Anda di halaman 1dari 12

PAJAK KENDARAAN

Kelompok 1 :

BERMOTOR Rosyidah
Tifandi
Gisela
Dewi
Yudita
Pengertian PKB
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas
kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan
bermotor.

Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan


beroda beserta gandengannya yang digunakan di
semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh
peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya
yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya
energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan
bermotor yang bersangkutan,termasuk alat-alat berat
dan alat-alat besar yang dalam operasinya
menggunakan roda dan motor dan tidak melekat
secara permanen serta kendaraan bermotor yang
dioperasikan di air
Objek PKB

Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah


kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan
Bermotor. Termasuk dalam pengertian
Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah kendaraan bermotor
beroda beserta gandengannya, yang
dioperasikan disemua jenis jalan darat dan
kendaraan bermotor yang dioperasikan di air
dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross
Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh Gross
Tonnage).
Subjek PKB

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah


orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau
menguasai Kendaraan Bermotor.
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang
pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan
Bermotor.
Dalam hal Wajib Pajak Badan, kewajiban
perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa
Badan tersebut
Dikecualikan dari pengertian
Kendaraan Bermotor
a. kereta api;
b. Kendaraan Bermotor yang semata-mata
digunakan untuk keperluan pertahanan dan
keamanan negara;
c. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau
dikuasai kedutaan, konsulat,perwakilan negara asing
dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga
internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan
pajak dari Pemerintah dan
d. objek Pajak lainnya yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah.
Tarif PKB

(1) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor pribadi ditetapkan sebagai berikut:


a. untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama paling rendah sebesar 1%
dan paling tinggi sebesar 2%
b. untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dan seterusnya tarif dapat
ditetapkan secara progresif paling rendah sebesar 2% (dua persen) dan
paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).
(2) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor angkutan umum, ambulans, pemadam
kebakaran,sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan,
Pemerintah/TNI/POLRI,Pemerintah Daerah, dan kendaraan lain yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah,ditetapkan paling rendah sebesar 0,5%
(nol koma lima persen) dan paling tinggi sebesar 1% (satu persen).
(3) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar
ditetapkan paling
rendah sebesar 0,1% (nol koma satu persen) dan paling tinggi sebesar 0,2%
(nol koma dua persen).
(4) Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Denda PKB

Perhitungan normal denda per tahun : 25 %.


Terlambat 1 bulan : PKB x 25% x 1/12.
Terlambat 2 bulan : PKB x 25% x 2/12.
Terlambat n bulan : PKB x 25% x n/12.
Denda SWDKLLJ(Tarif Sumbangan Wajib
Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan)

Rp. 35000,- untuk Sepeda Motor.


Rp. 100.000,- untuk Kendaraan Roda 4
BOBOT

Bobot,dihitung berdasarkan faktor-faktor:


a. tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar
jumlah sumbu, roda, dan berat Kendaraan
Bermotor;
b. jenis bahan bakar Kendaraan Bermotor yang
dibedakan menurut solar, bensin, gas, listrik,
tenaga surya, atau jenis bahan bakar lainnya; dan
c. jenis, penggunaan, tahun pembuatan, dan ciri-
ciri mesin Kendaraan Bermotor yang dibedakan
berdasarkan jenis mesin 2 tak atau 4 tak, dan isi
silinder.
Rumus Perhitungan

Pajak terhutang= Tarif pajak x dasar pengenaan pajak


Tarif pajak x ( NJKB x Bobot)
CONTOH KASUS
Si Budi memiliki sepeda motor dengan nilai PKB Rp
250.000,- dan SWDKLJJ Rp 40.000,-. Ia terlambat
membayar selama 6 bulan. Berapa jumlah denda dan
pajak yang harus ia bayar?

Denda PKB untuk 6 bulan = 250.000x25%x6/12 =


31.250
Total denda pajak = Denda PKB + Denda SWDKLLJ
= 31.250+ 40.000
= 71.250
Total PKB = PKB + SWDKLJJ + total denda PKB =
250.000 + 40.000 + 63.250 = 361.250
CONTOH KASUS
Yuda Sengara memiliki 1 (satu) unit mobil jenis sedan merk ABC dengan
tipe XYZ tahun pembuatan 2013 (Mobil I) dan 1 (satu) unit mobil jenis
jeep merk DEF dengan tipe OPQ dengan tahun pembuatan 2013 (Mobil
II). Kedua mobil tersebut didaftarkan atas namanya dan alamatnya di
Kotamadya Jakarta Selatan. Bagaimanakah tata cara perhitungan Pajak
Kendaraan Bermotor terutang untuk 1 (satu) tahun pajak?

Jawab: Setelah diketahui bahwa Mobil I memiliki Nilai Jual Kendaraan


Bermotor sebesar Rp 150.000.000,00 diketahui bahwa Mobil II memiliki Nilai
Jual Kendaraan Bermotor sebesar Rp 300.000.000,00 Maka perhitungannya
adalah:
Mobil I = (Rp 150.000.000,00 x 1) x 1,5% = Rp 2.250.000,00 (Dua Juta Dua
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
Mobil II = (Rp 300.000.000,00 x 1) x 2% = Rp 6.000.000,00 (Enam Juta
Rupiah)
Dengan demikian, total Pajak Kendaraan Bermotor terutang untuk 1 (satu)
masa pajak yang wajib dibayarkan Yuda Sengara adalah sebesar Rp
8.250.000,00 (Delapan Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai