Anda di halaman 1dari 58

PRESENTASI KASUS

HEMOROID

Oleh :
dr. Manda Pisilia
Internsip RS Bhayangkara Brimob Depok
1
Identitas Pasien
No. RM : 03091517
Nama : Tn. JM
TTL/Usia : 10 April 1954 / 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Pondok Duta I
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status : Menikah
Jaminan : BPJS
Tanggal Masuk RS : 25 Juli 2017
2
Anamnesis

Keluhan Keluhan
utama Benjolan di tambahan
Keluar bercak
anus yang
darah segar
menetap sejak
saat BAB
2 hari SMRS.

Tidak nyaman
sekitar anus

3
Riwayat Penyakit Sekarang
tn. JM 63 th, datang dengan keluhan benjolan di anus yg menetap sejak 2
hari SMRS
Benjolan dianus dirasakan os sejak tahun 2016, benjolan keluar saat
pasien mengejan (BAB) dan benjolan dpt masuk sendiri
Maret-april 2017 benjolan tidak dapat masuk sendiri, pasien harus
mendorong menggunakan jari
2 hari SMRS benjolan tidak dapat masuk meski sudah didorong dgn jari &
keluar bercak darah segar setelah BAB yg menetes sedikit di WC
Tidak nyaman sekitar anus saat aktivitas

4
Riwayat Penyakit Sekarang
Perut kembung dan nyeri pada perut juga disangkal oleh
pasien.
Pasien tidak merasakan adanya penurunan berat badan, nafsu
makan pasien juga tidak mengalami perubahan.
BAB rutin setiap hari konsistensi feses lunak, 2 minggu
terakhir konsistensi feses lebih keras dari biasa, perlu usaha
mengedan & waktu yg lebih lama untuk BAB

5
Riwayat Klinis Tn.T 63 thn

Thn 2016 : benjolan Maret-April 2017 :


2 hari SMRS :
keluar saat pasien benjolan tidak dapat
benjolan tidak dapat
mengejan dan masuk sendiri, pasien
masuk meski sudah
benjolan dpt masuk harus mendorong
didorong dgn jari
sendiri menggunakan jari

6
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit liver, darah tinggi dan kencing
manis disangkal oleh pasien.
Pasien tidak mengetahui adanya alergi obat
maupun makanan.
Riwayat operasi prostat tahun 2014

7
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang
menderita keluhan yang sama seperti pasien.
Riwayat darah tinggi, kencing manis, dan
kanker dalam keluarga disangkal oleh pasien.

8
Riwayat Kebiasaan
Konsumsi sayur dan buah kurang (os tidak setiap hari
makan sayur buah)
Minum air putih kurang ( 1 liter/hari)
Jarang berolahraga
Aktivitas sehari-hari : duduk di dalam ruangan
Dominan menggunakan WC duduk
Pasien tidak pernah melakukan hubungan seks
perianal.

9
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Frekuensi Napas : 20 x/menit
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 78 x/menit
Suhu : 37,50C

10
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Normosefali, rambut hitam, tersebar merata, tidak
mudah dicabut.
Mata
Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Hidung
Normosepta, secret -/-, hiperemis -/-
Telinga
Normotia, secret -/-
Mulut
Oral hygiene baik, faring tidak hiperemis.
11
Pemeriksaan Fisik
Leher
Trakea lurus di tengah.
Thoraks
Paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus teraba sama di kedua lapang paru.
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

12
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea
midclavicularis sinistra
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I, II regular, murmur (-),
gallop (-)

13
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Akral hangat, edema (-)

14
STATUS LOKALIS
Regio anorectal
Inspeksi : terdapat benjolan di sekitar anus dengan ukuran 2 x
2 x 2 cm, warna tidak kemerahan, abses (-), hematom perianal
(-)
Palpasi : nyeri tekan (+), konsistensi kenyal, mudah
digerakkkan, benjolan tidak dapat dimasukkan dengan jari
RT: TSA cukup, dinding mukosa licin, teraba benjolan lunak, di
anus arah jam 3, 7 dan 11 ,nyeri tekan (+), lendir (-), darah (-),
feses (-).

15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL SATUAN
Hemoglobin 15,1 14-16 g/dl
Lekosit 6300 4000-10000 Sel/ul
Hematokrit 43 40-52 %
Trombosit 342000 150000-400000 Sel/ul
Masa Perdarahan 4 1-6 Menit
(BT)
Masa Pembekuan 14 10-15 Menit
(CT)
Glukosa Sewaktu 159 70-180 Mg/dl

KESAN :
HASIL LABORATORIUM (Hematologi, Hemostasis, Diabetes) dalam batas normal
16
Resume
Tn.JM usia 63 thn, datang dengan keluhan benjolan di anus
yang menetap sejak 2 hari SMRS, benjolan tidak dpt masuk
kembali meski telah didorong dgn jari & ada sedikit bercak
darah menetes setelah BAB. Tidak nyaman sekitar anus (+)
Benjolan di anus berawal sejak tahun 2016
Konsumsi serat dan air putih kurang
Kurang aktifitas fisik
Riwayat operasi prostat th 2014
Status lokalis regio anorectal : tdp benjolan di sekitar anus
ukuran 2x2x2cm. Konsistensi kenyal, nyeri, tidak dpt masuk
kembali dengan jari

17
Diagnosis
DIAGNOSIS
Hemoroid interna grade IV
DIAGNOSIS BANDING
Prolaps rectum
Tumor rectum
Polip rectum

18
Tata Laksana
IVFD RL 20 tpm
Cefotaxime 1 gram
Rencana Hemoroidektomi

19
Instruksi Post Operasi
Tidak boleh duduk sampai besok pagi jam 6
Boleh makan minum
IVFD RL gtt 20
Inj Cefotaxime 2x1 gram
Inj Ketorolac 3x1 vial
Inj Ranitidin 2x1 vial
Besok mulai rendam PK 2x sehari selama 15
menit

20
Prognosis
Ad Vitam : bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam

21
ANALISA KASUS

22
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik penunjang

23
Diagnosis : Hemoroid Interna gr IV
Anamnesis :
- benjolan di anus menetap 2 hari SMRS
- benjolan progresif, berawal dari 2016
dimana benjolan, muncul jika pasien
mengedan saja dan masuk kembali tanpa
bantaun jari + bercak darah setelah BAB
- keluhan benjolan semakin mengganggu
os (tidak nyaman)

PF : benjolan di anus, ukuran


2x2x2cm, konsistensi kenyal, mudah
digerakkan, nyeri (+), benjolan tidak
dpt masuk lg dgn dorongan jari
24
Diagnosis : Hemoroid Interna gr IV

Klasifikasi Hemoroid :
Hemoroid eksternal = berasal dari dari bagian distal dentate
line dan dilapisi oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi
serta banyak persarafan serabut saraf nyeri somatik

Rasa terbakar. Nyeri (jika mengalami trombosis). Gatal.

Hemoroid internal = berasal dari bagian proksimal dentate


line dan dilapisi mukosa.

Prolaps. Perdarahan. Rasa tak nyaman. Gatal

25
Diagnosis : Hemoroid Interna gr IV

26
Diagnosis : Hemoroid Interna gr IV

27
INSIDENSI HEMOROID

28
29
30
31
FAKTOR RISIKO HEMOROID

32
Faktor Risiko : Usia tua, kurang serat & air putih,
kurang aktifitas
Kurang serat
& air putih
Efek degenerasi Memperlemah
(penuaan) jaringan penyokong
Konsistensi feses
cenderung keras

Usaha
Mengakibatkan Meningkatkan mengedan,
prolapsus tekanan

Bantalan yg prolaps
Bantalan jadi
terganggu aliran
membesar
balik vena nya 33
Diet rendah serat
Mengedan
Konstipasi

34
35
Intake serat
Air putih
Kurangi konsumsi lemak
Olahraga teratur
Menjaga kebersihan anus
Kurangi mengedan
36
37
Obesitas
Obesitas abdominal
Depresi
Riwayat kehamilan

38
Diagnosis Banding

39
ALASAN TINDAKAN :
HEMOROIDEKTOMI

40
Pilihan Tatalakana Hemoroid

41
42
Hemoroidektomi = terapi untuk
hemoroid gr 4

43
44
45
46
47
48
POST OPERATIVE CARE

49
50
Ringer laktat
Kandungan
Komposisi: Per 1000 mL Natrium laktat 3,1 gram,
NaCl 6 gram, KCl 0,3 gram, CaCl2 0,2 gram, air
untuk injeksi ad 1,000 mL.
Indikasi
Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada
dehidrasi.
Kontra Indikasi
Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati,
laktat asidosis
51
Cefotaxime
Antibiotic golongan sefalosporin generasi ketiga
Mempunyai khasiat bakterisidal dan bekerja dengan
menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel
bakteri.
Indikasi : infeksi saluran pernafasan bagian bawah,
ISK dan kelamin, infeksi ginekologikal,
bakteremia/septikemia, infeksi kulit dan jaringan
lunak, infeksi intra-abdominal, infeksi tulang dan atau
sendi dan infeksi SSP
Dewasa: 1g - 2gm I.M. or I.V.
52
Ketorolac
analgesik non-narkotik
Indikasi : penatalaksanaan jangka pendek terhadap
nyeri akut sedang sampai berat
setelah prosedur bedah
Dosis : Ampul : Dosis awal Ketorolac yang dianjurkan
adalah 10 mg diikuti dengan 1030 mg tiap 4 sampai
6 jam bila diperlukan. Harus diberikan dosis efektif
terendah. Dosis harian total tidak boleh lebih dari 90
mg untuk orang dewasa

53
Ranitidin
Golongan antihistamin H2 antagonis
Dosis injeksi ranitidin adalah 50 mg setiap 6
sampai 8 jam diberikan secara intravena

54
PK (Kalium Permanganat)
Golongan peroksidan yang dapat melepaskan
oksigen (proses oksidasi) sehingga dapat membunuh
kuman (bakterisid).
Berupa kristal ungu, mudah larut dalam air.
Sebagai antiseptik
Indikasi : Membantu penyembuhan luka yang tidak
dalam, ulkus tropikum, jamur kaki (kutu air),
pemphigus dan impetigo.

55
KOMPETENSI SEBAGAI GP
TERHADAP KASUS HEMOROID

56
Edukasi
Konsumsi serat 25-30 gram sehari.
Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari
Mengubah kebiasaan buang air besar. Bowel
management program (BMP

57
Penatalaksanaan Farmakologis
1. Obat memperbaiki defekasi : Ada dua obat yang
diikutkan dalam BMP yaitu suplemen serat ( fiber
supplement) dan ( stool softener)
2. Obat simptomatik
3. Obat penghentian perdarahan : campuran diosmin
(90%) dan hesperidin (10%) dalam bentuk
micronized

Anda mungkin juga menyukai