Anda di halaman 1dari 21

PUSAT SUMBER

PENDIDIKAN KHUSUS DAN PERAN DAN TUGAS


GURU Oleh:
PEMBIMBING KHUSUS
Drs. Subagya, M.Si (GPK)
disampaikan pada Workshop
Pendidikan Inklusif tanggal 18
Januari 2011
di FKIP UNS Surakarta

PRODI PENDIDIKAN LUAR BIASA


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
09/04/17 1
Pengertian Pusat
Sumber
Lembaga khusus yang dibentuk dalam rangka
pengembangan pendidikan khusus/ pendidikan inklusif yang
dapat dimanfaatkan oleh semua anak, khususnya anak
dengan kebutuhan khusus, orang tua, serta pihak lain yang
berkepentingan untuk memperoleh informasi dan melatih
1 4 8
berbagai keterampilan, pengetahuan yang berkaitan dengan
anak berkebutuhan khusus/ pendidikan inklusif.
Lembaga yang memberikan bantuan kepada anak 5
berkebutuhan khusus maupun orang dengan kebutuhan 2 9
khusus, guru sekolah lain, orang tua, masyarakat dll. 6
Bantuan dapat berupa informasi, pelatihan, vokasional, 6
advokasi, asesmen, penelitian dan pengembangan terhadap 3 1
kebutuhan anak dengan kebutuhan khusus sehingga anak 0
tersebut dapat mengikitu pembelajaran pada sekolah 7
terdekat (TK, SD, SMP, SMA atau yang sederajat).

09/04/17 2
BENTUK SISTEM DUKUNGAN-
PUSAT SUMBER
1. Memperluas fungsi
SLB/ SDLB untuk
menjadi pusat sumber
2. Memperluas fungsi
sekolah umum
menjadi pusat
sumber.
3. Mendirikan lembaga
baru setara UPTD
sebagai pusat sumber.
KONSEKUENSI
NO BENTUK KELEMAHAN KEUNTUNGAN
1 SDLB/ SLB 1. tidak semua daerah memiliki SDLB/ 1. memiliki tenaga yang terdidik dalam
sebagai pusat SLB yang berdekatan dengan SPPI layanan ABK
sumber 2. jumlah tenaga terbatas 2. SDLB/ SLB sebagai home base
3. tidak semua SDLB/ SLB paham sehingga tidak merubah struktur/
pend. Inklusif karir guru
4. antara perencanaan, pelak kegiatan 3. memiliki sarpras, alat, media untuk
sering tidak sinkron antara sekolah ABK
umum dan SDLB/ SLB
2 Sekolah umum 1. belum disiapkan untuk layani ABK 1. sekolah telah berada di berbagai
sebagai pusat 2. tidak memiliki sarpras, media, alat daerah
sumber khusus 2. konsentrasi guru dapat terfokus
3. kurikukum belum diadaptasi pada anak didiknya sendiri
3. bentuk perencanaan, pelaksanaan
kegiatan dapat menjadi bagian dari
program sekolah/ lebih terkoordinasi
3 UPTD pusat 1. dianggap terlalu mahal 1. sebagai lembaga yang spesifik
sumber 2. proses pembentukan amat panjang melayani abk
3. karir tenaga pendidikan belum 2. memiliki anggaran sendiri
jelas/ bukan sebagai guru 3. tidak membebani sekolah umum
atau SDLB/ SLB
09/04/17 4
Pasal 10 (Permendiknas 70/ 2009)
(1) Pemerintah kabupaten/kota wajib menyediakan paling sedikit 1 (satu) orang guru
pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang ditunjuk untukmenyelenggarakan
pendidikan inklusif.
(2) Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang tidak ditunjuk oleh pemerintah
kabupaten/kota wajib menyediakan paling sedikit 1 (satu) orang guru pembimbing
khusus.
(3) Pemerintah kabupaten/kota wajib meningkatkan kompetensi di bidang pendidikan khusus
bagi pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan inklusif.
(4) Pemerintah dan pemerintah provinsi membantu dan menyediakan tenaga pembimbing
khusus bagi satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif yang memerlukan
sesuai dengan kewenangannya.
(5) Pemerintah dan pemerintah provinsi membantu meningkatkan kompetensi di bidang
pendidikan khusus bagi pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan inklusif.
(6) Peningkatan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (5) dapat
dilakukan melalui:
a. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK);
b. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP);
c. Perguruan Tinggi (PT)
d. Lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya di lingkungan pemerintah daerah, Departemen
Pendidikan Nasional dan/atau Departemen agama;
e. Kelompok Kerja Guru/Kepala Sekolah (KKG, KKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS),
MGMP, MKS, MPS dan sejenisnya.
FUNGSI
Berinisitif dan aktif melaksanakan pendidikan
khusus/ pendidikan inklusif.
Memberikan dukungan sekolah yang memiliki
ABK dalam pelaksanaan pendidikan inklusif.
Sebagai pusat informasi dan inovasi di bidang
pendidikan khusus/ inklusif
Sebagai home base guru pembimbing khusus
Sebagai koordinator dalam implementasi
pendidikan inklusif
Sebagai fasilitator, mediator dalam membuat
jejaring dengan lembaga/ pusat terapi lain/
sponsor.

09/04/17 6
PERAN
Penguatan kelembagaan
Peningkatan kompetensi
SDM pendidikan khusus
Penyediaan bahan ajar
Riset dan pengembangan
model
Asesmen dan intervensi
dini
Pusat data dan informasi
Pengembangan jejaring

09/04/17 7
PRINSIP PENYELANGGARAAN

Tanggap terhadap perkembangan


iptek
Tanggap terhadap terhadap berbagai
kebutuhan khusus ABK
Tanggap dalam membentuk, menjalin
jejaring dengan lembaga yang relevan
Cepat, akurat, dalam memberikan
layanan

09/04/17 8
GURU PEMBIMBIMG KHUSUS
(GPK)
Pengertian
1. Bukan guru kelas
2. Bukan guru mata pelajaran
3. Bukan guru pembimbing dan penyuluhan
4. GPK adalah guru yang memiliki kualifikasi/ latar
belakang pendidikan luar biasa yang bertugas
menjembatani kesulitan ABK dan guru kelas/
mapel dalam proses pembelajaran serta melakukan
tugas khusus yang tidak dilakukan oleh guru pada
umumnya. Tugas khusus itu adalah tugas yang
berkaitan dengan kebutuhan khusus ABK

09/04/17 9
Peran GPK
Selain berperan seperti halnya guru pada umunya, GPK
memiliki peran khusus yaitu:
1. Mengembangkan dan memelihara kesepadanan
optimal ABK dengan anak lain.
2. Menjaga agar kehadiran ABK tidak mengganggu
pelaksanaan program pendidikan sekolah umum.
3. Mengembangkan dan meningkatkan program
pendidikan inklusi.
4. Mengusahakan keserasian suasana pendidikan di
sekolah dan di tengah-tengah keluarga anak
berkebutuhan khusus.

09/04/17 10
TUGAS GPK
1. Tugas menyelenggarakan assesmen
2. Tugas menyelenggarakan kurikulum plus
(pendidikan kompensatoris)
3. Tugas menyelenggarakan layanan pembelajaran
khusus
4. Tugas menyelenggarakan kunjungan rumah
5. Tugas menyelenggarakan adaptasi media
6. Tugas pengelolaan alat bantu/ paraga khusus/
buku khusus/ media khusus
7. Tugas menyelenggarakan pengembangan program
8. Tugas menyelenggarakan administrasi khusus

09/04/17 11
1. Tugas Asesmen
Asesmen adalah penilaian yang mengacu pada berbagai Instrumen yang
dapat digunakan untuk memperoleh informasi seperti pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan tingkah laku anak. Proses pengumpulan
informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk membuat
pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak
Penyelenggaraan asesmen khusus bertujuan :
1.Mengetahui jenis dan tingkat ABK.
2.Mengetahui jenis dan tingkat kendala ABK.
3.Mengetahui berbagai potensi yang dimiliki ABK.
4.Mengetahui berbagai kebutuhan ABK.
5.Mengetahui kemajuan atau hasil pencapaian ABK dalam proses pelayanan
kependidikan khusus.

Tugas menyelenggarakan asesmen dilakukan secara bertahap meliputi:


1.asesmen diagnostik, dilaksanakan pada waktu ABK mulai masuk sekolah
atau pada waktu mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar.
2.asesmen formatif, dilaksanakan bersamaan penyelenggaraan bimbingan,
latihan, pengajaran kompensatif.
3.asesmen sumatif, dilaksanakan pada tahap akhir penyelenggaraan
pendidikan khusus.
09/04/17 12
2. Tugas berkaitan dengan
kurikulum plus/ kompensatoris
Kurikulum tambahan ini tidak ada dalam kurikulum standar. Kurikulum tambahan ini
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan kompensatoris yang bersifat membimbing, melatih,dan
membenahi anak berkebutuhan khusus untuk mempersiapkan berintegrasi ke dalam klas
bersama-sama anak awas. Penyelenggaraan kurikulum plus bertujuan mencapai
kesepadanan optimal ABK dengan peserta didik lain.

Kurikulum plus ini terdiri dari dua bagian :


1.Memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk meningkatkan
kemampuan mereka melaksanakan kehidupan sekolah. Bagian ini meliputi: latihan kedriaan,
latihan Orientasi dan Mobilitas (tunanetra), bina persepsi bunyi dan irama (tunarungu), bina
diri (tunagrahita), bina gerak (tunadaksa), bina pribadi dan sosial (tunalaras), bina
komunikasi (autis), latihan Olah Raga dan Kesehatan, latihan keterampilan sehari-hari, dan
bimbingan sosialisasi. Bagian pertama dari kurikulum plus ini disebut juga bimbingan
penyesuaian anak berkebutuhan khusus di sekolah.
2.Memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk mempersiapkan diri
mengikuti pelajaran di dalam klas.
Bagian ini meliputi pengajaran konsep dasar bahasa, baca tulis Braille (tunanetra),
komunikasi total (tunarungu) dan pengajaran konsep dasar matematika, IPA, dan IPS; serta
latihan alat bantu-peraga khusus. Bagian kedua dari kurikulum plus ini disebut bimbingan
penyesuaian anak berkebutuhan khusus ke dalam klas.

09/04/17 13
3. Tugas:
Layanan Pembelajaran Khusus
Pengajaran khusus adalah pengajaran yang diberikan kepada ABK yang di
dalam proses belajar mengalami ketidaksesuaian dengan tuntutan
kurikulum standar. Penyelenggaraan ini bertujuan mencapai kesesuaian
optimal ABK dengan tuntutan program pendidikan mereka.

Pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan meliputi:


1.Pengajaran remedial, diberikan jika ABK di dalam proses belajar
mengajar di klas mengalami ketidakjelasan, salah pengertian dan atau
kesalahan cara mengajar guru,
2.Pengajaran akselerasi, diberikan kepada ABK yang mengalami
kecerdasan istimewa dan berprestasi luar biasa dalam pelajarannya,
3.Pengajaran pengayaan, diberikan kepada semua ABK untuk memperkaya
pengalaman kongkret sesuai dengan program pengajaran mereka.
4.Pembelajaran individual dengan program pembelaaran individual (PPI):
dilaksanakan terhadap ABK dengan kecerdasan di bawah rata-rata dan
tidak mampu mengikuti pembelajaran dengan kurikulum standar.

09/04/17 14
4. Tugas Kunjungan Rumah

Tugas menyelenggarakan kunjungan rumah


adalah pelayanan kepada orang tua dan anggota
keluarga ABK untuk mengembangkan pengertian
dan sikap wajar terhadap ABK.
Penyelenggaraan kunjungan rumah bertujuan
menyelaraskan, menyerasikan, dan
menyepadankan suasana pendidikan di rumah
dan suasana pendidikan & sekolah, yang tugas-
tugasnya meliputi:
1. Bimbingan kepada orangtua dan keluarga ABK.
2. Bimbingan dan latihan-latihan kepada ABK terhadap
hal-hal yang sulit dilaksanakan di sekolah.

09/04/17 15
5. Tugas Adaptasi Media/ alat
Khusus
Adaptasi media misalnya kegiatan mengalihhurufkan
dari huruf Braille ke huruf visual, atau sebaliknya,
serta memperbesar ukuran huruf untuk anak low
vision.

Penyelenggaraan adaptasi media bertujuan:


1.Menghilangkan kesenjangan komunikasi tertulis/
lesan antara ABK dengan para Guru Klas / Guru
Bidang studi.
2.Melengkapi bahan pelajaran tertulis yang relevan
dengan ABK (tunanetra: dalam huruf Braille dan atau
huruf visual ukuran besar).

09/04/17 16
6. Tugas pengelolaan alat bantu/
paraga khusus/ buku khusus/
media khusus
Pengelolaan alat bantu/ peraga khusus adalah pengelolaan alat
pengajaran, alat peraga, dan buku-buku khusus bag! ABK,
Pengelolaan alat bantu/ peraga khusus bagi ABK bertujuan:
1.Menjamin efisiensi optimal penggunaan alat bantu/peraga khusus dan
buku-buku ABK.
2.Membebaskan para Guru Klas / Guru Bidang studi dari tugas
mengelola alat bantu/peraga khusus.
Tugas mengelola alat bantu/peraga khusus dan buku ABK meliputi:
1.Menyimpan serta merawat alat bantu/peraga khusus dan buku ABK.
2.Mengatur penggunaan alat bantu/peraga khusus dan buku ABK.
3.Mengurus pengadaan alat bantu/peraga khusus dan buku ABK.
4.Mengembalikan alat bantu/peraga khusus dan buku ABK yang sudah
tidak digunakan secara aktif pada Pusat Material Pendidikan Inklusi
Tunanetra.
5.Membuat alat bantu/peraga sederhana.

09/04/17 17
7. Tugas pengembangan program
Pengembangan program Pendidikan Inklusi adalah:
1. Pembinaan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas para GPK dan guru
kelas/ mata pelajaran/ BP.
2. Pembinaan wawasan, sikap dan perilaku profesional di kalangan para GPK
dan guru kelas/ mata pelajaran/ BP.
3. Melakukan bimbingan kepada guru kelas/ mata pelajaran dalam
mengadaptasi pembelajaran agar pembelajaran dapat dilakukan mampu
mengakomodasi kebutuhan semua peserta didik (termasuk ABK).
4. Melakukan bimbingan kepada guru kelas/ mata pelajaran dalam
mengadaptasi penilaian.
5. Melakukan bimbingan kepada warga sekolah dalam memperlakukan ABK
dengan tepat.

Pengembangan program Pendidikan Inklusi Tunanetra bertujuan menjaga


dan meningkatkan mutu pelayanan kependidikan khusus serta
memperluas jangkauan layanan pendidikan inklusif. Tugas
menyelenggarakan pengembangan program dilaksanakan melalui KKG,
MGMP, MKKS, workshop dll.

09/04/17 18
8. Tugas administrasi khsus
Administrasi khusus adalah segala kegiatan administrasi yang diperlukan bagi
ABK dan yang tidak termasuk ke dalam administrasi sekolah.
Penyelenggaraan administrasi khusus bertujuan:
1.Menjaga kelancaran dan kestabilan administrasi sekolah.
2.Mendukung dan melengkapi tugas-tugas para GPK dan dan guru kelas/ mata
pelajaran/ BP.

Tugas menyelenggarakan administrasi khusus meliputi:


1.Menyusun jadwal tugas seminggu untuk masa pelaksanaan satu semester/
tahunan, dan mengusahakan pengesahannya kepada Kepala Sekolah.
2.Menyusun laporan pelaksanaan tugas bulanan dan menyampaikan kepada
Kepala Sekolah serta pihak-pihak lain yang berkepentingan
3.Merekam hasil asesmen dan evaluasi khusus, menyimpan dan mengatur
penggunaan dokumen-dokumen evaluasi khusus,
4.Menyelenggarakan administrasi pelaksanaan kurikulum plus / pengajaran
kompensatif, kunjungan rumah, pengelolaan alat bantu/peraga khusus, adaptasi
media/ alat, serta menyelenggarakan administrasi pengembangan program.
5.Melaksanakan administrasi yang berkaitan dengan jabatan GPK .

09/04/17 19
KESIMPULAN
1. Pusat sumber berfungsi
menjembatani kesulitan secara
kelembagaan penyelenggara
pendidikan inklusif.
2. GPK berfungsi menjembatani
kesulitan yang dihadapi ABK, dan
guru kelas/ mata pelajaran dalam
pembelajaran

09/04/17 20
subagya10@yahoo.co.id

TERIMA KASIH

09/04/17 21

Anda mungkin juga menyukai