PEMBIMBING :
dr. Sri Naita Purba, Sp.KK
Deskripsi umum
Pendahuluan Etiopatogenesis
Gambaran klinis
Pemeriksaan laboratorium
Terapi
komplikasi
Icon
PLEVA
VARICELLA
pleva
ABSTRAK
PLEVA (Pityriasis Lichenoides et Varioliformis Acuta) merupakan penyakit yang
penyebabnya belum diketahui, tetapi sering berhubungan dengan infeksi Toxoplasma, EBV,
HIV, CMV (Cytomegalovirus), Parvovirus, Staphylococcus aureus, Group A -hemolyticus
Streptococcus, sedangkan varicella (cacar air) disebabkan oleh virus Varicella zoster.
Kedua penyakit ini berbeda, tetapi sama-sama mempunyai lesi vesikel dan juga disertai
Iconlesi vesikel pada varicella mempunyai ciri khas, seperti dewdrop on a
rasa gatal/pruritus;
rose petal. Terdapat perbedaan pengobatan yang signifikan, terapi lini pertama PLEVA
dengan kortikosteroid topikal, sedangkan pada varicella kortikosteroid topikal justru
dikontraindikasikan.
Kata Kunci: PLEVA, varicella, toxoplasma, vesikel, pruritus, dewdrop on a rose petal,
kortikosteroid topikal
Pendahuluan
Penyakit PLEVA (Pityriasis Lichenoides etVarioliformis Acuta) jarang terdengar karena pre
valensinya rendah, dan sulit didiagnosis.
PLEVA lebih sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda, tetapi dapat menye
rang semua umur. Kasus ini juga sekitar 1,5-3 kali lebih sering dijumpai pada pria. PLE
VA termasuk penyakit dalam grup Pityriasis
Lichenoides. Varicella adalah penyakit kulit yang ditandai adanya gelembung kecil ber
isi
air yang disebabkan oleh Varicella zoster virus. Penyakit ini lebih banyak ditemukan
pada anak-anak, tetapi dapat juga pada dewasa. Menurut insidennya varisella lebih
banyak terjangkit daripada pleva.
pleva
VZV masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa traktus respiratorius bagian atas (orofaring)
Hari 1
Mengalami multiplikasi awal penyebaran virus ke pembuluh darah dan saluran limfe : viremiaprimer virus ke sel RE limfe,
Hari 4-6 hati, organ lain berkumpul dalam makrofag mekanisme pertahanan tubuh (interferon, sel NK dan respon imun)
Virus dapat bertahan dari respons imun non-spesifik Jumlah >> banyak
7-14 hari Viremia sekunder virus berkumpul di dalam Limfosit T menyebar ke kulit dan mukosa dan bereplikasi di epidermis : lesi
varisela.
Lesi awal : infeksi kapiler endotel papil dermis epitel dermis, folikel dan kel sebasea demam dan malaise
14-21 hari
pleva
Lesi kulit pada PLEVA dapat bersifat asimpto
matis atau disertai rasa gatal atau rasa pana
s. Gambaran lesi kulit PLEVA berupa papula e
ritema yang berkembang menjadi vesikula, p
ustulae, dapat terjadi erosi spontan atau mem
baik dalam waktu bermingguminggu. Lesi kul
it PLEVA cenderung terkonsentrasi di daerah
badan dan ekstremitas bagian proksimal, me
skipun seluruh tubuh dapat juga terkena, ter
masuk mukosa. Lesi yang telah menyembuh
akan berakhir dengan hipopigmentasi atau h
iperpigmentasi
Pleva Varicella
Pada PLEVA dapat ditemukan leuk pada pemeriksaan histopatologi va
ositosis dan penurunan rasio CD4/ ricella, ditemukan adanya sel raksa
CD8. Pada pemeriksaan histopatol sa berinti banyak, tes Tzanck positi
ogi akan didapatkan parakeratosis, f menunjukkan multinucleated gia
krusta disertai spongiosis, nekrosis nt cell. Dengan pemeriksaan kultu
epidermal, eksositosis limfosit, infil r, didapatkan virus Varicella zoster
trat limfosit perivaskuler, dan dege pemeriksaan imunofluoresens me
nerasi hidrofik pada lapisan basalis ndapatkan antigen virus Varicella z
kulit oster
Add an image Add an image Add an image Add an image Add an image
entions
SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Deli Serdang
Universitas Islam Sumatera Utara
085276726314
082272604255