Anda di halaman 1dari 39

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan

Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

KEBIJAKAN RENCANA
UMUM PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH Dasar Pelaksanaan

Latar Belakang
Pengembangan

Kelebihan Sirup V2

Proses Penyusunan
RUP
DASAR PELAKSANAAN

Perpres 54
Tahun 2010
beserta
perubahannya

Inpres 1
Tahun 2015

Kembali
Perpres 54 tahun 2010
Beserta perubahannya

8
Pasal Ayat 1

112
Pasal Ayat 2
Tugas &
Kewenangan PA
10
Pasal ayat 4

25
Media Pelimpahan
Pengumuman Kewenangan
Pasal
Waktu RUP

Kembali Kembali
Kebijakan Dasar
Pelaksanaan
Perpres 54 tahun 2010
Beserta perubahannya

a. PA memiliki tugas dan

8
kewenangan menetapkan RUP.

Pasal Ayat 1 b. PA memiliki tugas dan


kewenangan mengumumkan
secara luas RUP.

Kembali Kembali Kembali


Perpres Kebijakan Dasar
Pelaksanaan
Perpres 54 tahun 2010
Beserta perubahannya

10
Pasal ayat 4

KPA memiliki kewenangan


sesuai pelimpahan oleh PA
Kembali
(sebagaimana pasal 8 ayat Perpres
(1))
Kembali
Kebijakan

Kembali
Dasar
Pelaksanaan
Perpres 54 tahun 2010
Beserta perubahannya

(1) PA mengumumkan Rencana Umum Pengadaan


Barang/Jasa pada masing-masing Kementerian/
Lembaga/ Institusi secara terbuka kepada
masyarakat luas setelah rencana kerja dan anggaran
25 Pasal
Kementerian/ Lembaga/Institusi disetujui oleh DPR.

(1a) PA pada Pemerintah Daerah mengumumkan Kembali


Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa secara Perpres
terbuka kepada masyarakat luas, setelah rancangan
peraturan daerah tentang APBD yang merupakan Kembali
rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah Kebijakan
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan
DPRD Kembali
Dasar
(1b) PA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Pelaksanaan
ayat (1a) mengumumkan kembali Rencana Umum
Pengadaan, apabila terdapat perubahan/
penambahan DIPA/DPA.
Perpres 54 tahun 2010
Beserta perubahannya

112
Pasal Ayat 2

K/L/D/I wajib menayangkan RUP


dan pengumuman Pengadaan di
website Kementerian/ Lembaga/ Kembali
Pemerintah Daerah/ Institusi Perpres
masing-masing dan Portal
Pengadaan Nasional melalui LPSE. Kembali
Kebijakan

Kembali
Dasar
Pelaksanaan
INPRES 1
2015

2
Instruksi
INPRES 1 2015

Menteri/Pimpinan Lembaga/
Pimpinan Kesekretariatan
Lembaga Negara/
2
Instruksi

Kepala Daerah:
Kembali
Kebijakan
Menyelesaikan Rencana Umum
Pengadaan Barang/Jasa Kembali
Dasar
Pemerintah Tahun Anggaran Pelaksanaan
berikutnya sebelum berakhirnya
Tahun Anggaran berjalan;
MANFAAT PENGGUNAAN SIRUP

Meningkatkan transparansi dan Memenuhi kebutuhan akses


akuntabilitas informasi yang real time

Meningkatkan akses pasar


dan persaingan usaha yang
sehat

Memperbaiki tingkat efisiensi


proses pengadaan

Mendukung proses
monitoring dan audit
MANFAAT INTEGRASI APLIKASI SIMDA
DENGAN APLIKASI SIRUP V 2.0

Mengurangi pengisian pada dua


Aplikasi

Memudahkan Pemerintah
Daerah dalam mengisi data
SiRUP

Mengurangi kemungkinan
kesalahan pengisian

Sebagai bukti penerapan E-


Gov pada Pemerintah Daerah
Latar Belakang Pengembangan

Admin RUP melakukan Input


secara manual
Belum semua K/L/D/I menginput
anggaran pengadaan ke dalam
aplikasi sirup dengan akurat
Banyaknya Permintaan
pengembangan dari pengguna
Versi 1 Sirup

Kembali
Kebijakan
Tampilan

Interface
Sumber Informasi
Bisnis Prospek
(peluang usaha)
bagi penyedia dan
Masyarakat luas

Menu yang
User-Friendly,
akses lebih cepat
dan mudah
Impor file Anggaran

K/L
File RKA-K/L dari aplikasi
RKAKL

Pemerintah Daerah
File anggaran daerah dari
aplikasi keuangan daerah
(sipkd, simda,dll) yang
dikonversi melalui aplikasi sikd
Bisnis Proses

User management :
Kewenangan PA/KPA Upload file Anggaran
untuk mengumumkan Mempermudah Users & data
lebih akurat

Formulir Pengisian
Mempermudah pengisian
Kembali
Kebijakan
KAITAN DENGAN SISMONTEPRA
KAITAN DENGAN MONEV NG
Proses Penyusunan RUP

Perpres 54 tahun 2010


beserta perubahannya 22 - 25
Pasal

Kembali
Kebijakan
Proses Penyusunan RUP

1. PA mengidentifikasi kebutuhan riil


instansinya masing-masing;

2. Kebutuhan riil adalah kebutuhan


barang/jasa pada tahun n +1 dikurangi
ketersediaan barang/jasa;

3. Hasil identifikasi kebutuhan riil


barang/jasa pada poin 2 di atas
dituangkan dalam Rencana Kerja
Anggaran K/L/D/I untuk pembahasan
dan penetapan di DPR/DPRD.
Proses Penyusunan RUP

Perpres 54 tahun 2010


beserta perubahannya 22 - 25
Pasal

Kembali
Kebijakan
Proses Penyusunan RUP

PA menyusun dan menetapkan rencana


anggaran barang/jasa:

biaya pendukung (biaya pemasangan,


biaya transportasi, biaya pelatihan, dll),

biaya administrasi (biaya pengumuman


pengadaan, honorarium, biaya survei
lapangan/pasar, biaya penggandaan
dokumen pengadaan, dll); dan

lain-lain sesuai dengan peraturan.


Proses Penyusunan RUP

Perpres 54 tahun 2010


beserta perubahannya 22 - 25
Pasal

Kembali
Kebijakan
Proses Penyusunan RUP

1. Pemaketan Pekerjaan :

Memaksimalkan penggunaan produksi


DN dan memperluas kesempatan usaha
bagi Usaha Usaha Kecil serta Koperasi
Kecil;

Memperhatikan e-Katalog yang


dikembangkan oleh LKPP
Proses Penyusunan RUP

Dalam melakukan pemaketan


Barang/Jasa, PA dilarang :

Menyatukan/memusatkan kegiatan yg
menurut sifat pekerjaan dan tingkat
efisiensinya seharusnya dilakukan di
lokasi masing-masing.

Contoh : pembangunan gedung


sekolah dasar di wilayah jauh di
gunung dengan di pantai. Menghemat
biaya, waktu, transportasi, SDM
Proses Penyusunan RUP
Dilarang Menyatukan/menggabungkan Contoh : Komputer dengan AC
beberapa paket pengadaan
menurut sifat dan jenis pekerjaannya
bisa dipisahkan dan/atau
besaran nilainya yang seharusnya
dilakukan oleh Usaha Mikro dan
Usaha Kecil serta koperasi kecil

Contoh :
Pengadaan pekerjaan konstruksi
di kompleks perkantoran yang
terdiri dari beberapa gedung di
jadikan 1 paket. Padahal masing
masing gedung bisa dilakukan
pengusaha kecil.
Proses Penyusunan RUP
Dilarang Menentukan kriteria,
persyaratan atau prosedur
pengadaan yang diskriminatif

Contoh :
Harus jadi anggota Asosiasi tertentu,
Izin usaha pemda setempat.
Proses Penyusunan RUP

Dilarang memecah Pengadaan


untuk menghindari pelelangan;

Contoh:
Paket pembangunan drainase
350 juta di jadikan 2 paket
pekerjaan jadi 200 juta dan 150
juta. Sehingga tidak dilelangkan
2. Tata Cara Pengadaan

Swakelola
Penyedia dalam swakelola

Penyedia
Kembali
Kebijakan
Pengertian Swakelola adalah

Pengadaan Barang/Jasa Swakelola


dimana pekerjaannya
direncanakan, dikerjakan
dan/atau diawasi sendiri oleh
K/L/D/I sebagai penanggung
jawab anggaran, instansi
pemerintah lain dan/atau
kelompok masyarakat.
Kriteria Swakelola :
1. pekerjaan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia serta sesuai dengan tugas pokok
K/L/D/I;
2. pekerjaan yang operasi dan
Swakelola
pemeliharaannya memerlukan partisipasi
langsung masyarakat setempat;
3. pekerjaan yang dilihat dari segi besaran,
sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak
diminati oleh Penyedia Barang/Jasa;
4. pekerjaan yang secara rinci/detail tidak
dapat dihitung/ ditentukan terlebih dahulu;
5. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran,
seminar, lokakarya atau penyuluhan;
6. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot
project) dan survei yang bersifat khusus;
7. pekerjaan survei, pemrosesan data,
perumusan kebijakan pemerintah, pengujian
di laboratorium dan pengembangan sistem Swakelola
tertentu;
8. pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I
yang bersangkutan;
9. pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan
budaya dalam negeri;
10. penelitian dan pengembangan dalam negeri;
11. pekerjaan pengembangan industri
pertahanan, industri alutsista dan industri
almatsus dalam negeri.
Perpres 54 tahun 2010
Beserta perubahannya

Pasal 1 No.12 Arti Penyedia


Barang/Jasa adalah :

badan usaha atau orang


perseorangan yang
Penyedia menyediakan
Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa
Konsultansi/Jasa Lainnya.
Proses Penyusunan RUP
3. Organisasi Pengadaan:
Menteri/Kepala PA/KPA
Daerah
mengangkat
membentuk

ULP PP PPK PPHP

Perangkat organisasi ULP


mengacu kepada peraturan
perundang-undangan di
bidang kelembagaan Persiapan, Menerima Hasil
Pelaksanaan dan Pekerjaan
Pengendalian
Kontrak
Proses Pemilihan
dan Penetapan

Penyedia
Barang/Jasa
versi_9.1 34
Proses Penyusunan RUP

Perpres 54 tahun 2010


beserta perubahannya 22 - 25
Pasal

Kembali
Kebijakan
Proses Penyusunan RUP

Kembali
Proses Penyusunan RUP

Perpres 54 tahun 2010


beserta perubahannya 22 - 25
Pasal

Kembali
Kebijakan
Proses Penyusunan RUP

Kembali

Anda mungkin juga menyukai