5115116360 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Identifikasi Masalah a. Bagaimana sistem distribusi daya listrik pada gedung KTC? b. Dengan kurangnya dokumen-dokumen tentang sistem cadangan energi listrik di gedung KTC. Bagaimana sistem cadangan energi listrik pada gedung KTC? c. Bagaimana dan berapa lama sistem operasional Genset (Generator Set) dalam mengatasi gangguan listrik pada mall KTC? d. Berapa Banyak Konsumsi BBM yang dipakai untuk Genset? e. Bagaimana hasil analisis sistem energi listrik cadangan pada sistem distribusi listrik pada gedung Kelapa Gading Trade Center (KTC)? 1.3 Batasan Masalah Dari identifikasi masalah menyatakan bahwa karena terbatasnya waktu, tenaga, serta sarana yang tersedia maka penulis membatasi permasalahan kepada Sistem Distribusi Daya Listrik, Sistem Operasional Genset Dan Konsumsi BBM Yang Dipakai Untuk Genset Saat Running pada Gedung Kelapa Gading Trade Center (KTC) 1.4 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang dapat dirumuskan masalah yaitu Bagaimana studi tentang energi listrik cadangan terhadap sistem suplai tenaga listrik pada gedung Kelapa gading Trade Center (KTC)? 1.5 Tujuan Penulisan Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji: 1) Energi Listrik Cadangan Terhadap Sistem Suplai Tenaga Listrik Pada Gedung Kelapa Gading Trade Center (KTC). 2) Mempelajari, mengembangkan dan mendapatkan pengetahuan yang mendalam mengenai ilmu pengetahuan dibidang teknologi terutama dalam bidang energi listrik cadangan. 3) Untuk mengetahui fungsi kerja dari generator yang digunakan pada gedung KTC. 4) Mempelajari sistem pengaturan terutama pengaturan generator dan membandingkannya dengan keilmuan yang didapat dari teori. 5) Perhitungan pemakaian bahan bakar solar pada saat Genset running. 1.6 Kegunaan Penelitian 1.6.1. Bagi Penulis 1)Guna memenuhi syarat penyelesaian program studi S1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta, dan memperoleh pengalaman bermasyarakat yang dapat menunjang profesi yang didapat penulis. 2)Untuk memperoleh pengetahuan praktis mengenai sistem suplai daya tenaga listrik khususnya mengenai Sistem energi listrik cadangan terhadap sistem suplai tenaga listrik
1.6.2. Bagi Praktisi
Bagi praktisi, sebagai acuan untuk meneliti tentang studi tentang energi listrik cadangan terhadap sistem suplai tenaga listrik dan lebih diperluas lagi penelitiannya.
1.6.3. Bagi Pengelola Gedung
Bagi perusahaan, penelitian ini akan memberi gambaran rinci bagaimana hasil studi tentang energi listrik cadangan terhadap sistem suplai tenaga listrik yang sesuai standar, serta dapat memberikan saran pada pengelola gedung terkait hasil dari penelitian tersebut. 2.1.1. Pembangkitan Energi Listrik Pada Umumnya di dalam prakteknya terdapat jenis-jenis pusat listrik sebagai berikut; a. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA): pusat pembangkit listrik ini menggunakan tenaga air sebagai sumber energi primer. b. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU): Pusat pembangkit listrik ini menggunakan bahan bakar batubara, minyak atau gas sebagai sumber energi primer. c. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG): Pusat pembangkit listrik ini menggunakan bahan bakar gas atau minyak sebagai sumber energi primer. d. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU): Pusat pembangkit listrik ini kombinasi PLTG dan PLTU. Gas buang dari PLTG dimanfaatkan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap penghasil uap untuk penggerak turbin uap. e. Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP): PLTP merupakan PLTU yang tidak mempunyai ketel uap karena uap penggerak turbin uapnya didapat dari bumi. f. Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN): PLTN merupakan PLTU yang menggunakan uranium sebagai bahan bakar yang menjadi sumber energi primernya. Uranium menjalani proses fission (fisi) di dalam reaktor nuklir yang menghasilkan energi panas yang digunakan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap. Uap ini selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin uap penggerak generator. g. Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD): Pusat pembangkit listrik ini menggunakan bahan bakar minyak. 2.1.2. Pembangkit Energi Listrik Cadangan Banyak perumahan, industri dan bangunan komersial menggunakan sistem Energi listrik cadangan seperti : 1. Baterai (Battery) adalah sumber energi yang menyimpan energi kimia dan mengeluarkan kembali dalam bentuk energi listrik. Baterai sering kita gunakan seperti yang kita gunakan untuk senter, radio, tape dan lain-lain. 2. Aki (Accu) adalah sumber energi yang berisi cairan kimia yang menyimpan energi kimia dan mengeluarkan kembali dalam bentuk energi listrik. Aki sering digunakan untuk menyalakan lampu sepeda motor, mobil dan lain-lain. 3. Dinamo adalah sumber energi yang berisi magnet dan kumparan yang dapat mengeluarkan energi listrik jika diputar, jadi dinamo ini adalah mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Dinamo sering kita gunakan seperti yang kita gunakan untuk menyalakan lampu pada sepeda. 4. Generator adalah sumber energi yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik dalam jumlah yang besar. Generator banyak digunakan sebagai mesin cadangan seperti di kantor-kantor, swalayan, untuk menyalakan lampu yang sewaktu-waktu padam. 5. UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai cadangan sebagai catuan daya alternatif, untuk dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. 2.1.3. Sistem Suplai tenaga listrik pada Gedung Mall / Industri Kebutuhan tenaga listrik pada suatu Gedung Mall atau Industri di Indonesia harus disesuaikan dengan keadaan produktivitas perusahaan itu sendiri, yang paling penting adalah kontinuitas dan keandalan yang tinggi dalam pelayanannya. Mengingat bahwa tenaga listrik sangat penting dalam proses produksi, maka sumber tenaga listrik ini harus dijaga dari adanya berbagai macam gangguan. Adapun pada umumnya suplai daya listrik pada industri dapat diperoleh dari: a. Suplai tenaga listrik dari Jaringan PLN b. Suplai tenaga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Namun demikian, untuk dapat menentukan pilihan dalam penyediaan suplai tenaga listrik perlu dipertimbangkan kondisi kelompok beban yang akan terpasang.