Anda di halaman 1dari 64

Mengapa ketentuan pasal 22 KUHD muncul?

Agar Firma didirikan terang-terangan


Ada kepastian hukum dalam pendirian firma

Firma menjalankan perusahaan

Ada bukti tulisan

(Ali Rido, 1987)


PERSEKUTUAN KOMANDITER
(COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP)

Merupakan persekutuan dengan setoran


uang antara 1 (satu) orang atau lebih
anggota aktif yang bertanggung jawab
secara tanggung renteng dengan 1 (satu)
orang atau lebih sebagai pelepas uang.

Merupakan bentuk antara Firma dengan PT.


Mengapa?
Ada 2 macam sekutu dalam CV:

- Sekutu Komanditer atau sekutu diam


atau sekutu pasif
- Sekutu Komplementer atau sekutu
kerja atau sekutu aktif.
Sekutu Komanditer
Sekutu yang hanya memasukkan uang atau
barang sebagai inbreng dan berhak atas
keuntungan dari persekutuan tersebut.

Tanggung jawab sekutu komanditer hanya


terbatas pada inbreng yang ia setor.
(bandingkan dengan firma)
Sekutu ini juga tidak boleh ikut mencampuri tugas
sekutu kerja. Bagaimana jika dilanggar?
Sekutu Komplementer

Yaitu sekutu yang menjadi pengurus


persekutuan. Sekutu ini aktif menjalankan
perusahaan.

Tanggung jawab sekutu ini adalah secara


pribadi untuk keseluruhan
Macam-macam CV

Persekutuan Komanditer diam-diam


Persekutuan Komanditer terang-
terangan
Persekutuan Komanditer dengan
saham
Persekutuan Komanditer diam-diam yaitu
Persekutuan Komanditer yang belum menyatakan
secara terang-terangan kepada pihak luar/ketiga
sebagai persekutuan komanditer.
Kepada pihak luar masih menyatakan diri sebagai
Firma.

Persekutuan Komanditer terang-terangan yaitu


Persekutuan Komanditer yang menyatakan
secara terang-terangan kepada pihak luar/ketiga
sebagai persekutuan komanditer.
Persekutuan komanditer dengan saham:

Persekutuan komanditer terang-terangan


tetapi modalnya terdiri dari saham-saham
(bukan memasukkan inbreng biasa).

Di sini CV mengeluarkan saham-saham


untuk memperoleh modal.
Pendirian CV
Dalam KUHD tidak ada ketentuan yang
tegas bagaimana tata cara pendirian CV.

Dalam praktek didirikan dengan suatu akta


otentik.
Selanjutnya akta pendirian didaftarkan ke
PN setempat , kemudian diumumkan di
Berita Negara RI
Apa saja yang harus dimuat dalam
Anggaran Dasar CV?

Nama persekutuan dan kedudukan hukumnya


Maksud dan tujuan pendirian
Mulai dan berakhirnya persekutuan
Modal persekutuan
Penunjukan sekutu komplementer dan
komanditer
Hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-
masing sekutu
Pembagian keuntungan dan kerugian
Dll.
Tanggung jawab para sekutu
Tanggung jawab intern:
Sekutu komanditer hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang dimasukkan
Sekutu komplementer bertanggung jawab tidak
terbatas.
Tanggung jawab ekstern:
SEkutu komplementer yang bertanggung jawab
atas hubungan dengan pihak ketiga.
Status Hukum CV

Secara materiil sebagian besar CV telah


memenuhi persyaratan sebagai badan
hukum, tetapi dalam praktek, terutama
di Indonesia, CV bukanlah Badan Hukum.
Berakhirnya CV

Pengaturan berakhirnya CV sama


Persekutuan Perdata dan Firma yang
diatur dalam 1646-1652 BW dan 31-35
KUHD.
PERSEROAN
TERBATAS
(Naamloze
Vennootschap)
PERSEROAN TERBATAS
(NAAMLOZE VENNOOTSCHAP)
Merupakan badan hukum yang
merupakan persekutuan modal , didirikan
berdasarkan perjanjian yang melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham-saham
serta memenuhi persyaratan yang diatur
dalam peraturan perundangan.
(pasal 1 angka 1 UUPT 2007)
Mengapa PT banyak dipakai?

Limited liability
Investasi jangka panjang
Efisiensi manajemen.

Kelemahannya:
- Lebih rumit prosedur pendiriannya
- Lebih rumit urusan perusahaannya
Dasar Hukum PT
Yang berlaku sekarang : Undang-Undang
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Peraturan terkait:
- UU Pasar Modal
- UU Perbankan
- UU Penanaman Modal
- Dll.
Apa saja perubahan pengaturan yang
terdapat dalam UUPT 2007?
Penegasan bahwa Perseroan adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal
pengajuan permohonan dan pemberian pengesahan
status badan hukum;
pengajuan permohonan dan pemberian persetujuan
perubahan anggaran dasar;
penyampaian pemberitahuan dan penerimaan
pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan/atau
pemberitahuan dan penerimaan pemberitahuan
perubahan data lainnya dilakukan melalui jasa teknologi
informasi sistem administrasi badan hukum secara
elektronik di samping tetap dimungkinkan menggunakan
sistem manual dalam keadaan tertentu.
Perubahan/tambahan lain:
Dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) dapat memanfaatkan perkembangan teknologi. Jadi,
penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan melalui media
elektronik seperti telekonferensi, video konferensi, atau sarana media
elektronik lainnya.

Memperjelas dan mempertegas tugas dan


tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Undang-Undang ini
mengatur mengenai komisaris independen dan komisaris utusan

Sesuai dengan berkembangnya kegiatan usaha berdasarkan prinsip


syariah, Perseroan yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah selain mempunyai Dewan
Komisaris juga harus mempunyai Dewan Pengawas Syariah. Tugas Dewan
Pengawas Syariah adalah memberikan nasihat dan saran kepada Direksi
serta mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.
modal dasar Perseroan diubah menjadi paling sedikit
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), dan kewajiban
penyetoran atas modal yang ditempatkan harus penuh

Perseroan mempunyai tanggung Jawab Sosial dan


Lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan
ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
Perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan
masyarakat pada umumnya.

mempertegas ketentuan mengenai pembubaran,


likuidasi, dan berakhirnya status badan hukum
Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam
Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang.
Pendirian Perseroan Terbatas

Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang


atau lebih dengan akta notaris yang dibuat
dalam bahasa Indonesia. Akta memuat a.l.
Anggaran dasar dan keterangan lain.
Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil
bagian saham pada saat Perseroan
didirikan.

Akta pendirian selanjutnya diajukan


permohonan pengesahan ke Menteri
Hukum dan HAM.
Kapan PT memperoleh status
sebagai badan hukum?

Perseroan memperoleh status badan hukum


pada tanggal diterbitkannya Keputusan
Menteri mengenai pengesahan badan hukum
Perseroan.

Ketentuan ini merupakan penegasan. UUPT


1995 mengatur bahwa PT mempunyai status
sbg badan hukum setelah akta pendirian
disahkan Menteri
UUPT 2007 memberi kemudahan dalam pengajuan
permohonan ke Menteri

pendiri bersama-sama mengajukan permohonan melalui


jasa teknologi informasi sistem administrasi badan
hukum secara elektronik .
Apabila format isian dan keterangan mengenai dokumen
pendukung telah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, Menteri langsung menyatakan
tidak berkeberatan atas permohonan yang bersangkutan
secara elektronik.
Apabila format isian dan keterangan mengenai dokumen
pendukung tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, Menteri langsung
memberitahukan penolakan beserta alasannya kepada
pemohon secara elektronik.
Selanjutnya.
Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak tanggal pernyataan
tidak berkeberatan, pemohon yang
bersangkutan wajib menyampaikan secara fisik
surat permohonan yang dilampiri dokumen
pendukung.
Apabila semua persyaratan dipenuhi secara
lengkap, paling lambat 14 (empat belas) hari,
Menteri menerbitkan keputusan tentang
pengesahan badan hukum Perseroan yang
ditandatangani secara elektronik.
Bagaimana jika perseroan belum
memperoleh status Badan Hukum?
Perbuatan hukum atas nama Perseroan yang
belum memperoleh status badan hukum,
hanya boleh dilakukan oleh semua anggota
Direksi bersama-sama semua pendiri serta
semua anggota Dewan Komisaris Perseroan
dan mereka semua bertanggung jawab secara
tanggung renteng atas perbuatan hukum
tersebut.
Dalam hal perbuatan hukum tsb dilakukan
oleh pendiri atas nama Perseroan yang belum
memperoleh status badan hukum, perbuatan
hukum tersebut menjadi tanggung jawab
pendiri yang bersangkutan dan tidak mengikat
Perseroan. Perbuatan hukum mengikat dan
menjadi tanggung jawab Perseroan setelah
perbuatan hukum tersebut disetujui oleh
semua pemegang saham dalam RUPS yang
dihadiri oleh semua pemegang saham
Perseroan yang harus diselenggarakan paling
lambat 60 (enam puluh) hari setelah
Perseroan memperoleh status badan hukum.
Modal Perseroan Terbatas
Modal PT terbagi dalam saham-saham.

Ada 3 (tiga) jenis modal dalam PT :


- Modal dasar
- Modal yang ditempatkan
- Modal yang disetor
Modal Dasar : keseluruhan nilai nominal
saham yang ada dalam perseroan.
Ditentukan secara tegas dalam anggaran
dasar PT.
Modal yang ditempatkan: modal yang
disanggupi para pendiri untuk disetor ke
kas perseroan pada saat didirikan.
Modal yang disetor: modal yang benar-
benar ada dalam kas perseroan.
Modal yang disetor bisa berupa uang tunai
atau bentuk lain.
Bagaimana pengaturan mengenai ketiga jenis
modal tsb dalam UUPT 2007?

Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp


50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah),
kecuali untuk kegiatan usaha tertentu,
sesuai dengan ketentuan UU. (pasal 32)

Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen)


dari modal dasar harus ditempatkan dan
disetor penuh.
(Bandingkan dengan UUPT 1995)
SAHAM
Merupakan akta yang sengaja diterbitkan
perusahaan sebagai bukti penyertaan modal pada
perusahaan tersebut, yang memberikan hak-hak
tertentu kepada pemegangnya, serta dapat
diperjualbelikan.
Saham bisa dikeluarkan dalam beberapa
klasifikasi.
Berdasarkan hak pemegang sahamnya, ada beberapa
macam saham yang bisa dikeluarkan:
Saham biasapemegang memperoleh hak sebagaimana
pemegang saham biasa; standar, seperti: memberikan
suara, menerima deviden, sisa kekayaan ( pada
likuidasi). Lihat pasal 52 UUPT
Saham Utama pemegang mempunyai hak lebih dari
pemegang saham biasa, misal prosentase pembagian
keuntungan yang lebih besar.
Saham preferen kumulatif--- pemegang mempunyai hak
yang lebih dari pemegang saham preferen utama.
Saham Istimewa--- mempunyai hak berbicara khusus;
tidak diberikan kepada RUPS.
Klasifikasi saham dalam UUPT 2007
(pasal 53)
a. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;
b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
c. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik
kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain;

d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya


untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang
saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau
nonkumulatif;
e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi.
ORGAN-ORGAN PERSEROAN TERBATAS

- RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)


- DIREKSI
- KOMISARIS

Organ-organ inilah yang melaksanakan


kepentingan badan hukum sebagai
Subyek hukum
RUPS
RUPS mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris,
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-
Undang dan/atau anggaran dasar.
Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak
memperoleh keterangan yang berkaitan dengan
Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan
Komisaris, sepanjang berhubungan dengan
mata acara rapat dan tidak bertentangan
dengan kepentingan Perseroan.
Dimana RUPS diselenggarakan?

RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di


tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang
utama sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar.
RUPS Perseroan Terbuka dapat diadakan di tempat
kedudukan bursa di mana saham Perseroan dicatatkan
RUPS dapat juga dilakukan melalui media
telekonferensi, video konferensi, atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta
RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung
serta berpartisipasi dalam rapat --- ini merupakan salah
satu pembaharuan dalam UUPT 2007.
Quorum RUPS
RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari
1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-
Undang dan/atau anggaran dasar menentukan jumlah
kuorum yang lebih besar.
Dalam hal kuorum tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan
RUPS kedua. Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan
bahwa RUPS pertama telah dilangsungkan dan tidak mencapai
kuorum.

RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam


RUPS paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran
dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, Perseroan dapat
memohon kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Perseroan atas permohonan Perseroan
agar ditetapkan kuorum untuk RUPS ketiga
RUPS dengan agenda khusus dapat mempunyai
syarat kuorum yang berbeda.
Misal: RUPS untuk mengubah anggaran dasar
dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah
jika disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan,
kecuali anggaran dasar menentukan kuorum
kehadiran dan/atau ketentuan tentang
pengambilan keputusan RUPS yang
lebih besar.
Tentang
PIERCING THE CORPORATE VEIL
Penerobosan tanggung jawab terbatas
pemegang saham, sehingga mempunyai
tanggung jawab lebih dari yang seharusnya
dalam keadaan-keadaan tertentu.

(lihat pasal 3 UUPT 2007)


DIREKSI
Direksi menjalankan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Direksi berwenang menjalankan pengurusan
sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat,
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-
Undang dan/atau anggaran dasar.
Direksi Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang
anggota Direksi atau lebih, kecuali perseroan
yang menghimpun dana masyarakat atau
perseroan yang sudah go public
Pengangkatan Direksi
Anggota Direksi diangkat oleh RUPS.
Untuk pertama kali pengangkatan anggota Direksi
dilakukan oleh pendiri dalam akta pendirian
Anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu tertentu
dan dapat diangkat kembali.
Anggaran dasar mengatur tata cara pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi dan
dapat juga mengatur tentang tata cara pencalonan
anggota Direksi.
Keputusan RUPS mengenai pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi juga
menetapkan saat mulai berlakunya pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian tersebut.
Tanggung jawab direksi
Direksi bertanggung jawab atas pengurusan
Perseroan dan dilaksanakan setiap anggota
Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab.

Setiap anggota Direksi bertanggung jawab


penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan
apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya. Dalam hal Direksi terdiri
atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih,
tanggung jawab secara tanggung renteng bagi
setiap anggota Direksi.
Anggota Direksi tidak dapat
dipertanggungjawabkan atas kerugian APABILA
dapat dibuktikan:
a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya;
b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik
dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan;
c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik
langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah
timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
KOMISARIS

Tugas & wewenang Komisaris:

Dewan Komisaris melakukan


pengawasan atas kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan,
dan memberi nasihat kepada
Direksi.
Dewan Komisaris terdiri atas 1 (satu) orang
anggota atau
lebih

Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1


(satu) orang anggota merupakan majelis .
Konsekuensinya setiap anggota Dewan
Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-
sendiri,tetapi berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris.
Perseroan harus mempunyai minimal 2
(dua) anggota komisaris, jika:
Perseroan yang kegiatan usahanya
berkaitan dengan menghimpun dan/atau
mengelola dana masyarakat,
Perseroan yang menerbitkan surat
pengakuan utang kepada masyarakat
Perseroan Terbuka
Tanggung jawab Komisaris:
bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan
dengan itikad baik, kehati-hatian, dan
bertanggung jawab
Setiap anggota Dewan Komisaris ikut
bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian
Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah
atau lalai menjalankan tugasnya.
Jika Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota
Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab tsb
di atas berlaku secara tanggung renteng bagi
setiap anggota Dewan Komisaris.
DEWAN PENGAWAS
SYARIAH
Diwajibkan bagi Perseroan yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

TUGAS DEWAN PENGAWAS SYARIAH:


memberikan nasihat dan saran kepadaDireksi
mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai dengan
prinsip syariah.
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat
memikul tanggungjawab atas kerugian apabila dapat
membuktikan:

telah melakukan pengawasan dengan


itikad baik dan prinsip kehati-hatian
tidak mempunyai kepentingan pribadi baik
langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan Direksi yang
mengakibatkan kerugian; dan
telah memberikan nasihat kepada Direksi
untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian
Tanggung jawab Sosial &
Lingkungan (pasal 74)
Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya Perseroan
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
dikenai sanksi
Mengapa CSR
diwajibkan?

Apakah kewajiban
CSR hanya untuk
Perusahaan yang
usahanya di bidang
dan/atau
berkaitan dengan
sumber daya
alam?
CSR merupakan komitmen perusahaan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan
lingkungannya secara berkelanjutan.
Latar belakangnya:
Isu lingkungan hidup
Hak Asasi Manusia
Etika Bisnis

Apakah semua perseroan wajib melaksanakan


CSR? Dapat dilihat Pasal 15 UU Penanaman
Modal 2007
Triple Bottom Line
Profit
Planet
People
Ketiga hal ini yang mendasari munculnya
Corporate Social Responsibility
source:http://en.wikipedia.org/wiki/File:Triple_Bottom_Line_graphic.jpg
Pelaksanaan CSR

YAYASAN di bawah
naungan Perseroan

PERSEROAN MITRA SASARAN


CSR

Manajemen
Contoh CSR Perseroan
PENGGABUNGAN,
PELEBURAN,
PENGAMBILALIHAN, DAN
PEMISAHAN PERSEROAN
Penggabungan dan Peleburan
mengakibatkan berakhirnya
Perseroan yang
menggabungkan atau
meleburkan diri

Berakhirnya Perseroan tsb


terjadi tanpa dilakukan likuidasi
terlebih dahulu
Penggabungan (MERGER)

adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu


Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri
dengan Perseroan lain yang telah ada yang
mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan
yang menggabungkan diri beralih (karena hukum)
kepada Perseroan yang menerima penggabungan
dan selanjutnya status badan hukum Perseroan
berakhir karena hukum.
Peleburan (KONSOLIDASI):

adalah perbuatan hukum yang dilakukan


oleh dua Perseroan atau lebih untuk
meleburkan diri dengan cara mendirikan
satu Perseroan baru.
Pengambilalihan
(AKUISISI):
adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh badan hukum atau orang perseorangan
untuk mengambil alih saham Perseroan
yang mengakibatkan beralihnya
pengendalian atas Perseroan tersebut .
Pemisahan:

adalah perbuatan hukum yang dilakukan


oleh Perseroan untuk memisahkan usaha
yang mengakibatkan seluruh aktiva dan
pasiva Perseroan beralih kepada dua
Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva
dan pasiva Perseroan beralih karena hukum
kepada satu Perseroan atau lebih
Pembubaran Perseroan:

berdasarkan keputusan RUPS;


jangka waktu berdirinya yang ditetapkan
dalam anggaran dasar telah berakhir;
berdasarkan penetapan pengadilan;
dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan
pengadilan niaga yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, harta pailit
Perseroan tidak cukup untuk membayar
biaya kepailitan;
Lanjutan(pembubaran perseroan)

karena harta pailit Perseroan yang telah


dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang; atau
karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga
mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pembubaran Perseroan tidak mengakibatkan
Perseroan kehilangan status badan hukum
sampai dengan selesainya likuidasi dan
pertanggungjawaban likuidator diterima oleh
RUPS atau pengadilan.
Sejak saat pembubaran pada setiap surat keluar
Perseroan dicantumkan kata dalam likuidasi
di belakang nama Perseroan.

Anda mungkin juga menyukai