0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap operasi kelamin. Islam melarang mengubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya karena bertentangan dengan al-Quran. Namun, operasi untuk menentukan jenis kelamin bagi orang khunsa diperbolehkan asalkan didasarkan pada penelitian medis. Dokumen juga membahas konsekuensi hukum dari operasi penggantian kelamin.
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap operasi kelamin. Islam melarang mengubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya karena bertentangan dengan al-Quran. Namun, operasi untuk menentukan jenis kelamin bagi orang khunsa diperbolehkan asalkan didasarkan pada penelitian medis. Dokumen juga membahas konsekuensi hukum dari operasi penggantian kelamin.
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap operasi kelamin. Islam melarang mengubah jenis kelamin laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya karena bertentangan dengan al-Quran. Namun, operasi untuk menentukan jenis kelamin bagi orang khunsa diperbolehkan asalkan didasarkan pada penelitian medis. Dokumen juga membahas konsekuensi hukum dari operasi penggantian kelamin.
Kelompok 2 : Wahyuni Nevi Setyaning Tyas Tri Heru Setyo Utomo Risma Hertanti PENGERTIAN
Operasi kelamin adalah pergantian jenis
kelamin, pembuangan kelamin ganda, ataupun operasi yang dilakukan karena seseorang merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan ataupun adanya ketidak puasan dengan alat kelamin yang dimilikinya. MENURUT MUI DALAM MUSYAWARAH NASIONAL II TAHUN 1980 MEMUTUSKAN FATWA:
1. Merubah jenis kelamin laki-laki menjadi
perempuan atau sebaliknya hukumnya haram, karena bertentangan dengan Al-Quran surah An- Nisa ayat 19 dan bertentangan pula dengan jiwa syara. Ayat Al-Qur;an yang dimaksud adalah: ... Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (Q.S. An-Nisa:10) 2. Orang yang kelaminnya diganti kedudukan hukum jenis kelaminnya sama dengan jenis kelamin semula sebelum diubah.
3. Seorang khuntsa (banci) yang laki-lakinya
lebih jelas boleh disempurnakan kelaki-lakiannya. Demikian pula sebaliknya, dan hukumnya menjadi positif (laki-laki). JENIS OPERASI JENIS KELAMIN
1. Mengubah kelamin laki-laki menjadi
perempuan, yaitu dengan menghilangkan organ kelamin yang dimiliki lelaki berupa zakar dan testis (buah zakar), lalu para dokter membuatkan rahim dan membesarkan payudaranya. 2. Mengubah kelamin perempuan menjadi laki- laki, yaitu dengan menghilangkan dua payudaranya, dan mengangkat rahimnya, lalu membuatkan alat kelamin laki-laki baginya. PANDANGAN SYARIAT ISLAM TENTANG OPERASI KELAMIN 1. Operasi ini termasuk mengubah ciptaan Allah Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga- telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barang siapa yang menjadikan setan pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (QS al-Nis [4]: 119) 2. Operasi ini termasuk larangan tasyabbuh kepada lawan jenis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai lelaki. (HR al-Bukhari: 4/38)
3. Operasi ini mengandung pelanggaran syariat tanpa
udzur 4. Operasi ini melawan ketentuan Allah 5. Operasi ini termasuk larangan mengebiri 6. Operasi ini termasuk penipuan 7. Operasi ini membawa bahaya yang sangat banyak GOLONGAN YANG DIPERBOLEHKAN MELAKUKAN OPERASI KELAMIN
1. Seorang yang memiliki tanda-tanda yang lebih
menonjol untuk digolongkan kepada salah satu jenis kelamin baik pria atau wanita.
2. Seorang yang tidak memiliki tanda-tanda yang
lebih menonjol untuk digolongkan kepada salah satu jenis kelamin baik pria atau wanita. SYARAT DIPERBOLEHKANNYA MELAKUKAN OPERASI KELAMIN 1. Adanya penelitian dari para ahli kedokteran terlebih dahulu tentang kebenaran adanya kebancian pada pasien tersebut karena bisa jadi hanya sekadar sebagai alasan saja. 2. Operasi ini hanyalah cara satu-satunya, tidak ditemukan cara selain operasi. Jika memang ditemukan cara lain maka cara itulah yang diprioritaskan. 3. Menurut dugaan kuat operasi ini membawa hasil yang positif sebagaimana diharapkan yaitu kejelasan status jenis kelamin pasien setelah operasi ADAPUN KONSEKUENSI HUKUM PENGGANTIAN KELAMIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. Apabila penggantian kelamin dilakukan oleh
seseorang dengan tujuan tabdil dan taghyir (mengubah-ubah ciptaan Allah), maka identitasnya sama dengan sebelum operasi dan tidak berubah dari segi hukum. 2. Menurut Mahmud Syaltut, dari segi waris seorang wanita yang melakukan operasi penggantian kelamin menjadi pria tidak akan menerima bagian warisan pria (dua kali bagian wanita) demikian juga sebaliknya. KESIMPULAN
1. Mengubah jenis kelamin laki-laki menjadi
perempuan atau sebaliknya hukumnya adalah haram. Maka tidak boleh bagi dokter untuk membantu operasi ini.
2. Seorang khunsa (banci) yang jenis kelaminnya ada
yang lebih jelas atau tidak jelas maka boleh disempurnakan menjadi positif setelah melalui penelitian para dokter.