Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN KEMENKES DALAM

PELAYANAN AMBULANS
SPGDT 1
Sumber Daya Manusia

Awam Umum Petugas Dokter Dokter Spes


Awam Khusus Ambulans Perawat Perawat Spes
Pencegahan
INFORMASI KOMUNIKASI
Quick Response
TRANSPORTASI

Masyarakat
Aman-Sehat
( Comm.Prepardness )
Pasien Ambulans PUSKESMAS
RS Kelas C RS Kelas
B/A

Intra RS Intra RS
RS
Pra RS
Public Safety Center ANTAR RS
(118, 110/112,113) AMBU 118
Penanganan evakuasi medik yang
perlu di perbaiki
JUMLAH KORBAN KERUGIAN
NO KESATUAN SELRA SP2HP
LAKA MD LB LR MATRIIL
1 POLRESTA MEDAN 837 178 798 413 1,877,815,000 643 361
2 RES DELI SERDANG 107 50 33 100 237,750,000 100 203
3 RES TEBING TINGGI 50 60 18 28 75,600,000 44 307
4 RES LANGKAT 108 64 91 82 338,125,000 92 209
5 RES BINJAI 173 61 61 145 168,860,000 128 96
6 RES TANAH KARO 78 58 64 32 53,450,000 27 65
7 RES SIMALUNGUN 241 120 204 288 896,325,000 175 247
8 RES ASAHAN 301 246 239 278 707,995,000 210 586
9 RES LABUHAN BATU 347 190 313 369 1,326,400,000 315 1,260
10 RES TAP. UTARA 68 24 71 44 84,200,000 48 109
11 RES DAIRI 81 30 60 63 204,758,000 72 164
12 RES TAP. SELATAN 133 123 69 62 344,450,000 93 266
13 RES MADINA 83 46 66 69 200,300,000 35 113
14 RES TAP. TENGAH 89 56 54 93 141,750,000 69 171
15 RES NIAS 186 57 128 218 200,850,000 146 205
16 RES PEL BELAWAN 348 94 171 296 531,340,000 212 477
17 RES SERGEI 110 73 75 98 471,550,000 88 278
18 RES TG. BALAI 36 10 30 41 13,050,000 24 86
19 RES P. SIANTAR 72 34 43 55 121,000,000 28 243
20 RES SIBOLGA 21 16 9 7 17,300,000 18 84
21 RES P. SIDEMPUAN 35 27 19 12 30,043,000 31 20
22 RES TOBASA 33 2 2 9 150,150,000 33 79
23 RES HUMBAHAS 24 18 12 14 80,200,000 19 58
24 RES SAMOSIR 12 8 7 3 50,000,000 8 17
25 RES PAK - PAK BARAT 19 2 8 24 116,000,000 14 10
26 RES NIAS SELATAN 42 14 6 5 22,000,000 40 2
JUMLAH 3,634 1,661 2,651 2,848 8,461,261,000 2,712 5,716
DATA LAKA LANTAS DAN TREND DALAM LIMA TAHUN

TERHITUNG TAHUN 2006 S/D 2010

KORBAN
JUMLAH KERUGIAN
NO TAHUN
LAKA MATRIIL
MD LB LR

2.
2006 2,438 1,205 1,720 1,934 5,794,892,000
*)
2007 2,818 1,597 2,199 2,123 6,378,706
1.
2008 3,066 1,696 2,206 2,460 7,944,783,000
2.
2009 3,170 1,571 2,050 2,485 8,124,560,000
2.
2010 3,634 1,661 2,651 2,848 8,461,261,000
PENDAHULUAN
PRE HOSPITAL TRANSPORT
INTERHOSPITAL TRANSPORT (RUJUKAN)

INTRAHOSPITAL TRANSPORT
PRINSIP

Transportasi untuk memindahkan pasien atau


korban bencana harus dilakukan dengan tepat,
ke tempat tujuan yang tepat dan pada waktu yang
tepat (berarti semuanya harus dilakukan dengan
ketepatan).
Kualitaspasien selama transportasi cukup penting
bukan hanya kualitas alat transportasinya
DASAR
UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

PP no. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah


Pusat dan Provinsi sebagai Daerah Otonom
Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 28/Menkes/SK/VI/1995
tentang Petunjuk Pelaksanaan Umum Penanggulangan
Medik Korban Bencana
Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 462/Menkes/SK /V/2002
tentang Safe Community (Masyarakat Hidup Sehat & Aman)
Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 143/Menkes-Kesos/SK
/II/2001 tentang Standarisasi Kenderaan Pelayanan Medik.
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

Melakukan Evakuasi dengan sesegera mungkin


dengan pengawasan personel ambulans terlatih.
Untuk dapat memberikan pertolongan pertama dan
menstabilkan pasien dan mencegah memburuknya
keadaan pasien.
Untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik
sehingga hasil lebih baik
TRANSPORTATION TEAM

Team harus memiliki kemampuan medik yang baik dan


tanggung jawab untuk penanganan selama transportasi
dan mampu berkomunikasi dengan pasien, keluarga, atau
orang lain, serta menyampaikan informasi pada RS tujuan.

Team harus terlatih dalam pelayanan penderita gawat


darurat dan mengetahui masalah transportasi evakuasi
pasien, mengetahui keterbatasan yang ada dan dapat
mengelolah peralatan dalam pelayanan gawat darurat serta
efek fisiologis dan psikologis yang akan terjadi.
CRITICAL CARE SERVICE

TRANSPORT pada pasien gawat darurat adalah


komponen penting pada penanganan yang menjadi satu
kesatuan/berkelanjutan
Pasien kritis akan ditransportasikan pada ambulans
karena ada prosedur khusu yang dibutuhkan atau
karena Dokter percaya bahwa pemindahan pasien
akan memberikan keuntungan bagi pasien.
CRITICALLY ILL TRANSPORT

HASIL YG DIHARAPKAN
untuk mendapatkan hasil yang sama bahkan lebih baik
dalam kualitas pelayanan dari sebelum dipindahkan.
CRITICAL CARE CONTINUUM SERVICES
1. PreHospital
2. Interhospital
3. Intrahospital.

Dokter harus berperan aktif untuk merencanakan


transportasi dan dapat menjamin kualitas pelayanan yang
optimal
PRE HOSPITAL TRANSPORT
PRE HOSPITAL TRANSPORT
KEBUTUHAN DASAR
Transportasi kasus GADAR harus memenuhi
beberapa hal sbb :
1. Mampu untuk melalui kesulitan medan yang dihadapi
dan jarak perjalanan yang harus dilalui,
2. Dilengkapi dengan peralatan dasar untuk resusitasi
termasuk tersedianya oksigen, suction, alat bantu
untuk menjaga jalan nafas terbuka (airway aid), bila
memungkinkan terdapat ventilator mobile,
3. Nyaman untuk petugas maupun pasien
4. Memiliki sarana komunikasi yang baik
PERHATIKAN POSISI
KORBAN SAAT DITEMUKAN

BILA PASIEN DUDUK : PASTIKAN STABIL/TIDAK


BILABERBARING/TERLENTANG : PASTIKAN ADA/TIDAK
ADANYA CEDERA TULANG BELAKANG
TIDAKSADAR DAN MENGGUNAKAN HELMET : HATI2
CEDERA TULANG LEHER
PERSYARATAN MODA TRANSPORTASI

Jenis Kenderaan (darat, laut, dan udara) untuk


pasien gawat darurat tidak memperburuk keadaan
pasien,

Dilengkapi dengan kru (personil) terampil dan


peralatan medis khusus untuk mengatasi
permasalahan selama transportasi, dan
Pemilihan moda adalah harus cukup aman bagi
pasien dan dapat membawa pasien dengan cepat.
Yang penting dalam Penanggulangan Gawat
Darurat, Kita harus mempunyai
SENSE OF EMERGENCY !!
Harus Mengingat !! :
TIME SAVING IS LIVE SAVING
RESPON TIME SESINGKAT MUNGKIN

Pasien Selamat
Pasien Tidak Cacat
TINDAKAN SEBELUM
TRANSPORTASI
1. Sudah diintubasi, gunakan ETT bila memang diperlukan
(sesuai indikasi),
2. Bersihkan dulu jalan nafas (suction) pada gangguan jalan
nafas terutama pada pasien tidak sadar,
3. Lakukan torakosentesis (pada tension pneumotoraks) atau
pasang chest tube bila diperlukan (peningkatan tekanan
inrapleura) dan tersedianya fasilitas yang diperlukan,
4. Pasang NGT untuk mencegah bila terjadi aspirasi terutama
pasien tidak sadar/penurunan kesadaran
5. Berikan oksigen bila frekuensi pernafasan cepat
TINDAKAN SEBELUM
TRANSPORTASI
6. Lakukan penghentian sumber perdarahan eksternal,
7. Stabilkan pasien dengan memasang i.v. line dan lakukan
penggantian volume dengan pemberian cairan yang
diperlukan,
8. Bila memungkinkan/dipandang perlu dapat dilakukan
pemasangan kateter urine,
9. Lakukan monitoring frekuensi dan irama jantung,
10. Lakukan immobilisasi untuk patah tulang (gunakan collar
splint, spine board, dan splint untuk fraktur pada
ekstremitas) CEGAH KECATATAN
PENANGANAN PASIEN
SELAMA TRANSPORTASI

Melanjutkan pengawasan/monitoring tanda-tanda vital


(kardio-respiratori),
Melanjutkan penggantian volume/cairan kristaloid
Memberikan obat sesuai petunjuk dokter atau protokol
yang berlaku
Melakukan komunikasi dengan rumah sakit rujukan
Mencatat data yang penting selama transportasi
PENCATATAN DOKUMEN MEDIK
SELAMA TRANSPORTASI

Lakukan pengisian formulir sesuai ketentuan yang


berlaku untuk transfer pasien,
Isi formulir/data, disarankan terdiri dari :
Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin,
alamat/telp)
Waktu (saat pasien dibawa dan tiba di tempat tujuan)
Riwayat penyakit (anamnesa)
TANGGUNG JAWAB TEAM
TRANSPORTASI SEBELUM
BERANGKAT
Lakukan assessment cepat keadaan pasien,
Stabilkan pasien sebelum dan pada saat transport dilakukan,
Antisipasi kemungkinan2 yang terjadi selama transportasi
Jaga semua jalur terpasang dengan baik (jalur intra vena, tube,
kateter urine, dll),
Minta persetujuan kepada keluarga sebelum berangkat, dan
Sebelum berangkat hubungi RS tujuan dan sampaikan rencana
pengiriman pasien dan keadaannya, jam berangkat, dll.
TANGGUNG JAWAB TEAM
SAAT TRANSPORTASI

Jaga gerakan pasien jangan sampai terjatuh,


Lakukan monitoring selama perjalanan terutama pada
sistem organ utama (Respirasi, Sirkulasi, Kesadaran, dll),
Kenalikeadaan pasien dan terapi yang dibutuhkan
selama perjalanan,
Dokumentasikan data pasien secara rinci selama
perjalanan.
DOKUMEN MEDIK SELAMA
TRANSPORTASI
Isi formulir disarankan terdiri dari :
Tanda vital saat dibawa (frek. Nafas, nadi, tek. Darah,
suhu),
Hasil Pemeriksaan laboratorium/ X ray bila ada
Catat obat dan cairan yang diberikan selama transportasi,
Komunikasikan/konsultasikan selama perjalanan, dan
Nama RS tujuan, dokter/perawat yang menerima pasien
di rumah sakit rujukan.
INFORMASI LENGKAP DAN
AKURAT

Nama dokter, institusi, dan nomor teleponnya,


Nama pasien, umur, berat badan, tanda vital, tanda
klinis,
Riwayat penyakit dan pemeriksaan klinis,
Semua catatan tentang diagnostik dan terapi yang sudah
diberikan, dan
Keadaan terakhir pasien.
STANDARISASI KENDERAAN
PELAYANAN MEDIK(Kemenkes)

AMBULANS DARAT
AMBULANS UDARA
SEPEDA MOTOR
KENDERAAN JENAZAH
JENIS AMBULANS DARAT

Ambulans Transportasi,
Mengangkut pasien dari satu fasilitas pelayanan medik ke
tempat lain tanpa perlu pengawasan medik khusus
Ambulans Gawat Darurat,

Mampu melakukan tindakan pemberian bantuan hidup


dasar pada pasien gawat darurat
Ambulans Rumah sakit Lapangan.

selain mampu memberikan pelayanan bantuan hidup dasar,


juga dapat berfungsi sebagai RS lapangan pada saat terjadi
bencana/disaster.
AMBULANS SEPEDA MOTOR

UMUM,

Roda dua, side case, putih/kuning muda, pengenal khusus,


untuk dua orang, dengan helmet, jaket, dan bahan scoth
light.
TATA TERTIB,

Seragam dan identitas petugas, patu dengan peraturan


lalin, ada lembar catatan.
TUJUAN

Dapat digunakan pada daerah sulit atau kemacetan krn


ambulans roda 4/lebih tidak dapat menuju lokasi.
TATA TERTIB
MENJALANKAN AMBULANS
Sewaktu menuju tempat penderita, boleh menggunakan
sirene dan lampu rotator, pada saat mengangkut penderita
hanya boleh menggunakan lampu rotator,
Semua peraturan lalu lintas harus ditaati. Kecepatan maks.
40 km/jam di jalan biasa dan 80 km/jam di jalan bebas
hambatan,
Melakukan pencatatan keadaan pasien selama transportasi,
dan
Petugas menggunakan pakaian seragam dan identitas jelas.
SAFETY PATIENT & STAFF

LATIH PETUGAS UNTUK KEAMANAN DAN


KESELAMATAN PASIEN (safety patient transport)
termasuk bahaya penularan infeksi.
EVALUASI PELAYANAN
AMBULANS

RESPON TIME
DUKUNGAN LINTAS SEKTOR
AMBULANS

SDM

PERALATAN

KENDERAAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai