Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

BRONKOPNEUMONIA
Syahid Khairullah Hadini, S.Ked
Ade Citra Ashari, S.Ked
Pembimbing : dr. Hj. Musyawarah.,Sp.A.,M.kes

KEPANITRAAN KLINIK
BAGIAN SMF ILMU PENYAKIT ANAK
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Tanggal Lahir : 14 November 2016
Umur : 8 bulan
Jenis kelamin : laki laki
BBL : Lupa
PBL : Lupa
Agama : Islam
Alamat : Angata
No. RM : 50 54 43
Tanggal masuk : 4 Juli 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak
Anamnesis Terpimpin:Seorang anak usia 8 bulan 17 hari masuk RSUB
melalui IGD Rumah Sakit Bahteramas dengan keluhan sesak yang di
rasakan sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, sesak tidak di
pengaruhi cuaca, posisi, maupun aktivitas. Menurut ibu pasien sebelum
sesak pasien mengalami batuk kurang lebih sejak 5 hari sebelumnya, batuk
di sertai dahak, jernih, tidak ada darah. Selain itu pasien juga sering
mengalami demam sejak kurang lebih 1 minggu SMRS, menggigil (-),
kejang (-), keringat dingin(-). Mual dan muntah (-). Nafsu makan
menurun, ma;as minum susu dan aktivitas menjadi berkurang selama
pasien sakit. Belum BAB sejak 1 hari SMRS, BAK normal dan lancar.
Riwayat Penyakit terdahulu: Riwayat Keluhan yang sama
sebelumnya (-), Riwayat Penyakit lain yang pernah diderita (-)
Riwayat penyakit Keluarga: Riwayat keluarga dengan keluhan yang
sama (-)
ANAMNESIS
Riwayat Sosial: ayah pasien adalah seorang perokok berat (5-8 batang
rokok/hari)
Riwayat Prenatal: ANC (-), antenatal bleeding (-) tablet besi (-)
riwayat penyakit kehamilan (-) demam (-) trauma disangkal, riwayat
minum jamu (-)
Riwayat Natal: Lahir anak Laki-laki dari ibu G4P4A0 39 tahun, aterm,
persalinan secara spontan, ditolong bidan. BBL lupa, panjang badan lahir
lupa, kelainan kongenital (-), biru (-), ikterik (-), tampak sehat, lahir
langsung menangis
Riwayat Postnatal: pasien hanya mendapatkan Injeksi vit. K dan
imunisasi hepatitis B (0) saat pasien lahir. Setelah itu pasien tidak pernah
melakukan Imunasiasi
Riwayat Makan dan Minum: sejak lahir, pasien hanya mengkonsumsi
susu formula saja hingga sekarang. Pasien juga mengkonsumsi Bubur Sun
bersama dengan Pisang sejak pasien berusia 5 bulan,
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 8 kg
PB : 62 kg
Nadi : 120 kali/menit
Pernapasan : 72 kali/ menit
Suhu : 37,0 0 C
Keadaan Umum : sakit sedang
Pucat : (-)
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Turgor : baik
Tonus : baik
Busung/edema : (-)
Lingkar lengan atas : 12 cm
Lingkar kepala: 40cm
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA
Bentuk : Normocephal
UUB : tertutup
Rambut : Hitam
Mata : Cekung (-), konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
Strabismus (-)
Hidung : napas cuping hidung (+), Rhinorea (+)
Bibir : Pucat (-), sianosis (-)
Lidah : kotor (-) tremor (-)
Sel mulut :stomatitis(-),bercak koplik (-)
Telinga : sekret (-)
Tenggorok : hiperemis (-)
Tonsil : T1-T1
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG PARU

Inspeksi Inspeksi

Iktus kordis tidak tampak Simetris kiri=kanan, retraksi


Subkostal (+)
Palpasi
Palpasi
Iktus kordis tidak teraba
Sela iga kiri=kanan, massa tumor (-)
Perkusi

Batas jantung kiri linea midclavicularis sinistra


Perkusi
Batas jantung kanan linea parasternalis dekstra
Sonor meredup

Auskultasi
Auskultasi
bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-),
gallop (-) vesikuler. Bunyi tambahan:
Rhonki(+/+), Wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi

cembung, ikut gerak napas.

AuskultasI

peristaltik kesan normal

Palpasi

nyeri tekan (-),massa tumor (-)

Perkusi

Timpani, nyeri ketuk kostovertebra


(-),
PEMERIKSAAN FISIK
Limpa

tidak teraba

Hati

tidak teraba

Kelenjar Limfe

tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Alat kelamin

tidak ada kelainan

Anggota Gerak

edema pretibial (-/-)

Kulit

Kemerahan, ikterus (-), sianosis (-)


PEMERIKSAAN FISIK
Col. Vertebralis

Skoliosis (-)

Ekstremitas

Tidak ada kelainan


DIAGNOSIS

BRONKOPNEUMONIA

DD: Bronkhiolitis
RINGKASAN
An. A laki-laki 8 bulan
Sesak sejak 2 minggu
Batuk disertai dahak 5 hari sebelum sesak, dahak berwarna putih tidak
disertai darah
Demam sejak seminggu SMRS, kejang (-), menggigil (-), keringat
dingin (-)
Nafsu makan menurun
Aktifitas menurun
Riwayat penyakit terdahulu: pasien belum pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya.
Riwayat penyakit lain (-).
Riwayat konsumsi obat-obatan sebelumnya (-),
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-).
RINGKASAN
KU: sakit sedang, composmentis, anak rewel pada
pemeriksaan antropometri didapatkan BB : 8 kg TB : 62 cm (87% Gizi
kurang)LLA 12cmLK 40 cm LD 42 cm LP 52 cm.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD : - mmHg P: 72 x/menit N :
120 x/menit S: 37 C.
Pemeriksaan Fisik di dapatkan napas cuping hidung, Paru: Retraksi subkostal
dan Rh +/+,
TATALAKSANA
Medikamentosa:
IVFD DS NS 15 tpm (makrodrips)
Kebutuhan cairan harian: = 15 tpm
O2 1-2 L/menit/ kanul nasal (target SpO2 >92%)
Cefotaxime 250 mg iv/8 jam
50-100mg/kgBB/hari= (400-800mg/hari)/3= 250mg/x
Dexamethason inj 1/3 ampul / 8jam
0,2-0,5 mg/kgBB/hari= (1,6-4 mg/hari)= 1,33mg/x= 0,3cc
(1A=5ml/1mL)
Paracetamol infus 80 mg/6 jam (Jika demam)
Nebulizer Combivent + NaCl 2cc/8jam (Untuk memperbaiki
mucilliary clearance)
Hari/Tgl keluhan Terapi

5/7/2017 Batuk (+), sesak (+), lemas (+) IVFD DS NS 15 tpm (makrodrips)
N: 120 P: 72 S : 37,3 O2 1-2 L/menit/ kanul nasal
Pemfis: Cefotaxime 250 mg iv/8 jam
-Napas Cuping Hidung Dexamethason inj 1/3 ampul / 8jam
- Rh +/+ Paracetamol infus 80 mg/6 jam (Jika demam)

6/7/2017 Batuk (+), sesak (+), IVFD DS NS 15 tpm (makrodrips)


N: 120 P: 72 S : 37,3 BB;8kg O2 1-2 L/menit/ kanul nasal
Pemfis: Cefotaxime 250 mg iv/8 jam
-Napas Cuping Hidung Dexamethason inj 1/3 ampul / 8jam
- retraksi subkostal (+) Paracetamol infus 80 mg/6 jam (Jika demam)
- Rh +/+ Combivent + NaCl 2cc/8jam

7/7/2017 Batuk (), sesak (-), kuat minum IVFD DS NS 15 tpm (makrodrips)
susu, nafu makan membaik O2 1-2 L/menit/ kanul nasal
N: 116 P: 44 S : 37,0 BB;8kg Cefotaxime 250 mg iv/8 jam
Pemfis: Dexamethason inj 1/3 ampul / 8jam
-Napas Cuping Hidung (-) Paracetamol infus 80 mg/6 jam (Jika demam)
- Retraksi Subkostal (-) Combivent + NaCl 2cc/8jam
- Rh -/-
ANALISIS KASUS
PEMBAHASAN
Laki-laki, usia 8 bulan, dengan diagnosis Bronkopneumonia

Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru


yang melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa
distribusi berbentuk bercak-bercak (patchy distribution).
Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut pada paru
yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian
kecil disebabkan oleh penyebab non-infeksi yang akan
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat.
ETIOLOGI

Secara Klinis, Umumnya


Pneumonia bakteri sulit dibedakan
dengan Pneumonia Virus.

Pemeriksaan Radiologi dan


laboatorium biasanya tidak dapat
menentukan etiologi
PEMBAHASAN
Pasien tidak minum ASI sejak lahir, hanya Susu Formula saja, Tidak
melakukan Imunisasi lengkap, status gizi kurang, ayah Pasien adalah sorang
perokok berat

Faktor risiko yang menyebabkan tingginya angka


mortalitas bronkopneumonia pada masa bayi:
- BBLR
- Tidak mendapatkan Imunisasi
- Tidak mendapatkan ASI adekuat
- Malnutrisi
- DefisiensiVit. A
- Tingginya Prevalensi kolonisasi bakteri patogen di
nasofaring
- Tingginya pajanan terhadap polusi udara (industri
maupun asap rokok)
PEMBAHASAN

PATOGENESIS:
- Bakteri terhisap ke paru bagian perifer melalui
saluran respiratori
- Terjadi edema yang terjadi akibat reaksi jaringan
yang mempermudah proliferasi dan penyebaran
kuman ke jaringan sekitarnya.
- Hepatisasi Merah
- Hpatisasi kelabu
- Resolusi
PEMBAHASAN

MANIFESTASI KLINIS
- Gejala infeksi Umum: demam, sakit kepala, gelisah,
malaise, penurunan nafsu makan, keluhan GI (Mual,
muntah atau diare)
- Gejala respiratori: Batuk, Sesak, Retraksi dada, takipnea,
napas cuping hidung, merintih, sianosis
-PEMERIKSAAN FISIK:
- Pekak perkusi, suara napas melemah, dan ronki,
- Pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda BP lebih
beragam dan tidak selalu jelas terlihat. Pada perkusi dan
auskultasi paru umumnya tidak ada kelainan
PEMBAHASAN

KAPAN BRONKOPNEUMONIA HARUS DIRAWAT?


Bayi
SpO2 <92%, sianosis
Frekuensi napas >60x/m
Distress pernapasan, apnea intermitten, atau grunting
Tidak mau minum/menetek
Keluarga tidak bisa merawat dirumah
Anak
SpO2 <92%, Sianosis
Frekuensi napas >50%
Distress Pernapasan
Grunting
Terdapat tanda dehidrasi
Keluarga tidak bisa merawat dirumah
PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin
Foto toraks

Identifikasi dini mikroorganisme penyebab tidak dapat dilakukan


karena tidak tersedianya uji mikrobiologis cepat. Oleh karena itu,
pemberian antibiotik dipilih berdasarkan pengalaman empiris
(pertimbangan Usia pasien, klinis, serta faktor epidemiologis)
PEMBAHASAN
IVFD DS NS 15 tpm (makrodrips)
O2 1-2 L/menit/ kanul nasal (target SpO2 >92%)
Cefotaxime 250 mg iv/8 jam
Dexamethason inj 1/3 ampul / 8jam
Paracetamol infus 80 mg/6 jam (Jika demam)

Prinsip tatalaksana rawat inap Bronkopneumonia adalah


Pengobatan Kausal dengan Antibiotik spektrum luas
Pengobatan Suportif:
Pemberian cairan IV
Terapi Oksigen
Koreksi terhadap gangguan keseimbangan asambasa,
elektrolit, dan gula darah
Demam dan nyeri dengan antipiretik/analgetik
PEMBAHASAN

REKOMENDASI UKK RESPIROLOGI


Antibiotik untuk community acquired Pneumonia
Neonatus-2 bulan: ampisilin+gentamisin
>2 bulan
Lini pertama ampisilin bila dalam 3 hari tidak ada
perbaikan klinis, dapat ditambahkan kloramfenikol
Lini kedua golongan sefalosporin
Bila klinis membaik antibiotik IV dapat diganti menjadi preparat
oral dengan golongan yang sama dengan sebelumnya
PEMBAHASAN

KRITERIA PULANG
Gejala dan tanda pneumonia menghilang
Asupan peroral adekuat
Pemberian antibiotik dapat diteruskan dirumah (per oral)
Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan
rencana kontrol
Kondisi rumah memungkinkan untuk perawatan lanjutan
dirumah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai