iv. Thrombopoietin
d. Hormon nonspesifik
Beberapa jenis hormone diperlukan dalam
jumlah kecil untuk hemopoesis, seperti :
Androgen : berfungsi menstimulasi eritropoesis.
Estrogen : menimbulkan inhibisi eritropoesis.
Glukokortikoid.
Growth hormon
Hormone tiroid
LO 2
Eritropoesis
Pembentukan eritrosit (eritropoiesis)
merupakan suatu mekanisme umpan balik. Ia
dihambat oleh peningkatan kadar eritrosir
bersirkulasi dan dirangsang oleh anemia.
Eritropoiesis dikendalikan oleh suatu hormon
glikoprotein bersirkulasi yang dinamai
eritropoietin yang terutama disekresikan oleh
ginjal.
Setiap orang memproduksi sekitar 1012
eritrosit baru tiap hari melalui proses
eritropoiesis yang kompleks dan teratur
dengan baik.
Eritropoiesis berjalan dari sel induk menjadi
prekursor eritrosit yang dapat dikenali
pertama kali di sumsum tulang, yaitu
pronormoblas.
Pronormoblas adalah sel besar dengan
sitoplasma biru tua, dengan inti ditengah dan
nucleoli, serta kromatin yang sedikit
menggumpal
Pronormoblas Menyebabkan terbentuknya
normoblas yang makin kecil melalui sejumlah
pembelahan sel.
Normoblas ini juga mengandung sejunlah
hemoglobin yang makin banyak (yang berwarna
merah muda) dalam sitoplasma, warna
sitoplasma makin biru pucat sejalan dengan
hilangnya RNA dan apparatus yang mensintesis
protein, sedangkan kromatin inti menjadi makin
padat. Inti akhirnya dikeluarkan dari normoblas
lanjut didalam sumsum tulang dan menghasilkan
stadium retikulosit yang masih mengandung
sedikit RNA ribosom dan masih mampu
mensintesis hemoglobin.
Membran Eritrosit
Membran eritrosit terdiri atas lipid dua lapis
(lipid bilayer), protein membran integral, dan
suatu rangka membrane. Sekitar 50%
membran adalah protein, 40% lemak, dan 10
% karbohidrat. Karbohidrat hanya terdapat
pada permukaan luar sedangkan protein
dapat diperifer atau integral, menembus lipid
dua lapis.
Craiteria eritrosit normal
Mempertahankan bentuk bikonkaf untuk
memaksimalkan pertukaran gas.
Lentur agar dapat masuk kedalam kapiler
mikrosirkulasi yang halus.
Memiliki lingkaran internal yang konstan
Kelangsungan hidup sel darah merah harus
normal.
Sifat fisik maupun kimia diperthankan.
Faktor-faktor eritropoesis
Oksigenasi jaringan yang ditentukan oleh:
-aliran darah
-kadar Hb
-saturasi oksigen darah
-afinitas Hb terhadap oksigen
Eritropotin
Besi
Vitamin : B12 dan asam folat
Asam amino
Mineral : Cu ( membantu pengikatan fe dengan
transferin), Fe
Eritropoietin
- Dihasilkan Ginjal 90%, hati dan tmpt lain 10%
- Stimulus : tekanan oksigen dalam jaringn ginjal
- Penyebab hipoksia jaringan
-kadar Hb rendah
-gangguan pembebasan oksigen dari Hb
-gangguan pertukaran oksigen respirstorik|
-gangguan aliran darah.
- Merangsang eritropoesis dengan meningkatnya
jumlah sel progenitor yang terikat eritopoesis
LO 4
Trombopoesis
Proses pembentukan trombosit terjadi di sumsum
tulang yang dimulai dari pluripotent stem cell yang
berdiferensiasi menjadi colony forming granulocyte,
erythroid, monocyte, megakaryocyte (CFU-GEMM)
dengan bantuan thrombopoetin. CFU-GEMM
berdiferensiasi lagi menjadi CFU-MEG yang dipengaruhi
oleh IL-3, IL-6, IL-11, GCFS, dan thrombopoetin.
Kemudian CFU-MEG berkembang menjadi
megakarioblast dibantu oleh TPO, EPO, IL-3, IL-6, dan
IL-11. Selanjutnya megakarioblast berkembang menjadi
megakariosit, sitoplasma megakariosit terfragmentasi,
dan terbentuklah trombosit. Sebuah sel megakariosit
mampu menghasilkan 4000 trombosit.
Interval waktu dari diferensiasi stem sel
sampai dihasilkan trombosit sekitar 7-10 hari
dan dalam keadaan normal angka trombosit
menunjukkan 150.000-400.000/L. Volume
trombosit berkurang saat matang dalam
sirkulasi karena trombosit muda dapat
memakan waktu 24-36 jam dalam limfa
setelah dibebaskan dari sumsum tulang dan
sampai sepertiga pengeluaran trombosit
sumsum tulang dapat dijerat pada satu waktu
dalam limfa normal.
LO 5