Anda di halaman 1dari 28

Merupakan penyakit inflamasi kronis transmural pada

saluran cerna dengan etiologi yang tidak diketahui.


Crohns disease dapat melibatkan setiap bagian dari
saluran cerna mulai dari mulut hingga anus tetapi paling
sering menyerang usus halus dan colon
Ileo-colic (50%), terminal ileum (30%), colon (20%)
Terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara
abnormal, menyerang bakteri menyebabkan akumulasi
sel darah putih pada lapisan usus: peradangan kronis
menyebabkan ulserasi dan cedera pada usus.
Tidak diketahui
Mutasi Gen CARD 15
Etiologi F. Lingkungan : merokok
Sistem imun

Perokok
Usia 15-35 tahun

Insidensi
Riwayat keluarga
Obat non-steroid
400.000 dan 600.00 di amerika
utara.
Kolitis crohn Penyakit crohn
gastroduodenal : Ileokolitis : mengenai
(granumalotosa) : mengenai lambung illeum dan kolon
mengenai colon dan duodenum

Ileitis : mengenai
jejunoileitis
illeum
Gejala awal nyeri perut
Diare dengan atau tanpa darah
Gatal atau sakit disekitar perianal
Gastrointestinal Kesulitan menelan. Nyeri perut bagian
atas, dan muntah
Nafsu makan berkurang : BB menurun

Gejala sistemik Demam

Uveitis, nyeri mata, fotopobia


Episkleritis
Gejala Keleahan ,pucat
ekstraintestinal Osteoporosis penipisan tulang
Arthritis
Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan atau
rasa penuh pada perut bagian bawah, lebih sering
di sisi kanan
Gejala-gejala penyakit Crohn pada setiap penderitanya berbeda, tetapi ada 4
pola yang umum terjadi, yaitu :

Peradangan : nyeri dan nyeri tekan di perut bawah sebelah kanan


Penyumbatan usus akut yang berulang, yang menyebabkan kejang dan
nyeri hebat di dinding usus, pembengkakan perut, sembelit dan muntah-
muntah
Peradangan dan penyumbatan usus parsial menahun, yang menyebabkan
kurang gizi dan kelemahan menahun
Pembentukan saluran abnormal (fistula) dan kantung infeksi berisi nanah
(abses), yang sering menyebabkan demam, adanya massa dalam perut
yang terasa nyeri dan penurunan berat badan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya kram perut yang terasa nyeri dan diare
berulang, terutama pada penderita yang juga memiliki peradangan pada sendi,
mata dan kulit.

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk mendeteksi penyakit Crohn, namun


pemeriksaan darah bisa menunjukan adanya:
- anemia
- peningkatan abnormal dari jumlah sel darah putih
- kadar albumin yang rendah
- tanda-tanda peradangan lainnya.

Barium enema bisa menunjukkan gambaran yang khas untuk penyakit Crohn pada
usus besar.

Jika masih belum pasti, bisa dilakukan pemeriksaan kolonoskopi (pemeriksaan


usus besar)
CT scan bisa memperlihatkan perubahan di dinding usus dan menemukan adanya
abses, namun tidak digunakan secara rutin sebagai pemeriksaan diagnostik awal.
Pengobatan ditujukan untuk membantu mengurangi
peradangan dan meringankan gejalanya.

Kram dan diare bisa diatasi dengan obat-obat antikolinergik,


difenoksilat, loperamide, opium yang dilarutkan dalam
alkohol dan codein. Obat-obat ini diberikan per-oral (melalui
mulut) dan sebaiknya diminum sebelum makan.

Untuk membantu mencegah iritasi anus, diberikan


metilselulosa atau preparat psillium, yang akan melunakkan
tinja.
Distribusi lesi : ulceratif ulseratif sering bermula dr bagian
distal dan meluas kearah proksimal dan sering mengenai satu
segmen usus yang panjang sekali, sedangkan crohn kelainan
bermula dari proksimal ke bagian distal dan kelainannya tidak
merata baik dalam arah circular maupun longitudinal.
Dalamnya lesi : lesi pada crohn disease lebih dalam daripada
colitis ulseratif
kelainan mukosa :
Beberapa hanya terdapat pada kelainan yang ada crohn disease
a. Solitary longitudinal ulcer
b. Rose thorn type of fissuring in stricture of sigmoid
colon(terjadi fisure2 berbentuk duri bunga mawar dan
menyebabkan strictura dari colon sigmoid)
c. Raspbarry thorn fissuring (fisura berbentuk seperti duri
pohon frambos)
d. Fisura2 yang dalam yang disertai dengan strictura dari
rektum
Kelainan lumen :
Strictura (penyempitan lumen) terlihat 50% pada crohn disease dan
pada colitis hanya bersifat uniform dan tubular, maka pada crohn
disease : penyempitan tidak merata/ada skip area/non tubular
Jenis strictura yang bisa terjadi :
a. Accentric purse string type
b. String sign
c. Irregular stricture
d. Irregular plaque pada satu pihak dari lumen
e. Striktura yang konsentrik
f. Eccentric mass adhering to but no involing the colon
Kelainan haustra : 75% pada crohn disease
menunjukan adanya kelainan haustra.2/5 diantaranya
memperlihatkan gambaran hilangnya sebagian
haustra pada salah satu sisi lumen
Distribusi lesi : terdapat skip area ( colon sifatnya
melompat2)
Type2 kelainan distribusi :

1. Rektum N, tetapi bagian lain colon menyempit serta


memendek,pembengkakan pada valvula ileosekal
2. Crohn disease dg divertikel dan fisure2
3. Crohn yang hanya mengenai fleksure lienalis dari colon
4. Fisure pada rectum yang terpisah dari sigmoid proximal yang
ada kelainan,diantarai oleh segmen sigmoid distal yang
masih normal
5. Terlihat 2 striktura yang konsentrik pada kolon
6. Pemendekan dari rektum, sigmoid dan colon desenden
bagian distal. Walaupun tertarik ke bawah, fleksura lienalis N
Findings in diagnostic workup in Crohn's disease vs. ulcerative colitis

Sign Crohn's disease Ulcerative colitis


Terminal ileum involvement Commonly Seldom
Colon involvement Usually Always
Rectum involvement Seldom Usually
Involvement around
Common[ Seldom
the anus

No increase in rate of primary


Bile duct involvement Higher rate
sclerosing cholangitis

Patchy areas of inflammation Continuous area of


Distribution of Disease
(Skip lesions) inflammation
Deep geographic and
Endoscopy Continuous ulcer
serpiginous (snake-like) ulcers
May be transmural, deep into
Depth of inflammation Shallow, mucosal
tissues
Stenosis Common Seldom
May have non-necrotizing
Non-peri-intestinal crypt
Granulomas on biopsy non-peri-intestinal crypt
granulomas not seen
granulomas

Anda mungkin juga menyukai