Anda di halaman 1dari 41

KONSEP PROGRAM ADIPURA MELALUI

ADIPURA REBRANDING STRATEGY

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan B3
Direktorat Pengelolaan Sampah
BANDUNG 30 Agustus 2016
Konsep Dasar Program Adipura
Reasoning
Tidak lagi
Indonesia memiliki dua tipe wilayah berfokus pada
administratif otonom yaitu Kota dan kota dan ibukota
kabupaten
Kabupaten
Program Adipura yang baru mendorong
terwujudnya Kota dan Kabupaten yang
berkelanjutan berdasarkan kekhasan setiap
wilayah di atas
Konsep dasar kota yang berkelanjutan:
diciptakan hubungan
kota desa
Adil dan saling
kota peri-urban menguntungkan
kota hinterland
Konsep Dasar Program Adipura
Rebranding Adipura Strategy
Adipura Paripurna
Kota Berkelanjutan

EKONOMI

Adipura Kirana
Attractive City

LINGKUNGAN SOSIAL

Adipura Buana
Livable City
Konsep Dasar Program Adipura
(PermenLHK No. P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016)
Definisi: Program Adipura adalah program kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berlingkup nasional
untuk mewujudkan wilayah yang berwawasan lingkungan
menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Program Adipura bertujuan untuk mendorong kepemimpinan


Tujuan: pemerintah kabupaten/kota dan membangun partisipasi aktif
masyarakat serta dunia usaha melalui penghargaan Adipura
untuk mewujudkan wilayah yang berkelanjutan, secara
ekologis, sosial, dan ekonomi.

Adipura Buana (livable Adipura Paripurna


city) menggabungkan unsur merupakan penghargaan
Kategori sosial dengan lingkungan tertinggi
Adipura:
Adipura Kirana (attractive Bhakti Adipura
city) menggabungkan menganugerahkan tokoh
lingkungan dan ekonomi perseorangan
Konsep Dasar Program Adipura
(PermenLHK No. P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016)

Kategori Adipura:
Adipura Paripurna: anugerah Adipura yang
diberikan kepada kabupaten/kota yang
memenuhi syarat sebagai wilayah
berkelanjutan.
Bhakti Adipura: anugerah Adipura yang
diberikan kepada tokoh perseorangan yang
berkontribusi tinggi dalam pengembangan dan
penerapan Program Adipura secara nasional
Konsep Dasar Program Adipura
(PermenLHK No. P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016)
Kategori Adipura:
Adipura Buana: anugerah Adipura yang diberikan
kepada kabupaten/kota yang memenuhi syarat
sebagai kabupaten/kota yang memiliki kinerja
pengelolaan lingkungan yang baik,
menggabungkan unsur sosial dengan lingkungan
untuk membentuk wilayah layak huni yang
tercermin dari masyarakat kabupaten/kota yang
peduli lingkungan.
Kabupaten/kota yang memenuhi kategori ini
umumnya memiliki ciri:
Tinggi kohesi sosialnya
Kuat dalam aktivitas konservasi
Memiliki wilayah non-perkotaan (Hinter land), sehingga
mayoritas merupakan kabupaten.
Konsep Dasar Program Adipura
(PermenLHK No. P.53/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016)
Kategori Adipura:
Adipura Kirana: anugerah Adipura yang diberikan kepada
kabupaten/kota yang memenuhi syarat sebagai
kabupaten/kota yang memiliki kinerja pengelolaan
lingkungan perkotaan yang baik, menggabungkan
lingkungan, sosial dan ekonomi yang meliputi perdagangan,
pariwisata dan investasi untuk mewujudkan kabupaten/kota
yang atraktif meliputi transparansi, akuntabilitas, mandiri
dan bertanggung jawab.
Kabupaten/Kota yang memenuhi kategori ini umumnya
memiliki ciri:
Mampu memanfaatkan modal lingkungan untuk mendukung
pembangunan ekonomi (non ekstraktif)
Aktivitas masyarakat didominasi aktivitas non-pertanian; berupa
jasa, industri, perdagangan
Didominasi wilayah perkotaan, sehingga mayoritas merupakan
kota.
Konsep Dasar Program Adipura
Adipura Paripurna Anugerah Adipura
Penghargaan Tertinggi Buana dan Adipura
Memenuhi aspek Kirana memiliki posisi
pembangunan sosial, yang sama.
lingkungan dan ekonomi Wilayah khas:
juga kriteria beyond kabupaten dan kota;
Adipura setiap
kabupaten/kota
memiliki kekuatan
beragam dalam hal
Adipura Kirana konservasi,
pemanfaatan modal
Adipura Buana Attractive city: menerapkan GEG, sosial, pemanfaatan
Livable city: bersih, teduh, sehat dan mampu memanfaatkan modal modal ekonomi non
lingkungan dan sosial untuk menarik ekstraktif, tata kelola
TTI pemerintahan yang
baik, dsb;
dalam satu periode
Kriteria Kondisi Mendasar: pemantauan setiap
Kriteria
Adipura Kebersihan (Sampah) dan RTH Adipura kabupaten/kota
Buana hanya dapat meraih
PPA, PPU Kirana satu kategori
Pengendalian Karhutla Anugerah Adipura;
Pengendalian Pencemaran dan untuk menghindari
Kerusakan Akibat tambang pengkelasan/
kecemburuan antar
kabupaten/kota.
Mekanisme Penentuan dan Penetapan
Anugerah Adipura
Pemantauan : Input data Pemrosesan data :
P1 dan atau P2, PV Pemantauan ke Kompilasi data
database capaian kinerja dan
sistem manajemen
Rekapitulasi data nilai
Pemeringkatan akhir dan pengusulan
adipura
dari sekretariat Adipura kepada tim
Pemeringkatan
teknis Adipura
kabupaten kota per
kategori fungsional
kota
Pengusulan
Pengusulan Anugerah Pengusulan anugerah kabupaten kota (NA
Adipura Buana dan Kirana Adipura Paripurna MB > 73; NA SK > 75;
Syarat : Syarat : dan Nilai TPA > 71)
NA melebihi cut off point 3 tahun anugerah
TPA tidak open dumping adipura berturut-turut /
Tidak terjadi karhutla, anugerah adipura
tidak ada kasus paripurna sebelumnya
pertambangan, dan tidak Peringkat 5 besar MB;
ada kasus korupsi 10 besar SK
TPA tidak open dumping
Mekanisme Penentuan dan Penetapan
Anugerah Adipura

Mekanisme Mekanisme Mekanisme


penetapan anugerah penetapan anugerah penetapan anugerah
Adipura Paripurna Adipura Buana Adipura Kirana

1. Telah melalui evaluasi 1. Sekretariat Adipura 1. Sekretariat Adipura


Adipura Buana dan mengusulkan Kab/Kota mengusulkan Kab/Kota
Kirana kepada Tim Teknis kepada Tim Teknis
2. Kabupaten Kota 2. Tim Teknis 2. Tim Teknis
mengisi dan mengevaluasi mengevaluasi
mengirimkan formulir Kab/Kota berdasarkan Kab/Kota berdasarkan
isian nilai Adipura nilai Adipura dan
3. Presentasi dan 3. Dapat dilakukan kriteria indikator
Wawancara dengan presentasi dan tambahan dalam
DPA dan Tim Teknis wawancara dengan lampiran XV
4. Dapat dilakukan DPA (Pasal 4 ayat 2) PermenLHK P53/2016
verifikasi 4. Diusulkan untuk 3. Dapat dilakukan
5. Evaluasi semua ditetapkan oleh presentasi dan
tahapan Menteri wawancara dengan
6. Diusulkan untuk DPA (Pasal 4 ayat 2)
ditetapkan oleh 4. Diusulkan untuk
Menteri ditetapkan oleh
Menteri
Komponen Dasar Adipura

1. RTH dan Sampah


2. Pengendalian Pencemaran Air
3. Pengendalian Pencemaran Udara
4. Adaptasi dan Mitigasi dalam
Perubahan Iklim (cross cutting
issue)
5. Pencegahan dan Pengendalian
Kebakaran Hutan dan Lahan
6. Pencegahan dan Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan akibat Pertambangan
1. RTH & SAMPAH LOKASI PEMANTAUAN (WAJIB)
a. Permukiman menengah dan
1. RTH DAN SAMPAH
sederhana;
b. Jalan arteri dan kolektor;
c. Pasar;
d. Pertokoan;

e. Perkantoran;
f. Sekolah;

g. Rumah Sakit dan/atau


Puskesmas;
h. Terminal Bus dan/atau terminal
angkutan kota; atau pelabuhan
sungai dan/atau pelabuhan laut
yang menghubungkan antar pulau
dalam satu kabupaten/kota;
Lanjutan RTH dan Sampah Lokasi Pemantauan (Wajib)

a. Permukiman menengah dan


sederhana;
b. Jalan arteri dan kolektor;
c. Pasar;
d. Pertokoan;

e. Perkantoran;
f. Sekolah;

g. Rumah Sakit dan/atau


Puskesmas;
h. Terminal Bus dan/atau
terminal angkutan kota; atau
pelabuhan sungai dan/atau
pelabuhan laut yang
menghubungkan antar pulau
dalam satu kabupaten/kota;
LOKASI PEMANTAUAN LAINNYA

a. Permukiman pasang surut;


b. Stasiun Kereta Api;
c. Pelabuhan penumpang yang dikelola oleh BUMN;
d. Bandar Udara;
e. Perairan terbuka berupa sungai, danau/situ,
waduk/bendungan; dan

f. Pantai wisata;
1. RTH dan Sampah
LOKASI BOBOT BOBOT LOKASI BOBOT BOBOT
LAMA BARU LAMA BARU
Perumahan / 6 6 Rumah 5 5
Pemukiman Sakit/Puskesmas
Jalan 5 5 Perairan Terbuka 5 4

Pasar 8 7 TPA 11 11

Pertokoan 4 4 Pantai Wisata 3 3

Perkantoran 4 4 Bank Sampah 7 7

Sekolah 6 6 Bank Sampah Induk 5


Terminal Bus/angkot/ 5 5 Fasilitas Pengolahan 10 10
Pelabuhan sungai/laut Sampah Skala Kota

Stasiun Kereta Api 4 3 Hutan Kota 5 5

Pelabuhan Penumpang 3 3 Taman Kota 6 5


(BUMN)

Bandar Udara 3 2 Total 100 100

Keterangan: Bank Sampah Induk wajib setelah 1 tahun diberlakukannya


PermenLHK tentang Adipura
Penambahan Komponen & Sub Komponen
RTH dan Sampah

Lokasi Komponen dan Sub


Komponen (+)
1. Perumahan, pertokoan, (+) Pelayanan langsung
perkantoran, puskesmas:
Sub komponen TPS
2. Bank Sampah Induk (+) Keberadaan Bank Sampah
Induk
(+) Manajemen
- Sistem pencatatan
- Pengurus
- Penerapan SOP
- Buku tabungan
- Jumlah nasabah
(+) Bangunan Fisik dan Sarana
Operasional
Regrouping dan Pembobotan Ulang
Komponen TPA

1. Prasarana dasar, sarana penunjang & kondisi area (5%)


a. Jalan masuk/operasi
b. Kantor TPA
c. Pagar & pintu gerbang
d. Garasi di lokasi TPA
e. Truk sampah
f. Lalat
g. Asap kebakaran sampah
h. Pohon peneduh
i. Alat berat
j. Pos pencatatan
k. Pengolahan sampah
Sarana pengolahan sampah
Proses pengolahan sampah
Regrouping dan Pembobotan Ulang
Komponen TPA

2. Sampah pada zona aktif (25%)


3. Pengaturan lahan (9%)
4. Penimbunan/pengisian sampah (9%)
5. Penutupan sampah dengan tanah (15%)
6. Sumur pantau / Sumur monitoring (7%)
7. Sistem pencatatan sampah (6%)
8. Saluran drainase (6%)
9. Saluran dan pengolahan lindi (9%)
10. Penanganan gas (9%)
2. Pengendalian Pencemaran Air
A. Lokasi pemantauan capaian kinerja pengendalian
pencemaran air mencakup:
a. sumber air permukaan yang meliputi sungai, danau, muara,
waduk dan/atau situ;
b. fasilitas instalasi pengolahan air limbah domestik skala
komunal dan/atau skala perkotaan;

B. Cakupan penilaian sistem manajemen pengendalian


pencemaran air meliputi:
a. Pelaksanaan pengendalian pencemaran air;
b. Ketersediaan air bersih;
c. Pemantauan kualitas air;
d. Ketersediaan sarana pengolahan air limbah domestik skala
komunal dan skala perkotaan.
e. Dukungan sumber daya manusia, sarana dan fasilitas
pengendalian pencemaran air
3. Pengendalian Pencemaran
Udara
A. Lokasi pemantauan capaian kinerja meliputi evaluasi
kualitas udara kota di jalan arteri dan/atau jalan kolektor
kota, selain jalan nasional yang mencakup:
a. Pengujian emisi kendaraan bermotor;
b. Pengukuran kualitas udara jalan raya;
c. Pemantauan kinerja lalu lintas perkotaan
d. Pemantauan kualitas bahan bakar di SPBU.

B. Cakupan penilaian sistem manajemen pengendalian


pencemaran udara meliputi:
a. Pelaksanaan pengendalian pencemaran udara perkotaan sesuai
baku mutu;
b. kegiatan mereduksi tingkat pencemaran udara dari emisi
sumber bergerak;
c. kegiatan terkait dengan peran serta masyarakat terhadap isu
pencemaran udara dan/atau kualitas udara
4. Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan

Pengendalian kebakaran hutan dan lahan (PermenLHK no


P53/2016 pasal 44)
Diterapkan hanya jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah
administratifnya
Apabila terjadi karhutla dievaluasi melalui ketentuan
Jika jumlah hotspot sampai dengan bulan juni melebihi jumlah hotspot
pada bulan yang sama di tahun sebelumnya, dikurangi 3 point NA
Jika jumlah hotspot menurun 10%-49% dari jumlah hotspot pada bulan
yang sama di tahun sebelumnya dikurangi 2 point NA
Jika jumlah hotspot menurun 50%-74% dari jumlah hotspot pada bulan
yang sama di tahun sebelumnya dikurangi 1 point NA
Jika jumlah hotspot menurun lebih dari 74% dari jumlah hotspot pada
bulan yang sama di tahun sebelumnya tidak dilakukan pengurangan NA
Catatan pertimbangan: aspek pengelolaan hutan
menjadi kewenangan provinsi (UU 23 tahun 2014)
5. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan akibat Pertambangan

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lingkungan


akibat pertambangan (PermenLHK no P53/2016 pasal
41)
Diterapkan hanya jika Kabupaten/Kota memiliki usaha atau kegiatan
pertambangan di wilayah administratifnya
Sebagai bahan pertimbangan jika terjadi kasus pertambangan.
Apabila terjadi kasus pertambangan dievaluasi melalui ketentuan :
Jika tidak memiliki data dan terjadi konflik masyarakat dan atau menimbulkan
korban jiwa dikurangi 2 point NA
Jika ada data namun tidak ada manajemen konflik penanganan permasalahan
pertambangan dikurangi 1 point NA
Jika memiliki data dan ada manajemen konflik penanganan permasalahan
pertambangan tidak dilakukan pengurangan
Catatan pertimbangan :
aspek pengelolaan pertambangan menjadi kewenangan provinsi (UU
23 tahun 2014)
Apabila Kab/Kota ada usaha kegiatan pertambangan dimana
perijinan dari periode pemerintahan sebelumnya namun ada upaya
perbaikan kualitas lingkungan yang dilakukan tahun ini perlu
dipertimbangkan untuk memperkuat penilaian Adipura
Kriteria dan Indikator:
Adipura Kirana
KRITERIA, INDIKATOR, dan BOBOT
ADIPURA KIRANA
FISI NON
NO KOMPONEN KRITERIA
K FISIK
1 Good Environmental 90% 10%
Governance (15%)
1 E-budgeting - 15%
a Transparansi (33,3%) 2 Ruang publik untuk pengaduan masyarakat 25% 10%
3 Ruang publik untuk sosialisasi program dan kegiatan 25% 10%
1 SAKIP (Renstra, IKU, Penetapan Kinerja, Rencana - 10%
b Akuntabilitas (33,3%) Kinerja, Evaluasi Kinerja)
2 Opini BPK - 10%
Pelayanan Perijinan 1 Kantor/Pos PelayananPerijinan Terpadu 25% 25%
c
Terpadu (33,3%) 2 Indeks Kepuasan Pelanggan 25% 20%
KRITERIA, INDIKATOR, dan BOBOT
ADIPURA KIRANA
NON
NO KOMPONEN KRITERIA FISIK
FISIK
2Pemanfaatan potensi 90% 10%
ekonomi dari pengelolaan
sampah (30%)
1 Kapasitas 7% 7%
2 Jumlah sampah terolah 7% 7%
a Bank Sampah
3 Nilai ekonomi 7% 7%
4 Pemasaran 8% 8%
1 Kapasitas 7% 7%
Pusat Daur Ulang skala
2 Jumlah sampah terolah 7% 7%
b kota , Pengolahan
3 Nilai ekonomi 7% 7%
sampah (Pasar, TPA)
4 Pemasaran 8% 8%
1 Nilai investasi 7% 7%
2 Kapasitas 7% 7%
3 Jumlah sampah terolah 7% 7%
c Industri Daur Ulang
4 Nilai ekonomi 7% 7%
5 Pemasaran 8% 8%
6 Pengelola 6% 6%
KRITERIA, INDIKATOR, dan BOBOT
ADIPURA KIRANA
NON
NO KOMPONEN KRITERIA FISIK
FISIK
3Pemanfaatan potensi 90% 10%
ekonomi dari pengelolaan
RTH atau konservasi di
wilayah perkotaan (30%)
1 Aspek Wisata 16% 16
Pengelolaan Taman
a 2 Aspek Pendidikan/Penelitian 16% 16
Kehati
3 Pemanfaatan tanaman kehati untuk produk herbal 18% 18
1 Aspek Wisata 16% 16
b Pengelolaan Hutan Kota 2 Aspek Pendidikan/Penelitian 16% 16
3 Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu 18% 18
4Pemanfaatan potensi 90% 10%
ekonomi dari pengelolaan
LH perkotaan lainnya (25%)
1 Lokasi wisata berbasis ekologi, termasuk fungsi 25% 25%
a Keberadaan eco-wisata konservasi
2 PAD dari sektor eco-wisata 25% 25%
1 Kampanye aktifitas konservasi yang bersifat wisata 25% 25%
(Festival, Exhibisi)
b Kearifan lokal
2 Kampanye aktifitas konservasi yang bersifat 25% 25%
norma/tradisi
3. JENIS PENGHARGAAN ADIPURA

A. Adipura Buana
B. Adipura Kirana
C. Adipura Paripurna
D.Bhakti Adipura
E. Sertifikat
F. Plakat
ISU YANG MASIH DALAM PEMBAHASAN

Mekanisme pencabutan anugerah Adipura


Tidak tertulis secara eksplisit dalam PermenLHK P53/2016, namun
pencabutan anugerah Adipura dimungkinkan bila melanggar peraturan
PermenLHK P53/2016 pasal 2 tertulis bahwa Program Adipura bertujuan
untuk mendorong kepemimpinan Kab/Kota dan membangun partisipasi
aktif masyarakat serta dunia usaha dengan pemberian penghargaan
Adipura untuk mewujudkan wilayah yang berkelanjutan, secara
ekologis, sosial dan ekonomi
Prasyarat :
Tidak dapat menjaga citra sebagai Kab/Kota Adipura
Mengoperasikan TPA open dumping
Terdapat laporan masyarakat yang masif dan atau diberitakan di berbagai media
massa
Mekanisme pencabutan melalui tahapan:
Laporan Masyarakat terkait kondisi daerah tersebut
Verifikasi lapangan (sidak)
Pertimbangan DPA untuk diusulkan kepada Menteri
Ditetapkan SK MenLHK tentang pencabutan penghargaan Adipura
ISU YANG MASIH DALAM PEMBAHASAN

Adipura kedepan :
Kab/Kota yang sudah mendapatkan Adipura
Paripurna 3 kali berturut-turut perlu
dipertimbangkan mengenai :
Pemantauan tetap dilakukan tetapi tidak sebagai bahan
pertimbangan penghargaan Adipura setiap tahunnya,
selanjutnya dipertimbangkan setiap 2 tahun
Sebagai Kab/Kota pembina Kab/kota lain di Indonesia
dan difasilitasi oleh KLHK
Diikutsertakan dalam penilaian kota berkelanjutan
tingkat internasional
Data dan Fakta Adipura 2016

Dalam kurun periode pemantauan Adipura 2010/2011 s.d


2016, Program Adipura berhasil mendorong peningkatan
kualitas lingkungan hidup perkotaan secara nasional:
Nilai Adipura mengindikasikan kualitas lingkungan hidup perkotaan.
Trend rerata Nilai Adipura Nasional 2010/2011 s.d 2016 mengalami
kenaikan, yaitu rerata Nilai Adipura Nasional 2010/2011 sebesar 63,31
naik menjadi 67,51 pada Tahun 2016. Terdapat kenaikan sebesar 6,63%
yang merupakan indikasi kenaikan kualitas lingkungan hidup perkotaan
secara Nasional.
Jumlah kota-kota nasional yang kualitas lingkungan hidup perkotaannya
memenuhi kategori baik yang diindikasikan dari Nilai Adipura 71 juga
mengalami kenaikan; pada periode 2010/2011 berjumlah 143 kota naik
menjadi 218 kota pada periode 2016, terdapat kenaikan sebesar 52,45%.
Pada periode 2016, proporsi kota-kota secara nasional yang
memiliki Nilai Adipura 71 adalah 61,06% (218 dari 357
kota).
Data dan Fakta Adipura 2016

Proporsi kota-kota ber-TPA non open


dumping (minimal controlled landfill)
dengan kota-kota ber-TPA open
dumping adalah:
194 kota (54,65%) TPA non open dumping
161 kota (45,35%) TPA open dumping.
Terdapat kenaikan jumlah kota ber-
TPA non open dumping dari 152 kota
pada 2015 menjadi 194 kota pada
2016, sebesar 27,63%
Distribusi Status TPA Secara Distribusi Status TPA Secara
Nasional Th 2015 Nasional Th 2016

43%
45%
57%
55%

TPA Non Open Dumping TPA Non Open Dumping

TPA Open Dumping TPA Open Dumping


Kota Metropolitan dan Besar
NILAI ADIPURA 2015-2016

75.00
74.30 74.32

74.00

73.00
72.32

72.00

70.70 70.80
71.00

70.00

69.00

68.00
KOTA BANDUNG KOTA DEPOK KOTA BEKASI KOTA CIMAHI KOTA BOGOR
Kota Sedang dan Kecil

NILAI ADIPURA 2015-2016


80.00
76.7876.27 76.5076.3875.96
75.8375.6475.5375.3375.30
75.17
75.00 73.8873.6773.38 74.00
73.3173.08

70.00
66.41
64.5164.41
65.00

60.00

55.00

50.00
Kota Metropolitan dan Besar
NILAI TPA 2015-2016

74.00

72.01 72.01
72.00

70.00
68.62

68.00

66.00 64.90
64.10
64.00

62.00

60.00
KOTA BANDUNG KOTA DEPOK KOTA BEKASI KOTA CIMAHI KOTA BOGOR
Kota Sedang dan Kecil
NILAI TPA 2015-2016
77.49
78.00 76.57
75.0074.97 75.00

74.00 73.00 73.15


71.83 71.5471.24
70.33
70.00 68.77

66.11 66.27 66.55


65.75 65.65
66.00

62.00
59.66

58.00

54.00
51.41
47.03
50.00
Kota Metropolitan dan Besar
78.00

76.00

74.00

72.00

70.00

68.00

66.00

64.00

62.00

60.00
DEPOK BANDUNG BEKASI BOGOR CIMAHI

2013-2014 2014-2015 2015-2016


Kota Sedang
90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

SUKABUMI CIANJUR CIREBON TASIKMALAYA SOREANG CIBINONG


2013-2014 2014-2015 2015-2016
Kota Kecil
90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00

2013-2014 2014-2015
2015-2016
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai