Anda di halaman 1dari 18

PERDARAHAN PADA KEHAMILAN

(ABORTUS)

Aira Safitri
Fondha Zuliana
Malinda Ine S
M.I l M Ilmi Hidayatullah
Definisi
Perdarahan dari uterus yang disertai
dengan keluarnya sebagian atau seluruh
hasil konsepsi sebelum pada usia
kehamilan < 20 minggu dan atau berat
janin < 500 gr
Etiologi
Kelaianan pertumbuhan hasil konsepsi

Kelainan pada plasenta

Faktor maternal

Factor eksternal

Kelainan traktus genetalia


Klasifikasi Abortus

1.Abortus Imminens
2. Abortus Insipiens
Spontan
3. Abortus Inkomplit
Abortus 4. Abortus Komplit
5. Missed Abortus

Provo 1. Medicinalis
katus 2. Kriminalis
Abortus Spontan
Manifestasi Klinis

Terlambat Haid

Perdarahan Pervaginam

Nyeri perut bagian bawah


atau spasme

Keluarnya massa
kehamilan atau konsepsi
Pathway
Pemeriksaan Penunjang

1. Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup,


bahkan 2 3 minggu setelah abortus
2. Pemeriksaan Doppler atau USG untuk
menentukan apakah janin masih hidup
3. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada
missed abortion
Landasan Askep
Pengkajian Fisik
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi
klien.
Adapun hal hal yang perlu di kaji adalah :
Biodata:
mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ;

Keluhan utama:
kaji adanya menstruasi tidak lancer dan adanya pendarahan pervagina berulang

Riwayat kesehatan:
Riwayat kesehatan sekarang yaitu
keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti
perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia
kehamilan.
Riwayat kesehatan masa lalu
keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti
perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia
kehamilan.
Riwayat penyakit yang pernah dialami:
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya
DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary ,
penyakit endokrin , dan penyakit-penyakit lainnya.
Riwayat kesehatan keluarga:
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut
dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit
menular yang terdapat dalam keluarga.
Riwayat kesehatan reproduksi:
Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya,
banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe
serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang
menyertainya
Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas:
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam
kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan
anaknya.
Riwayat pemakaian obat:
Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat
digitalis dan jenis obat lainnya.
Pola aktivitas sehari-hari:
Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB
dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik
sebelum dan saat sakit.
Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas:
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan
hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.
Riwayat pemakaian obat:
Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat
digitalis dan jenis obat lainnya.
Pola aktivitas sehari-hari:
Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan
BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum
dan saat sakit.
Pemeriksaan fisik, (Johnson & Taylor, 2005 : 39) meliputi :
pemeriksaan umum
Keadaan umum tampak lemah
Kesadaran menurun,
Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi
Tanda-tanda vital : - Tekanan darah normal atau menurun,
Denyut nadi normal atau cepat dan kecil,
Suhu badan normal atau meningkat.
Pemeriksaan fisik
Inspeksi:
mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola
pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan postur,
penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan seterusnya
Palpasi :
Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur
kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.
Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi janin atau
mencubit kulit untuk mengamati turgor.
Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang abnormal
Pemeriksaan abdomen
Abdomen lunak,uterus dapat teraba dan nyeri tekan yang hebat
pada abdomen,menunjukan iritasi peritoneum karena infeksi
atau pendarahan intra abdomen.
Auskultasi:
Mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada
untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau
denyut jantung janin.

Pemeriksaan laboratorium:
Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG,
biopsi, pap smear.
Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang
KB, apakah klien setuju, apakah klien menggunakan
kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah :
Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang abortus
-Tujuan : kecemasan ibu berkurang
-Intervensi :
Lakukan komunikasi terapetik dengan pasien
Berikan informasi tentang abortus
Yakinkan pasien tentang diagnose

DevisitVolume Cairan s.d Perdarahan


-Tujuan :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun
kualitas.
-Intervensi :
Kaji kondisi status hemodinamika
Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik
bervariasi

Ukur pengeluaran harian


Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah
cairan yang hilang pervaginal
Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi
-Tujuan :
Klien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
-Intervensi :
Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
Rasional : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai
untuk menccegah kondisi klien lebih buruk
Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
Rasional : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi
Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
Rasional : Mengistiratkan klilen secara optimal

Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri


-Tujuan :
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
-Intervensi :
Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
Rasional : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi.
Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
Rasional : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
Kolaborasi pemberian analgetika
Rasional : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun
sistemik dalam spectrum luas/spesifik
Resiko tinggi Infeksi b.d perdarahan, kondisi vulva lembab
-Tujuan :
Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan
-Intervensi :
Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan
bau
Rasional : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat
dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak
enak mungkin merupakan tanda infeksi
Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa
perdarahan
Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital
yang lebih luar
Lakukan perawatan vulva
Rasional : Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat
dapat menyebabkan ineksi.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai