Anda di halaman 1dari 83

Reaksi Inti (Nuclear Reactions)

Peluruhan Alpha, Beta, dan Gamma


Atom
Atom terdiri atas dua bagian:

1. Inti yang terdiri dari:

protons
neutrons

2. Elektron yang
mengorbit
Atom

Semua zat terbuat dari unsur-unsur (misalnya: karbon,


hidrogen, dsbg.).

Bagian paling kecil dari unsur adalah atom.

Atom dari unsur yang berbeda mempunyai jumlah


proton yang berbeda pula.

massa dari suatu atom hampir seluruhnya disumbang


oleh banyaknya proton-proton dan neutron-neutron.
Nomor Massa = Jumlah proton + jumlah neutron

Nomor Atom Z
X Simbul Unsur

= jumlah proton

Massa proton = 1,007 276 u


Massa neutron = 1,008 665 u
Massa electron = 0,000 549 u
1 u = 1,660 559 x 10-27 kg = 931,50 MeV/c2
A

Z
X
A = jumlah proton + jumlah neutron
Z = jumlah proton

A Z = jumlah neutron

Jumlah neutron = Nomor Massa Nomor Atom


Berbagai macam tipe dari uranium:

235 238

92
U 92
U
A A
Z Z
Jumlah proton Jumlah proton
Jumlah neutron Jumlah neutron
Berbagai macam tipe dari uranium :

235 238

92
U 92
U
A 235 A 238
Z 92 Z 92
Jumlah proton 92 Jumlah proton 92
Jumlah neutron 143 Jumlah neutron 146

Isotop dari unsur tertentu terdiri jumlah proton yang sama


, tetapi berbeda jumlah neutronnya.
Pada umumnya isotop-isotop yang terbentuk secara
alamiah itu stabil.
Beberapa isotop alamiah dan semua isotop buatan itu
tidak stabil.

Isotop tidak stabil dapat menjadi stabil dengan


melepaskan partikel tertentu.

Proses ini disebut peluruhan radioaktif (radioactive


decay) dan unsur-unsur yang menjalani proses ini
disebut radioisotop/radionuklida. Secara kuantitatif
dibicarakan pada bagian akhir.
Peluruhan Radioaktif

Peluruhan Radioaktif menghasilkan salah satu


emisi/pancaran:
suatu partikel alpha (a),

suatu partikel beta (b),

atau suatu sinar gamma (g).


Peluruhan Alpha

Sebuah partikel alpha itu identik dengan sebuah inti helium .

Intinya terdiri dari dua proton dan dua neutron.


Peluruhan Alpha

A A-4 4

Z
X Z-2
Y + 2
He

Atom tidak stabil Partikel alpha


Atom yang lebih stabil
Peluruhan Alpha
222
226 Rn
88
Ra 86

2
He
Peluruhan Alpha

A A-4 4

Z
X Z-2
Y + 2
He

226 222 4
88
Ra 86
Rn + 2
He
Peluruhan Alpha

222 A 4

86
Rn Z
Y + 2
He

222 218 4

86
Rn 84
Po + 2
He
Peluruhan Alpha

A 230 4

Z
X 90
Th + 2
He

234 230 4

92
U 90
Th + 2
He
Peluruhan Alpha

230 A 4

90
Th Z
Y + 2
He

230 226 4

90
Th 88
Ra + 2
He
Peluruhan Alpha

A 214 4

Z
X 82
Pb + 2
He

218 214 4

84
Po 82
Pb + 2
He
Peluruhan Beta
Suatu partikel beta adalah sebuah elektron yang
bergerak cepat yang dipancarkan dari suatu inti dari
sebuah atom yang mengalami peluruhan radioaktif.

Peluruhan beta terjadi apabila sebuah neutron berubah


menjadi sebuah proton dan sebuah elektron.
Peluruhan Beta
Dengan demikian hasil dari suatu peluruhan beta, di
dalam inti neutronnya berkurang satu, tetapi memiliki
satu proton ekstra.

Nomor atom, Z, bertambah 1 dan nomor massa, A,


tetap sama.
Peluruhan Beta
218
218 At
84
Po 85

b
0

-1
Peluruhan Beta

b
A A 0

Z
X Z+1
Y + -1

b
218 218 0

84
Po 85
Rn + -1
Peluruhan Beta

b
234 A 0

90
Th Z
Y + -1

b
234 234 0

90
Th 91
Pa + -1
Peluruhan Beta

b
A 210 0

Z
X 82
Pb + -1

b
210 210 0

81
Tl 82
Pb + -1
Peluruhan Beta

b
210 A 0

83
Bi Z
Y + -1

b
210 210 0

83
Bi 84
Po + -1
Peluruhan Beta

b
A 214 0

Z
X 83
Bi + -1

b
214 214 0

82
Pb 83
Bi + -1
Peluruhan Gamma
Sinar Gamma bukan partikel bermuatan seperti partikel
bermuatan a dan partikel b.

Sinar Gamma adalah radiasi electromagnetik dengan


frekuensi sangat tinggi.

Apabila atom-atom meluruh dengan memancarkan


partikel a atau b untuk membentuk atom baru, inti dari
atom yang baru terbentuk mungkin akan tetap memiliki
kelebihan energi untuk menuju stabilitasnya.
Kelebihan energi tersebut akan dipancarkan sebagai sinar
gamma (foton sinar gamma berenergi sekitar ~ 1 x 10-12 J).
Reaksi Nuklir

Fissi dan Fusi


Fissi
Apabila atom-atom ditembaki dengan
neutron, maka intinya akan terbelah menjadi
dua bagian, di mana secara kasar menjadi
dua bagian yang sama.
Fisi nuklir itu prosesnya terjadi di dalam inti,
dengan nomor massa yang besar, terpisah
menjadi dua inti yang secara kasar menjadi
dua dengan dua nomor massa yang hampir
sama.
Selama fisi nuklir terjadi, akan
terjadi pelepasan neutron..
Fisi Nuklir

Ada 2 tipe fisi yang dapat terjadi:

1. Fisi Spontan

2. Fisi Induksi
Fisi Spontan

Beberapa radioisotop terdiri inti yang


mempunyai ketidakstabilan dan mengalami
peluruhan secara spontan menjadi dua
bagian inti yang lebih kecil.
Peluruhan spontan seperti ini diikuti pula
dengan pelepasan neutron.
Fisi Induksi

Fisi Nuklir dapat diinduksikan dengan


menembaki atom-atom dengan neutron.

Inti atom kemudian akan terbagi menjadi dua ba


yang sama.

Peluruhan fisi induksi juga akan diikuti


dengan pelepasan neutron.
Proses Fissi
Sebuah neutron bergerak dengan kelajuan
yang tinggi menuju ke sebuah inti atom
uranium-235.

1 235
0n 92U
Proses Fissi
Sebuah neutron bergerak dengan kelajuan
yang tinggi menuju ke sebuah inti atom
uranium-235.

1 235
0n 92U
Proses Fissi
Sebuah neutron bergerak dengan kelajuan
yang tinggi menuju ke sebuah inti atom
uranium-235.

1 235
0n 92U
Proses Fissi
Neutron menabrak inti yang kemudian
menangkap neutron dari uranium-235

1 235
0n 92U
Proses Fissi
Inti kemudian berubah dari uranium-235
menjadi uranium-236 saat menangkap
neutron datang.

236
92U
Proses Fissi
Inti uranium-236 yang terbentuk merupakan
inti yang sangat tidak stabil.
Inti berubah menjadi suatu permukaan yang
memanjang dalam waktu yang sangat pendek
Proses Fissi
Pembentukan inti uranium-236 sangat tidak
stabil.
Inti bertransformasi menjadi suatu permukaan
yang memenjang dalam waktu yang pendek.
Proses Fissi
Pembentukan inti uranium-236 sangat tidak
stabil.
Inti bertransformasi menjadi suatu permukaan
yang memenjang dalam waktu yang pendek.
.
Proses Fissi
Kemudian inti terpisah menjadi 2
bagian/petilan fisi dan membeaskan
neutron.
1
0n
141
56Ba

1
0n

92
36Kr
1
0n
Proses Fissi
Kemudian inti terpisah menjadi 2
bagian/petilan fisi dan membeaskan
neutron.
1
0n
141
56Ba

1
0n

92
36Kr
1
0n
Proses Fissi
Kemudian inti terpisah menjadi 2
bagian/petilan fisi dan membeaskan
neutron. 1
0n
141
56Ba

1
0n

92
36Kr
1
0n
Proses Fissi
Kemudian inti terpisah menjadi 2 bagian
(petilan) fisi dan membeaskan neutron.

1
0n
141
56Ba

1
0n

92
36Kr
1
0n
Contoh Fisi Nuklir

235 1 141 92 1

92
U + 0
n 56
Ba + 36
Kr + 30
n

235 1 138 96 1

92
U + 0
n 55
Cs + 37
Rb+ 20
n
Energi dari Fisi
Kedua petilan tersebut dan neutron bergerak
dengan laju tinggi.
Energi kinetik dari hasil fisi menjadi sangat
besar dari pada neutron yang menembaki
dan atom sasaran.

EK sebelum fissi << EK sesudah fissi

Energi akan dibebaskan sebagai hasil reaksi.


Energi dari Fissi
235 1 138 96 1

92
U + 0
n 55
Cs + 37
Rb+ 20
n
Unsur Massa Atom (kg)
235 U 3,9014 x 10-25
92
138 Cs 2,2895 x 10-25
55
96 Rb 1,5925 x 10-25
37
1 1,6750 x 10-27
0n
Energi Fisi
Perhitungan massa total sebelum dan sesudah
fisi terjadi.
Massa total sebelum fisi (LHS of the equation):

3,9014 x 10-25 + 1,6750 x 10-27 = 3,91815 x 10-25 kg

Massa total sesudah fisi (RHS of the equation):


2,2895 x 10-25 + 1,5925 x 10-25 + (2 x 1,6750 x 10-27) =
3,9155 x 10-25 kg

LHS : Left Hand Side; Persamaan Ruas Kiri


RHS : Right Hand Side; Persamaan Ruas
Kanan
Energi Fisi

Massa total sebelum fisi = 3,91815 x 10-25 kg

Massa total sesudah fisi = 3,91550 x 10-25 kg

massa total sebelum fisi > massa total sesudah fisi


Energi Fisi

Beda massa, m = massa total sebelum fisi massa total


sesudah fisi

m = 3,91815 x 10-25 3,91550 x 10-25


m = 2,65 x 10-28 kg

Reduksi massa ini menghasilkan pembebasan


energi.
Pembebasan Energi
Pembebasan energi dapat dihitung
menggunakan persamaan:

E = mc2 E

Di mana:
m c2
E = energi yang dibebaskan (J)
m = beda massa (kg)
c = laju cahaya dalam hampa (3 x 108 ms-1)
Energi Fisi
Perhitungan pembebasan energi dari reaksi
fisi di bawah ini:
235 1 138 96 1
92
U + 0
n 55
Cs + 37
Rb+ 20
n
E = mc2

m = 2,65 x 10-28 kg c = 3 x 108 ms-1


E = 2,65 x 10-28 x (3 x 108)2
E = 2,385 x 10-11 J
Energi Fisi

Pembebasan energi dari reaksi tadi seolah


tidak terlalu besar.

Hal ini disebabkan karena reaksi yang


terjadi dilakukan oleh inti tunggal.

Energi dalam jumlah yang besar akan


dibebaskan apabila sejumlah besar inti yang
terlibat dalam reaksi fisi tersebut.
Energi Fisi
Setiap atom uranium-235 mempunyai massa
sebesar 3,9014 x 10-25 kg.

Jumlah total atom dalam 1 kg uranium-235


dapat diperoleh sebagai berikut:

Jumlah atom dalam 1 kg uranium-235 =


1/3,9014 x 10-25
= 2,56 x 1024 atoms
Energi Fisi

Bila setiap atom uranium-235 mengalami


reaksi fisi membebaskan energi 2,385 x 10-11
J, kemudian energi yang dibebaskan oleh 1
kg uranium-235 dapat dihitung sebagai
berikut:
Energi total = energi per fisi x jumlah atom

Energi total = 2,385 x 10-11 x 2,56 x 1024


= 6,1056 x 1013 J
Fusi Nuklir
Dalam fusi nuklir, dua inti dengan nomor
massa yang rendah berkombinasi untuk
membentuk sebuah inti dengan nomor massa
yang lebih tinggi.
2 3 4 1

1
H + 1
H 2
He+ 0
n+ Energy
Proses Reaksi Fusi

2
1H

3
1H
Proses Reaksi Fusi

2
1H

3
1H
Proses Reaksi Fusi

2
1H

3
1H
Proses Reaksi Fusi

2
1H

3
1H
Proses Reaksi Fusi
Proses Reaksi Fusi
Proses Reaksi Fusi
Proses Reaksi Fusi
Proses Reaksi Fusi

1
0n
4
2He
Proses Reaksi Fusi

1
0n

4
2He
Proses Reaksi Fusi
1
0n

4
2He
Proses Reaksi Fusi
1
0n

4
2He
Energi Reaksi Fusi
2 3 4 1

1
H + 1
H 2
He+ 0
n+ Energy
Unsur Massa Atom (kg)
2 3,345 x 10-27
1H
3 5,008 x 10-27
1H
4 He 6,647 x 10-27
2
1 1,6750 x 10-27
0n
Energi Reaksi Fusi

Perhitungannya sebagai berikut:

Perbedaan massa.

Pembebasan energi setiap fusi.


Energi Reaksi Fusi
2 3 4 1

1
H + 1
H 2
He+ 0
n+ Energy
Massa total sebelum fusi (LHS of the equation):

3,345 x 10-27 + 5,008 x 10-27 = 8,353 x 10-27 kg

massa total sesudah fisi (RHS of the equation):

6,647 x 10-27 + 1,675 x 10-27 = 8,322 x 10-27 kg


Energi Reaksi Fusi

m = massa total sebelum fisi massa total


sesudah fisi
m = 8,353 x 10-27 8,322 x 10-27
m = 3,1 x 10-29 kg
Energi Reaksi Fusi

2 3 4 1

1
H + 1
H 2
He+ 0
n+ Energy
E = mc2
m = 3,1 x 10-29 kg c = 3 x 108 ms-1
E = 3,1 x 10-29 x (3 x 108)2
E = 2,79 x 10-12 J

energi dibebaskan per fusi adalah 2,79 x 10-12 J.


Peluruhan zat radioaktif
Kelajuan peluruhan tidaklah konstan
sepanjang waktu, tetapi berkurang
secara eksponensial.
Waktu eksponensial ini tergantung dari
karakteristik seluruh keradioaktifan dan
menunjukkan bahwa peluruhan
radioaktif adalah suatu proses statistik.
Misalkan N adalah jumlah inti radioaktif pada
suatu saat t. apabila peluruhan dari suatu inti
individual merupakan kejadian yang acak, kita
berharap jumlah inti yang meluruh dalam
interval waktu dt akan sebanding dengan N
dan juga dt. Karena peluruhan ini, jumlah N
akan berkurang. Perubahan besarnya N
dinyatakan dengan
Dengan mengambil bentuk eksponensial pada
kedua ruas, akan diperoleh

Maka jumlah peluruhan radioaktif per detik


atau disebut laju peluruhan R:
Besarnya rata-rata waktu hidup atau rata-rata
waktu hidup t adalah sama dengan kebalikan
dari konstanta peluruhan, jadi:

Waktu-paruh t1/2 didefinisikan sebagai waktu


yang dipakai sejumlah inti dan laju
peluruhan pengurangan sebesar setengahnya.
Jika t = t1/2 dan N = N0/2 maka persamaan di
atas menjadi
Sebagai contoh, apabila laju
peluruhan mula-mula adalah
R0, kemudian sesudah waktu
paruh menjadi R0, dan
menjadi (1/2)(1/2)R0 sesudah
dua kali waktu-paruh, dan
demikian seterusnya. Setelah n
waktu-paruh maka laju
peluruhan akan menjadi
Contoh:
Suatu sumber radioaktif mempunyai waktu-paruh 1 menit. Pada
saat t = 0, sumber radioaktif diletakkan didekat detector, laju
cacah (jumlah peluruhan partikel terdeteksi per satuan waktu)
yang teramati adalah 2000 cacah/s. Carilah laju cacah saat t = 1
menit, t = 2 menit, t = 3 menit, dan t = 10 menit.
Jawab:
Waktu-paruh pada saat 1 menit, maka akan berkurang
setengahnya setiap menit:
Saat t =10 menit, laju cacah peluruhan menjadi

Contoh 2: Apabila efisiensi detector soal di


atas 20%, (a) berapa banyak inti radioaktif
pada saat t = 0, dan (b) pada saat t = 1
menit? (c) berapa banyak inti yang meluruh
pada saat menit pertama?
Jawab: Jika efisiensi detector 20%, maka peluruhan yang terjadi
seharusnya 5 kali laju cacahnya. Maka jumlah inti radioaktif yang
berhubungan dengan laju peluruhan R dan konstanta peluruhan
l:

Karena efisiensi detector 20%, laju peluruhan sesungguhnya 5 x


laju cacahnya, sehingga

Maka jumlah inti yang meluruh mula-mula N0 saat t = 0 adalah


b) pada saat t = 1 menit = t1/2, terdapat inti sebanyak setengah
dari inti saat t = 0,

Dalam SI satuan peluruhan radioaktif dinyatakan sebagai


becquerel (Bq) yang didefinisikan sebagai satu peluruhan
per sekon
1 Bq = 1 peluruhan/s
Dalam sejarahnya radioaktifitas dinyatakan juga dalam
satuan curie (Ci) yang didefinisikan sebagai
1 Ci = 3,7 x 1010 peluruhan/s = 3,7 x 1010 Bq
Satuan curie diperoleh dari radiasi yang dipancarkan oleh 1
g radium. Untuk keperluan praktis satuan curie dapat
diperkecil dalam millicurie (mCi) atau microcurie (mCi)
Q > 0 ; reaksi eksotermis
Faktor Q = - (m)c2 Q < 0 : reaksi endotermis
Quiz
1. Carilah energi yang dibebaskan dari peluruhan
radioaktif di bawah ini

jika massa Th = 232,038 050 u; Ra = 228,031 064 u


dan He = 4,002 603 u.
2. Untuk reaksi:

Jika massa H =1,007 825 u dan Li = 7,016 004 u


3. Hitung energi total dalam kilowatt-jam pada reaksi
fisi dari 1 g 235U, anggap per fisi membebaskan
energi 200 MeV? Cari juga energi sebesar 200 MeV
itu setara dengan berapa gram massa?
PR
Tipler Bhs. Inggris.
Hal. 1331, No.: 27,28,29,34
Hal. 1332, No.: 47, 48

Anda mungkin juga menyukai