Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

G1P0A0 HAMIL 28-29 MINGGU


DENGAN PREEKLAMPSIA
BERAT DAN IUGR (INTRA
UTERINE GROWTH
Oleh:
RESTRICTION)
Eko Prestiyana Megawati
I11111057

Pembimbing:
dr. Novi Salita, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RSUD ABDUL AZIZ
SINGKAWANG
2017
Pendahuluan
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi senantiasa
menjadi indikator keberhasilan pembangunan
WHO memperkirakan kematian maternal >500.000 kasus
pertahun
Di seluruh dunia 0,51%-38,4% akibat preeklampsia
Di Indonesia 4,91% akibat preeklamsia dan eklampsia
Hipertensi juga mempengaruhi berat badan lahir bayi
Resiko tinggi terjadi BBLR bahkan kematian janin
Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Usia : 35 th
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
Alamat : Jl. Firdaus H. Rais no. 65, RT 050/
RW018, Kelurahan Pasiran,
Kecamatan Singkawang Barat, Kota
Singkawang.
Tgl masuk RS : 27 Maret 2017
Jam masuk RS : 11.00 WIB
Riwayat Penyakit Sekarang

3 hari SMRS

1 minggu
SMRS

1 bulan
SMRS
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (-), kejang (-), penyakit jantung (-), asma (-), DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Hipertensi (+), kejang (-), penyakit jantung (-), asma (-), DM
(-) keluhan yang sama dengan pasien saat hamil (-)

Riwayat Sosio Ekonomi


Seorang guru di sekolah Menengah Pertama, suami seorang pegawai
swasta
Riwayat Penggunaan Obat
Pasien mengaku mengkonsumsi vitamin sejak awal usia
kehamilannya. Konsumsi obat antimual dan nyeri ulu hati
sejak 1 minggu yang lalu.

Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Riwayat Obstetri
Pasien hamil anak pertama. Sebelumnya belum pernah keguguran
maupun melahirkan anak.
Riwayat Ginekologi
Pasien pertama haid saat usia 13 tahun.
Siklus menstruasi teratur. Lamanya menstruasi yakni
5-7 hari.
Hari pertama haid terakhir (HPHT) pasien tanggal 15
September 2016.
Tafsiran persalinan tanggal 22 Juni 2017.
Pemeriksaan Fisik
Tanda - tanda vital
Kondisi Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi : 88 x/menit, regular, kuat angkat
Nafas : 20 x/menit,irama teratur, tipe
torakoabdominal
Temperatur : 36,3 derajat Celcius
SpO2 : 98%
Berat badan : 39 kg
Tinggi badan : 151 cm
Pemeriksaan Fisik
Status generalis:
Kepala : bentuk normal, nyeri tekan (-)
Mata : edem palpebra (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil isokor, diameter 3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
Leher : pembesaran limfonodi (-)
Dada : bentuk simetris
Jantung: bentuk normal, ukuran tidak membesar, suara S1-S2 tunggal,
gallop (-), murmur (-)
Paru : bentuk normal, suara dasar paru vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Punggung : bentuk normal, nyeri ketok CVA (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Status generalis:
Abdomen :
Inspeksi : perut bulat
Auskultasi : bising usus (+) 8x/ menit
Palpasi : tidak ditemukan massa ataupun nyeri tekan
Perkusi : timpani, shiffting dullness (-)

Genitalia : perdarahan (-), keputihan (+)


Anus & rektum : tidak diperiksa
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2 detik, refleks patella (+),
edema
Pemeriksaan Fisik
Status obstetrik:
Leopold 1 : teraba bulat lembut, TFU 28 cm
Leopold 2 : teraba tahanan memanjang pada perut bagian
kanan, DJJ 150x/ menit
Leopold 3 : teraba bulat keras
Leopold 4 : teraba bagian terbawah janin belum masuk
PAP

Status ginekologi:
Inspeksi : vulva dalam batas normal
VT : tidak ada pembukaan
Pemeriksaan Penunjang
27 Maret 2017

Hb : 11,2 g/dl Urinalisa:


Leukosit : 10.500/l Protein : +2
Trombosit : 117.000/l
Hematokrit : 33,5%
Eritrosit : 4,930 x 106
Golongan Darah : B
HBsAg : Non reaktif
HIV : Non reaktif
SGPT : 88,9 u/l
SGPT : 82,6 u/l
Ureum : 23,5 mg/dl
Kreatinin : 1 mg/dl
Diagnosa
G1P0A0Mo gravida 28-29 minggu dengan PEB dan Susp.
IUGR
Tatalaksana
Sikap non-obstetrik:
Non medikamentosa
o Tirah baring miring ke kiri
o Observasi KU, TD setiap 4 jam, DJJ
o Kateterisasi, pantau UO
Medikamentosa
o Loading dose 4 gr MgSO4bolus pelan 15-20 menit
o IVFD RL + drip MgSO4 10 gr 10 tetes per menit
o Nifedipin 1 x 10 mg p.o
o Dopamet 3 x 250 mg p.o

Sikap obstetrik:
o Tindakan konservatif
Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanactionam : Dubia ad bonam
Follow Up
Perawatan hari ke-0, hari sakit ke-1 P:
S : Nyeri ulu hati (+), mual (+), IVFD RL + drip MgSO4 10 gram 10 tpm
O :KU : tampak sakit sedang Dopamet 3 x 250 mg p.o
Nifedipin 1 x 10 mg p.o
TD : 160/120 mmHg
Pasang foley catheter
HR : 84 x/menit, teratur Periksa CTG
RR : 20 x/menit, teratur Pro USG
T : 36,30C Observasi KU, TTV, Urine output, dan DJJ
DJJ : 151x/menit
Mata : edem palpebra (+/+)
Follow Up
Perawatan hari ke-1, hari sakit ke-2 P:
S : Nyeri ulu hati (-), sulit tidur (+) IVFD RL + drip MgSO4 10 gram 10 tpm
O : KU : tampak sakit sedang Nifedipin 1 x 10 mg p.o
Diazepam 2 mg 0-0-1
TD : 160/110 mmHg
Herbesser 2 x 10 mg
HR : 88 x/menit, teratur Observasi KU, TTV, Urine output, dan DJJ
RR : 20 x/menit, teratur
T : 36,50C
DJJ : 144x/menit
UT : 750cc/12 jam
Mata : edem palpebra (+/+)
Follow Up
Perawatan hari ke-2, hari sakit ke-3 P:
S : Nyeri ulu hati (-) IVFD RL 20 tpm
O : KU : tampak sakit sedang Nifedipin 3 x 10 mg p.o
Diazepam 2 mg 0-0-1
TD : 150/100 mmHg
Herbesser 2 x 100 mg
HR : 80 x/menit, teratur Observasi KU, TTV, Urine output, dan DJJ
RR : 20 x/menit, teratur
T : 36,70C
DJJ : 136x/menit
UT : 1500cc/24 jam
Mata : edem palpebra (+/+)
Follow Up
Perawatan hari ke-3, hari sakit ke-4 P:
S:- IVFD RL 20 tpm
O : KU : tampak sakit sedang Nifedipin 3 x 10 mg p.o
Diazepam 2 mg 0-0-1 p.o
TD : 140/100 mmHg
Herbesser 1 x 100 mg p.o
HR : 76 x/menit, teratur BLPL, kontrol ke poli kandungan
RR : 20 x/menit, teratur
T : 36,60C
DJJ : 131x/menit
UT : 1300cc/24 jam
Mata : edem palpebra (+/+)
Pembahasan Hipertensi dalam kehamilan

Wanita, 35 tahun,
Hamil anak pertama
Usia kehamilan 28-29 minggu
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Fisik

Anamnesis
Wanita muda berisiko lebih besar untuk terjadi preeklampsia berat1.
Fakor lain termasuk lingkungan, sosial ekonomi, dan bahkan pengaruh musim 2.
Obesitas, multiferal gestation, usia ibu, hiperhomosisteinemia, dan sindroma
metabolik3.
Hubungan antara berat ibu dan faktor risiko preeklampsia progresif. Meningkat
4,3% pada wanita dengan indeks massa tubuh (IMT) <20 kg/m 2 dan 13,3% pada
wanita dengan IMT >35 kg/m2.
Preeklampsia Berat
Pembahasan

Usia Kehamilan 28-29


minggu TBBJ 863 gram
Penyebab dari IUGR dapat dibedakan menjadi , yaitu:
Maternal
Tekanan darah tinggi,Preeklampsia Berat
Penyakit ginjal kronik
Diabetes Melitus
Penyakit jantung dan pernapasan
Malnutrisi dan anemia
Infeksi
Pecandu alkohol dan obat tertentu
Perokok

Uterus dan Plasenta


Penurunan aliran darah di uterus dan plasenta
Plasenta abruption, plasenta praevia, infark plasenta (kematian sel pada plasenta), korioangioma.
Infeksi di jaringan ikat sekitar uterus

Janin
Janin kembar
Penyakit infeksi (Infeksi bakteri, virus, protozoa dapat menyebabkan PJT. Rubela dan
cytomegalovirus (CMV) adalah infeksi yang sering menyebabkan PJT).
Kelainan kongenital
Kelainan
Pajanan teratogen (zat yang berbahaya bagi pertumbuhan janin). Berbagai macam zat yang
bersifat teratogen seperti obat anti kejang, rokok, narkotik, dan alkohol dapat menyebabkan
IUGR. (1,2,4,5,6)
Pembahasan
Sikap non-obstetrik:
Non medikamentosa
o Tirah baring miring ke kiri
o Observasi KU, TD setiap 4 jam, DJJ
o Kateterisasi, pantau UO
Medikamentosa
o IVFD RL
o MgSO4
o Antihipertensi

Sikap obstetrik:
o Tindakan konservatif
Pasien:
Pembahasan Refleks patella (+)
Frekuensi napas 20x/menit
Syarat-syarat pemberian MgSO41 Produksi urin 400cc/4 jam ->
Harus tersedia antidotum MgSO 4, bila terjadi 1,3 cc/kgBB/jam
intoksikasi yaitu kalsium glukonas 10% = 1 gram
(10% dalam 10 cc) diberikan iv 3 menit
Refleks patella (+) kuat
Frekuensi pernafasan > 16x/menit, tidak ada tanda
tanda distress nafas
Produksi urine dalam 4 jam sebelumnya > 100 cc ;
0,5 cc/kg BB/jam
Antihipertensi

Pasien:
Nifedipine
Metildopa
Diltiazem

Penggunaan diltiazem pada wanita hamil


dapat menurunkan tekanan darah dan
proteinuria
Tatalaksana
Aktif: berarti kehamilan segera diakhiri/ diterminasi
bersamaan dengan pemberian medikamentosa.
Konservatif (ekspektatif): berarti kehamilan tetap
dipertahankan bersamaan dengan pemberian
medikamentosa.

Indikasi:
1.Kehamilan preterm 37 minggu tanpa
disertai tanda-tanda impending eclampsia
2.Keadaan janin baik
3.Tekanan darah mencapai normotensif.
Pembahasan

1. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi. Panduan Penatalaksaan Hipertensi dalam Kehamilan. Himpunan
Kedokteran Feto Maternal, 2016.
2. Task Force on Hypertension in Pregnancy, American College of Obstetricians and Gynecologist.
Hypertension in Pregnancy. Washington: ACOG. 2013.
Kesimpulan
Wanita 35 tahun G1P0A0M0 hamil 28-29 minggu.
Nyeri ulu hati dan mual.
Edem palpebra.
TD 160/100 mmHg dan proteinurea +2.
TBBJ 963 gram.
Diagnosis: G1P0A0Mo gravida 28-29 minggu dengan PEB
+ Susp. IUGR
Tatalaksana: Protap tatalaksana preeklampsia berat,
tindakan konservatif mempertahankan kehamilan hingga
aterm.
Prognosis: dubia ad bonam
Daftar Pustaka
1. Myatt L, Clifton RG, Roberts JM, et al: The utility of uterine artery Doppler velocimetry in prediction of
preeclampsia in a low-risk population. Obstet Gynecol 120(4):815, 2012a,b
2. Lawlor DA, Morton SM, Nitsch D, Leon DA: Association between childhood and adulthood
socioeconomic position and pregnancy induced hypertension: results from the Aberdeen children of
the 1950s cohort study. J Epidemiol Community Health 59:49, 2005
3. Scholten RR, Hopman MT, Sweep FC, et al: Co-occurrence of cardiovascular and prothrombotic risk
factors in women with a history of preeclampsia. Obstet Gynecol 121(1):97, 2013
4. Departemen Kesehatan RI. 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Depkes RI. Jakarta.
5. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi. Panduan Penatalaksaan Hipertensi dalam Kehamilan.
Himpunan Kedokteran Feto Maternal, 2016.
6. Task Force on Hypertension in Pregnancy, American College of Obstetricians and Gynecologist.
Hypertension in Pregnancy. Washington: ACOG. 2013.
7. Cunningham F.G, K. J. Leveno, S. L. Bloom, J. C. Hauth, L. Gilstrap, & K. D. Wenstrom (Penyunt.),
Williams Obstetrics (24th Edition ed.). New York: The McGraw-Hill Companies. 2014
8. Khandelwal M, Kumanova M, Gaughan JP, Reece EA. Role of diltiazem in pregnant women with chronic
renal disease.J Matern Fetal Neona.2002 Dec;12(6):408412
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai