Anda di halaman 1dari 142

Handout Matakuliah :

ANALISIS DAN PENGELOLAAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

oleh

Sudrajat

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Mulawarman
Samarinda
2007
I.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
- Perubahan radikal pada interaksi aktivitas
antropogenik dengan lingkungan alam terjadi
melalui revolusi industri pada abad ke-18.
- Revolusi industri ditandai dengan pengambilan
bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh
aktivitas sosio-ekonomi yang mengakibatkan
kecenderungan kerusakan ekosistem yang
meningkat.
- Meluasnya aktivitas industri secara luar biasa
lebih kurang 2 abad lamanya menjelma menjadi
industrialisasi, dan eksistensinya kini menuju
proses yang tidak terkendali, tidak berkelanjutan
dan mulai merusak lingkungan hidup.
POOR SANITATION OZONE DEPLETION

CLIMATE CHANGE
UNSAFE WATER

ENVIRONMENTAL RADIATION
POLUTION
BIOCHEMICAL THREAT
CONTAMINATED FOOD

TOXIC &HAZARDOUS TOXIC CHEMICAL


- Proses industrialisasi ternyata telah memberikan
kontribusi pada perjalanan waktu yang sangat panjang
dan akhirnya mencapai kondisi kerusakan lingkungan
seperti sekarang ini.

Beberapa gejala kerusakan lingkungan al :


1. Perusakan lapisan ozon
2. Terjadinya efek rumah kaca
3. Meningkatnya keasaman tanah dan air permukaan
4. Meningkatnya konsentrasi logam berat pada sedimen dan tanah
5. Akumulasi bahan kimia tak terurai
6. Kontaminasi dan menurunnya debit air tanah
7. Pemusnahan hutan hujan tropika, lahan basah serta keanekaragaman hayati
Industrialisasi diperlukan untuk mempercepat produksi
bahan dan jasa atau meningkatkan taraf hidup manusia.
Sistem ini akan banyak memerlukan banyak tenaga kerja,
suplai energi dan bahan baku.

Dengan demikian terjadi diplisi bahan baku dan energi yang


perlu dicari atau diimpor dari negara lain atau dibuat dari
bahan sintetik. Bahan-bahan sintetik ini banyak yang
bersifat racun lingkungan. Seiring dengan proses ini
buangan industri menjadi semakin banyak dalam jumlah
maupun kualitasnya.

Oleh karena ini di dalam kegiatan industri akan terjadi


kerusakan sumber daya dan lingkungan, baik karena
eksploitasi bahan baku alami maupun buangan industri.
1.2. Pola Umum Proses Industri

BAHAN
BAKU PRODUK
PENDAPATAN
BAHAN
ENERGI PROSES PENGETAHUAN
TRANSFORMASI
SDM LIMBAH
BAKU WAKTU INDUSTRI
DAN ENERGI
RUANG
FLUIDA

Bagan . Pola Umum Proses Industri

Unsur Penting bahan


masukan industri : Unsur Penting keluaran :

-Bahan Baku -Produk

-Energi -Limbah

-Fluida
1.3. Proses terjadinya limbah Industri
SUMBER DAYA ALAM
LIMBAH

BAHAN BAKU UTAMA


LIMBAH

INDUSTRI
LIMBAH

PRODUK
LIMBAH

INDUSTRI JASA
LIMBAH

Gambar. Rangkaian Proses Terbentuknya limbah UMAT PENGGUNA BAHAN DAN


JASA
1.4.Apa Itu Limbah ?
Emisi limbah dalam transformasi bahan baku menjadi
produk
Definisi : Limbah adalah bahan buangan , yang kehadirannya
pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki karena
tidak memiliki nilai ekonomi.

Bahan buangan ini dapat terdiri dari material padat, semipadat,


cairan atau gas yang berasal dari industri, perdagangan,
pertambangan, pertanian dan kegiatan masyarakat.

Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas dan partikulat
1.5. Siklus Material sejak eksploitasi SDA, transformasi untuk produk berguna di
pabrik, penggunaan oleh masyarakat dan kembali ke alam

Kegiatan
pemanfaatan
sumberdaya alam
Kegiatan
eksploitasi Sumberdaya
sumberdaya yang Produk yang
tersedia yang dimanfaatkan berguna
dapat digunakan
sumberdaya yang Spent Resources dari
dieksploitasi Kegiatan kegiatan produksi
'daur
Sumberdaya ulang' spent resources dari
kegiatan penggunaan
tersedia yang
Spent produk
dapat dieksploitasi
material yang Resources generation of
di'daur ulang' spent resources
Sumberdaya yang dampak terhadap
material yang lingkungan
Kegiatan secara potensi
proses diregenerasi
eksplorasi tersedia
eksplorasi secara alami Inovasi Teknologi
Kegiatan
reklasifikasi
material hasil reklasifikasi
1.6. Dampak Limbah

Gangguan terhadap fungsi dan kualitas lingkungan berupa munculnya


persoalan-persoalan akan terjadi bila alam ataupun lingkungan buatan
manusia tidak dapat mendaurulang limbah yang masuk ke lingkungan.
Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas
lingkungan bila lingkungan mengalami hal-hal berikut :

lambatnya proses terdaurulangnya limbah melalui proses alami


tidak segeranya tersedia alur teknologi yang memunculkan
sumberdaya berguna dari bahan-bahan yang merupakan limbah
lebih tingginya laju pemanfaatan sumberdaya dibandingkan dengan
laju terdaurulangnya sumberdaya tersebut.
Karena limbah dibuang ke lingkungan maka masalah
yang ditimbulkannya merata dan menyebar di
lingkungan yang luas.
-Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke
tempat lainnya.
-Limbah cair atau padat yang dibuang ke sungai,
dihanyutkan dari hulu sampai jauh ke hilir,
melampaui batas-batas wilayah akhirnya bermuara
di laut atau danau, seolah-olah laut atau danau
menjadi tong sampah.
1.7. Asal Limbah

Limbah kegiatan pemukiman,


Pabrik dan industri,
pertanian,
pertambangan
Rekreasi
Rumah Sakit
Hotel
Pelabuhan, Bandara
Perkantoran
Fasilitas Publik
dll.
Limbah pemukiman :

limbah padat yaitu sampah rumah tangga


tinja dan
limbah cair yang semuanya dapat mencemari
lingkungan perairan.

Air yang tercemar akan menjadi sumber penyakit


menular.
Limbah industri :
gas
cair
padat
umumnya termasuk kategori atau dengan sifat
limbah B3.

Kegiatan industri disamping bertujuan untuk


meningkatkan kesejahteraan, ternyata juga
menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan
perairan, tanah, dan udara. Limbah cair, yang dibuang
ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan
untuk berbagai keperluan dan mengganggu
kehidupan biota air.
Limbah industri :
Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah.
Limbah gas yang dibuang ke udara pada umumnya mengandung
senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang tidak
diinginkan. Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan terjadinya
hujan asam yang dapat menimbulkan kerugian karena merusak
bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian dan hutan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti pada
umumnya mengandung berbagai macam unsur logam berat yang
mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Limbah pertanian :
pestisida
pupuk.
Walau pestisida digunakan untuk membunuh hama, ternyata karena
pemakaiannya yang tidak sesuai dengan peraturan keselamatan
kerja, pestisida menjadi biosida pembunuh kehidupan.
Pestida yang berlebihan pemakaiannya, akhirnya mengkontaminasi
sayuran dan buahbuahan yang dapat menyebabkan keracunan
konsumennya.
Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya bila sampai diperairan
dapat merangsang pertumbuhan gulma penyebab timbulnya
eutrofikasi.
Pemakaian herbisida untuk mengatasi eutrofikasi menjadi penyebab
terkontaminasinya ikan, udang dan biota air lainnya.
Limbah Pertambangan :
-Proses pertambangan emas memerlukan bahan air
raksa atau mercury akan menghasilkan limbah logam
berat cair penyebab keracunan syaraf dan merupakan
bahan teratogenik.
Limbah Kegiatan Pariwisata :
Kegiatan sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui
sarana transportasi, dengan limbah gas buang di udara,
tumpahan minyak dan oli dilaut sebagai limbah perahu
atau kapal motor di kawasan wisata bahari.
1.8. Definisi Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / atau
komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam,
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya (UULH
No.4 tahun 1982, Bab.I, Pasal 1,ayat 7).
Keywords:
Masuknya/dimasukkannya
Zat/makhluk hidup/energi/komponen lain atau berubahnya
Suatu ekosistem
Kegiatan manusia/fenomena alam
Kualitas lingkungan turun
Kurang berfungsi sesuai peruntukkannya
UUPLH No 23, Tahun 1997 Bab.I, Pasal 1, ayat 12.
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukkannya.
Keywords: UULH No 4 Th 1982 Keywords: UUPLH No 23 Th 1987
Masuknya/dimasukkannya Masuknya/dimasukkannya
Zat/makhluk hidup/energi/komponen Zat/makhluk hidup/energi/komponen
lain atau berubahnya lain
Suatu ekosistem Suatu ekosistem
Kegiatan manusia/fenomena alam Kegiatan manusia
Kualitas lingkungan turun Kualitas lingkungan turun
Kurang berfungsi sesuai Kurang berfungsi sesuai
peruntukkannya peruntukkannya
Definisi Pencemaran Lingkungan :

Environmental pollution is the


release of environmental contaminants, generally

resulting from human activity.


UUPERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP No 32 Tahun 2009 :

Pencemaran lingkungan hidup adalah


masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi,dan/atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009
TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia,
dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap
melestarikan fungsinya.

Keywords: UULH No 4 Th 1982 Keywords: UUPengelolaan LH Keywords: UUPerlindungan


Masuknya/dimasukkannya No 23 Th 1987 Pengelolaan LH No 23 Th 1987
Zat/makhluk hidup/energi/ Masuknya/dimasukkannya Masuknya/dimasukkannya
komponen lain atau Zat/makhluk hidup Zat/makhluk hidup/ energi/
berubahnya energi/komponen lain komponen lain
Suatu ekosistem Suatu ekosistem Suatu ekosistem
Kegiatan manusia/fenomena Kegiatan manusia Kegiatan manusia
alam Kualitas lingkungan turun Kualitas lingkungan turun
Kualitas lingkungan turun Kurang berfungsi sesuai MELAMPAUI BAKU
Kurang berfungsi sesuai peruntukkannya MUTU LINGKUNGAN
peruntukkannya HIDUP YG TELAH
DITETAPKAN
Baku mutu lingkungan hidup adalah
ukuran batas atau kadar makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen yang ada
atau harus ada dan/atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya dalam
suatu sumber daya tertentu sebagai
unsur lingkungan hidup.
Kriteria baku kerusakan lingkungan
hidup adalah ukuran batas perubahan
sifat fisik, kimia, dan/atau hayati
lingkungan hidup yang dapat
ditenggang oleh lingkungan hidup
untuk dapat tetap melestarikan
fungsinya
Karena limbah industri pada umumnya bersifat sebagai bahan
berbahaya dan beracun (B3), maka substansi atau zat beracun di
lingkungan yang sangat menjadi perhatian ialah yang bersumber
pada kegiatan manusia yang dibuang ke lingkungan sebagai
limbah.

Karena kajian dampak limbah terhadap manusia maka objek yang


distudi adalah limbah beracun, umumnya termasuk kelompok
limbah bahan berbahaya dan beracun (hazardous waste and toxic
chemical) .

Kajian ANALISIS POLUTAN YANG MENIMBULKAN


PENCEMARAN LINGKUNGAN yang terdapat di lingkungan
alam maupun lingkungan binaan PERLU DIKEMBANGKAN.
Limbah B3 dari kegiatan industri yang terbuang ke
lingkungan akhirnya akan berdampak pada
kesehatan manusia. Dampak itu dapat langsung dari
sumber ke manusia, misalnya meminum air yang
terkontaminasi atau melalui rantai makanan, seperti
memakan ikan yang telah menggandakan (biological
magnification) pencemar karena memakan mangsa
yang tercemar.
Contoh, kasus penyakit Minamata :
Di pinggir teluk Minamata di Jepang bermukim rakyat nelayan.
Beberapa industri membuang limbahnya keteluk Minamata.
Para ahli kimia pabrik mengatakan bahwa limbah pabrik yang
mengandung methylmercury (MeHg) tidak berbahaya karena
kenyataannya fitoplankton, zooplankton, dan ikan tetap hidup diteluk
itu.
Rupanya kebiasaan penduduk nelayan teluk Minamata yang suka
makan ikan, telah menyebabkan terakumulasinya kadar methylmercury
yang berlipat ganda di dalam tubuh nelayan teluk tersebut. Suatu saat
setelah mengakumulasi methylmercury sekitar 10 tahun, tanpa disadari
kadar mercury didalam tubuh nelayan telah berlipat ganda ribuan kali
dibanding dengan kadar mercury di dalam air limbah dan fitoplankton.
Karena methylmercury termasuk B3, maka menimbulkan dampak
kesehatan yaitu keturunan dari nelayan yang telah mengkonsumsi ikan
dari teluk Minamata mengalami cacat jasmani dan mental. Cacat ini
disebut sebagai penyakit Minamata.
Jadi penyakit sejenis penyakit Minamata tersebut dapat terjadi dimana
saja melalui proses akumulasi dan penggandaan biologik.
Pollution Definition
Any undesirable change in physical , chemical or
biological characteristics of air , land , water

Pollution is the introduction of contaminants into an


environment that causes instability, disorder, harm or
discomfort to the ecosystem i.e. physical systems or
living organisms.
Pollution can take the form of chemical substances or
energy, such as noise, heat, or light. ...
1.9. Kalsifikasi Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Limbah
1.9.1.AIR POLLUTION

Sources

Combustion of fuel (natural gas, petroleum, coal and


wood)
Industrial process
Natural process (Volcanic)
BEBERAPA KASUS PENCEMARAN UDARA

Abad ke 13 Udara London penuh asap, Ratu


minta pindah dari London ke Nottingham.

Abad ke 16 terjadi hal yang sama, kerajaan


melarang penggunaan bahan bakar batu
bara.

Abad ke 18, Revolusi Industri di Eropa .


Keuntungan ekonomi > menjanjikan,
sehingga asap hitam yang keluar dianggap
membawa berkah bagi kesejahteraan.
Keadaan ini berkembang ke Amerika dan
Asia, hingga abad ke 21 ini.
- Terjadinya asap tebal di Costa Rica-Mexico
pada awal abad ke 20 yang mengakibatkan kematian
mendadak sekitar 25 orang.

- Awan hitam di seluruh udara di daerah lembah Meuse Valley Belgia


yang padat penduduk dan mengakibatkan pengungsian
besar-besaran dari daerah tersebut ( Tanggal 3-5 Desember 1930), dan
sekitar 6000 orang masuk rumah sakit dan sebanyak 65 orang
meninggal karena gagal jantung. Penderita merasa sesak napas,
suaranya serak, batuk terus menerus dengan mengeluarkan dahak
yang berbusa dan kemudian seperti bernanah. Banyak yang merasa
mual dan muntah. Sumber pencemar adalah industri baja dengan
jenis pencemar S02, F, Oxida logam dan debu.
Daerah ini terdapat berbagai jenis industri seperti peleburan seng, pembuat
kawat baja,dll. Dengan panjang lembah 2 km,lebar 1-2 km dan dalamnya
60-80 meter. Saat wabah, diukura tekanan barometer daerah ini tinggi,
suhu mendekati nol, hampir tidak ada angin, asap dan gas terkumpul di
bawah pada level tanah. Keadaan cuaca demikian dinamakan inversi.
Setelah tanggal 5, smog berkurang dan hilang, dan penderitapun tidak
bertambah.
-Kasus Lembah Donora, Pensylvania

Pada bulan Oktober 1948 setelah PD 2, terjadi kabut tebal di Lembah


Donora, Pensylvania- USA yang mengakibatkan penderita sejumlah 5910
orang dan kematian sebanyak 22 orang akibat kelainan paru-paru.
Sumber pencemarnya adalah industri baja, dll dengan jenis polutan SO2
dan sulfat.

Kasus ini mirip dengan Meuse Valley, karena lokasinya juga berupa lembah,
padat penduduk dan terdapat banyak industri yang sejenis. Tekanan
barometrik tinggi, suhu hampir 0 derajat dan angin hampir tidak ada.
Smog meliput daerah ini selama 5 hari, gejala penderitanya adalah sakit didada,
iritasi mata dan tenggorokan, sesak napas, batuk, sakit kepala berat, mual dan
muntah.

Kedua kasus di atas termasuk wabah penyakit lingkungan karena paparannya


mengena sekaligus banyak orang, akibat kepadatan penduduk. Selain itu, lokasi
yang berbentuk lembah cenderung tidak mendispersi pencemaran udara.
Kejadian inversi inilah yang membuat pencemar terkumpul di atas tanah,
sehingga membahayakan bagi manusia yang beraktivitas di daerah tersebut.
- Tanggal 5- 9 Desember 1952 di London terjadi Kabut Tebal
membentuk Smog ( kombinasi asap dan kabut), sehingga 2
minggu kota ini terjadi kemacetan lalulintas dan
meningkatkan kematian yang luar biasa yakni kira-kira
4000 orang.

- Di Los Angeles, hampir tiap hari mengalami kabut yang


dapat mendidihkan mata penduduk dan merubah sesuatu
menjadi coklat.

- Di Rotterdam Belanda, atmosfernya bau menusuk hidung


karena produk industri.

- Di Kalimantan, Kebakaran hutan yang luar biasa besarnya


pada tahun 1982/1983; 1987; 1997.
Smog is the combination of smoke and fog. It is a
man made air pollutant in urban areas.

Types of Smog

Photochemical Smog
Los Angeles Smog

Photochemically- produced

Associated with motor vehicle emissions

Brown in color
Los Angeles Smog
Los Angeles Smog: driven by the photochemistry
of the volatile organic compounds (VOCs) and
oxygenated nitrogen species (NOx) contained in
exhaust from combustion engines.
Photochemical smog is air saturated with ozone,
VOCs and aerosol particles.
Industrial smog

The gray air in industrial cities in cold winter areas,


caused from burning fossil fuel.

Industrial smog is in the forms of dust, smoke, soot,


ashes, asbestos, oil, lead, heavy metals, and sulfur
oxides.

In 1952, industrial smog held in place by a thermal


inversion caused the 4,000 deaths in London.
Industrial Smog London Smog
London smog:
fog
soot particles
sulfur dioxide
tar
This forms a highly acidic mist.
Some incidents of deaths associated
with sulfurous smog:
1930 Meuse Valley, Belgium 63
1948 Donora, Pennsylvania 20
1952 London (5 days) 4000
1962 London 700
These deaths lead to a reduction in coal
consumption and an increase
in alternative fuels, such as gasoline...
London Smog: December 5th, 1952

London, England
Most of the smog
damage occurred in
East London
Causes

The smoke from


the factories
Vehicles
Pollution
Noxious fumes
Death Tolls

4,703 people died


during the two weeks
of the London Smog
Death rate peaked on
the 8th and 9th days at
900 deaths per day
Health Effects
Pneumonia
Bronchitis
Tuberculosis
Heart Failure
Asthma
Respiratory and
Cardiac Distress
Pictures
People helping the trolleys along the road
through the London Smog.
Pictures cont.
Cleaning the Smog
1956 Clean Air Act
This act authorized local councils to set up smokeless zones
and give grants to householders to convert their homes from
traditional coal fires to heaters fuelled by gas, oil, smokeless
coal or electricity.
1968 Clean Air Act; Tall Chimneys
This act brought in the basic principal for the use of tall
chimneys for industries burning coal, liquid or gaseous fuels.
Air Pollutants and its impact on human health

Particulate Matter
Dust and smoke particles cause irritation of the
respiratory tract and produce bronchitis, asthma and lung
diseases.
Dust and smoke function as nuclei for condensation of
water vapors and produce smog which attract chemicals
like SO2, H2S, NO2,etc. Smog not only reduce visibility but
is also harmful due to its contained chemicals.
DUSTS (Pneumoconiosis)
Inorganic Dust
Coal Dust - Anthracosis
Silica - Silicosis
Asbestos - Asbestosis
Iron - Siderosis
Organic Dusts
Cane Fiber - Bagassosis
(Bronchi gets affected)

Cotton dust - Byssinosis


(In Textile industries)
Tobacco - Tobaccosis, Lung
Cancer
Grain Dust - Farmers Lungs
Coal Dust - Anthracosis
Silica - Silicosis
Asbestos - Asbestosis

Iron- Siderosis

The iris has the " rusty "


appearance that results
from siderosis.
Pneumoconiosis

A disease of the lungs


characterized by
fibrosis and caused by the
chronic
inhalation of mineral dusts,
especially silica
and asbestos. When Insoluble
Inorganic Material (like
silica and asbestos) enters the
lungs, they stay in the lungs
and cause
inflammation and disease
Oxides of Nitrogen -
Brochiolitis

They cause eye irritation


and respiratory trouble.

They have mutagenic


properties
Ozone - Broncho constriction
Hydrocarbons Lung Cancer
Sulphur dioxide
COPD,Asthma

COPD - diseases of the


lungs in which the
airways become
narrowed
Grain Dust -Farmers Lungs
Carbon Monoxide
It is formed by incomplete combustion of carbon fuels in
various industries , motor vehicles, hearths,etc.
It causes impairment of judgment and vision, headache
and dizziness.

Sulphur Dioxide
It is produced in large quantity during smelting of
metallic ores.
It causes trachial irritation, cough, bronchial spasms.
Chlorine
It is present in volcanic eruptions and emitted in processes
involving use of chlorinated chemicals.
It causes eye and respiratory ailments.
Chlorine rising up in the atmosphere poses danger to ozone
layer.
1.9.2.WATER POLLUTION
Water Facts
Only about 3% of surface water is fresh water
One-fifth of the world population lack access to clean drinking
water
Over 2.6 billion people do not have adequate toilets, sewers or
latrines
Water-borne Diseases :
Affect four billion people every year
Kill five million people including 6000 children every year
oo More than 2 million children are killed by

diarrhoeal diseases each year

o Earths oceans are the most important carbon


sink on the planet along with rain forests

o Demand for water will double in next 30 years

o Floods are most frequent disaster worldwide


WATER POLLUTION
Sources and impacts

Domestic wastes and sewage -- Sewage of municipalities,


boats, ships, etc.
It causes depletion of oxygen
It produce foul odour and makes the water oily and brownish.
Increase the sludge which make the water unfit for
recreational and industrial use,
It induces the growth of algal blooms.
KERACUNAN MERCURY
Industrial Effluents
They are industrial wastes which are either dumped in
the soil or are allowed to pass into water bodies. The
effluents contains heavy metals, cyanides, thicynates,
chromates, acids, alkalies, organic solvent,etc.

Mercury sources ;
Coal,
smelting of ores,
paper/paint industry
Mercury causes Minamata disease.
Kasus pencemaran air di Sungai Minamata,
Jepang ( 1973) oleh buangan pabrik plastik
yang menggunakan bahan baku vinilklorida
dan asetaldehida. Pabrik ini membuang
limbahnya yg mengandung Hg ke Teluk
Minamata dan Hg masuk pula ke Sungai Minamata.
Ikan-ikan yg berada dalam perairan tersebut
mengandung 27-102 ppm berat kering Hg. Selama
tahun 1953-1960 ditemukan keracunan Hg pada 111
orang nelayan yg awalnya merasa cepat lelah, sakit
kepala, lengan dan kaki kebas, sulit menelan,
penglihatan kabur dan lapangan penglihatan menciut.
Mereka kemudian menjadi sulit mendengar dan
kehilangan koordinasi otot-ototnya. Beberapa orang
merasa seperti ada logam di mulit dan penderita diare
terdapat banyak sekali.
Selain itu ditemukan bayi yang lahir cacat, namun ibunya
hanya menderita gejala keracunan ringan.

Bayi-bayi yang lahir menunjukkan keterbelakangan


mental, kakinya spastik ( kaku). Hasil otopsi
menunjukkan bahwa konsentrasi Hg yang tinggi di
rambut dan lain organ dalam.

KESIMPULANNYA, ALKIL MERCURY DITRANSFER DARI


IBU LEWAT PLASENTA KE JANIN.

PENYAKIT INI DINAMAKAN PENYAKIT MINAMATA.


Minamata disease is the name given to mercury
toxicosis (poisoning) that developed in people who
ate contaminated sea food taken from Minamata
Bay

The disease results in crippling


deformity
-KASUS INI JUGA DITEMUKAN DI NIIGATA, PADA TAHUN
1965.
-DARI 26 PENDERITA YG DITEMUKAN, 5 ORANG
MENINGGAL.
-IKAN YANG TERTANGKAP DI DAERAH INI
MENGANDUNG Hg SEBANYAK 5-20 ppm.

& DI SWEDIA :

-Tahun 1960, populasi burung berkurang secara drastis


yg dikorelasikan dengan makanan burung yang
diawetkan dengan FUNGISIDA.
-Telur dan daging mengandung mercury.
The Fact of Minamata Disease
Levels of methylmercury chloride reached 50 ppm
in fish and 85 ppm in shellfish obtained from the
contaminated areas.
One hundred and twenty one persons were poisoned,
46 fatally, from eating the contaminated fish.
Dogs, cats, pigs, rats, and birds living around the
bay developed classical clinical signs and many died.

The dead fish


The symptom of Minamata Disease
In most cases, first without any apparent signs.
numbness of the limbs and the area around the mouth,sensory
disturbance, difficulty with hand movements.
lack of coordination, weakness and tremor, slowed and slurred
speech, ataxic gait, disturbances of vision and hearing.
Became aggravated and led to general paralysis, deformity of
the limbs, difficulty in swallowing, convulsions, and death.
The Cause of Minamata Disease

For production purposes, the


company made use of large
amounts of mercury compounds as
reaction catalysts. The increased
volume of production wastes was
discharged into Minamata Bay
without any treatment.
It is Mercury

By 1959 it had been


demonstrated that the
minamata disease was
caused by ingestion of
fish contaminated by
mercury discharged from
a chemical manufacturer
plant.
About Environmental Mercury

Mercury is a silvery, liquid metal at room


temperature.
It is sometimes referred to as one of the
"heavy metals.
Like water, mercury can evaporate and
become airborne.
Because it is an element, mercury does not
break down into less toxic substances.
Bacteria and chemical reactions in lakes and
wetlands change mercury into a much more
toxic form known as methylmercury.
Mercury enters the environment from:

A naturally occurring element Hg


Natural sources : volcanoes and the
weathering of rocks
Our intentional uses of mercury
Our unintentional releases of
mercury :burning fossil fuels and smelting
metals
A by-product of gold and zinc mining
Power plants are responsible for 34% of the total
mercury emitted by all known sources.
More than 99% of that mercury comes from coal-
fired power plants.
Pollution Mechanism
Whats worse,
mercury can
Cross blood-brain
barrier as well as
placenta barrier,
so parents need
information in
order to protect
not only their own
health but also the
health of their
unborn babies.
Treatment
Major reductions bans in
paint and pesticides,
phaseouts in batteries , and
reductions in industrial uses.
Continued effective control
of mercury emissions may
require a mix of strategies
including pollution
prevention, materials
separation, and conventional
regulatory approaches.
Mercury Investigations
Developing Bacteria that Degrade
Contaminants








KERACUNAN LEAD ( Pb)
Sources of lead pollution
Paints, smelters, chemical and pesticide industries, petrochemicals.
Lead poisoning (also known as plumbism, colica pictonium,
saturnism, painter's colic) is a medical condition caused by
increased levels of the heavy metal lead in the body.
Lead interferes with a variety of
body processes and is toxic to
many organs and tissues
including the heart, bones,
intestines, kidneys, reproductive
and nervous systems.
KERACUNAN CADMIUM
Cadmium Pollution Sources ;

Smelting and refining of metals, or from the air in plants

that make cadmium products such as batteries, coatings,

or plastics .Cigarettes are also a significant source of

cadmium exposure Cadmium is used in industry as a

protective coat for iron, copper and steel Ex; telephone

wires. Paint pigments

Cadmium causes renal damage, emphysema and hypertension


and Itai-Itai diseases.
Symptoms
One of the main effects of cadmium poisoning is
weak and brittle bones. Spinal and leg pain is
common, and a waddling gait often develops due to
bone deformities caused by the cadmium. The pain
eventually becomes debilitating, with fractures
becoming more common as the bone weakens.
Other complications include coughing, anemia, and
kidney failure, leading to death

Effects
Effects seen on liver and kidney mainly.
Organs of toxicity:- Central Nervous System, Kidney .
KERACUNAN FLOURIDA
Fluoride Pollution
96 % of fluoride is found in bones and teeth. Fluorine is
essential for the normal mineralization of bones and
formation of dental enamel.

Water resources near granitic rocks containing more


than 2.5 ppm cause Fluorosis The cause of this
diseases mainly due to consumption of high quantity
of fluoride through water, food, cosmetic like
fluoridated tooth paste, drugs and inhaling air
contaminated with fluoride in industrial
environment.
Fluorosis was first detected in India among cattle by the farmers
of Andhra pradesh State during early 1930. The farmers noticed
the inability of the bullocks to walk due to painfull and stiff
joints.
This endemic fluorosis had been identified in total 15 state of the
Indian union.
Fluorosis is a clinical condition recognized by Shrott in 1937 .
KERACUNAN PESTISIDA
Pesticides They are discharged to the water body
through the agricultural run-off.

Chlorinated Hydrocarbon, organo pesticides and


inorganic pesticides are poisonous and causes sweating,
salivation, nausea, vomiting , diarrhoea and muscular
tremors for the people

Chromium has carcinogenic properties.

Nickel can cause damage to liver and kidney.

Arsenic can cause hyper-pigmentation, Keratosis and


black foot disease
KERACUNAN MIKROBA
Amoebiasis
Amoebiasis, sometimes spelt amebiasis, is one of
those common diseases, caused by a parasite
which infects the bowel casing a type of
gastroenteritis infection.

This disease generally


occurs in young to middle
aged adults who ingest
contaminated food or water
containing the Entamoeba
histolytica microorganism
Giardiasis
Giardiasis (gee-ar-die-a-sis with a soft "G") is an
infection of the small intestine that is caused by the
parasite, Giardia lamblia The most common
manifestations of giardiasis are diarrhoea and
abdominal pain, particularly cramping; however,
diarrhea is not invariable and occurs in 60% to 90%
of patients
1.9.3.PENCEMARAN NUKLIR
Nuclear pollution
The source of nuclear pollution are weapon testing, atomic
power plants, recycling plants, nuclear wastes, etc.
It causes blood and bone cancer

It disrupts normal functioning of thyroid, and consequently


produces abnormal growth and metabolism

The consequence of two bomb blasts over Hiroshima and


Nagasaki (JAPAN) still send waves of tremor in us.
Innumerable persons died. The survivors not only suffered
themselves but also passed to their offspring malignant
growth , cancer, congenital deformities, mental retardation,
etc.
Pencemaran laut oleh Kapal Tangker ( Di
Selat Malaka, Selat Makasar, dll)

Tahun 1975 terjadi pencemaran di Kali


Brantas yang mengakibatkan banyak ikan
mati, yang disebabkan oleh pabrik bumbu
masak di DPS tersebut.
Kasus Tenggelamnya Ponton yang memuat
Formalin di Perairan Mahakam, 1990 ?

Kasus Tenggelamnya Kapal Ponton yang


memuat Ammonium Nitrat di Pelabuhan
Samarinda.

Kasus Air Bangai di Perairan Mahakam ?


Kasus pencemaran Sungai Karang Mumus,
sehingga menyebabkan KLB di Samarinda
Longsornya Sampah di TPA, Cimahi Bandung yang
menewaskan ratusan orang dan Longsornya Sampah di
TPA Bantar Gebang Bekas yang menewaskan banyak
pemulung.
Semburan lias lumpur panas dengan suhu 90 derajat
celsius di Unit pengeboran PT Lapindo Brantas Inc, di
Banjar Panji-1, Porong, Sidoarjo. Hingga tanggal 8
September ini belum bisa dihentikan, karena merupakan
fenomena gunung lumpur ( mud volcano). Keadaan ini
menyebabkan lautan lumpur panas yang telah
menggenangi 5 desa dan mengganggu jalur darat dari arah
timur dan selatan Jawa Timur ke Surabaya lumpuh.
Surface Run-off -- The pollutants present on the surface of
land and fertilizers are washed down into water bodies.

The nitrites enter the blood and


combine with hemoglobin to form
methaemoglobin. The latter is
unable to transport oxygen and
gives rise to disease
called as methaemoglobinaemia.

Infants are the most affected,


showing signs of blueness around
the mouth, hands and feet, having
trouble breathing as well as
vomiting and diarrhoea.
1.9.4.PENCEMARAN SUARA
NOISE POLLUTION
The term noise is applied to the sound that cause irritation
on hearing of healthy human being.

Sources

Transport noise--- Originates from road traffic


(vehicular), air craft and rail traffic.
Industrial noise--- It produced by presses; punch and
stamp machine, pneumatic drills, milling machines, cutter
and routers, dust extractors. etc.
Domestic noise--- It is generated from domestic
appliance like washing machines, spin dryers, food mixer,
sink waste grinder and vacuum cleaner.
Effects Of Noise Pollution

Hearing damage from noise exposure


Pathological and Physiological disorders

The impact of noise may cause permanent

hearing loss due to the exposure to noise

levels exceeding 90 dB
1.9.5.PENCEMARAN LIMBAH PADAT
SOLID WASTE
Urban India produces 1,20,000 tons of MSW/Day.

Per capita waste generation in major cities of India


ranges from 0.8 kg to 1.0 kg per day.

Of the MSW collected; 94% is dumped on land and 5%


is composed.

23 metrocities generates 30,000 tons of SW/Day.

Class-I cities generate 50,000 tons of solid waste per


day

Karnataka State generates 3553.97 tons/Day , disposes


2848.05 tons/Day and the remaining is un collected
wastes.
Sources

Municipal Wastes
Agricultural Wastes And Sewage Sludge
Industrial Wastes and Mining Wastes
Bio-Medical Wastes
E-Wastes
Radioactive Wastes
Effects of Solid Wastes

Pollute ground water


Waste becomes storehouses for pathogens
Bag pickers affected by skin diseases, respiratory tract
infections, stomach infections, eye irritation, etc.
Dumping helps the breeding of mosquitoes
Burning releases furans (Chlorinated Carbons) which
reduces the fertility of human.
Hazardous substances include mercury, chromium, etc
Bioaccumulation
Accumulation of copper in soil inhibit plant growth.
1.9.7. Studi Kasus Pertambangan Batubara
The consequences of mining activities
Subsidence
Water table lowering.
Water pollution.
Roof fall.
Toxic gases
Underground fire-hazards.
The fire originating from external heat sources
The fire ignited by itself
Dust pollution and explosion.
The health hazard of dust.
Combustion and explosion.
Methane explosion.
Land slide.

121
Earth dust.
Formation of Coal Deposits
The products of coalification are divided into four major
categories based on the carbon content of the material

Peat
Lignite
Bituminous
Anthracite
Bituminous
Bituminous Coal is the third stage of coal formation
Additional pressure over time has made it compact and
virtually all traces of plant life have disappeared
It is of higher quality than lignite coal but of poorer
quality than anthracite coal
It is greatly used in industry as a source of heat energy
Bituminous
Bituminous coal is usually black, sometimes dark
brown, often with well-defined bands of bright and
dull material
It is a relatively hard coal containing a tar-like
substance called bitumen
Bituminous
Bituminous coal is a complex molecular mix of 60-
80% carbon, plus oxygen, hydrogen and nitrogen, plus
some occasional impurities like sulfur
Coking Coal
When used for many industrial
processes, bituminous coal must first be
"coked" to remove volatile components

Coking is achieved by heating the coal in the absence of


oxygen, which drives off volatile hydrocarbons such as
propane, benzene and other aromatic hydrocarbons, and
some sulfur gases and a considerable amount of the
contained water of the bituminous coal
Coking coal is used in the manufacture of steel, where
carbon must be as volatile-free and ash-free as possible
Anthracite
Anthracite is formed during the forth stage of coal
formation
It is the most valuable and highest grade of coal, and has a
carbon content of 92-98%
Physically, anthracite differs from
bituminous coal by its greater
hardness and higher density
Plus, it burns far more efficiently
with less smoke
World Coal Reserves

46% of the U.S.


reserves are
bituminous and
anthracite
The remaining 54%
is lignite
Coal & Environment
A major problem with coal is the pollution associated
with its mining and use
Coal is a major source of the greenhouse gas, carbon
dioxide
In fact, coal releases more carbon dioxide per unit
energy burned than natural gas or oil
Coal & Sulfur
The pollutant of special concern
with coal is sulfur

The sulfur content of coal can be as high as 3%,


with some in the form of the iron sulfate mineral
pyrite (FeS2) and some bound in the remaining
organic matter
When a coal containing sulfur is burned, sulfur
gases, notably sulfur dioxide (SO2), are emitted
These gases are poisonous and are extremely
irritating to both eyes and lungs
Ash
Coal also produces a tremendous amount of solid waste
The ash residue left after coal is burned is typically 5-20%
of the original volume

It is primarily
composed primarily of
non-combustible
silicate minerals, but
also contains toxic
metals
Ash
If released with emission gases, the ash fouls the air
When dumped onto the surface, the fine-grained ash
weathers very rapidly, releasing toxic metals, such as
selenium, creating a serious water-pollution threat

The average coal-fired


power plant produces
one million tons of ash
per year, which is
usually buried
Ash
The fly ash is dangerous to the environment or to human
health
However, TVAs own records revealed that the 5.4 million
gallons of fly ash contained
44,000 pounds of arsenic
49,000 pounds of lead
142,000 pounds of manganese
1.4 million pounds of barium compounds
Coal Mining Deaths
In particular, coal mining has a bad history of dangerous
working conditions, serious health problems and the
highest death rate among miners
1907 Monongah Mine Disaster
The Monongah No. 6 & No. 8 Mine disaster in West
Virginia occurred at 10:20 am on December 6, 1907 and
is the the worst mining disaster in American history
The official death count is 362, but it is believed that over
500 were killed

An electrical spark
ignited methane
and coal dust
Surface Mining
Coal was obtained by surface strip mining

This is partly due to


increased mining of
near-surface coal
seams
Surface Mining
50% of U.S. coal reserves are in the western U.S., of
which about 40% can be surfaced mined
Coal Seam Fires
A coal seam fire has been burning
What are
the
solutions to
all these
problems?
Let Us Together Build a World In
Which Every Person Has

And Lives in

Safe Adequate water Sanitation

Hygienic Environment
LINGKUNGAN SEHAT ??? Sustainable
Development
Solid waste
Hazards Management
mitigation

World
Energy Conservation
conservation
strategy
HEALTHY
ENVIRONMENT
Environmental
Pollution Laws
control

Rain water
Water
Biodiversity Harvesting
Resources
conservation

Anda mungkin juga menyukai