Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

SINUSITIS

Nova Kurnia
2012730068

Pembimbing
dr. Rini Febrianti, Sp. THT-KL
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. W
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Berat Badan : 39 Kg
Tanggal pemeriksaan : 7 Oktober 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pilek pada hidung kiri sejak 2 bulan yang
lalu

Riwayat Penyakit Sekarang

Os datang bersama anaknya ke poli THT RSU Banjar dengan


keluhan pilek pada hidung kiri sejak 2 bulan sebelum masuk Rumah
Sakit. Pilek dirasakan hilang timbul. Cairan hidung akan keluar
sendiri pada saat cuaca dingin terutama diperberat pada saat
malam hari. Warna cairan hidung yang keluar bening dan berwarna
kental hijau bila dikeluarkan oleh pasien. Hidung disebelah kiri suka
berbau. Keluhan disertai dengan sakit kepala dan kedua telinga
kadang-kadang terasa sakit dan tidak keluar cairan. Os sering
merasa sakit gigi. Keluhan demam maupun batuk disangkal. Os
tidak memiliki riwayat alergi dingin, makanan maupun obat-obatan.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluhan yang sama pada keluarga, riwayat alergi


pada keluarga tidak ada.

Riwayat Alergi

Alergi pada makanan, suhu, cuaca dan debu disangkal,


ANAMNESIS

Riwayat Pengobatan

Pasien belum berobat untuk keluhan yang dirasakan saat ini.

Riwayat Psikososial

Os sering mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Pasien


tidak merokok. Pasien tinggal bersama anak, menantu dan cucunya
didalam 1 rumah. Keadaan rumah sering diberihkan, ventilasi udara
yang cukup.
PEMERIKSAAN FISIK

TANDA VITAL
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Penafasan : 21 x/menit, teratur
Nadi : 88 x/menit, teratur, kuat angkat
Suhu : 36,8C
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : normochepal
Mata : Sklera ikterik -/-, Konjungtiva anemis -/-
Mulut : bibir kering (-), sianosis (-), pucat (-)
Thorax : simetris, retraksi -/-, massa -/-, scar -/-,
vocal fremitus kiri=kanan
- Cor : BJ I II murni reguler, gallop (-) murmur (-)
- Pulmo : vesikuler, wheezing (-) ronkhi (-)
Abdomen : supel, massa -, scar , bising usus
10x/m normal
Ekstremitas : deformitas -, oedem , CRT < 2
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Hidung
PEMERIKSAAN FISIK

Rhinoskopi Anterior
PEMERIKSAAN FISIK

Rhinoskopi Posterior
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Mulut dan


Tenggorok
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Mulut dan


Tenggorok
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Mulut dan


Tenggorok
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Sinus
Paranasal
PEMERIKSAAN FISIK
Resume
Ny. W, Perempuan 57 tahun. Datang bersama anaknya
dengan keluhan keluar sekret di hidung sinistra sejak 2
bulan SMRS. Sekret berwarna hijau kental dan bening.
Hidung di sinistra suka berbau. Keluhan disertai dengan
sakit kepala, telinga kadang terasa sakit dan sering
merasa sakit gigi.

Pemeriksaan Fisis :
Pada rhinoskopi anterior didapatkan hidung sinistra terdapat
sekret berwarna kuning dan berbau, konka hipertrofi. Pada
pemeriksaan mulut didapatkan gigi goyang dan berlubang di
molar 2. Pada pemeriksaan sinus paranasal didaptkan nyeri
tekan di sinus maksila kiri.
Diagnosa

Sinusitis Akut

Rencana Tatalaksana

Non Medikamentosa
Menjelaskan bahwa keluhan ini terjadi akibat sumber infeksi pada
gigi yang goyang dan berlubang dan harus segera mehubungi
dokter gigi dan mencabutnya.

Medikamentosa
Amoksilin 3 x 1 tab
Pseudoefedrin 3 x 1 tab
Dekongestan spray
Prognosis

Quo ad Vitam : ad bonam


Quo ad Fungtionam : ad bonam
Quo ad Santionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Sinusitis di definisikan sebagai inflamasi mukosa sinus


paranasal. Umumnya disertai atau dipicu oleh rhinitis
sehingga sering disebut rhinosinusitis.
Sinusitis Akut
Sinusitis akut terjadinya gejala dengan batas 4 minggu.
Sinusitis akut pada orang dewasa mempengaruhi beberapa
sinus, yaitu sinus maksilaris, sinus ethmoid, sinus frontal
dan sinus sphenoid. Peradangan pada sinus tersebut bisa
melibatkan satu, beberapa atau semua sinus paranasal
(pansinusitis). Sinusitis akut umumnya hasil penyebaran suatu
peradangan intranasal (rhinitis), karena mukosa sinus paranasal
berhubungan dengan rongga hidung (rhinogenic sinusitis).
Sinusitis Akut
Kasus sinusitis dari dentogen yang timbul dari infeksi akar
gigi. Infeksi gigi rahang atas seperti infeksi apikal akar gigi
atau inflamasi jaringan periondontal mudah menyebar
secara langsung ke sinus terutama sinus maksilaris, atau
melalui pembuluh darah dan limfe. Harus curiga adanya
sinusitis dentogen pada sinusitis maksilaris kronik yang
mengenai satu sisi dengan ingus purulent dan napas berbau
busuk.
GEJALA

Sinusitis Akut
Gambaran klinis sinusitis akut ditandai dengan fitur rhinitis
akut yang dikombinasikan dengan tingkat sakit kepala.
Umumnya rasa sakit kepala tergantung dari sinus yang
terkena peradangan.
Sinusitis Kronik
Sinusitis akut terjadinya gejala dengan batas 12 minggu
lebih. Sinusitis kronik menghambat drainase dari sistem
sinus ethmoid anterior. Mukosa menjadi bengkak terutama
dibagian ostiomeatal. Sinusitis kronik sering mempengaruhi
sinus maksilaris dan sinus ethmoid sedangkan frontal dan
sphenoid jarang terlibat.
GEJALA

Sinusitis Kronik
Karakter rasa sakit yang tertekan terus menerus atau sakit
kepala yang berulang. Banyak pasien juga mengeluhkan
drainase nasofaring (postnasal drip), dan beberapa
menegeluh pernapasan di hidung tersumbat.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan Fisik :
1. Rhinoskopi Anterior
2. Rhinoskopi Posterior
3. Naso-endoskopi
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang :
1. Foto polos : Waters, PA dan lateral
2. CT Scan
Terapi
Tujuan terapi sinusitis : 1) mempercepat penyembuhan, 2)
mencegah komplikasi, 3) mencegah perubahan menjadi
kronik.
Antibiotik dan dekongestan merupakan terapi pilihan pada
sinusitis akut bakterial.
Selain dekongestan oral dan topical, terapi lain dapat
diberikan jika diperlukan, seperti analgetik, mukolitik,
steroid oral/topical, pencuci rongga hidung dengan NaCl
Tindakan Operasi
Bedah sinus endoskopi fungsional merupakan operasi
terkini untuk sinusitis kronik yang memerlukan operasi.
Tindakan ini telah menggantikan hamper semua jenis
bedah sinus terdahulu karena memberikan hasil yang
lebih memuaskan dan tindakan lebih ringan dan tidak
radikal.

Indikasinya berupa : sinusitis kronikyang tidak membaik


setelah terapi adekuat, sinusitis kronik disertai kista atau
kelainan yang irreversible.
Komplikasi
Kelainan orbita
Kelainan intracranial
Osteomyelitis dan abses subperiostal
Kelainan paru
Daftar Pustaka
Lee, J. K. Essential Otolaryngology Head & Neck Surgery.
Eighth Edition
Rudolf P, Gerhard G, Heinrich I, Basic
Otorhinolaryngology. Germany: 2006. Hal 238-240
Soepardi, E.A., et al., Telinga Hidung Tenggorok Kepala
Leher. 7 ed. Daftar penyakit hidung. FK UI.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai