Anda di halaman 1dari 29

KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN

(KSP)

Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update CTU)


Jakarta, 20 24 Mei 2003

1
JENIS KSP

Depo-Provera
Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA)
150 mg yang diberikan setiap 3 bulan
Noristerat
Norethindrone Enanthate (Net-En) 200 mg yang
diberikan setiap 2 bulan

2
KSP: Mekanisme Kerja

Menekan ovulasi

Memperlambat transportasi
sperma di dalam saluran telur
(tuba fallopi)i

Membuat endometrium tidak siap


untuk implantasi
Mengentalkankan lendir serviks
sehingga mempersulit
penetrasi sperma

3
KSP: Manfaat Kontraseptif
Sangat efektif (Pearl Index 0.3 selama
tahun pertama penggunaan1)
Cepat efektif (< 24 jam) jika dimulai dalam
7 hari pertama siklus haid
Digolongkan sebagai Metoda Jangka
Menengah (intermediate-term) efek
kontraseptif 2 - 3 bulan per injeksi)
Bila tampilan klien dan anamnesis normal
tidak diperlukan periksa dalam untuk
memulai penggunaan
Tidak mengganggu proses sanggama

4
1
Trussell et al 1998. Catatan: Angka keampuhan ini hanya mengacu pada DMPA.
KSP: Manfaat Kontraseptif

Tidak mempengaruhi produksi ASI


Tidak banyak efek samping
Klien tidak harus mengkonsumsi
setiap hari atau menyiapkan pasokan
dalam waktu dekat
Pasokan ulangan dapat diperoleh dari
petugas non-medis terlatih
Tidak mengandung estrogen

5
KSP: Untuk wanita yang Sedang Menyusui

Tidak mengganggu produksi ASI (dapat


menjaga kecukupan ASI untuk bayi
Tidak ada pengaruh terhadap:
Memulai atau lamanya pemberian ASI
Mutu ASI
Tumbuh-kembang bayi
Pengaruh merugikan dalam jangka panjang
hingga usia dewasa

6
KSP: Manfaat Nonkontraseptif

Mengurangi kejadian kehamilan ektopik


Mengurangi nyeri haid/dismenore
Mengurangi jumlah perdarahan haid
Secara tidak langsung dapat memperbaiki anemia
Efek protektif terhadap kanker endometrium
Mengurangi kejadian karsinoma payudara
Mengurangi krisis anemia bulan sabit
Efek perlindungan terhadap penyebab PRP/PID

7
KSP: Keterbatasan

Terjadi perubahan pola haid (terutama pada awal


penggunaan), umumnya metroragia atau spotting
pada sebagian besar pengguna
Umumnya terjadi penambahan berat badan ( 2 kg)
Walau jarang sekali, dapat terjadi kehamilan
ektopik
Untuk penggunaan lanjutan, harus ada pasokan
ulang
Untuk suntikan ulangan, harus datang ke klinik
(setiap 3 bulan untuk DMPA atau 2 bulan untuk
Net-En
Kesuburan tidak segera pulih walaupun
penggunaan telah dihentikan (masa pulih rata-rata
adalah 7-9 bulan) 8
KSP sesuai untuk wanita dengan kondisi:

Usia Subur atau Jumlah ParitasTertentu yang:


Inginkan kontrasepsi efektif dan kesuburan dapat
dipulihkan kembali
Sedang dalam masa nifas dan tidak menyusukan bayi
Menyusukan bayinya hingga selesai atau setelah
masa nifas
Pascakeguguran
Perokok (tak dibatasi usia atau jumlah batang rokok)
Tidak terganggu bila terjadi perdarahan, spotting,
atau amenorea

9
KSP sesuai untuk wanita dengan kondisi:

Menderita dismenore sedang hingga berat


Mengkonsumsi obat epilepsi/tuberkulostatik
Mengidap hipertensi atau gangguan
pembekuan darah
Tidak sesuai/tak boleh memakai estrogen
Pelupa/tak teratur minum pil setiap hari
Lebih menyukai metoda yang praktis bila
dikaitkan dengan proses sanggama

10
KSP - Perlu Konseling Tambahan untuk:

Klien yang sangat terganggu dengan adanya perubahan


pola haid, terutama amenorea

Klien yang merasa perubahan pola haid, metroragia atau


spotting merupakan alasan utama untuk menghentikan
penggunaan KSP

11
KSP: Faktor yang Dapat Membantu Penerimaan
Perubahan Pola Haid

Butuh kontrasepsi efektif


Reaksi pasangan atau kedua belah pihak terhadap
perubahan haid
Gangguan dalam proses sanggama atau pekerjaan
sehari-hari
Adanya hambatan/alasan yang berbasis keyakinan atau
agama

12
KSP: Tidak sesuai (WHO Class 4) untuk wanita:

Sedang hamil (diketahui atau dicurigai)


Sedang mengalami perdarahan per vaginam yang
penyebabnya belum diketahui secara pasti (terutama
bila ada dugaan masalah ginekologik yang serius)
Mengidap karsinoma payudara

Source: WHO 1996. 13


Beberapa Kondisi Medik yang Perlu Diperhatikan pada
Pengguna KSP (WHO Class 3)

KSP tidak sesuai atau dianjurkan pada wanita dengan


kondisi dibawah ini kecuali jika tidak tersedia atau
tidak cocok dengan metode lain:
Sedang menyusui (< 6 minggu pasca persalinan)
Ikterus (hepatitis virus simptomatik atau sirosis)
Hipertensi (180/110)
Penyakit jantung iskemik (sedang atau pernah
menderita)
Pernah mengalami stroke
Tumor hati (adenoma atau hepatoma)
Diabetes Mellitus (lebih dari 20 tahun)
Source: WHO 1996. 14
KSP: Waktu Penggunaan
Injeksi Awal:
Hari ke 1 sampai 7 siklus haid
Setiap saat selama siklus haid dimana anda merasa
yakin bahwa pasien tersebut tidak hamil
Postpartum:
Segera jika tidak sedang menyusui
Setelah 6 bulan jika menggunakan MLA
Pascakeguguran: segera atau dalam waktu 7 hari
pascaevakuasi sisa konsepsi
Injeksi ulang:
DMPA: dapat diberikan 4 minggu lebih awal atau lebih
lambat
NET-EN: dapat diberikan 2 minggu lebih awal atau lebih
lambat 15
DMPA: Masa Pulih Kesuburan

1
Pengguna yang hamil setelah menghentikan penggunaan kontrasepsi
2
AKDR atau metode barier.
16
Source: Schwallie 1974.
Perbandingan DMPA dengan NET-EN

DMPA Net-En
Lamanya 3 bulan 2 bulan
Perdarahan Kebanyakan Metroragia dan
kasus berupa polimenore
amenorea
Jarum/nyeri Diameter kecil Diameter besar
/kurang nyeri /lebih nyeri
Kisaran periode Hingga 4 minggu Hingga 2 minggu
suntik ulang
Biaya Lebih murah Lebih mahal
Pulihnya ovulasi Lebih lambat Lebih cepat

17
KSP: Efek Samping yang Perlu Ditangani

Amenorea (Tidak haid atau spotting yang


perlu dipastikan penyebabnya)
Perdarahan hebat atau tidak teratur
Sefalgia
Mual/Pusing/Muntah
Pertambahan atau penurunan berat badan
(kaitannya dengan perubahan pola makan)

18
KSP: Penanganan Amenorrhea

Bila bukan akibat kehamilan, yakinkan bahwa hal


tersebut adalah normal dan tidak menimbulkan
gangguan yang serius
Bila haid pada bulan-bulan sebelumnya berlangsung
teratur, lakukan konfirmasi kehamilan bila terjadi
amenorea
Jika tak ada masalah, jangan berupaya untuk membuat
perdarahan lucut dengan KOK

19
KSP: Penanganan Perdarahan di luar Siklus

Perdarahan bercak berkepanjangan (> 8 hari) atau


penambahan jumlah perdarahan:
Pastikan ada-tidaknya masalah ginekologis (misalnya:
servisitis) bila tak ada kelainan maka hal tersebut
disebabkan efek samping pengaruh hormonal kontrasepsi
Pengobatan jangka pendek:
KOK (30-50 g EE) selama 1 siklus1, atau
Ibuprofen (3 x 800 mg sehari selama 5 hari)

1
Ingatkan klien akan ada perdarahan setelah menyelesaikan KOK.
20
KSP: Penanganan Perdarahan Berkepanjangan
atau Perdarahan Hebat

Perdarahan dua kali lebih banyak atau dua kali lebih lama
dari normal:
Evaluasi riwayat perdarahan sebelumnya dan nilai
pengaruhnya terhadap kondisi klien dengan melakukan
pemeriksaan hemoglobin (jika mungkin)
Periksa apakah ada kelainan ginekologis
Pengobatan jangka pendek:
KOK (30-50 g EE) selama 1 siklus1, atau
Ibuprofen (3 x 800 mg sehari selama 5 hari)

21
1
Ingatkan klien akan ada perdarahan setelah menyelesaikan KOK.
KSP: Penanganan Perdarahan Berkepanjangan
atau Perdarahan Hebat

Jika perdarahan tidak berkurang dalam 3-5


hari, berikan:
2 pil KOK per hari selama sisa
siklusnya kemudian 1 pil perhari dari
kemasan pil yang baru, atau
Estrogen dosis tinggi (50 g EE KOK,
atau 1.25 mg estrogen konyugasi)
selama 14-21 hari

22
KSP: Hal yang Perlu Diingat oleh Klien

Kembali ke klinik KB untuk injeksi


ulang setiap 3 bulan sekali (DMPA)
atau setiap 2 bulan (NET-EN).
Perubahan pola haid (mis: amenorea)
umum terjadi setelah 2 - 3 kali injeksi.
Jika penggunaan DMPA dihentikan,
kesuburan tidak segera pulih tetapi
setelah beberapa saat (6 bulan)
kesuburan akan pulih seperti semula

23
KSP: Hal yang Perlu Diketahui oleh Klien

Sekitar 50% pengguna DMPA akan


mengalami amenore atau tidak
mendapat haid pada akhir tahun
pertama penggunaan
KSP tidak melindungi pengguna
terhadap PMS (seperti misalnya
HBV, HIV/AIDS).

24
KSP: Hal-hal yang Harus Diwaspadai

Tidak dapat haid setelah beberapa bulan


sebelumnya mengalami siklus yang teratur
Nyeri hebat di perut bawah
Perdarahan hebat
Abses atau perdarahan pada tempat
suntikan
Migren (vaskuler), sakit kepala berat dan
berulang atau pandangan kabur

25
KSP: Pencegahan Infeksi

Gunakan larutan antiseptik untuk


menyiapkan area injeksi (cuci area
penyuntikan bila tampak kotor)
Gunakan jarum dan alat suntik steril (atau
DTT)
Segera lakukan proses dekontaminasi
jarum dan alat suntik dengan jalan:
Rendam 10 menit dalam klorin 0,5%, cuci-bilas,
kemudian proses hingga tahap DTT/Sterilisasi
Bila menggunakan jarum sekali pakai, segera
masukkan ke dalam wadah tahan bocor untuk
dikelola sebagai limbah tajam secara aman

26
KSP: Persyaratan Program

Perlu pelatihan yang sesuai untuk prosedur konseling


dan penyediaan pelayanan
Harus ada jaminan ketersediaan pasokan DMPA, Net-
En, antiseptik dan jarum dan alat suntik
Aplikasi standar Pencegahan Infeksi untuk pelayanan
KB/Kontrasepsi
Proses atau kelola limbah tajam untuk dipakai ulang
atau diamankan
Buat sistem kesinambungan penggunaan kontrasepsi,
termasuk metode KSP
Sistem rujukan pelayanan KB yang efektif
Pengawasan Kualitas Pelayanan

27
KSP: Hambatan Medik Penyedia Pelayanan

Membuat persyaratan usia (terlalu muda


atau terlalu tua)
Memasukkan unsur paritas dalam
memberikan pelayanan (jumlah anak
hidup dan jenis kelamin anak)
Membuat prosedur medis yang tidak
diperlukan sebagai kriteria untuk dilayani
(laboratorium, periksa dalam dsb)
Batasan jumlah injeksi ulang (hanya 3 kali)

28
KSP: Hambatan Medik Penyedia Pelayanan

Batasan-batasan yang tidak rasional


(diabetes, hipertensi, perokok > 35,
dsb.)
Memberlakukan masa istirahat
(setelah 2 tahun atau lebih)
Tidak efektifnya atau kurang
adekuatnya penatalaksanaan efek
samping sehingga menyebabkan klien
menghentikan penggunaan metoda
kontrasepsi

29

Anda mungkin juga menyukai