Jurnal Reading
Jurnal Reading
Tujuan : Menilai antara kehamilan kembar yang mungkin mencapai usia gestasi
36 minggu, outcome jangka pendek dan jangka panjang pada persalinan SC
prelabor dibandingkan dengan setelah onset persalinan.
METODE
Menggunakan data di New South Wales Australia
Outcome
Outcome
Kelahiran :
Masa kanak kanak:
Hipoksia intrauterin dan lahir mati intrapartum
Kematian neonatal (pada 28 hari pertama) Pernapasan, Kejang,
Hipoksia berat Epilepsi, atau
Resusitasi yang memerlukan intubasi Serebralpalsi .
Skor Apgar pada 5 menit pertama < 4.
54,8%
60,9%
11 dari 12 kematian
neonatal asfiksia
dan ensefalopati
hipoksik-iskemik,
10 dari 11 merupakan
kembar kedua
Kembar kedua dengan persalinan mengalami peningkatan risiko untuk seluruh outcome,kecuali
lahir mati.
Terdapat angka kematian masa kanak-kanak yang lebih besar pada kembar kedua,walaupun
tidak terdapat perbedaan secara signifikan.
Tabel 4. Kejadian yang tidak diinginkan pada persalinan dan selama 5 tahun pertama kehidupan
terhadap 6.432 kembar (3.216 pasang) dilahirkan melalui SC prelabor
Tidak ada perbedaan yang signifikan untuk angka kematian pada kembar pertama SC prelabor
dengan kembar pertama yang lahir setelah onset persalinan .
SC prelabor menurunkan angka kematian pada kembar kedua dibandingkan dengan yang lahir
setelah onset persalinan.
PEMBAHASAN
Kehamilan kembar yang berlanjut hingga usia gestasi 36 minggu dan dilahirkan
setelah onset persalinan, dibandingkan dengan persalinan SC prelabor,
meningkatkan risiko outcome yang tidak diinginkan termasuk kematian perinatal
dan kematian pada lima tahun pertama kehidupan.
Mortalitas meningkat, umumnya pada kembar kedua yang lahir setelah onset
persalinan.
Keterbatasan penelitian
Paparan studi ini adalah persalinan dan SC prelabor daripada cara persalinan yang
direncanakan, dan durasi persalinan sebelum SC prelabor tidak tersedia