali ini
kita akan membahas penyakit pernapasan yang bisa terjadi pada anak2,
untung kita udah gede sih yaa, hehe :3
Jadi bagi temen2 yang pengen punya anak, harus merhatiin ini baik2 yakk :D
A. Bronkiolitis
Penyakit ini hanya bisa terjadi pada anak, kenapa bisa begitu? Soalnya
bronkioli itu hanya terdapat pada bayi hingga anak maksimal 2 tahun,
setelah dewasa akan disebut bronkus, gitcyuuuhh.. nah, bronkiolitis ini
merupakan inflamasi yang terjadi pada bronkioli, tersering pada usia 2-6
bulan. Selain itu, penyakit ini juga kayak buah, karna bersifat musiman.
Sekalinya musim sakit ini, bisa ditemukan 2-3 atau lebih pasien, tapi kalo
lagi gak musim, ya gak ada sama sekali.
Tatalaksana
Tentukan dulu toksik atau tidak. Kalau tidak toksik boleh
hanya rawat jalan saja. tapi yang harus di ingat adalah edukasi
dulu sebelum dipulangkan yaa.
Kalo toksik dianjurkan untuk rawat inap.
Tidak direkomendasikan untuk memberikan :
- Antiviral : karna tidak ada perubahan walaupun
diberikan antiviral
- Antibiotic : karena penyebabnya bukan banteri
- Obat asma : tidak ada gunanya. Tapi jika ingin diberikan
boleh, dengan catatan harus diberikan yang paling aman
dan paling rendah resikonya, yaitu inhalasi B2 agonis.
Disini dokter diperbolehkan untuk memberikan terapi
percobaan dengan persetujuan dari keluarga. Selama
terapi yang aka diberikan aman bagi pasien. Contohnya,
jika kita belum bisa mendiagnosis tapi kita mencurigai
Faktor resiko
Usia muda (<3 bulan)
Prematur
Kelainan jantung bawaan.
Orangtua perokok
Tinggal dirumah yang padat orangnya, ada yang merokok dan
sanitasinya buruk.
Okeiiii,, gimana keadaan kalian? Sudah capek? Masih kuat gak? Minum jamu
kuat dulu lah kalo udah loyo, hehe :3
Siap ya kita lanjutin, dengan kekuatan bulan, ayok kita mulai lagi!!!!
Yeaaayyyyy!!!!!
B. Tuberkolosis
Nah, ini bahasannya agak susah nihh. Ini penyakit beda juga loh pada
anak sama pada orang dewasa. Bedanya itu kalo pada orang dewasa
keluhannya udah jelas pada jalan napas, batuk berdahak pada malam hari,
berkeringat, hayoo siapa yang kayak gitu? Hehe
Kalo pada anak itu gejalanya gak ada yang spesifik kayak pada orang
dewasa, makanya TBC pada anak agak sulit untuk di diagnosis. Kalaupun
spesifik, itu hanya terjadi pada TBC ekstra pulmonal, contohnya benjolan
di punggung (gibbus), ME (otak), skrofuloderma (ginjal), fliktenularis
mata. Hmm, sebenernya ada gejala lain juga, yang mungkin bisa
membantu kita, yaitu nafsu makannya turun, berat badan juga turun atau
susah naik.
1. Pemeriksaan penunjang
Kalo pada dewasa kan kita bisa periksa sputum, tapi kalo anak2 mana
bisa disuruh keluarin sputum, iya kan? Makanya ada cara lain, yaitu :
Uji tuberculin : dengan cara disuntikkan PPD pada lengan
bawah untuk dilihat reaksi tubuh pasien. Jika bekas suntikan
3. Tatalaksana :
Diberikan OAT (oral anti tuberkolosis), dengan 2 tahap :
- Intensif : 2 bulan awal
- Lanjutan : 6-12 bulan
- Standar : 2HRZ-4HR (INH, Rifampisin, Pirazinamid).
- Berat : 2HRZES-9/12HR.
Profilaksis
- INH 5-10 mg/kgBB/hari.
- Primer : pada kontak erat dengan TB dewasa BTA positif
agar tidak infeksi, min. 3 bulan & test tuberkulin.
- Sekunder : pada infeksi agar tidak sakit, 6-12 bulan
Bedah
jika memang ditemukan kerusakan paru atau pada TBC ekstra
pulmonal
Suportif
Dengan memberikan asupan gizi yang baik dan juga
fisioterapi.
Pemantauan
Dengan melihat respon klinis pasien, terutama dengan
melihat berat badannya.
KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi)
Dear Santa,
Tengiu santa who has sent colleagues. For this Christmas we wish
tentament question fell down to our Christmas tree.
From,
@medicalUKDW12
1. Laring
Lower respiratory dimulai dari laring. Poin-poin aja ya.
Skeletopi : VC3 – VC6, dibawah epiglotis sampai perbatasan cricoid dan
trakea.
Pintu masuk laring adalah Additus Laringus (penutup Additus Laringus
adalah epiglotis) yang disusun oleh :
- Bagian anterior : tepi atas epiglotis
- Bagian samping : plika aryepiglotika
- Bagian belakang : incisura interarytenoidea
Ruangan dalam laring ini disebut Cavum Laringis. Cavum ini dibagi
menjadi 3 area oleh dua lipatan, yaitu plica vestibularis dan plica vocalis.
Cavum Laringis
Additus Laringus
Area Vestibulum Laringis
Plica Vestibularis
Area Ventrikulus Laringis
Plica Vocalis
Area Cavitas Infraglotitis
Tepi Cricoid bawah
Skeleton :
3 rangka kartilago tunggal (susunan dari atas ke bawah) :
- Epiglotis
- Thyroid
- Cricoid
3 rangka kartilago berpasangan (susunan dari bawah ke atas, ketiganya
menempel di cricoid)
- Arytenoid menempel langsung dengan cricoid (cricoid =
tempat lekat plica vokalis)
- Corniculata
- Cuneiform
26 | PRAKTIKUM ANATOMI II
Di kartilago tyroidea ada penonjolan yang namanya prominentia laryngis
(adam’s apple)
Otot :
Otot intrinsik laring, yaitu otot yang melapisi struktur dalam laring.
- Additus Laringus
Buka : M. thyroepiglotticus (TE)
Tutup : M. aryepiglotticus (AE)
M. arytenoideus oblique (AO)
- Rima Glottidis
Buka / abduksi : M. cricoarytenoideus posterior
(CAP)
Tutup / adduksi : M. cricoarytenoideus lateral
(CAL)
- Plica Vocalis
Tegang : M. cricothyroideus (CT)
Kendor : M. thyroarytenoideus (TA)
M. vocalis (V)
Otot ekstrinsik laring, yaitu otot yang melapisi struktur luar laring.
- Elevator :
M. thyrohyoideus
M. stylohyoideus
M. mylohyoideus
M. digastricus
M. stylopharyngeus
M. palatopharyngeus
- Depressor :
M. omohyoideus
M sternohyoideus
M. sternothyroideus
Vaskularisasi :
- a/v. laryngea superior (cabang dari a. thyroidea superior)
- a/v. laryngea inferior (cabang dari a. thyroidea inferior)
keduanya dibatasi oleh Plica Vocalis.
Inervasi :
- sensoris : n. laryngeus superior r. Internalis
- sensoris & motoris : n. laryngeus inferior / laryngeus recurrent
(disebut recurrent karena nervus ini akan berbalik di arcus aorta
dan subclavia sinistra
Membrana Thyrohyoidea
Adalah membran antara hyoid dan thyroid. Membran ini akan mengalami
beberapa penebalan.
- Penebalan di tengah disebut Ligamen Thyrohyoidea Media
- Penebalan di samping kanan dan kiri disebut Ligamen
Thyrohyoidea Lateralis
Membrana thyrohyoidea
Membrana Cricothyroidea
Adalah membran antara cricoid dan thyroid.
2. Trakea
Skeletopi VC6 – VT4/5
Saat ekspirasi dalam skeletopinya mencapai VT6
Trakea memiliki 16 – 20 buah Cartilago Trachealis (merupakan
jenis cartilago hyalin).
Otot pada trakea adalah m. Trachealis.
Vaskularisasi : a. thyroidea inferior ramus trachealis
Inervasi : n. laryngeus recurrent ramus trachealis
Limfonodi disepanjang kanan kiri trachea : lnn. paratrachealis
Limfonodi di kanan kiri bifurcatio trakea: lnn. tracheobronchiales
Bifurcatio Trachea
Skeletopi:VT4-VT5 (ekspirasi). VT6(inspirasi)
Adalah cabang dari trakea dan terletak di mediastinum media. Di
bifurcatio trachea dan terletak agak ke kiri terdapat Carina Trachealis
sebagai reseptor batuk. Sedangkan Carina Nasi merupakan reseptor
bersin.
28 | PRAKTIKUM ANATOMI II
Percabangan bifurcatio trachea adalah :
- Bronkus primer dexter dan sinister
Bronkus primer dexter lumennya memiliki ciri lebih lebar, lebih
pendek, dan lebih vertikal sehingga tiap benda asing yang masuk
ke saluran pernapasan, akan masuk ke bronkus kanan ini.
Tiap bagian lobus ini di aliri oleh percabangan dari bronkus sekunder,
yaitu bronkus tersier (segmentalis). Oleh karena itu, bronkus tersier
dexter terdiri dari 10 cabang dan sinister terdiri dari 9 cabang.
30 | PRAKTIKUM ANATOMI II
- Apex pulmo
- Basis pulmo
- Facies sternocostalis, menghadap costa
- Facies mediastinalis, menghadap mediastinum
- Facies diafragmatis, menghadap diafragma
- Margo anterior, diantara facies sternocostalis dan mediastinalis.
Untuk mengidentifikasinya, margo anterior ini lebih tajam dari
posterior. Kita membedakan pulmo kanan dan kiri juga dengan
melihat margo ini, bukan dengan melihat lobusnya, karna lobus
tiap orang beda, ga pasti kalo kanan pasti 3 lobus dan kiri pasti
2 lobus. Ada orang yang pulmo sebelah kanannya 2 lobus
sedangkan pulmo kirinya 3 lobus. Ada juga yang pulmo kanan
kirinya 2 lobus.
- Margo posterior, diantara facies sternocostalis dan diafragmatis
Pulmo dilapisi oleh pleura. Pleura terbagi menjadi dua, pleura parietal
dan pleura visceral. Antara pleura ini dipisahkan oleh Cavitas Pleura.
Pleura visceral yang menempel langsung di paru, di inervasi oleh
Plexus pulmonalis.
Pleura parietal menempel di dinding thorax dan terdiri dari:
- Pleura costalis, di inervasi oleh n. intercostalis
- Pleura diafragmatica
Bagian medial di inervasi oleh n. phrenicus
Bagian lateral di inervasi oleh n. intercostalis
- Pleura mediastinalis, di inervasi oleh n. phrenicus
- Cupula pleura, yang melapisi bagian apex pulmo
Pleura parietal menempel di dinding thorax menghadap ke arah paru,
sedangkan yang menghadap ke arah costa adalah Fascia endothoracica
(selebih tentang ini dipelajari di Thoracic Wall)
Hilus pulmonalis adalah pintu masuk paru. Struktur yang keluar masuk
dari hilus adalah Radix pulmo. Terdapat 7 struktur yang keluar masuk
hilus.
Struktur yang masuk ke hilus berupa:
- Bronkus primer (beserta a. bronchialisnya)
- a. pulmonalis (untuk pertukaran udara)
- a. bronchialis (untuk memberi nutrisi)
- nervus
Struktur yang keluar dari hilus berupa:
- v. pulmonalis (ada 2)
Nah, si paru-paru ini kan berdekatan dengan organ lain, sehingga organ
lain akan membentuk perlekatan ke paru sehingga terbentuklah
cekungan-cekungan di paru.
- Insisura cardiaca (dibagian depan paru, tepatnya di margo
anterior) hanya ada di pulmo sinistra
- Impresio cardiaca (dilihat dari dalam samping paru) ada di
pulmo dexter dan pulmo sinistra
- Pulmo sinistra, terdapat :
Sulcus aorta ascenden
Sulcus arcus aorta
Sulcus aorta descenden
- Pulmo dextra, terdapat :
Sulcus vena cava superior
Sulcus vena cava inferior
- Impresio costa
32 | PRAKTIKUM ANATOMI II
Inervasi
1. Simpatis 2. Parasimpatis
Bronkodilatasi Bronkokonstriksi
Menghambat sekresi mucus Memacu sekresi mukus
Vasokonstriksi pembuluh Vasodilatasi pembuluh pulmonal
pulmonal
3. Viseral otonom
Untuk
Sensorik : rasa gatal pada batuk, rasa sakit saat kemasukan
kacang
Kemoreseptor : tekanan darah, perubahan asam basa tubuh
Limfonodi paru
- Superfisial = bermuara ke lnn bronkopulmonalis
- Profunda = bermuara ke lnn pulmonalis
Keduanya bermuara ke trakeobronkial paratrakealis ductus
thoracicus
lnn bronkopulmonalis dan linn pulmonalis > lnn trakeobronkiales > lnn
paratrakealis > ductus thoracicus
*keterangan: tanda > artinya bermuara ke
Nah temen-temen ini ada tambahan gambar anatomi pulmo dan pleura
di costa ya :D
LAA
LPS
LMC LMA
C\\\
Keterangan:
FCL
MCL
LMj LST : Linea
djrfi parasternalis
e LMC: Linea mid
clavicularis
LAA:Linea axilaris
anterior
LMA:Linea mid
axilaris
Costo
mediastinalis
Recessus diaphragmaticus
34 | PRAKTIKUM ANATOMI II
PENYAKIT INFEKSI PADA SALURAN PERNAFASAN
Prof. Dr. dr. Priambodo, MS., Sp.MK(K)
Kamis, 28 November 2013 Pukul 10.00 – 12.00
Cakul : Tere | Korektor : Clarissa
Sekian teman – teman Cakul pada week ini, mudah2an cakul ini dapat
bermanfaat untuk kita semua, sampai jumpa di week berikutnya…
Bagi teman teman yang mau pesan “MENTOS” langsung hubungin
Icha ya
CP : ICHA ( 085746994990 )