Anda di halaman 1dari 32

Di susun Oleh :

Stagam Vonna Zr, S.Ked


Indah Mutia , S.Ked

Pembimbing :
dr. Reni Suryanty ,Sp.A
dr. Nuchsan. L. Sp.A
dr. Nanda Susanti. Sp A
Anatomi hati

2
Tem
plate
copy
right
2005
www
.brai
nybe
tty.c
om

9/11/2017
Anatomi

Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh


manusia. Hepar pada manusia terletak pada bagian
atas cavum abdominis, di bawah diafragma, di kedua
sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada
sebelah kanan

3
Hati / Hepar / liver
Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
Fungsi hati sebagai metabolisme lemak
Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan
darah
Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin
Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
dll
Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada
jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan
oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-
bahan kimia.
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus
dimana hati sebagai organ target utama dimana lesi
hepatik yang utama terjadi berupa nekrosis hepatosit
dan infiltrasi mononuklear sel pada panlobular hepar.

5
Penyebab
Penyebab hepatitis dikelompokkan dalam
Penyebab, terbagi atas hepatitis oleh virus,
hepatitis oleh bakteri, hepatitis oleh obat-
obatan.
perjalanan penyakitnya, terbagi atas
hepatitis akut, hepatitis kronik

6
Menurut Penualarannaya
Transmisi Secara Enterik
Terdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis
E (HEV)
Virus tanpa selubung
Tahan terhadap cairan empedu
Ditemukan di tinja
Tidak dihubungkan dengan penyakit hati kronik
Transmisi Melalui Darah
Terdiri atas virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis D
(HDV), dan virus hepatitis C (HCV).

Ledy Gresia Sihotang, S.Kep.Ns 7


Manifestasi Klinis
Dibagi menjadi 4 fase yaitu:
- Fase tunas
- Fase pra ikterik
- Fase ikterik
- Fase penyembuhan

8
Continue

1. Masa tunas

Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)


Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)

9
Continue
2. Fase Pre Ikterik
Keluhan umumnya tidak khas.
Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung
sekitar 2-7 hari.
Nafsu makan menurun (pertama kali timbul).
Nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan
sakit.
Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu.
Malaise, lekas capek terutama sore hari
Suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung
selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian.
Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.

10
3. Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna
pucat
penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi.
Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat
pada minggu I, kemudian menetap dan baru
berkurang setelah 10-14 hari.
Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh
badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2
minggu.

11
Gambar fase ikterik

12
4. Fase penyembuhan

Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus,


rasa mual, rasa sakit di ulu hati
Bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari
setelah timbulnya masa ikterik.
Warna urine tampak normal, penderita mulai
merasa segar kembali, namun lemas dan lekas
capai.

13
Hepatitis Akut

Gejala :
bervariasi : ringan sampai berat (fulminant)
terdiri dari 4 fase (masa inkubasi, fase pre-ikterik, fase
ikterik & fase penyembuhan / konvalesensi)
Laboratorium :
urin : bilirubin (+)
tinja : warna pucat
bilirubin serum, SGOT & SGPT
alkali fosfatase
nilai albumin, globulin & waktu protrombin

3/11/2014 9
Hepatitis Akut

Panas, Nyeri sendi


Kuning,
Urin seperti teh
Lemah badan
Mual, nafsu
makan berkurang
Nyri perut kanan atas

Masa Tunas Pre - Ikterik Ikterik Penyembuhan


5 - 7 hari 18 - 22 hari
15 - 45 hari Virus Hep. A Ig M anti HAV (+) HBsAg (-) IgM anti HBc (-)
50 - 3/11/2014
180 hari Virus Hep. B Ig MKuliah
antihepatologi
HAV (-) HBsAg (+) IgM anti HBc
10
(+)
7 - 150 hari Non-A Non-B Ig M anti HAV (-) HBsAg (-) IgM anti HBc (-)
Hepatitis Virus A

Picorna, bentuk sederhana, sampul (-).


Masa tunas : 2 - 6 minggu
Penularan : faecal-oral route makanan/ minuman
tercemar.
HVA (+) dalam tinja pada akhir masa tunas sampai
fase permulaan
fase ikterik.

3/11/2014 11
Hepatitis Virus A
Epedimiologis : timbul secara epidemis
atau sporadis.
Indonesia : sepanjang tahun & endemis.
sanitasi & kesehatan lingkungan buruk.
Prognosa : baik, sembuh sempurna,
hanya 0.1% berakhir fatal.
Kronis (-), carrier menetap (-)
sirosis (-).
3/11/2014 Kuliah hepatologi 12
18
Hepatitis Virus A
Petanda Serologis Hepatitis A
P e ta n d a P e n je la s a n
HAV (An t i g e n ) An tig e n HAV jara n g te rd e t e k s i d i da ra h

Ig M An t i HAV An tibo di Ig M HAV :


In fe k s i HAV s e d a n g b e rl a n g s u n g
An t i b o d i t o t a l ( Ig M + Ig G) d a ri HAV Ag
P e t u n ju k i n fe k s i b a r u / t e l a h l a m a l a l u

Ig G An t i HAV P e n d e r i t a p e r n a h t e ri n fe k s i HAV
Sudah sembuh
Me m i l i k i k e k e b a l a n

3/11/2014 Kuliah hepatologi 13


Hepadna Virus, masa inkubasi : 1 - 6 bulan.
Cara penularan : parenteral, perkutan & non-kutan,
horisontal & vertikal.
Ditemukan : setiap cairan tubuh penderita, co. ASI,
darah, urin, air liur, keringat, air mani, cairan vagina,
air mata, dll.
Daerah endemis berat :
nyamuk, kutu busuk,
parasit lain (?)
3/11/2014 Kuliah hepatologi 14
Hepatitis Virus B

Vertikal : Ibu HBsAg (+) 50%, disertai HBeAg (+)


100%.
Bayi dilahirkan dari ibu pengidap pengidap HVB
tanpa gejala 50% menjadi kronis sirosis &
kanker hati.
Transmisi virus dari ibu terjadi pada masa :
Intra uterin kecil kemungkinannya
Perinatal
Postnatal
3/11/2014 Kuliah hepatologi 15
Hepatitis Virus B

Kelompok resiko tinggi HVB :


Bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg & HBeAg (+)
Pasangan seks atau keluarga serumah carrier HBsAg
Pemakai obat-obatan intravena
pasien hemodialisa, penerima transfusi, penderita
bedah, gigi, dll.
Orang dengan gangguan sistim imun.
Pekerja medis, laboratorium & kesehatan.
Orang yang hidup di daerah endemis.

3/11/2014 Kuliah hepatologi 16


Pola Serologis Infeksi Hepatitis B

Hepatitis B Akut Simptomatik

3/11/2014 Kuliah hepatologi 17


Pola Serologis Infeksi Hepatitis B

Infeksi Hepatitis B Asimptomatik


50% dari seluruh penderita Hepatitis B
HBsAg & HBeAg rendah untuk waktu singkat, bahkan HBsAg
tidak terdeteksi.
HBsAg hilang diikuti munculnya titerAnti HBs & dalam
waktu lama.
Anti HBc & Anti Hbe (+) tetapi tidak setinggi titerAnti HBs.
Terpenting : Anti HBs

3/11/2014 18
Pola Serologis Infeksi Hepatitis B
Pola Serologis Pengidap Hepatitis B Kronis

3/11/2014 Kuliah hepatologi 19


26
Hepatitis C
Penyebab utama kerusakan hati
Dapat menyebabkan sirosis, kanker hati
Hampir semua hepatitis pasca transfusi akibat
hepatitis C
Mayoritas gejala subklinik, 10 % gejala akut, jarang
fulminan
90 % berkembang jadi kronis
Pemeriksaan : anti HCV, HCV RNA, PCR, genotipe

3/11/2014 Kuliah hepatologi 21


Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa
pemeriksaan serologi dan LFT (liver Fungtion test)

28
serologis
Hepatitis A : IgM anti HAV
Hepatitis B : HBsAg, IgM anti HBc
Hepatitis C : IgM anti HCV
Hepatitis D : IgM anti HDV, HBsAg
Hepatitis E : IgM anti HEV

3/11/2014 Kuliah hepatologi 22


Diagnosis banding
Hepatitis virus non hepatotropik
Obat-obatan : anti hipertensi, NSAID, OAT
Alkohol
Gagal jantung
Colesistitis akut
Obstruksi bilier

3/11/2014 Kuliah hepatologi 23


Pengobatan / tatalaksana
1. Bed rest total
2. Diet : KH/glukosa . lemak <( rendah Lemak)
3. Anti virus : - merubah fase replikasi
fase integrasi
interferon : - hambat sintesis protein
- imunostimulator :
-. Peningkt HLA & interleukin2
-. Penghancuran hepatosit
terinfeksi
acyclovir : hambat DNA polimerase
levamisol : imunostimulator, t.u sel T
Pencegahan
1. Menghilangkan carrier sulit
2. Cegah penyebaran :
- peningkatan higiene keluarga
- hindari suntik berulang disposible
- transfusi skrining
3. Profilaksis : - bayi dr ibu HBsAg (+)
- kontak parenteral / seksual
4. Imunisasi / pemberian kekebalan seawal mungkin

Anda mungkin juga menyukai