Kebijakan PMK 24 Sept 2013
Kebijakan PMK 24 Sept 2013
Kes
Direktur Bina Yanwat dan Tekmed
Dirjen BUK Kemenkes
1
TIMNAS PSSI U-19
2013
2
Ingat Pesan Bu Menkes!!!
3
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN
KINERJA KLINIK PERAWAT DAN BIDAN
PENERAPAN PMK 4
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
(Permenkes No. 1144/2010)
DIREKTORAT
BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KETEKNISIAN MEDIK
SUB BAGIAN
TATA USAHA
KJF 5
5
ISU GLOBAL: MDGs
Sasaran yang disepakati secara global dalam MDGs meliputi:
Menjamin ketersediaan
VISI pemerataan sumberdaya
MASYARAKAT SEHAT kesehatan
YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik
7
MASALAH BIDANG KESEHATAN
Mutu pelayanan
Akses
SDM
Pembiayaan kesehatan
Penyakit menular dan PTM
Disaster,
dll
8
MASALAH BIDANG KEPERAWATAN
Mutu Pelayanan
Manajemen
SDM
Kebijakan
Pembiayaan
Pencitraan
9
NILAI-NILAI KEMENTRIAN KESEHATAN
11
PERKEMBANGAN PELAYANAN
KEPERAWATAN, KEBIDANAN DAN
KETEKNISIAN MEDIK
A. REGULASI
12
3. KEPMENKES/PERMENKES TENTANG
PELAYANAN KEPERAWATAN, DAN
KEBIDANAN
14
Lanjutan: KEPMENKES/PERMENKES
TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN,
DAN KEBIDANAN
19
B. Manajemen Pelayanan
Keperawatan dan Kebidanan
DIPERLUKAN PROFESIONALISME
TENAGA KESEHATAN
21
PROFESIONALISME
Pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi di
bidangnya
Pelayanan yang dilakukan
berdasarkan pada standar pelayanan
yg ditetapkan
Berorientasi kepada kepentingan/
kebutuhan klien
Dalam memberikan pelayanan
berdasarkan pada etika profesi
22
PELAYANAN KESEHATAN
DI RS, PUSKESMAS, DAN SARKES
LAIN
Pelayanan medik
23
MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
& KEBIDANAN
24
Masalah-masalah Pelayanan
Keperawatan/Kebidanan di
Indonesia
25
Lanjutan : Masalah-masalah
Pelayanan Keperawatan/Kebidanan
di Indonesia
26
Perawat dan Bidan di RS, Puskesmas,
Sarkes lain
MELAKUKAN PELAYANAN KLINIS
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PERLU :
Pendidikan dan pelatihan klinik yang
berkelanjutan
Sarana dan peralatan yang bermutu dan
aman
Pembinaan dan monitoring kinerja klinis
secara terus menerus
Dukungan manajemen
27
Berdasarkan hasil kajian tahun 2001
28
PENGEMBANGAN MANAJEMEN
KINERJA (PMK) Perawat & Bidan
29
FALSAFAH PMK
PMK memfasilitasi terciptanya
budaya kerja perawat dan bidan yang
mengarah kepada upaya peningkatan
mutu pelayanan keperawatan dan
kebidanan yang didasarkan pada
profesionalisme, IPTEK, aspek legal,
berlandaskan etika untuk
mendukung sistem pelayanan
kesehatan secara komprehensif
30
KOMPONEN PMK
Perawat & Bidan
1. Standar (SOP)
2. Uraian tugas
3. Indikator Kinerja
klinik
4. Diskusi Refleksi Kasus
5. Monitoring dan
Evaluasi
31
SKEMA PMK PERAWAT DAN BIDAN
KUALITAS
E
K OUTPUT; F
O INPUT ; -Kinerja I
PROSES :
-Uraian tugas meningkat
M -Monitoring S Pening
-Tanggung jawab -Motivasi
I
kinerja I katan
-SOP/standar meningkat
-Pengendalian Kualitas
T -Pelatihan yg -Akuntabilitas E
Penyimpangan Pelayanan
diikuti meningkat N
M -Peningkatan kesehatan
-Sistem -Kepuasan
E Keterampilan &
penghargaan meningkat
-DRK E
N -Jabatan -Mendorong
-Dokumentasi
fungsional Sistem F
penghargaan
E
K
T
Monitoring dan evaluasi
I
F
KERJA TIM DAN PEMBELAJARAN BERLANJUT
PENERAPAN PMK 32
PMK dalam peningkatan mutu Pelayanan Kesehatan
In-service
training,
coaching,
Magang, dll
PMK Akreditasi
Standar
Indikator
Umpan Balik
kinerja
Monitoring
PENERAPAN PMK 33
PRINSIP-PRINSIP
PENERAPAN PMK
KOMITMEN
KUALITAS
KERJA TIM
PEMBELAJARAN BERLANJUT
EFEKTIF DAN EFISIEN
34
STRATEGI PMK
Membangun komitmen
Melibatkan stakeholder
Mengelola sumber daya
Profesionalisme
Desentralisasi
35
Model
Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (PMK) bagi Perawat dan
Bidan di Rumah Sakit dan Puskesmas
Langkah Dua Langkah Tiga Pelaksanaan Lapangan
Langkah Satu Sustainabilitas/
Sustainabilitas/ Rumah Sakit dan Puskesmas
Metodologi Kelangsungan
PMK merupakan suatu mikro sistem dari Kendali Mutu
. Uji coba model dan pelayanan kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya
Pengembangan strategi
pelatihan Master Manusia untu Perawat dan Bidan
PMK -
Trainer
untuk pemantauan
Kepmenkes RI N0. Standard
terus-menerus termasuk
836/2005 tentang PMK akses ke biaya: Uraian Tugas
Propinsi Indikator Kinerja kunci untuk Keamanan Pasien
Pelatihan (kelas & Lap) Sistem Pemantauan Indikator kinerja kunci
Kabupaten dan
Pelatihan Nasional Refreshing Keterampilan Manajemen untuk Manajer
Puskesmas dan
untuk para Pelatih
Rumah Sakit Lini Pertama dan clinical training
TOT propinsi Diskusi Kasus Reflektif
TOT kabupaten
FLM
Pusat
Pelatihan PTOT
Dinkes
Pertemuan Prop, PT,
strategis Bappeda,
DPRD, dll
Kadinkes, Dir RSU,
Prop. Stake holder
(Bappeda,
Kadinkes, Dir
DPRD,dsb)
Pelatihan DTOT RSU, Stake
holder lain
Rumah sakit,
Puskesmas/ RS Dinkes Kab. Dinke Kab.
Puskesmas, Pustu,
Poskesdes,
Sarkes lain
SPM Kabupaten/Kota
38
PERAN PUSAT
39
PERAN DINKES PROPINSI
40
KABUPATEN/KOTA
Sosialisasi ke RS/Puskesmas
Penerapan dan roll out PMK
Monitoring dan evaluasi sesuai jadwal
Bimbingan dan evaluasi secara periodik
41
Indikator Penerapan PMK
di RS
Struktur:
42
Lanjutan
Perencanaan roll out ke ruangan
lain
Jadwal monev
Semua ruangan mempunyai
standar, mengembangkan uraian
tugas, indikator kinerja dan diskusi
refleksi kasus (DRK).
43
Proses:
Ada kegiatan sosialisasi dan roll out ke
ruangan perawatan lain.
Menyusun SOP
Menyusun uraian tugas dan indikator kinerja
klinis perawat dan bidan.
Menyusun jadwal kegiatan.
Ada kegiatan DRK secara teratur setiap bulan
sekali
Adanya pendokumentasian
Adanya pelatihan (in-service training)
Monitoring dilakukan sesuai jadwal
44
Out Put:
45
Lanjutan : Out Put
46
PUSKESMAS
Menyusun SOP
Menyusun Uraian tugas dan indikator
kinerja
Menyusun jadwal DRK, dan
melaksanakan setiap bulan.
Menyusun jadwal kegiatan perkesmas
Melakukan dokumentasi kegiatan
Melakukan pelatihan (in-service training)
Melakukan monitoring sesuai jadwal.
47
HASIL EVALUASI SPMKK/PMK
(FK-UGM, 2003)
di Magelang, Sleman, Kota Yogyakarta
HASIL TEMUAN :
Meningkatnya pendokumentasian
pelayanan, yang semula 23 % menjadi
84,9 %
Meningkatnya angka kehadiran pegawai,
yang semula 80,8 % menjadi 96,8 %.
Meningkatnya kepatuhan dalam
penggunaan standar dalam melakukan
pelayanan di rumah sakit dan
puskesmas, yang semula 20,5 % menjdi
70 %
48
Lanjutan: HASIL EVALUASI SPMKK/PMK
(FK-UGM, 2003)
di Magelang, Sleman, Kota Yogyakarta
50
HASIL KAJIAN
WHO Head Quarter (Geneva)
tahun 2004
VISI
MUTU
PERKESMAS KEMEN
MENINGKAT
KES
PENERAPAN PMK 52
PENUTUP
PENERAPAN PMK 58
2008-2010:
PROVINSI MENGAPLIKASIKAN PMK SECARA
MANDIRI.
2011- SEKARANG
PELATIHAN PMK INTEGRASI DENGAN PERKESMAS
PMK TERINTEGRASI DENGAN SP2KP
PMK DIGUNAKAN OLEH KONSULTAN WHO UNTUK
DIKEMBANGKAN DI NEGARA LAIN.
INDIA BELAJAR PMK KE INDONESIA
2012
PROVINSI JAMBI DAN JABAR MELAKUKAN
PELATIHAN PMK UNTUK KABID RS, KARU, CI (APBD)
PENERAPAN PMK 59
PENERAPAN PMK 61
PENERAPAN PMK 62
PENERAPAN PMK 64