Brown Sequard
Brown Sequard
MRI vertebra
seluruh struktur internal medulla spinalis dalam sekali
pemeriksaan.
Terapi utama :
Farmakoterapi
Metilprednisolon 30 mg/ kg bolus selama 15 menit,
45 menit setelahlanjutkan dengan infuse 5,4
mg/kg/jam selama 23 jam.
Imobilisasi. Traksi
untuk menstabilkan medulla spinalis
Bedah
mengeluarkan fragmen tulang, benda asing, reparasi
hernia, diskus atau fraktur vertebra yang mungkin
menekan medulla spinalis
Pasien dengan cedera medua spinalis komplet -
sembuh < 5%
kelumpuhan total > 72 jampeluang untuk
sembuh menjadi tidak ada
fungsi sensorik masih ada 50%
Secara umum, 90% penderita cedera medulla
spinalis dapat sembuh dan mandiri
Seorang pasien laki-laki ,usia 23 tahun masuk
bangsal Neurologi RSUP Dr M Djamil padang
pada tanggal 06 desember 2011 dengan
Keluhan Utama:
Lumpuh pada tungkai kanan
Lumpuh pada tungkai kanan sejak 2 jam sebelum masuk rumah
sakit.
Awalnya pasien sedang jalan di tepi laut tiba tiba ada orang
yang tidak dikenal meminta uang kepada pasien. Pasien menolak
dan tejadi perkelahian dengan pasien lalu pasien ditusuk
didaerah punggung belakang dengan pisau.
Setelah kejadian pasien langsung tidak dapat menggerakan
tungkai kanannya.
Pasien langsung dibawa ke IGD RSUP Dr M Djamil dan
dilakukan penanganan awal. Di IGD pasien sudah dilakukan
rontgen thorakolumbal AP Lateral.
Setelah keadaan umum stabil pasien lalu dirujuk ke bagian
neurologi dengan diagnosa sementara trauma medulla spinalis.
Pasien juga mengaku tidak merasakan apa apa pada tungkai kiri
nya.
BAK dan BAB tidak ada setelah kejadian.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada hubungan
Subjuktif
Muntah proyektil :-
Sensibiltas taktil - +
Sensibilitas nyeri - -
Sensiblitas termis - -
Stereognosis - +
Pengenalan 2 titik - +
Pengenalan rabaan - +
Rasa posisi - +
Rasa getar - +
Rasa tekan - +
Dinding perut Kanan kiri
Atas +
+
Bawah
Biseps ++ ++
Triseps ++ ++
KPR - ++
APR - ++
Bulbokvernosus - -
Cremaster - +
Sfingter - -
b.Patologis Kanan Kiri Kanan Kiri
IVFD RL 12 jam/kolf
Diet MB
Imobilisasi
Khusus :
Dexametason 4 x 10 mg ( IV ) tappering
off
Ranitidin 2 x 50 mg ( IV )
Dasar diagnosis berdasarkan dari anamnesis :
Lumpuh pada tungkai kanan sejak 2 jam sebelum
masuk rumah sakit.
Awalnya pasien sedang jalan di tepi laut tiba tiba ada
orang yang tidak dikenal meminta uang kepada
pasien. Pasien menolak dan tejadi perkelahian dengan
pasien lalu pasien ditusuk didaerah punggung
belakang dengan pisau.
Setelah kejadian pasien langsung tidak dapat
menggerakan tungkai kanannya.
Pasien juga mengaku tidak merasakan apa apa pada
tungkai kiri nya.
BAK dan BAB tidak ada setelah kejadian
Dari pemeriksaan fisik hal hal yang menyokong
adalah :
Kelemahan otot dengan kekuatan nol pada
ekstimitas inferior kanan
Gangguan sensibilitas terjadi pada
pemeriksaan sensibilitas ttaktil, nyeri, suhu
dan tekan
Gangguan fungsi otonom berupa gangguan
sekresi keringat mulai dari segmen dermatom
thorakal ke X
Berdasarkan symptom dan sign dari pasien ini dan
dibandingkan dengan litetur
hemilesi di medulla spinalis / brown sequard syndrome.
Secara klinis pasien mederita plegia inferior dextra
tipe Upper Motor Neuron dalam fase syok spinal
kekuatan ekstrimitas inferior dextra bernilai nol
bersifat flaksid, reflex fisiologis negative dan tidak
ditemukannya reflek patologis
Sedangkan pada ekstrimitas inferior sinistra
ditemukan kelainan sensibilitas berupa nyeri dan
suhu.
Rencana
Rontgen thorako AP Lateral
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah
medikamentosa
deksametason untuk mengurangi kompresi akibat
udem lesi
antagonis H2 (ranitidin).