Anda di halaman 1dari 18

Kelompok:

1. Adib Priambudi
2. Agus Syaifuddin
3. Amalia Octavianny
4. Auli Roziqi
5. Azizurrahman
6. Citra Nissa Adilah
7. Eka Nur Sejati
8. Fitria Nur Farizka
9. Hera Vinandika Purwagumilar
10. Pujangga Puspito Aji
11. Siti Ainun Nurjanah
12. Ulfa Nurul Farida
EPIDEMIOLOGI
Adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi
yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-
masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan

Kegunaan Surveilans Epidemiologi


Pada awalnya surveilans epidemiologi banyak dimanfaatkan pada
upaya pemberantasan penyakit menular, tetapi pada saat ini
surveilans mutlak diperlukan pada setiap upaya kesehatan
masyarakat, baik upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular, maupun terhadap upaya kesehatan lainnya.
Untuk mengukur kinerja upaya pelayanan pengobatan juga
membutuhkan dukungan surveilans epidemiologi.
MANFAAT SURVEI EPIDEMIOLOGI
Pada umumnya surveilans epidemiologi menghasilkan
informasi epidemiologi yang akan dimanfaatkan dalam :
1. Merumuskan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi program pemberantasan
penyakit serta program peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, baik pada upaya pemberantasan penyakit
menular, penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan,
perilaku kesehatan dan program kesehatan lainnya.
2. Melaksanakan sistem kewaspadaan dini kejadian luar
biasa penyakit dan keracunan serta bencana.
3. Merencanakan studi epidemiologi, penelitian dan
pengembangan program Surveilans epidemiologi juga
dimanfaatkan di rumah sakit, misalnya surveilans
epidemiologi infeksi nosokomial, perencanaan di rumah
sakit dsb.
TUJUAN SURVEI EPIDEMIOLOGI
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan
surveilans epidemiologi dapat diarahkan pada tujuan-
tujuan yang lebih khusus, antara lain :

1. Untuk menentukan kelompok atau golongan populasi


yang mempunyai resiko terbesar untuk terserang
penyakit, baik berdasarkan umur, jenis kelamin,
pekerjaan, dan lainlain
2.Untuk menentukan jenis dari agent (penyebab)
penyakit dan karakteristiknya
3.Untuk menentukan reservoir dari infeksi
4. Untuk memastikan keadaankeadaan yang
menyebabkan bisa berlangsungnya transmisi penyakit.
5. Untuk mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan
6. Memastikan sifat dasar dari wabah tersebut,
sumber dan cara penularannya, distribusinya, dsb:

Program Pencegahan Penyakit Menular dilaksanakan


melalui :
1.Pelayanan imunisasi bagi Bayi
2.Pelayanan imunisasi bagi anak sekolah
3.Pelayanan imunisasi bagi ibu hamil
Program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung
dilaksanakan melalui:
1. Pemberantasan penyakit TB Paru.
2. Pemberantasan penyakit kusta;
3. Pemberantasan penyakit Ispa
4. Pemberantasan penyakit HIV/AIDS
5. Pemberantasan penyakit diare
6. Pemberantasan penyakit.
Program Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber
Dari Binatang dilaksanakan melalui
1. Pemberantasan penyakit malaria
2. Pemberantasan penyakit Arbovirosis
3. Pemberantasan penyakit Filariasis.
Program Pengamatan Penyakit Menular dilaksanakan melalui penyelidikan
epidemiologi dan penanggulangan KLB:
1. Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB dilaksanakan melalui
Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
2. Pelayanan kesehatan Bayi dan Anak Pra Sekolah
3. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
4. Pelayanan Kesehatan Usia Subur
5. Pelacakan kasus BBLR di Kampung-Kampung .
Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan
1. Pemantauan pertumbuhan Balita
2. Pemberian suplemen gizi
3. Pelayanan gizi buruk
3. Pelayanan gizi buruk
4. Swiping vitamin A
5. Swiping kualitas garam beryodium
6. Perawatan/pengobatan balita gizi buruk
7. Pemberian makanan tambahan ( PMT)
8. Pemantauan status gizi lebih .
Program Upaya Kesehatan Lingkungan
dilaksanakan melalui kegiatan
1. lingkungan fisik , kimia
2.Pelayanan Hygiene sanitasi di tempat-
tempat umum;
3.Pengambilan dan pemeriksaan sampel air
4.Perbaikan kualitas air .
Pemberantasan Vector dilaksanakan melalui
kegiatan :
1. Penyemprotan rumah/bangunan
2. Penyemprotan rumah /malaria.
Program Upaya Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dilaksanakan melalui
kegiatan Pemantauan pelaksanaan Pos Bindu.
Program Pengawasan Makanan dan Minuman dilaksanakan melalui
kegiatan :
1. Pendataan Industri rumah tangga pangan
2. Audit dan sertifikasi IRT
3. Pengambilan dan pengiriman sampel makanan
4. sweeping dan Pemusnahan makanan dan minuman
5. Penyuluhan keamanan pangan
6. Surveilance keracunan pangan.

Pengawasan Obat-Obatan dilaksanakan melalui kegiatan :


1. Pendataan sarana pengobatan dan pendistribusian obat-obatan
2. Pemeriksaan peredaran obat keras
3. Pengawasan distribusi kosmetik dan salon kecantikan
4. Pengawasan obat-obatan interen
5. Pengawasan dan pembinaan pengobtan tradisional.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit


menular:
Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit
Melaporkan kasus penyakit menular
Menyelidiki di lapangn untuk melihat benar atau
tidaknya laporan yang masuk, untuk menemukan kasus-
kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan
Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi
sumber infeksi
Pemberian immunisasi
Pemberantasan vektor
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
Pelaksanaan dan Penanggungjawaban
Seksi Pengendalian Penyakit Menular (Seksi P2M)
bertanggung jawab dan mempunyai tugas menyediakan
bahan rencana dan program kerja, pelaksanaan,
pelayanan, fasilitasi teknis, pemantauan dan evaluasi,
pelaporan bidang pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular dan pemutusan mata rantai penularan
melalui pemberantasan vektor. Kegiatan pengendalian
penyakit menular yang dilaksanakan oleh seksi P2M Dinas
Kesehatan Kabupaten Pontianak meliputi beberapa
program yaitu program HIV/ AIDS, TBC, Malaria, Demam
Berdarah Dengue (DBD), Kusta, Infeksi Saluran Pernafasan
Atas (ISPA), Diare, dan Kecacingan (filariasis).
PENANGGULANGAN
Selain itu dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dan dengan
menyesuaikan tugas pokok dan fungsi serta uraian kegiatan program
P2M, maka strategi operasional yang dilakukan dalam penanggulangan
pemberantasan penyakit menular diantaranya melalui :
1. Pemantapan kelembagaan unit pelayanan kesehatan baik pemerintah
maupun swasta dalam penanggulangan penyakit menular dengan
strategi DOTS;
2.Peningkatan mutu pelayanan di semua unit pelayanan kesehatan
baik pemerintah maupun swasta;
3.Penggalangan kemitraan dengan organisasi profesi, lintas sektoral,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), institusi pendidikan, dan lain-
lain;
4.Pemberdayaan masyarakat dalam rangka mendorong kemandiriannya
untuk mengatasi masalah TBC;
5.Penelitian dan pengembangan melalui penelitian lapangan atau kerja
sama dengan institusi pendidikan, LSM, organisasi profesi dan lain-
lain dalam upaya penanggulangan penyakit menular.
KEGIATAN DINAS KESEHATAN
Sedangkan kegiatan yang dilakukan program P2M di Dinas
Kesehatan Propinsi adalah :
1.Meningkatkan upaya penemuan penderita di RS;
2.Meningkatkan peran PKD dalam penemuan tersangka
penderita;
3.Meningkatkan upaya penemuan penderita melalui
pesantren;
4. Meningkatkan penemuan penderita di tempat kerja;
5.Meningkatkan peran Lapas dalam penemuan penderita;
Meningkatkan peran serta PKK, Muhammadiyah/ Aisyiah/
Fatayat/ NU dan
6. Meningkatkan petugas PTO dan pengelola Program TBC.
STRUKTUR ORGANISASI
Pada struktur organisasi Dinas Kesehatan, lintas program yang
terkait dengan program P2M adalah :
Seksi Penyehatan Lingkungan (PL)
-Seksi Upaya Kesehatan Khusus dan Penunjang Medik (UKK)
- Seksi Upaya Kesehatan Rujukan (UKR)
-Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan (Promkes)
-Seksi Pengembangan Kemitraan dan Pemberdayaan
Masyarakat (PKPM), dan
-Seksi Kesehatan Kerja dan Kesehatan Institusi (K3I).
Selain keterkaitan antar program, kegiatan P2M juga sangat
bergantung kepada kerjasama lintas sektor, dan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dinas kesehatan baik daerah maupun
provinsi dan Laboratorium Kesehatan.

Berikut uraian tugas dan rincian kegiatan program


P2M seksi pengendalian penyakit menular Dinas
Kesehatan Kabupaten Pontianak.
a. Uraian Tugas :
- Menyediakan bahan rencana dan program
kerja seksi P2M
- Melaksanakan Koordinasi pelaksanaan
kegiatan seksi P2M
Melaksanakan fasilitasi teknis bidang P2M
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan
program P2M
Menyediakan bahan pelaporan program P2M
b. Rincian Kegiatan :
Menyusun rencana kerja seksi pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit
Menyiapkan rencana kegiatan pelaksanaan program pengamatan, pencegahan dan
penanggulangan penyakit
Menyiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan evaluasi data pendukung sebagai
penunjang perencanaan dan pelaksanaan program pengamatan, pencegahan dan
penanggulangan penyakit
Menentukan sasaran dan target cakupan program pengamatan, pencegahan, dan
penanggulangan penyakit ;
Menjalin kerja sama lintas program dan lintas sektor;
Melaksanakan investigasi wabah / kejadian luar biasa dalam menetapkan terjadinya wabah /
KLB dengan melihat factor determinan yang mendukung sebagai input dalam menentukan
strategi dan melaksanakan penanggulangan wabah / KLB, serta membuat laporannya;
Mempersiapkan dan melaksanakan pengamatan kesehatan Haji ;
Melaksanakan pengamatan kesehatan transmigran dan eksodan;
Menyiapkan, menyusun dan menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana pengamatan,
pencegahan dan penangulangan penyakit;
Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis ,;
Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan Tupoksinya ;
Melaksanakan monitoring / supervisi pelaksanaan program di Puskesmas;
Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengamatan, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Melaksanakan tugas lainyang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Menghimpun, mengolah dan menganalisa data program salah satu jenis penyakit menular
dari Kabupaten/ Kota, RS, dan BP4
NEXT
DAFTAR PUSTAKA


Buku dan internet :
- Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular
Dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. (1993). Bimbingan
Keterampilan Dalam Tatalaksana Penderita Infeksi Saluran
Pernafasan Akut Pada Anak. Jakarta.
- Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular
Dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. (1996).
- Departemen Kesehatan, Pedoman Penerapan DOTS di
Rumah Sakit, 2006

Anda mungkin juga menyukai