Anda di halaman 1dari 65

KESEHATAN JAMAAH HAJI

TAHUN 2017

DR. DHANI AKBAR N


(UPT PUSKESMAS BAYONGBONG )
7 J U LI 2 017
PEMBAHASAN
KONDISI UMUM JAMAAH HAJI
FAKTOR RISIKO JAMAAH HAJI
POTENSI FAKTOR RISIKO DAN PENYAKIT DI TANAH SUCI
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PEMERIKSAAN KESEHATAN HAJI
LATIHAN FISIK
ASUPAN MAKANAN JAMAAH HAJI
SARAN/ARAHAN KESEHATAN
KONDISI KHUSUS WUS
HAJI DAN ISTITHOAH KESEHATAN

Ibadah haji adalah rukun Islam ke lima


merupakan kewajiban bagi orang Islam yang
mampu (Jasmani dan Keuangan)

Jasmani ;
Untuk Mencapai kondisi
- Kesehatan Istithoah Kesehatan
- Kebugaran
- Ketahanan fisik yang prima
Walillahi alannaasi hijjul baiti manistathooa ilaihi
sabiila (Ali Imran : 97)
yaitu bagi orang yang mampu mengadakan
perjalanan ke Baitullah.
Mampu atau Istithoah bidang kesehatan
adalah mampu menunaikan ibadah haji ditinjau
dari jasmani yang sehat dan kuat agar dapat
melaksanakan perjalanan dan mudah melakukan
proses ibadah haji, berakal sehat dan memiliki
kesiapan mental untuk menunaikan ibadah haji,
aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah
haji di Arab Saudi, serta aman bagi keluarga yang
ditinggalkannya.
KONDISI UMUM DAN FAKTOR RISIKO
1. KONDISI UMUM JEMAAH HAJI TAHUN 1436 H / 2015 M (1)

a. Sosiodemografi

50,000 60,000
45,000
40,000
35,000
30,000
Jenis Pekerjaan 50,000 Kelompok Pendidikan
25,000 40,000
20,000
15,000 30,000
10,000
5,000 20,000
0
10,000
0

Pria Wanit
7053 a
Jenis Kelamin 9 8579 Kelompok Umur
45% 3
KONDISI UMUM JEMAAH HAJI TAHUN 1436 H / 2015 M (3)

TOTAL
95.210 (60,90%)

<60 thn + penyakit : >60 thn + penyakit :


>60 thn : 9.578
54.910 30.722
POTENSI FAKTOR RISIKO DAN
PENYAKIT DI TANAH SUCI
LATAR BELAKANG :

PENYELENGGARAAN HAJI INDONESIA

POTENSI RISIKO KEJADIAN


DIARE MADINAH, MEKKAH
STATUS KESEHATAN RISTI VARICELLA MADINAH
JHI BESAR , BERAGAM, TK PENDIDIKAN KONJUNGTIVITIS MADINAh
RENDAH BERDESAKAN MINA
AREA TERBATAS
LALIN PADAT KEBAKARAN MADINAH
AKOMODASI TAK MEMADAI KERUNTUHAN, ANGIN KENCANG
LINGK TAK BERSAHABAT (SUHU DINGIN & MEKKAH
KELEMBABAN KERING)
PENYAKIT BERBAGAI NEGARA ENDEMIS

FAKTOR RISIKO TANAH


AIR DAN ARAB SAUDI
FAKTOR RISIKO LAIN YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN JEMAAH HAJI
Lingkungan Fisik, seperti jarak pemondokan ke Masjidil Haram,
suhu ekstrem (panas, berdebu dan badai pasir), kelembaban
rendah serta aktivitas ibadah yang sebagian besar merupakan
kegiatan fisik

Lingkungan Sosial, seperti adaptasi dengan penduduk dari


berbagai negara dan di negeri asing serta norma dan
kebiasaan yang berbeda

Lingkungan Psikologis, seperti jauh dari keluarga dalam


jangka waktu lama dan interaksi antar sesama Jemaah Haji
Indonesia selama menjalankan ibadah haji

Kebijakan, seperti kebijakan penempatan pondokan jemaah


haji berisiko tinggi, baik jarak atau kemudahan aksesnya
SUHU RATA-RATA MINIMAL DAN MAXIMAL
TIAP TAHUN DI MAKKAH
SUHU RATA-RATA MINIMAL DAN MAXIMAL
TIAP TAHUN DI MADINAH
(Tawaf : berkeliling 1,4 km,
Sai : jalan bolak balik 2,8 km,
Lontar jumroh : 7 km ,
Jarak pemondokan di Mekah : bolak balik 4 km )
Karakteristik jamaah haji Indonesia, setiap tahun
2,5 sampai 3 juta jamaah haji yang datang ke
Arab Saudi (hampir 10 % berasal dari Indonesia)
dan usia diatas 50 tahun mendominasi (sekitar
60% ) serta sekitar 40% merupakan resti
POTENSI PENYAKIT DI ARAB SAUDI

1. PENYAKIT MENULAR

MENINGITIS ISPA-FLU DIARE

HEPATITIS
POLIO
POTENSI PENYAKIT DI ARAB SAUDI

2. PENYAKIT KRONIS

ASMA PENY. JANTUNG HIPERTENSI

DM STROKE
IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO

FAKTOR RISIKO INTERNAL


GANGGUAN KESEHATAN:
Hipertensi, Penyakit Jantung,
Asma, PPOK, Diabetes Mellitus,
Stroke

PERILAKU BERISIKO:
Merokok, obesitas, gizi
buruk,
IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO
FAKTOR RISIKO EKSTERNAL

Risiko
kelelahan,
Thawaf Dehidrasi,
PROSESI HAJI
Penularan
penyakit infeksi
Mabit

Sai
JUTAAN UMAT Ketersediaan
MANUSIA air,
Ketersediaan
Jumarat makanan,
Fasilitas Kes
Wukuf
Sanitasi
550 C
POLA MUSIM DINGIN

Panas
Okt Des Jan Maret
April Juli Agst Sept
Dingin
Heat Stroke

< 50 C
Gejala Penyakit :
Kulit bersisik & gatal, Mimisan,
Bibir pecah-pecah, Infeksi pernafasan,
Peny. Saluran Cerna, Gangguan otot &
Tulang, Dehidrasi

Memperberat Penyakit :
Jantung, DM, Asma, Rheumatik, Stress
diluar kendali, perubahan perilaku,
gangguan jiwa
CUACA DAN KONDISI IKLIM
PADANG PASIR, BUKIT (JABAL), POHON-POHON

Suhu Udara
Kelembaban
Padang Pasir
HEAT STROKE
HEAT STROKE
SENGATAN PANAS KARENA CUACA EKSTREM PANAS. SUHU 50 DERAJAT CELSIUS

TANDA DAN GEJALA :


KULIT MERAH, PANAS, KERING
KEPALA PUSING
KRAM OTOT DAN PINGSAN

KEMATIAN
HEAT STROKE
DAPAT DICEGAH, CARA :
1. GUNAKAN PAYUNG DAN PENUTUP KEPALA
2. MINUM AIR PUTIH 2-3 JAM SEKALI, JGN TUNGGU HAUS
3. SEMPROTKAN AIR KE WAJAH DAN BAGIAN TUBUH YG TERKENA MATAHARI
4. GUNAKAN PAKAIAN LONGGAR DAN ALAS KAKI
5. DAMPINGI USIA LANJUT DAN ATAU MEMILIKI PENYAKIT JIKA BEPERGIAN
6. PERHATIKAN ANJURAN PETUGAS
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN JAMAAH
HAJI
PERUBAHAN KEBIJAKAN

Tentang : Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia

ISTITHAAH KESEHATAN JEMAAH HAJI


PEMERIKSAAN KESEHATAN TAHAP KESATU

Pemeriksaan Kesehatan tahap pertama


dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara
Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di puskesmas
dan/atau rumah sakit pada saat jemaah Haji
melakukan pendaftaran untuk mendapatkan
nomor porsi.
RESIKO TINGGI
Jemaah haji dengan Risiko Tinggi (Risti) adalah jemaah haji berusia 60
tahun atau lebih dan/atau yang memiliki minimal salah satu dari penyakit
sebagai berikut:
Penyakit degenerative, diantaranya Alzheimer dan demensia;
Penyakit metabolik, diantaranya diabetes mellitus, dislipidemia dan
hiperkolesterolemia;
Penyakit kronis, diantaranya sirosis hepatis, keganasan, penyakit paru
obtruksi Kronis, gagal ginjal kronik, cardiomegali, dan hipertensi;
Penyakit imunologis, diantaranya syndrom lupus eritematosus,
HIV/Aids, dan Asma;
Penyakit bawaan diantaranya kelainan katup jantung, kista ginjal,
diabetes melitus tipe 1; dan
Penyakit jiwa, diantaranya skizofrenia dan gangguan bipolar
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TAHAP KEDUA

Pemeriksaan Kesehatan tahap kedua dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di
puskesmas dan/atau rumah sakit pada saat pemerintah telah menentukan kepastian keberangkatan Jemaah
Haji pada tahun berjalan.
Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan tahap kedua ditetapkan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji.
ISTITHOAH KESEHATAN

1. Memenuhi syarat Istithoah Kesehatan Haji;


2. Memenuhi syarat Istithoah Kesehatan Haji
dengan pendampingan;
3. Tidak memenuhi syarat Istithoah Kesehatan
Haji untuk sementara
4. Tidak memenuhi syarat Istithoah Kesehatan
Haji.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TAHAP KETIGA

Pemeriksaan Kesehatan tahap ketiga


dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Bidang
Kesehatan di embarkasi pada saat Jemaah Haji
menjelang pemberangkatan.
Laik Terbang atau Tidak Laik Terbang
LATIHAN FISIK DAN ASUPAN
MAKANAN
ASUPAN MAKANAN
SEBELUM KEBERANGKATAN
Menjaga Kondisi Fisik.
Sikap atau perilaku jamaah dituntut lebih bijak dalam memilih makanan sesuai
kondisi fisik.

Aklimatisasi
Mempersiapkan kondisi fisik sejak di tanah air sehingga mampu melakukan
kegiatan di tengah cuaca dan iklim yang jauh berbeda di tanah suci.
KONSULTASI MEDIS
Konsultasi dilakukan 2 tahun-6 bulan sebelum berangkat. Segala macam keluhan
tentang kondisi kesehatan harus disampaikan.
Konsultasi medis dilakukan kepada dokter puskesmas. Dokter menyampaikan hasil
analisanya secara apa adanya.
Diet DM, Hipertensi, Dislipidemia, Gout, Anemia
DI TANAH SUCI

Makanan yg beraneka ragam dari golongan karbohidrat, protein, lemak, vitamin


mineral, air
Perbanyaklah makan sayuran yg berwarna hijau
Makanlah buah-buahan yg berwarna dan banyak mengandung cairan, pilihlah jenis
yg banyak mengandung vitamin C, seperti : Jeruk, Apel
LANJUTAN
Pilih makanan yg bersih
Kemasan yg masih baik, utuh dan tidak kadaluarsa
Bila mendapat makanan dari katering : Periksa keadaan makanan .
Minum air yg cukup, min 1 gelas setiap jam
Air zam-zam
HINDARI
Bahan makanan yang banyak mengandung garam, manis dan berkalori tinggi .
Menunda /menyimpan makanan lebih dari 2 jam, karena akan rusak (basi dan
berlendir)
Makan terlalu kenyang dan banyak mengandung lemak pada waktu menempuh
perjalanan jauh
Minum air kran, karena berupa air mentah yang masih banyak mengandung
mikroorganisme.
KURMA
antioksidan.
sumber energi.
kaya serat dapat membantu selaput lendir usus dan mengikat bahan kimia sehingga mencegah kanker
usus besar.
melancarkan buang air besar.
Kandungan tannin pada kurma yang merupakan anti infeksi anti inflamasi
vitamin A
Kalium yang terdapat dalam kurma dapat membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan
darah sehingga memberikan perlindungan terhadap jantung koroner dan stroke.
Kalium yang terdapat dalam kurma sangat baik untuk kesehatan jantung, kandungan zat besi dan B
Kompleks mikro nutrient untuk membentuk sel darah merah untuk mencegah anemia.
Zinc meningkatkan hormone testosterone untuk meningkatkan kebugaran pria.
SARAN DAN ANJURAN UMUM
1. SEKARANG 1 MGG JELANG BERANGKAT
OLAHRAGA TERATUR, SESUAIKAN KONDISI FISIK
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) UNTUK PEMBIASAAN (TIDAK MEROKOK,
CUCI TANGAN SBLM MAKAN, KEBERSIHAN BADAN, MENGGUNAKAN MASKER,
MAKAN MAKANAN BERGIZI)
KONTROL KE DOKTER SECARA TERATUR TRUTAMA BAGI YG MEMPUNYAI PENYAKIT.
BELAJAR MANASIK, MANA YG SUNNAH DAN MANA YG WAJIB.
2. 1 MGG JELANG BERANGKAT
Ke Dokter sampaikan minggu depan berangkat haji. Minta obat untuk pemakaian 50
hr.
Persiapan obat penunda haid bagi yg ingin.
Bawa suplemen (Vitamin)
Bawa Obat batuk yang cocok.
Masker 1 box
Semprotan air krn musim panas
Minum 3 litr/hr jk tanpa kontraindikasi.
3. EMBARKASI
Jangan bawa makanan dari luar
Makan yg sdh disediakan embarkasi
Jgn menyimpan makanan krn mudah expire
Obat2 pribadi tulis semua dilembar belakang buku kesehatan haji.
Lapor jika sakit.
Minum air putih
4. PESAWAT
Jangan takut BAK DAN BAB
Belajar cara menggunakan toilet di pesawat
Minum 2 liter.
Makan segera yg disuguhkan, jangan disimpan.
Jalan2 atau senam untuk cegah Deep Vein Trombosis
Di pesawat AC dingin, pakai jaket dan penutup kepala telinga bagi bapak2.
Jgn minum kopi dan soda.
5. MEKKAH MADINAH
Langsung tanya kamar petugas dimana.
Kontrol teratur bagi pasien yg perlu rutin kontrol
Panas, bnyk minum air putih
Jalan kaki dipinggir gedung supaya kena bayangan yg teduh.
Bawa semprotan air kemana-mana.
Hati2 jika jajan.
Jgn jalan2 yg tidak perlu
Makanan catering jangan disimpan krn mudah expire basi diare
Jgn kecapekan jelang armina.
6. ARMINA
Prioritas mana yg rukun, wajib dan sunnah
Jgn kecapekan sunnah, rukun dan wajib terlewat.
Lain2 sama dgn point 5
PHBS, pakai masker selalu.
WUS yang akan melakukan
ibadah haji membutuhkan
metode kontrasepsi agar
dapat melakukan rukun
rukun haji

Dapat dilakukan dengan


pengaturan pola haid
CARA MERUBAH POLA HAID
MENUNDA HAID
MEMAJUKAN HAID

Cara ini jarang sekali digunakan karena


sebagian besar wanita ingin memundurkan
siklus haidnya

dapat diberikan progestin atau PKK mulai


hari ke 5 siklus haid dan dihentikan pada
hari ke 19 sehingga siklus haid akan lebih
cepat 7 hari dari biasanya.
KONTRASEPSI LAIN JAMAAH HAJI WUS

Efektif dalam menunda haid Hanya efektif untuk yang


hanya selama 14 hari. sudah mendapatkan suntikan
Diminum 2-3 x 1 tablet /hari sebanyak 5 kali (1 tahun 3
Diminum 3 hari sebelum siklus bulan dari pertama kali suntik
menstruasi Pengguna kontrasepsi KB
jika diminum sebelum suntik 3 bulanan dan sudah
berangkat sedangkan tidak menglami menstruasi
rangkaian ibadah haji masih meneruskan suntik sebelum
lama spoting pada minggu berangkat
ke 2 setelah mulai
mengkonsumsi Primolut
Oral
Noethisteron 5 suntik 3 bulan
mg (Primolut)
SARAN

Anda mungkin juga menyukai