Diare Pada Bayi Dan Anak
Diare Pada Bayi Dan Anak
Diare :
- frekuensi defekasi lebih dari biasanya
disertai perubahan konsistensi tinja
lembek/cair
- WHO : defekasi dgn konsistensi tinja menjadi
lembek/ cair --> frekuensi > 3x/hari
Diare cair akut diare cair < 14 hari
Diare persisten
- diare akut > 14 hari dan terbukti infeksi sebagai penyebab
- titik sentral patogenesis kerusakan mukosa usus tahap
awal disebabkan etiologi diare akut
- mekanisme:
* diare osmotik: malabsorbsi bahan di lumen usus
tek osmotik lumen usus halus distal & kolon
kehilangan cairan
ex: intoleransi laktosa
def. enzim laktase laktosa di usus halus (-) diserap
sekresi cairan kolon bakteri kolon memfermentasi
laktosa tidak diserap menjadi asam organik rantai pendek y
beban osmotik menarik air ke lumen usus
* Diare sekretoris:
sekresi Cl- secara aktif dari sel kripta akibat mediator
intraseluler (cAMP, cGMP, Ca2+ ) mencegah perangkaian
Na+ dan Cl- pada sel vili usus cairan tidak terserap &
pengeluaran cairan masif ke lumen usus
Ex: Vibrio cholerae bakteri mengeluarkan toksin yang
mengaktivasi cAMP
* Gangguan motilitas
motilitas kemampuan absorpsi usus halus diare
Disentri
- episode diare akut
- darah pada tinja (+) makroskopis
Etiologi
Diare cair akut
- >> : virus rotavirus, norwalk virus,
enterik adenovirus
- Rotavirus :
20%-80% penyebab diare cair akut pada
anak di dunia
kematian : 440.000 anak diare/tahun
penelitian 6 RS di indonesia: penyebab 55%
diare akut pada balita
Etiologi
Diare persisten :
= diare akut
Faktor risiko :
- Usia bayi < 4 bulan
- ASI (-)
- Malnutrisi
- Diare akut dengan etiologi bakteri invasif
- Tatalaksana diare akut yang tidak tepat
antibiotik yang tidak sesuai
Etiologi
Disentri
- Indonesia :
Shigella, Salmonella, Campylobacter jejuni, E.Coli,
Entamoeba hystolitica
- Disentri berat: Shigella dysentri, Shigella flexneri,
Salmonella, Enteroinvasive E.Coli
Diagnosis
Persistensi (lama diare)
anamnesis
Tanpa dehidrasi Tidak ada tanda dan gejala yang cukup untuk
mengelompokkan dalam dehidrasi berat atau tidak berat
Akibat diare :
- Kehilangan air (dehidrasi)
- Gangguan keseimbangan asam-basa
(metabolik asidosis)
- Hipoglikemia
2-3% anak menderita diare
jarang pada anak dengan gizi cukup/baik
- Gangguan nutrisi
- Gangguan sirkulasi
Pemeriksaan laboratorium:
umumnya tidak diperlukan
Kecuali: pada keadaan tertentu
- penyebab dasar tidak diketahui
- ada sebab lain selain diare akut
- penderita dehidrasi berat
Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas
darah, kultur urine dan feses pada sepsis atau infeksi
saluran kemih
Urine : urine lengkap, kultur dan test kepekaan
terhadap antibiotika
Tata Laksana
Rehidrasi
- Oral diare tanpa dehidrasi & diare ringan -
sedang larutan gula garam atau oralit
BB < 6 kg 6 10 kg 10 12 kg 12 15 kg
Jml cairan (ml) 200 - 400 400 600 700 - 900 900 - 1400
ETEC 53 37 24 18 - 300
- Shankar dkk:
Percobaan thd binatang zinc mempertahankan
integritas saluran ion & membran sel, regenerasi &
restorasi fungsi sel epitel, pembersihan patogen
oleh sistem imun, memperbaiki absorpsi air &
elektrolit
Tata laksana
Diare
tidak dianjurkan
masking effect
Tata laksana
- Muntah :
- antiemetik : metoklopramid, prokhlorprezin,
promethazin hidrokhlorid
Manfaat probiotik:
- nutrisi
- memproduksi vitamin
- memproduksi enzim pencernaan yang penting: -galactosidase
- barier/memperbaiki efek dari: diare infeksi, diare
karena antibiotika, diare karena radioterapi
- kadar kolesterol
- menstimulasi sistem imun
- memperbaiki pergerakan usus pada konstipasi
- memelihara keutuhan mukosa
Tata laksana
Cairan iv :
- rehidrasi oral pada dehidrasi ringan- sedang gagal
- dehidrasi berat
Selama diare:
ASI & makanan diberikan, zinc, antibiotika
selektif, hindari obat antidiare, edukasi