(2 SKS)
c = , dimana
c adalah kecepatan cahaya pada keadaan vakum, 2,997 x 10 8 m/s
adalah frekuensi cahaya (Hz)
adalah panjang gelombang (m)
E = h, dimana
E adalah energi (Joule)
h adalah konstanta Planck (6,626 x 10-34 Js)
adalah frekuensi (Hz)
Dari kedua persamaan di atas, maka didapat persamaan: .
Energi radiasi sebanding dengan frekuensi, namun berbanding terbalik dengan panjang
gelombang.
Saat tidak ada cahaya yang diserap, I = I 0 dan A = 0. Dua data kuantitas yang terkait
juga digunakan dalam spektroskopi, yaitu persen transmitansi, %T, yang setara
dengan T x 100, dan persen absorbansi, %A, yang merupakan setara dengan 100-
%T.
= 10abc
Diasumsikan lebar kuvet pada pengukuran sampel dan standar adalah sama. Jika diketahui nilai absorbansi sampel
sebesar 0,417, hitunglah konsentrasi sampel tersebut.
Solusi:
Buatlah kurva kalibrasi sampel.
Tentukan persamaan regresi standar.
Hitung konsentrasi sampel.
IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada 2
lempeng NaCl.
Single beam: intensitas radiasi diukur sebelum dan setelah melewati sampel.
Double beam: sumber sinar dipecah menjadi seperti single beam dan satu lagi menjadi sinar referensi (menggunakan
beam splitter)
Sinar referensi (melewati referensi): dapat berupa blanko ataupun mengandung pelarut
Sinar sampel (melewati sampel).
Digabungkan dan melewati monokromator celah keluar detektor.