Anda di halaman 1dari 52

TEKNIK SAMPLING

Rizky Purboningtyas (151610101001)


Aprillya Sakila (151610101016)
Ayu Ragil Destrian (151610101020)
Ibnu Satria (151610101022)
Magdaleni Hasna (151610101025)
Indah Pratiwi (151610101027)
Anindya Wahyu K. (151610101032)
Risa Bela Selvia A. (151610101033)
Rindang Swandari Subagya (151610101036)
Nindya Shinta Damayanti (151610101037)
Ibana Rabbiatul Amarina (151610101064)
Arina Rosyida (151610101071)
Ratna Dewandari (151610101077)
Learning Objective
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
pengertian, macam-macam dan faktor dari
epidemiologi
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
pengertian dan teknik dari penelitian epidemiologi
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
pengertian dan macam-macam sampel
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
teknik pengambilan sampel
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
metode pengumpulan data
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
analisa data dan penyajian data
LO 1 Mahasiswa mampu memahami
dan menjelaskan pengertian,
macam-macam dan faktor dari
epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
distribusi penyakit dan determinannya pada manusia.

Distribusi penyakit dapat dideskripsikan menurut:

- orang (usia, jenis kelamin, ras),

- tempat (penyebaran geografis), dan

- waktu

Determinan penyakit mencakup penjelasan pola distribusi


penyakit tersebut menurut faktor-faktor penyebabnya.
Menurut metode investigasi yang digunakan,
epidemiologi dibedakan atas :
Epidemiologi deskriptif: mempelajari peristiwa
dan distribusi penyakit.
Epidemiologi analitik: mempelajari faktor-
faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit
(determinannya).
Triad epidemiologi:
Triad epidemiologi (segitiga epidemiologi)
suatu konsep dasar dalam epidemiologi yang
menggambarkan bagaimana terjadinya lenyakit
menular, yang terdiri dari tiga faktor utama yaitu
ageb, pejamu (host), dan lingkungan
(environment).
Agen Penular
Suatu faktor penyebab penyakit dapat
berupa unsur mati atau hidup. Agen adalah
suatu faktor seperti mikroorganisme, zat kimia
atau radiasi yang ada, keberadaannya
berlebihan atau faktor yang relatif tidak ada
dalam menimbulkan suatu penyakit.
Faktor Lingkungan
Semua faktor di luar host yang mempengaruhi
status kesehatan populasi. Faktor lingkungan
meliputi :
lingkungan sosial ekonomi (lingkungan kerja,
keadaan perumahan, keadaan sosial masyarakat,
bencana alam, kemiskinan, dan lain lain),
lingkungan biologi (flora; sumber bahan makanan
dan fauna; sebagai sumber protein)
lingkungn fisik (geologi, iklim, geografik)
Pejamu (Host)
Manusia yang dapat menjadi tempat
berkembang biaknya agen infeksius sehingga
terjadinya proses alamiah perkembangan
penyakit.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
pengertian dan teknik dari penelitian epidemiologi

Penelitian analitik
Epidemiologi analitik merupakan studi
epidemiologi yang ditujukan untuk mencari faktor-
faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari
penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau
rendahnya frekuensi penyakit pada kelompok
individu. Studi analitik merupakan studi epidemiologi
yang menitikberatkan pada pencarian hubungan
sebab (faktor-faktor resiko) akibat (kejadian
penyakit).
Studi epidemiologi analitik adalah studi
epidemiologi yang menekankan pada pencarian
jawaban tentang penyebab terjadinya masalah
kesehatan (determinan), besarnya masalah/
kejadian (frekuensi), dan penyebaran serta
munculnya masalah kesehatan (distribusi)
dengan tujuan menentukan hubungan sebab
akibat anatarafaktor risiko dan penyakit.
Tujuan penelitian epidemiologi analitik
Epidemologi Analitik adalah riset
epidemiologi yang bertujuan untuk:
Menjelaskan faktor-faktor resiko dan kausa
penyakit.
Memprediksikan kejadian penyakit
Memberikan saran strategi intervensi yang
efektif untuk pengendalian penyakit.
Jenis Studi Epidemiologi analitik
A. Studi potong lintang (Cross sectional)
Rancangan cross sectional adalah suatu
rancangan epidemiologi yang mempelajari
hubungan penyakit dan faktor penyebab yang
mempengaruhi penyakit tersebut dengan
mengamati status faktor yang mempengaruhi
penyakit tersebut secara serentak pada individu
atau kelompok pada satu waktu.
Langkah langkah penelitian cross
sectional
1. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan
mengidentifikasi faktor resiko dan faktor efek
2. Menetapkan subjek penelitian.
3. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel
yang merupakan faktor resiko dan efek
sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat
itu (pengumpulan data)
4. Melakukan analisi korelasi dengan cara membandingkan
proporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi
(pengukuran)
5. Contoh : Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi
pada ibu hamil dengan Berat Badab Bayi Lahir (BBL) denagn
menggunakan rancanagn atau pendekatan cross sectional.
Ciri khas rancangan cross sectional
1. Peneliti melakukan observasi/pengukuran variabel
pada suatu saat tertentu.
2. Status seorang individu atas ada atau tidaknya
kedua faktor baik pemajanan (exposure) maupun
penyakit yang dinilai pada waktu yang sama.
3. Hanya menggambarkan hubungan aosiasi bukan
sebab akibat.
4. Apabila penerapannya pada studi deskriptif,
peneliti tidak melakukan tindak lanjut terhadap
pengukuran yang dilakukan.
Kelebihan rancangan cross sectional
1. Mudah dilaksanakan.
2. Sederhana.
3. Ekonomis dalam hal waktu.
4. Hasilnya dapat diperoleh dengan cepat.
5. Dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan
variabel yang banyak, baik variabel resiko maupun
efek
Kekurangan rancangan cross sectional
1. Diperlukan subjek penelitian yang besar.
2. Tidak dapat menggambarkan perkembangan
penyakit secara akurat.
3. Tidak valid untuk meramalkan suatu
kecenderungan.
4. Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan efek
paling lemah bila dibandingan dengan dua
rancangan epidemiologi yang lain
B. Kasus kontrol (case control)
Rancangan Kasus Kontrol adalah rancangan
studi epidemiologi yang mempelajari hubungan
antara penyebab suatu penyakit dan penyakit yang
diteliti dengan membandingkan kelompok kasus
dan kelompok kontrol berdasarkan status
penyebab penyakitnya.
Tahap-tahap penelitian case control
1. Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor resiko
dan efek.
2. Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel).
3. Identifikasi kasus.
4. Pemilihan subjek sebagai kontrol.
5. Melakukan pengukuran retrospetif (melihat ke
belakang) untuk melihat faktor resiko.
6. Melakukan analisis dengan menbandingkan proporsi
antara variabel-variabel objek penelitian dengan
variabel-variabel kontrol
Contoh : Peneliti ingin membuktikan hubungan antara malnutrisi
(kekurangan gizi) pada balita dengan prilaku pemberian makanan oleh
ibu.
Ciri rancangan kasus kontrol
1. Subjek dipilih atas dasar apakah mereka menderita
(kasus) atau tidak (kontrol) suatu kasus yang ingin diamati
kemudian proporsi pemajanan dari kedua kelompok
tersebut dibandingkan.
2. Diketahui variabel terikat (akibat), kemudian ingi diketahui
variabel bebas (penyebab).
3. Observasi dan pengukuran tidak dilakukan pada saat yang
sama.
4. Peneliti melakukan pengukuran variabel bergantung pada
efek (subjek (kasus) yang terkena penyakit) sedangkan
variabel bebasnya dicari secara retrospektif.
5. Untuk kontrol, dipilih subjek yang berasal dari populasi
dan karakteristik yang sama dengan kasus.
6. Bedanya kelompok kontrol tidak menderita penyakit yang
akan diteliti
Kelebihan rancangan penelitian case
control
1. Merupakan satu-satunya cara untuk meneliti kasus
jarang atau yang masa latennya panjang
2. Hasil dapat diperoleh dengan cepat
3. Biaya yang dibutuhkan relatif sedikit
4. Subjek penelitian sedikit
5. Dapat melihat hubungan bebrapa penyebab
terhadap suatu akibat
6. Adanya pembatasan atau pengendalian faktor resiko
sehingga hasil penelitian lebih tajam dibanding
dengan hasil rancangan cross sectional
Kekurangan rancangan
penelitian case control
1. Sulit menentukan kontrol yang tepat
2. Validasi mengenai informasi kadang sukar
diperoleh
3. Sukar untuk menyakinkan dua kelompok
tersebut sebanding
4. Tidak dapat dipakai lebih dari satu variabel
dependen
5. Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena
secara teknis tidak dapat dikendalikan
C. Kohort
Rancangan Kohort adalah rancangan studi
epidemiologi yang mempelajari hubungan
antara penyebab dari suatu penyakit dan
penyakit yang diteliti dengan membandingkan
kelompok terpajan dan kelompok yang tidak
terpajan berdasar status penyakitnya. Penelitian
kohort adalah suatu penelitian yang digunakan
untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor resiko dengan faktor efek melalui
pendekatan longitudinal kedepan atau
prospektif.
Langkah langkah pelaksanaan
penelitian kohort
1. Identifikasi faktor-faktor resiko dan efek
2. Menetapkan subjek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
3. Pemilihan subjek dengan faktor risiko positif dari subjek dengan
efek negatif
4. Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol
5. Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang
ditentukan, selanjutnya mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada
kedua kelompok
6. Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang
mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif
baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol
Contoh : Penelitian ingin membuktikan adanya hubungan antara
cancer (Ca) paru (efek) dengan merokok (risiko) dengan
menggunakan pendekatan atau rancangan prospektif.
Ciri khas dari rancangan kohort

1. Berasal dari kata romawi kuno yang berarti kelompok tentara


yang berbaris maju ke depan
2. Subjek dibagi berdasar ada atau tidaknya pemajanan faktor
tertentu dan kemudian diikuti dalam periode waktu tertentu
untuk menentukan munculnya penyakit pada tiap kelompok
3. Digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor
resiko dan efek
4. Sekelompok subjek yang belum mengalami penyakit atau
efek diikuti secara prospektif
5. Diketahui variabel bebas (penyebab) kemudian ingin
diketahui variabel terikat (akibat)
6. Dapat dilakukan secara prospektif dan retrospektif
Kelebihan Rancangan kohort
1. Merupakan desain terbaik dalam menentukan insiden
perjalanan penyakit atau efek yang diteliti.
2. Desain terbaik dalam menerangkan dinamika
hubungan antara faktor resiko dengan efek secara
temporal.
3. Dapat meneliti beberapa efek sekaligus
4. Baik untuk evaluasi pemajan yang jarang.
5. Dapat meneliti multipel efek dari satu pemajan.
6. Dapat menetapkan hubungan temporal.
7. Mendapat incidence rate
8. Biasnya lebih kecil
1. Eksperimen sungguhan (true
eksperimen)
Ciri utama dari penelitian eksperimen meliputi:
a. Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental
secara selektif
b. Secara khas menggunakan kelompok kontrol untuk dibandingkan
dengan kelompok lain yang diberi perlakuan.
c. Memusatkan usaha pada pengontrolan varians dengan cara:
pemilihan subyek secara acak, penempatan subyek dalam
kelompok-kelompok secara rambang, dan penentuan perlakuan
eksperimental kepada kelompok secara rambang.
d. Tujuan utama eksperimen ini adalah terciptanya validitas.
e. Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel
penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang
secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
Kelebihan
Dapat melakukan kontrol maksimal terhadap
situasi terhadap situasi penelitian.
Memungkinkan terjadinya penyebaran secara
acak termasuk faktor perancu dengan
membandingkan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Kekurangan
Tidak bebas sepenuhnya dari bias akibat faktor
luar, human error, ataupun peran peluang. Untuk
mengatasinya dilakukan stratifikasi blok.
Randomisasi menjadi tidak etis ketika
sekelompok subyek tidak mendapatkan
perlakuan sedangkan kelompok lain
mendapatkan perlakuan yang dipandang
bermanfaat baik oleh peneliti maupun subyek
penelitian.
2. Eksperimen semu (quasi
experiment)
Ciri penelitian eksperimen semu meliputi:
a. Penelitian eksperimental-semu secara khas
mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya
tidak mungkin mengontrol semua variabel yang
relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut.
b. Subyek penelitian adalah manusia, misalnya
dalam mengukur aspek minat, sikap,dan
perilaku.
c. Tetap dilakukan randomisasi untuk sampel,
sehingga validitas internal masih dapat dijaga.
Kelebihan
a. Lebih mudah diterapkan
b. Lebih murah
Kekurangan
a. Karena tidak dilakukan randomisasi maka tidk
mampu mengendalikan faktor perancu.
b. Dapat mengakibatkan bias.
LO 3 Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan pengertian dan macam-macam
sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang
menjadi objek penelitian, sampel secara harfiah
berarti contoh
Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai
berikut :
1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti
Macam-macam sampel
Sample yang dikehendaki merupakan bagian
populasi target yang akan diteliti secara
langsung, meliputi subjek yang memenuhi
kriteria pemilihan baik inklusi maupun ekskulsi
Subjek yang benar diteliti merupakan subjek yang
benar ikut serta dan diteliti, merupakan bagian
dari sample yang dikehendaki dikurangi dengan
drop out
Keuntungan Penelitian Menggunakan
Sampel
Suharsimi Arikunto (2013), Keuntungan penelitian
menggunakan sampel :
1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan
populasi, maka kerepotannya tentu berkurang.
2. Apabila populasi terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang
terlewati.
3. Dengan penelitian sampel akan lebih efisien (uang, waktu, dan
tenaga)
4. Ada kalanya dengan penelitian populasi berarti merusak.
5. Lebih teliti dalam mengolah data dibandingkan jika datanya
populasi akan lebih melelahkan.
6. Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan
penelitian populasi.
LO 4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan teknik pengambilan sampel

A. Probability

1. Simple Random Sampling (sampel acak sederhana)

Teknik acak sederhana adalah teknik acak yang paling dasar. Setiap anggota

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak

boleh ada anggota populasi yang tidak masuk dalam kerangka sampel itu karena

bisa mengurangi kesempatan yang sama bagi semua anggota populasi.


Kelebihan Kekurangan

Tidak memerlukan informasi yang Memiliki kesalahan pengambilan


sampel lebih besar dibandingkan
mendetail dari suatu populasi
dengan teknik sampling lainnya
Mudah untuk dipahami dan
Biaya pengumpulan data lebih tinggi
dikomunikasikan dengan orang
apabila populasinya tersebar
lain
Jika sub kelompok populasi memiliki
Prosedur statistic yang diperlukan kepentingan tertentu, mereka
untuk menganalisis data dan mungkin tidak disertakan dalam
kesalahan menghitung lebih pengambilan sampel

mudah

Menghasilkan sampel yang


representative / dapat mewakili
suatu populasi tersebut
2. Systematik Random Sample (Sampel acak sistematis)

Langkah pertama dalam penarikan sampel sistematis adalah menentukan interval sampel.
Interval sampel diperoleh dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel .

Selanjutnya menentukan unsur pertama dari sampel. Unsur pertama dipilih secara acak dari
angka interval sampel. Jika sudah terpilih, unsur kedua dan seterusnya tinggal bergerak
sesuai dengan interval sampel. Jika unsur pertama kita beri symbol x, dan interval kita
beri symbol I maka unsur unsur selanjutnya dari sampel terpilih adalah sebagai berikut
3. Stratified random sampling (sampel acak stratifikasi)

Teknik acak sederhana atau sistematis hanya cocok dipakai pada populasi yang

homogen. Terutama untuk populasi besar yang menyertakan banyak orang, umumnya
anggota populasi terdiri dari beragam orang dengan karakter yang berbeda.

a. Sampel acak stratifikasi proporsional

b. Sampel Acak Stratifikasi tidak Proporsional


Kelebihan Kekurangan

Memiliki kemampuan yang lebih Membutuhkan informasi yang

mendetail dari populasi agar bisa


dalam membedakan dan
dibuat strata
menganalisis data yang berstrata
Informasi dari variable stratifikasi
Memiliki kesalahan yang lebih
dibutuhkan untuk setiap elemen pada
kecil dalam memnentukan sampel
populasi.
Sampel yang dihasilkan lebih Jika informasi tidak tersedia, hal ini
representative karena mewakili bisa menimbulkan masalah

elemen pada setiap strata Lebih mahal dan membutuhkan

Memperbolehkan metode waktu yang lebih lama

penelitian yang berbeda Analisis data lebih kompleks

disbanding simple random sampling


4. Cluster sampling

Ada 6 langkah utama dalam memilih sampel dengan menggunakan cluster sampling
yaitu:

Tentukan populasi sasaran

Tentukan ukuran sampel yang diinginkan

Mengidentifikasi kerangka sampling yang ada atau mengembangkan kerangka


sampling baru dari suatu cluster pada target populasi

Mengevaluasi cakupan kerangka sampling. Idealnya, cluster akan heterogen sebagai


populasi, saling eksklusif, dan lengkap.

Tentukan jumlah cluster yang akan dipilih. Hal ini dapat dilakukan dengan membagi
ukuran sampel dengan perkiraan rata rata jumlah populasi

Memilih cluster yang ditargetkan secara acak


Kelebihan Kekurangan

Dapat memeperkirakan Kurang mewakili populasi sebagai


karakteristik dari kelompok dan sampel acak sederhana dengan
populasi ukuran sampel yang sama

Tidak memerlukan kerangka Varian cluster sampling lebih


sampling dari semua elemen tinggi daripada varian simple
dalam populasi target sampling

Karena yang diambil sampel lebih Menghasilkan kesalahan


sedikit / bersifat khusus maka pengambilan sampel yang lebih
lebih sedikit tenaga, waktu, uang besar untuk sampel dengan
yang dibutuhkan untuk meneliti ukuran yang sebanding dari
sampel teknik sampel lainnya.
B. NON PROBABILITY SAMPLING

1. Quota Sampling

Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau
quota yang diinginkan

Kelebihan teknik Quota Sampling :

Mudah dan cepat digunakam

Kekurangan teknik Quota Sampling :

Penentuan sampel cenderung subjektif bagi peneliti


2. Accidental Sampling

Metode pengambilan sampel dengan memilih yang kebetulan ada / dijumpai.

Kelebihan teknik Accidental Sampling :

Mudah dan cepat digunakan

Kekurangan teknik Accidental Sampling :

Jumlah sampel mungkin tidak representative karena tergantung hanya pada


anggota sampel yang ada pada saat itu.
3. Purposive Sampling

Metode pengambilan sampel berdasarkan seleksi khusus, criteria tertentu siapa


yang dijadikan informan.

Kelebihan teknik Purposive Sampling :

Tujuan dari peneliti dapat terpenuhi

Kekurangan teknik Purposive Sampling :

Belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada


4. Snowball Sampling

Teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil berdasarkan


informasi dari satuan pengamatan diambil berdasarkan informasi dari
satuan pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih.

Kelebihan teknik Snowball Sampling :

Mudah digunakan

Kekurangan teknik Snowball Sampling :

Membutuhkan waktu yang lama


5. Voluntary Sampling

Teknik ini digunakan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar sukarela.

Kelebihan teknik Voluntary Sampling :

Simple, cepat dan mudah

Kekurangan teknik Voluntary Sampling :

Belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada


5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode pengumpulan
data

1. Kuesioner
Daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden

Macam-macam kuisioner:

Kuisioner tertutup

Kuisioner terbuka

Kuisioner kombinasi terbuka dan tertutup

Kuisioner semi terbuka


2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung objek yang diteliti tanpa
mengajukan pertanyaan

Macam-macamo bservasi:
1. Observasi pasrtisipatif
Penelitian dengan cara mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang
diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang di teliti.
2. Observasi terus terang atau tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
Keuntungan
Dapat dicatat hal-hal perilaku, pertumbuhan, respkn terhadap suatu perlakuan
tertentu
Dapat memperoleh data dari lbjek yang diteliti tanpa melakukan konmmunikasi
verbal
Kelemahan
Waktu menunggu lama
Pengamatan terhadap suatu fenomena lama tidak dapat dilakukab secara langsung
3. Wawancara
Metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu pada responden
secafa tatap muka
Kelebihan metode wawancara
Mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertabyaan yang diajukan,
jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi interviewer dengan
memberikan penjelasan
Fleksibel, pelaksanaannya dapat direncanakan dengab masing-masing
individu
Menjadi satu-satubya hal yang dapat dilakukab di saat teknik lain sudah
tidak dapat dilakukan
Kelemahan metode wawancara
Rentan terhadap bias atau menyimpang yang ditimbulkan oleh kontruksi
pertanyaan yang penyusunnya kurang baik
Rentan terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai
Lo 6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan analisa data dan
penyajian data
1. Analisis data

Adalah proses menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari observasi melalui

pengorganisasian data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan hipotesa

sampai membuat kesimpulan yang dapat dimengerti oleh pengamat sendiri dan orang lain.

Teknik Analisis Data:

1. Mengidentifikasi tema-tema dari data yang dikumpulkan secara induktif dari tema-tema

yang besar menjadi tema yang lebih kecil

2. Untuk setiap tema ataupun kelompok data dapat dibuat kode, misalnya kode untuk `

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, maupun hasilnya

3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci: dengan prinsip 5W1H

4. Buatlah bentuk penyajian dari temuan dalam bentuk table, grafik dll.

5. Kemukakan apa yang belum atau tidak ditemukan dalam penelitian, kemudian

identifikasikan.
2. Penyajian Data

Penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah yang berserakan


menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.

Bentuk data yang disajikan:

1. Skor

2. Persentase

3. Indeks

Macam-macam teknik penyajian data

1. Tabel (Baris Kolom, Distribusi Frekuensi)

2. Grafik (Batang, Gambar, Garis, Lingkaran, Histogram, Poligon,

Kurva)

Anda mungkin juga menyukai