Anda di halaman 1dari 64

Suhartati,SKp, M.

Kes
Direktur Bina Yanwat dan Tekmed
Dirjen BUK Kemenkes
1
TIMNAS PSSI U-19
2013

2
Ingat Pesan Bu Menkes!!!

3
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN
KINERJA KLINIK PERAWAT DAN BIDAN

KEPMENKES RI No. 836/2005

PENERAPAN PMK 4
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
(Permenkes No. 1144/2010)

DIREKTORAT
BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KETEKNISIAN MEDIK

SUB BAGIAN
TATA USAHA

SUBDIT SUBDIT SUBDIT


SUBDIT SUBDIT
BINA PELAYANAN BINA PELAYANAN BINA PELAYANAN
BINA PELAYANAN BINA PELAYANAN
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KETEKNISIAN MEDIK DAN
KEPERAWATAN DASAR KEBIDANAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DI RUMAH SAKIT KHUSUS KETERAPIAN FISIK

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


STANDARDISASI STANDARDISASI STANDARDISASI STANDARDISASI STANDARDISASI

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


BIMBINGAN BIMBINGAN BIMBINGAN BIMBINGAN DAN BIMBINGAN DAN
DAN EVALUASI DAN EVALUASI DAN EVALUASI EVALUASI EVALUASI

KJF 5
5
ISU GLOBAL: MDGs
Sasaran yang disepakati secara global dalam MDGs meliputi:

Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang

Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Menurunkan angka kematian anak

Meningkatkan kesehatan ibu

Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya

Memastikan kelestarian lingkungan hidup

Membangun kemitraan global untuk pembangunan


6
RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN 2010-2014

Meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat melalui
TUJUAN pemberdayaan msyarakat
Pembangunan kesehatan secara termasuk swasta dan masyarakat
berhasil-guna dan berdaya-guna madani
dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat Melindungi kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna,
merata,bermutu dan berkeadilan

Menjamin ketersediaan
VISI pemerataan sumberdaya
MASYARAKAT SEHAT kesehatan
YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik
7
MASALAH BIDANG KESEHATAN
Mutu pelayanan
Akses
SDM
Pembiayaan kesehatan
Penyakit menular dan PTM
Disaster,
dll

8
MASALAH BIDANG KEPERAWATAN
Mutu Pelayanan
Manajemen
SDM
Kebijakan
Pembiayaan
Pencitraan

9
NILAI-NILAI KEMENTRIAN KESEHATAN

1. Pro Rakyat: mendahulukan kepentingan


rakyat.
2. Inklusif: melibatkan semua pihak.
3. Responsif: sesuai kebutuhan dan
keinginan rakyat.
4. Efektif: mencapai sasaran
5. Bersih: bebas KKN
10
Sasaran Pembangunan Kesehatan
2010-2014
Sasaran 2008 2014
Umur Harapan Hidup (UHH) 70,7 th 72 th
Angka Kematian Ibu (AKI) 228 118
melahirkan per 100.000 kelahiran
hidup
Angka kematian bayi (AKB) per 34 24
1000 kelahiran hidup
Prevalensi kekurangan gizi buruk 18,4% < 15%
dan gizi kurang) pada anak balita

11
PERKEMBANGAN PELAYANAN
KEPERAWATAN, KEBIDANAN DAN
KETEKNISIAN MEDIK
A. REGULASI

1. UU No.36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN


(pasal 63 menjelaskan tentang pelayanan
keperawatan,)

2. UU No.44 Tahun 2009 tentang RS

12
3. KEPMENKES/PERMENKES TENTANG
PELAYANAN KEPERAWATAN, DAN
KEBIDANAN

1. Kepmkenkes No. 836 tahun 2005 tentang


PMK perawat dan Bidan.
2. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang
pedoman penyelanggaraan perkesmas.
3. Kepmenkes No. 369 tahun 2007 tentang
Standar profesi bidan.
4. Kepmenkes No. 938 tahun 2007 tentang
standar asuhan kebidanan.
5.Kepmenkes No. 517 tahun 2008 tentang
standar pelayanan fisioterapi di sarana
kesehatan.
13
Lanjutan: KEPMENKES/PERMENKES
TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN,
DAN KEBIDANAN

6. Kepmenkes No. 778 tahun 2008 tentang pedoman


pelayanan fisioterapi di sarana kesehatan.
7.Kepmenkes No.148 tahun 2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik perawat.
8. Kepmenkes No. 1464 tahun 2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan
9. Kepmenkes No. 908/MENKES/SK/VII/2010,
tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan
keperawatan keluarga.

14
Lanjutan: KEPMENKES/PERMENKES
TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN,
DAN KEBIDANAN

10. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia


Republik Indonesia : Nomor
229/MENKES/SK/II/2010, tanggal 3 Februari 2010,
tentang Pedoman Asuhan Kebidanan Masa
Perimenopause
11. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia
Republik Indonesia : Nomor 230/Menkes/SK/II/2010,
tanggal 03 Februari 2010, tentang Pedoman Rawat
Gabung Ibu dan Bayi
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia :
Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010, tanggal 04
Oktober 2010, tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan
15
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
(DALAM PROSES)
PADA TAHUN 2010-2011
1. Pelayanan Keperawatan Neonatus di sarana kesehatan
2. Standar Pelayanan Kebidanan
3. Asuhan Kebidanan pada Kasus Komplikasi dan Rujukan
Ibu Hamil, Bersalin, Nifas dan Bayi Baru Lahir
4. Pedoman Bimbingan Teknis Asuhan Kebidanan dan
Perinatal
5. Standar Pelayanan Kebidanan di Kamar Bersalin di Rumah
Sakit
6. Pedoman Kebidanan Komunitas
7. Standar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (perkesmas )
8. Standar pelayanan terapi wicara di fasilitas pelayanan
kesehatan
9. Pedoman praktik mandiri perawat
16
Lanjutan
LANJUTAN keputusan
KEPUTUSAN menkes...
MENTERI
KESEHATAN (DALAM PROSES) PADA
TAHUN 2010

9. Standar pelayanan terapi okupasi di fasilitas


pelayanan kesehatan
10. Standar pelayanan refpraksionis optisien di
fasilitas pelayanan kesehatan
11. Standar pelayanan orthotik prostetik di fasilitas
pelayanan kesehatan
12. Standar pelayanan rekam medis di fasilitas
pelayanan kesehatan
13. Pelayanan Keperawatan Neonatus di sarana
kesehatan
14. Pedoman pelayanan rekam medis di sarana
kesehatan
17
Lanjutan: KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN (DALAM PROSES) PADA
TAHUN 2010
15. Standar pelayanan teknis elektromedis
16. Standar pelayanan tehnisi gigi.
17. Standar pelayanan keperawatan gawat darurat
di RS
18. Standar pelayanan Keperawatan ICU.
19. Standar pelayanan Keperawatan kamar
operasi.
20. Standar pelayanan Keperawatan luka bakar di
RS.
21. Standar Profesi Keperawatan
22. Standar Pelayanan Keperawatan
23. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Keperawatan
18
Lanjutan: KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN (DALAM PROSES) PADA
TAHUN 2010

24.Pedoman Komite Keperawatan Rumah Sakit


25.Standar Ketenagaan Perawat di Rumah Sakit
26.Jenjang Karier keperawatan
27.Jabatan Fungsional Keperawatan
28.Standar Pelayanan Keperawatan Anak
29.Standar Pelayanan Keperawatan Jiwa
30.Standar Rumah Sakit sebagai wahana
Pembelajaran Klinik Bagi Perawat

19
B. Manajemen Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan

Pengembangan manajemen kinerja (PMK)


perawat & bidan
Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional (SP2KP)
Penerapan standar pelayanan kebidanan di
rumah sakit
Model pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas)
Model Pelayanan Keperawatan Keluarga
Penerapan pedoman bidan kordinator di
Kab/Kota 20
Pelayanan kesehatan mengacu
SPM Kab/Kota yang telah
ditetapkan

DIPERLUKAN PROFESIONALISME
TENAGA KESEHATAN
21
PROFESIONALISME
Pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi di
bidangnya
Pelayanan yang dilakukan
berdasarkan pada standar pelayanan
yg ditetapkan
Berorientasi kepada kepentingan/
kebutuhan klien
Dalam memberikan pelayanan
berdasarkan pada etika profesi

22
PELAYANAN KESEHATAN
DI RS, PUSKESMAS, DAN SARKES
LAIN

Pelayanan medik

Pelayanan keperawatan dan


kebidanan

Pelayanan penunjang medik

23
MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
& KEBIDANAN

Dua faktor yang menentukan mutu


pelayanan keperawatan & kebidanan, yaitu:

1) Peningkatan dan pengembangan sumber


daya manusia atau tenaga kesehatan
(quality of care)
2) Penyediaan sarana dan prasarana yang
menunjang pelaksanaan tugas (quality of
services)

24
Masalah-masalah Pelayanan
Keperawatan/Kebidanan di
Indonesia

Temuan-temuan yang diperoleh melalui


penelitian WHO dan Dit Wat Depkes 2001 di DKI
Jakarta, Sumut, Sulut dan Kaltim:

- 3 tahun terakhir perawat dan bidan


tidak pernah mengikuti pelatihan manajemen
(70,9%).
- Perawat dan Bidan banyak melakukan tugas-
tugas kebersihan (39,8%)

25
Lanjutan : Masalah-masalah
Pelayanan Keperawatan/Kebidanan
di Indonesia

Perawat dan bidan belum memiliki uraian


tugas tertulis (47,4 %).
Perawat dan bidan tidak menggunakan
standar.
Perawat dan bidan tidak dibina kinerjanya
secara teratur.
Belum dikembangkan sistem monitoring
dan evaluasi kinerja perawat dan bidan.

26
Perawat dan Bidan di RS, Puskesmas,
Sarkes lain
MELAKUKAN PELAYANAN KLINIS
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PERLU :
Pendidikan dan pelatihan klinik yang
berkelanjutan
Sarana dan peralatan yang bermutu dan
aman
Pembinaan dan monitoring kinerja klinis
secara terus menerus
Dukungan manajemen
27
Berdasarkan hasil kajian tahun 2001

28
PENGEMBANGAN MANAJEMEN
KINERJA (PMK) Perawat & Bidan

Adalah suatu upaya peningkatan


kemampuan manajerial dan kinerja
perawat dan bidan dalam
memberikan pelayanan keperawatan
dan kebidanan di sarana pelayanan
kesehatan untuk mencapai pelayanan
kesehatan yang bermutu.

29
FALSAFAH PMK
PMK memfasilitasi terciptanya
budaya kerja perawat dan bidan yang
mengarah kepada upaya peningkatan
mutu pelayanan keperawatan dan
kebidanan yang didasarkan pada
profesionalisme, IPTEK, aspek legal,
berlandaskan etika untuk
mendukung sistem pelayanan
kesehatan secara komprehensif
30
KOMPONEN PMK
Perawat & Bidan

1. Standar (SOP)
2. Uraian tugas
3. Indikator Kinerja
klinik
4. Diskusi Refleksi Kasus
5. Monitoring dan
Evaluasi

31
SKEMA PMK PERAWAT DAN BIDAN

KUALITAS
E

K OUTPUT; F

O INPUT ; -Kinerja I
PROSES :
-Uraian tugas meningkat
M -Monitoring S Pening
-Tanggung jawab -Motivasi
I
kinerja I katan
-SOP/standar meningkat
-Pengendalian Kualitas
T -Pelatihan yg -Akuntabilitas E
Penyimpangan Pelayanan
diikuti meningkat N
M -Peningkatan kesehatan
-Sistem -Kepuasan
E Keterampilan &
penghargaan meningkat
-DRK E
N -Jabatan -Mendorong
-Dokumentasi
fungsional Sistem F
penghargaan
E
K
T
Monitoring dan evaluasi
I
F
KERJA TIM DAN PEMBELAJARAN BERLANJUT

SISTEM YANKES RS/PUSKESMAS ; GKM/TQM, QA

PENERAPAN PMK 32
PMK dalam peningkatan mutu Pelayanan Kesehatan
In-service
training,
coaching,
Magang, dll
PMK Akreditasi

Standar

PMK QA, GKM


Upaya Budaya Uraian tugas
perbaikan kerja Sistem
profesional peningkatan
Diskusi Iptek, etika,
refleksi mutu yankes
Aspek legal
kasus

Indikator
Umpan Balik
kinerja

Monitoring

PENERAPAN PMK 33
PRINSIP-PRINSIP
PENERAPAN PMK

KOMITMEN
KUALITAS
KERJA TIM
PEMBELAJARAN BERLANJUT
EFEKTIF DAN EFISIEN

34
STRATEGI PMK

Membangun komitmen
Melibatkan stakeholder
Mengelola sumber daya
Profesionalisme
Desentralisasi

35
Model
Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (PMK) bagi Perawat dan
Bidan di Rumah Sakit dan Puskesmas
Langkah Dua Langkah Tiga Pelaksanaan Lapangan
Langkah Satu Sustainabilitas/
Sustainabilitas/ Rumah Sakit dan Puskesmas
Metodologi Kelangsungan
PMK merupakan suatu mikro sistem dari Kendali Mutu
. Uji coba model dan pelayanan kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya
Pengembangan strategi
pelatihan Master Manusia untu Perawat dan Bidan
PMK -
Trainer
untuk pemantauan
Kepmenkes RI N0. Standard
terus-menerus termasuk
836/2005 tentang PMK akses ke biaya: Uraian Tugas
Propinsi Indikator Kinerja kunci untuk Keamanan Pasien
Pelatihan (kelas & Lap) Sistem Pemantauan Indikator kinerja kunci
Kabupaten dan
Pelatihan Nasional Refreshing Keterampilan Manajemen untuk Manajer
Puskesmas dan
untuk para Pelatih
Rumah Sakit Lini Pertama dan clinical training
TOT propinsi Diskusi Kasus Reflektif
TOT kabupaten
FLM

Langkah Empat Strategi untuk Langkah Lima Evaluasi


Pendampingan dan kegiatan tindak lanjut
= pembinaan terus-
terus-menerus
6/26/2006
Jakarta, 12 JUN 06 TOT PMK 36
Kebjiakan PMK
Kesepakatan eselon I
depkes; Dirjen Yanmed, PENERAPAN PMK
Dirjen Kesmas, Dirjen P2M,
Ka. BPSDM

Pusat
Pelatihan PTOT

Dinkes
Pertemuan Prop, PT,
strategis Bappeda,
DPRD, dll
Kadinkes, Dir RSU,
Prop. Stake holder
(Bappeda,
Kadinkes, Dir
DPRD,dsb)
Pelatihan DTOT RSU, Stake
holder lain

Pertemuan Pelatihan Pertemuan Pelaksanaan Pembinaan,


Kab. Pengkajian Strategis 2 PMK Monev
Strategis 1 FLM

Rumah sakit,
Puskesmas/ RS Dinkes Kab. Dinke Kab.
Puskesmas, Pustu,
Poskesdes,
Sarkes lain

Jakarta, 12 JUN 06 TOT PMK 37


Kontribusi PMK perawat & bidan
dalam peningkatan kualitas Pelayanan
Kesehatan

MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI


DAN BERKEADILAN

PELAYANAN KESEHATAN PRIMA

SPM Kabupaten/Kota

PMK PERAWAT & BIDAN

38
PERAN PUSAT

Sosialisasi dan advokasi ke provinsi


Memfasilitas provinsi dalam implementasi
PMK.
Monitoring dan evaluasi
Bimbingan dan supervisi
Melakukan roll out ke provinsi lain.

39
PERAN DINKES PROPINSI

Sosialisasi PMK ke Kabupaten/ Kota


Pelatihan pelatih kabupaten (DTOT)
Memfasilitasi Kabupaten/Kota dalam
penerapan dan pengembangan PMK
Melakukan monitoring dan evaluasi PMK
Bekerjasama dengan pihak terkait dalam
pengembangan PMK
Bimbingan dan supervisi

40
KABUPATEN/KOTA

Sosialisasi ke RS/Puskesmas
Penerapan dan roll out PMK
Monitoring dan evaluasi sesuai jadwal
Bimbingan dan evaluasi secara periodik

41
Indikator Penerapan PMK
di RS

Struktur:

Kebijakan RS yang mendukung PMK perawat


dan bidan.
Dukungan dari stake holder
Ada seorang koordinator yang bertanggung
jawab dalam penerapan PMK (mengumpulkan
data, evaluasi dan pelaporan ke Dinkes
Tersedia dana untuk penerapan, pelatihan dan
monitoring

42
Lanjutan
Perencanaan roll out ke ruangan
lain
Jadwal monev
Semua ruangan mempunyai
standar, mengembangkan uraian
tugas, indikator kinerja dan diskusi
refleksi kasus (DRK).

43
Proses:
Ada kegiatan sosialisasi dan roll out ke
ruangan perawatan lain.
Menyusun SOP
Menyusun uraian tugas dan indikator kinerja
klinis perawat dan bidan.
Menyusun jadwal kegiatan.
Ada kegiatan DRK secara teratur setiap bulan
sekali
Adanya pendokumentasian
Adanya pelatihan (in-service training)
Monitoring dilakukan sesuai jadwal
44
Out Put:

Bertambahnya ruangan yang menerapkan


PMK.
Meningkatnya jumlah perawat dan bidan
yang ikut pelatihan.
Adanya uraian tugas tertulis setiap perawat
dan bidan yang disyahkan pimpinan.
Setiap pelayanan keperawatan dan
kebidanan ada SOP yang disyahkan
pimpinan.
Terlaksananya DRK secara rutin (dokumen)

45
Lanjutan : Out Put

Adanya kegiatan peningkatan


keterampilan klinis perawat dan
bidan.
Meningkatnya kinerja klinis
perawat dan bidan.
Menurunnya angka dekubitus.
Menurunnya angka plebitis/.

46
PUSKESMAS

Menyusun SOP
Menyusun Uraian tugas dan indikator
kinerja
Menyusun jadwal DRK, dan
melaksanakan setiap bulan.
Menyusun jadwal kegiatan perkesmas
Melakukan dokumentasi kegiatan
Melakukan pelatihan (in-service training)
Melakukan monitoring sesuai jadwal.
47
HASIL EVALUASI SPMKK/PMK
(FK-UGM, 2003)
di Magelang, Sleman, Kota Yogyakarta

HASIL TEMUAN :
Meningkatnya pendokumentasian
pelayanan, yang semula 23 % menjadi
84,9 %
Meningkatnya angka kehadiran pegawai,
yang semula 80,8 % menjadi 96,8 %.
Meningkatnya kepatuhan dalam
penggunaan standar dalam melakukan
pelayanan di rumah sakit dan
puskesmas, yang semula 20,5 % menjdi
70 %
48
Lanjutan: HASIL EVALUASI SPMKK/PMK
(FK-UGM, 2003)
di Magelang, Sleman, Kota Yogyakarta

Meningkatnya perawat dan bidan yang


mempunyai uraian tugas secara jelas dan
tertulis, yang semula 45,2 % menjadi
97,5 %
Meningkatnya monitoring kinerja klinis
perawat dan bidan yang berdasarkan
pada indikator kinerja klinis, yang
semula 16,4 % menjadi 86,3 %
Meningkatnya pertemuan yang
dilakukan perawat dan bidan dalam
membahas kasus-kasus klinis, yang
semula 31,5 % menjadi 97,3 %
49
HASIL EVALUASI PMPK UGM DAN
BAPELKES GOMBONG JATENG, TH 2005

- Penerapan SPMKK di Jawa Tengah


dengan 3 versi rekomendasi
penelitian: kembali pada model original
- SPMKK kaitannya dengan pencegahan
infeksi nosokomial impact
penelitian, bw PMK dapat diterapkan
untuk profesi lain: a.l. dokter
- Reward system berbasis kinerja

50
HASIL KAJIAN
WHO Head Quarter (Geneva)
tahun 2004

PMK bermanfaat untuk peningkatan kinerja


perawat dan bidan
PMK perawat dan bidan berkontribusi dalam
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di RS
dan Puskesmas
Rekomendasi hasil kajian :
-Penguatan kepemimpinan (leadership) di
-Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota
-Penguatan komitmen dengan stakeholder
51
APLIKASI PMK DALAM PENERAPAN
PERKESMAS
Standar (SOP) MASYARAKAT
PMK
Uraian tugas SEHAT YANG
Indikator Kinerja klinik MANDIRI DAN
Diskusi Refleksi Kasus BERKEADILAN
Monitoring dan Evaluasi

VISI
MUTU
PERKESMAS KEMEN
MENINGKAT
KES

PENERAPAN PMK 52
PENUTUP

Keberhasilan PMK bergantung pada dukungan


dari Pemerintah Propinsi, Kabupaten/Kota
Komitmen Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota,
Pimpinan sarana kesehatan & stakeholder lain
PMK perawat & bidan dapat berkontribusi
terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di
RS, Puskesmas, Pustu, Poskesdes/Desa siaga
dan sarana kesehatan lain
PMK perawat dan bidan dapat membantu
menurunkan AKI, AKB dan angka
kesakitan/kematian
53
Jakarta, 12 JUN 06 TOT PMK 54
Kabupaten/Kota
No Nama Propinsi Jml Kab/Kota PMK yg PMK Kab/Kota
difasilitasi Roll out belum PMK
Pusat (oleh LG)
1 DIY 5 1 4 0
2 Jawa Tengah 35 2 11 22
3 Banten 6 1 0 5
4 Bangka Blitung 4 1 0 4
5 Riau 11 2 2 7
6 Sulawesi Selatan 28 1 4 23
7 Bengkulu 4 2 0 2
8 Bali 9 1 8 0
9 Kalteng 14 1 0 13
10 Papua 16 2 0 14
11 NAD 20 2 0 18
Jumlah 157 16 29 112
Jakarta, 12 JUN 06 TOT PMK 55
Jumlah trainer, FLM perawat dan Bidan
yang telah dilatih PMK (2001-2006)

No Nama Propinsi Jumlah Trainer Perawat &


Propinsi Kabupaten bidan yg dilatih
(FLM)
1 DIY 6 24 152
2 Jawa Tengah 15 42 276
3 Banten 4 5 31
4 Bangka Blitung 2 5 20
5 Riau 4 8 20
6 Sulawesi Selatan 5 6 57
7 Bengkulu 3 7 21
8 Bali 7 19 148
9 Kalteng 6 8 30
10 Papua 4 7 45
11 NAD 6 8 39
Jumlah 62 142 839
Jakarta, 12 JUN 06 TOT PMK 56
Jakarta, 12 JUN 06 TOT PMK 57
2007
PUSDIKLAT DEPKES MELAKUKAN PELATIHAN
PMK UNTUK SELURUH INDONESIA DENGAN
MODEL YANG DIMODIFIKASI DARI MODEL
YANG TELAH DIBUAT OLEH WHO, DIREKTORAT
KEPERAWATAN DAN UGM.

PENERAPAN PMK 58
2008-2010:
PROVINSI MENGAPLIKASIKAN PMK SECARA
MANDIRI.
2011- SEKARANG
PELATIHAN PMK INTEGRASI DENGAN PERKESMAS
PMK TERINTEGRASI DENGAN SP2KP
PMK DIGUNAKAN OLEH KONSULTAN WHO UNTUK
DIKEMBANGKAN DI NEGARA LAIN.
INDIA BELAJAR PMK KE INDONESIA
2012
PROVINSI JAMBI DAN JABAR MELAKUKAN
PELATIHAN PMK UNTUK KABID RS, KARU, CI (APBD)

PENERAPAN PMK 59
PENERAPAN PMK 61
PENERAPAN PMK 62
PENERAPAN PMK 64

Anda mungkin juga menyukai