Anda di halaman 1dari 22

STIMULASI UNTUK BAYI PREMATUR

DEVY DAMAYANTI
N 111 16 010
PEMBIMBING : dr. Suldiah Sp.A
PENDAHULUAN
. Bayi prematur secara umum ialah bayi dengan usia kehamilan kurang dari

37 minggu. Penentuan usia kehamilan dapat ditentukan dengan

menggunakan skor Ballard dan Lubchenco. Bayi prematur memiliki berbagai

masalah akibat belum berkembangnya organ-organ tubuh, sehingga belum

siap untuk berfungsi di luar rahim.


Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan diluar
individu anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat
berkembang dibanding yang kurang mendapatkan stimulasi. Stimulasi juga
berfungsi sebagai penguat (reinforcement).
Definisi Bayi Prematur
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelu minggu ke 37, dihitung dari

mulai hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan

memendek.
Definisi Stimulasi Bayi Prematur
Stimulasi adalah perangsangan yang berasal dari lingkungan luar bayi

prematur. Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam

perkembangan kognitif bayi maupun anak. Stimulasi yang terarah akan

mempercepat perkembangan anak dibanding yang kurang mendapatkan

stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat (reinforcement).


Waktu Stimulasi
Stimulasi yang dilakukan sejak dini dan berlangsung lama akan memberi

manfaat lebih besar dibanding dengan stumulasi yang terlambat atau dalam

waktu yang singkat. Stimulasi yang dilaksanakan sejak neonatal menujukkan

manfaat terbesar pada kemampuan kognitif dan pra akademik. Stimulasi yang

dilakukan setiap hari dan dimonitor setiap bulan selama 3 tahun menunjukkan

hasil nyata untuk perkembangan intelektual dan perilaku pada usia 36 bulan.
Jenis Stimulasi
Stimulasi Visual (gerakan, warna, bentuk)

Stimulasi Auditori (menyanyi, musik, suara ibu)

Stimulasi Taktil (pijat, posisi, fleksi ekstensi)

Stimulasi Pengecapan dan pembauan


Intensitas

Program yang intensif akan memberikan hasil yang lebih baik. Anak dan
orang tua yang aktif dan teratur mengikuti program menunjukkan kemajuan
yang lebih besar. Stimulasi yang berlebihanpun akan memperburuk
ketidakstabilan sistem saraf otonom yang dapat menimbulkan hipoksia,
apneu dan bradikardi, terutama pada bayi prematur.11

Infant Health and Developmental Program juga melaporkan bahwa tingkat


perkembangan intelektual berkaitan erat dengan tingkat partisipasi orang
tua.12
Macam Stimulasi dan cara berinteraksi
Penglihatan

Menarik perhatian bayi, dekatkan wajah ibu

Pertahankan kontak mata yang lama

Ubah ekspresi wajah untuk mempertahankan interaksi visual, menggunakan


senyuman, ekspresi kaget, gerakan lidah

Gerakan kepala, ajak bayi anda untuk mengikuti gerakan kepala

Gerakan, anggukan dan gelengkan kepala untuk mempertahankan interaksi

Tirukan ekspresi wajah bayi

Gerakan benda berwama terang untuk membantu pemfokusan bayi dan


mengikutinya

Pegang bayi posisi tegak sehingga ia dapat melihat melampaui bahu orangtua
Pendengaran

Gunakan suara anda untuk berbagai cara berkomunikasi dengan bayi


(bernyanyi, bergumam, berkotek, memanggil nama, bercakap)

Berusaha agar bayi menggerakkan matanya dan kepalanya kearah suara


anda

Tim suara bayi

Gunakan benda untuk menimbulkan suara (kerincingan, bel, musik)


Perabaan
Membungkus, menggendon mengatur posisi

Sentuhan, tepukan, urut/pijat bayi dengan cara menenangkan dan berirama

Manfaatkan refleks bayi untuk interaksi (refleks isap, refleks memegang)

Pegang dan timang bayi

Ayunkan bayi ketika diam, dan hibur dengan menggoyang ketika rewel

Bergerak berkeliling dengan bayi tegak di bahu

Kombinasi gerakan badan dan wajah dengan mencium dan menyundul bayiMembungkus, menggendon mengatur
posisi

Sentuhan, tepukan, urut/pijat bayi dengan cara menenangkan dan berirama

Manfaatkan refleks bayi untuk interaksi (refleks isap, refleks memegang)

Pegang dan timang bayi

Ayunkan bayi ketika diam, dan hibur dengan menggoyang ketika rewel
Bergerak berkeliling dengan bayi tegak di bahu.
Stimulasi Berdasarkan Kelompok Umur
Umur 0-3 bulan5

Berikan rasa nyaman, aman, tunjukkan perhatian dan kasih sayang dengan
cara memeluk menggendong, menyelimuti, memberikan ASI, menghibur,
membersihkan badan, mengganti popok basah, dll.
Rangsanglah penglihatan, perkembangan sosial dan kognitif bayi dengan
cara menatap mata bayi dan jarak sekitar 30 cm, mengajak tersenyum,
membalas senyuman, menggantung mainan yang bisa bergerak,
menggerakkan mainan berwarna-warni ke kanan kiri, ke depan-belakang.
Rangsanglah pendengaran, perkembangan berbahasa, sosial dan kognitif
bayi dengan: mengajak berbicara, menirukan ocehan bayi, menggerakan
mainan yang berbunyi, memperdengarkan musik, dll.

Rangsanglah perkembangan gerak kasar dan keseimbangan dengan melatih


bayi mengangkat kepala, dada, miring, tengkurap.
Rangsanglah perkembangan gerak halus, perabaan dan perkembangan
kognitif dengan memberikan mainan yang dapat diraih, diraba, dipegang,
digenggam , diremas.
Umur 3-6 bulan
Lanjutkan perangsangan untuk umur 0-3 bulan tersebut di atas, ditambah
dengan rangsang yang lebih kompleks.
Rangsanglah penglihatan, perkembangan sosial dan kognitif dengan
bermain cilukba, bayi melihat bayangan dirinya di cermin, meraih mainan.
Rangsanglah pendengaran, perkembangan berbahasa dan kognitif dengan
mencari sumber suara, mengulang-ulang beberapa kata.

Rangsanglah gerak kasar dan keseimbangan dengan melatih tengkurap,


berguling, telentang, posisi duduk.
Rangsanglah gerak halus dan koordinasi dengan memegang menggunakan
2 tangan, meraup benda kecil, meraih benda-benda yang agak jauh,
memasukan biskuit ke mulut, dll.
Umur 6-9 bulan
Lanjutkan rangsangan untuk umur 3-6 bulan, ditambah dengan rangsang
yang lebih kompleks. Rangsanglah pendengaran, perkembangan berbahasa,
emosi dan kognitif dengan memanggil namanya, memangil mama-papa,
mengulang-ulang beberapa kata-kata.

Rangsanglah gerak kasar, keseimbangan dan kemandirian dengan latihan


duduk, merangkak, berdiri, melangkah berpegangan.
Rangsanglah gerak halus, koordinasi visual, kognitif dan kemandirian
dengan bersalaman, bertepuk tangan, melambaikan tangan, menunjuk ke
benda-benda yang agak jauh.
Umur 9-12 bulan
Lanjutkan rangsangan untuk umur 6-9 bulan, ditambah dengan rangsang
yang lebih kompleks. Rangsanglah penglihatan, pendengaran,
perkembangan berbahasa, kognitif dan komunikasi dengan menyebutkan
nama-nama orang di dalam keluarga, mengulang kata-kata yang sering
digunakan pada bayi.

Rangsanglah perkembangan gerak halus, koordinasi, kognitif dan


kemandirian dan sosial dengan memasukan benda ke dalam tempat dan
mengeluarkannya lagi, minum dari gelas, menggelindingkan bola ke orang
lain.
Peran orangtua

Lima peran orangtua menurut Gordon ( 5 P) adalah :15

Penyediaan lingkungan pembelajaran

Sikap orangtua dapat diramalkan (predictability)

Bermain dengan proses ping-pong

Mendorong bayi secara persisten untuk tetap tertarik dan didalam aktivitas

Jangan menjadi professor (selalu berbicara, tidak memberi kesempatan pada


bayi).
Selain itu orangtua hams merangsang 4 R yaitu:15

Responsiveness

Reasoning

Rasionality

Reading.
KESIMPULAN

Perkembangan tidak hanya ditentukan oleh genetik ataupun lingkungan (pola


pengasuhan), tapi juga ditentukan oleh faktor biopsikososial.

stimulasi sangat berperan untuk meningkatkan perkembangan kognitif

orang tua sangat berperan dalam keberhasilan stimulasi anak.


Terima Kasih
Daftar pustaka
Jusni IS, Ieda PS, Anindita KB. Pola asuh yang mendukung perkembangan
anak. Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, Departemen Kesehatan RI.
Jakarta, 2001: 1-76.

Soetjiningih. Tumbuh Kembang Anak. Edisi ke-2. Jakarta: EGC, 1998 : 1-


164.

Flusberg HT. Intelligence: Concepts, Theories and Controversies. Dalam :


Levine MD, Carey WB, Crocker AC (editor). Developmental Behavioral
Pediatrics. Edisi ke-3. Philadelphia: WB Saunders Co, 1999:706-12.

Needlman RD. Growth and Development. Dalam : Nelson MD, Behrman RE,
Kliegman R, Arvin AM. (editor). Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-
17.Philadelphia: WB Saunders Co, 2004 :1-33.

Soedjatmiko. Stimulasi psikososial pada bayi risiko tinggi. Dalam : Partini PT,
Purnamawati S, Damayanti RS, dkk ( editor). Hot Topics in Pediatrics II.
Rao MR, Brenner RA, Schisterman EF, Vik T, Mills JL. Long term cognitive
development in children with prolonged crying. Arch Dis Child 2004; 89: 989-92.

Sommersfelt K, Andersson HW, Sonnander K, dkk. Cognitive development of term


small for gestational age children at five years of age. Arch Dis Child 2000;83:25-30.

Hutton JL, Pharoah P, Cooke RW, Stevenson RC. Differential effects of preterm birth1
and small gestational age on cognitive and motor development. Arch Dis Child
1997;76:f75-f81.

Anda mungkin juga menyukai