MAKALAH
OLEH:
DEWI RAHMAWATI
163141414111009
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
JURUSAN PERPAJAKAN
MALANG, MEI 2017
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Mekanisme
Pemungutan Pajak Hotel Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Mojokerto dengan baik dan tepat waktu. Semoga Allah SWT
melimpahkan salawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang menunjukkan
jalan terang terhadap umat manusia.
Secara umum makalah ini terdiri atas lima bagian. Bagian pertama,
pendahuluan yang terdiri atas Latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat. Bagian kedua, Tinjauan pustaka. Bagian ketiga, Metodelogi penelitian.
Bagian ke empat, Pembahasan. Bagian kelima , Penutup yang terdiri atas
kesimpulan dan saran.
Tugas pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja masih jauh dari
kata sempurna. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun bagi penulis sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya dan sebagai pembelajaran bagi penulis dalam menyelesaikan tugas-
tugas makalah di kemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4
B. Fungsi Pajak.............................................................................................5
C. Tarif Pajak.................................................................................................6
D. Pengelompokan Pajak..............................................................................6
METODOLOGI PENULISAN..............................................................................12
PEMBAHASAN...................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................... 20
A. KESIMPULAN..........................................................................................20
B. SARAN.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Kota mojokerto adalah salah satu kota dengan luas paling kecil,Luas
keseluruhan wilayah kota Mojokerto adalah 16.42 km Kota Mojokerto hanya
terbagi atas 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Prajurit Kulon dan Kecamatan
Magersari, yang terdiri dari 18 Kelurahan, 177 RW, 661 RT, dan 70 Dusun
Lingkungan. Sedangkan untuk luas kabupaten Mojokerto sendiri hanya 872 km ,
Kabupaten Mojokerto sendiri terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas
sejumlah desa dan kelurahan. Mojokerto sendiri merupakan salah satu daerah
berkembang di Indonesia, setiap daerah memiliki potensi sendiri untuk
memajukan daerahnya masing-masing tidak terkecuali Kabupaten Mojokerto.
1
besar, namun pajak hotel merupakan sumber penerimaan yang potensial bagi
daerah jika dapat dikelola dengan baik. Sebagai salah satu pajak tidak langsung
pajak hotel merupakan pajak daerah karena dipungut oleh Pemerintah Daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah,dan dengan semakin
berkembangnya jumlah hotel yang ada di Kabupaten Mojokerto, maka
memungkinkan dilakukan pemungutan pajak hotel oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Mojokerto.
1. Bagi Instansi
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Penulis
Makalah ini dibuat penulis untuk memperdalam dan menerapkan teori yang
sudah disampaikan, serta penulis ingin menyampaikan salah satu jenis pajak
yang sedang berkembang di Kabupaten Mojokerto untuk didukung memajukan
Kabupaten Mojokerto.
TINJAUAN PUSTAKA
Mekanisme adalah suatu rangkaian kerja sebuah alat yang digunakan dalam
menyelesaikan sebuah masalah yang berkaitan dengan proses kerja, tujuannya
adalah untuk menghasilkan hasil yang maksimal serta mengurangi kegagalan
(Moenir, 2001) .
Menurut (Bagus, 1996) adalah interaksi bagian satu dengan bagian lainnya
dalam suatu sistem secara keseluruhan untuk menghasilkan fungsi atau kegiatan
sesuai dengan tujuan
B. Fungsi Pajak
Beberapa fungsi pajak menurut Mardiasmo (2006:1-2) adalah :
C. Tarif Pajak
Beberapa jensi tarif dalam pajak menurut Mardiasmo (2006:9-10) adalah :
D. Pengelompokan Pajak
1.Menurut Golongannya
a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan
tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain
b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain
2.Menurut Sifatnya
a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga negara
b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah
Pasal 6
Pemungutan pajak tidak dapat diborongkan.
Pasal 7
(1) Pajak dipungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri
oleh Wajib Pajak.
(2) Wajib Pajak memenuhi kewajiban pajak yang dipungut dengan menggunakan
Surat Ketetapan Pajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan.
(3) Wajib Pajak memenuhi kewajiban pajak yang dibayar sendiri dengan
menggunakan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak
Daerah Kurang Bayar dan atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar
Tambahan.
(4) Terhadap Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dapat diterbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan,
Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding sebagai dasar pemungutan
dan penyetoran pajak.
Pasal 8
(1) Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah atau Dokumen lain yang
dipersamakan, Surat Tagihan Pajak Daerah, Surat Keputusan Pembetulan, dan
Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (2) dan ayat (4) diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.
(2) Tata cara pengisian dan penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah,
penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, atau Surat Ketetapan
Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (3) diatur dengan keputusan Kepala Daerah.
Pasal 9
(1) Dalam jangka waktu 5 tahun sesudah saat terutangnya pajak, Kepala
Daerah dapat menerbitkan:
a. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar dalam hal:
1) apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak yang
terutang tidak atau kurang bayar
2) apabila Surat Pemberitahuan Pajak Daerah tidak disampaikan kepada Kepala
Daerah dalam jangka waktu tertentu dan setelah ditegur secara tertulis
3) apabila kewajiban mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah tidak dipenuhi,
pajak yang terutang dihitung secara jabatan.
b. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan apabila ditemukan
data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan
penambahan jumlah pajak yang terutang.
c. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil apabila jumlah pajak yang terutang sama
besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada
kredit pajak.
(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Daerah
Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1) dan angka
2) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% sebelum dihitung
dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24
bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.
(3) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Keputusan Pajak
Daerah Kurang Bayar Tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari jumlah
kekurangan pajak tersebut.
(4) Kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dikenakan apabila
Wajib Pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.
(5) Jumlah pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah kurang
Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 3) dikenakan sanksi
administrasi berupa kenaikan sebesar 25% dari pokok pajak ditambah sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% sebulan dihitung dari pajak yang kurang
atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung sejak
saat terutangnya pajak.
Pasal 10
(1) Kepala Daerah dapat memnerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah apabila:
a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar
b. dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah terdapat kekurangan
pembayaran sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung
c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.
(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Tagihan Pajak Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dan huruf b ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% setiap bulan untuk paling lama 15 bulan sejak saat terutangnya
pajak.
(3) Surat Ketetapan Pajak Daerah yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh
tempo pembayaran dikenakan sanksi
administrasi berupa bunga sebesar 2% sebulan, dan ditagih melalui Surat
Tagihan Pajak Daerah.an Retribusi Daerah
Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan hotel. Hotel adalah bangunan yang
khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap/istirahat,memperoleh
pelayanan dan/fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran.termasuk bangunan
lainnya yang menyatu dikelola dan dimiliki piihak yang sama,kecuali untuk
perkantoran dan pertokoan . Menurut Diaz Priantara (2012:571)
Yang menjadi subjek pajak hotel adalah Orang Pribadi/Badan yang melakukan
pembayaran kepada hotel
Pasal 2
(1) Dengan nama Pajak Hotel dipungut pajak atas setiap pelayanan hotel
(2) Obyek Pajak adalah setiap pelayanan yang disediakan hotel dengan
pembayaran, termasuk :
a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek
b. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tinggal
jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan
c. Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel
bukan untuk umum
d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.
Pasal 3
3.Besarnya pajak terutang dihitung dengan mengalikan Tarif pajak hotel dengan
jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel
METODOLOGI PENULISAN
PEMBAHASAN
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Seksi Pendaftaran
2. Seksi Pendataan
3. Seksi Penilaian.
3. Seksi Pelayanan.
1. Seksi Penagihan
2. Seksi Keberatan
3. Seksi Penerimaan.
1. Seksi Peningkatan
2. Seksi Pengendalian
a. Jelas, jelas disini dimaksud adalah penulisan data yang diminta dalam
SPTPD harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
kesalah pahaman yang dapat merugikan instansi atau wajib pajak sendiri
b. Benar, benar disini dimaksud adalah data yang menyangkut pajak hotel
harus dilaporkan/ditulis dalam SPTPD harus sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya
c. Lengkap, lengkap disini dimaksud adalah semua kolom yag ada didalam
SPTPD,baik yang mencangkup subjek pajak/wajib pajak harus diisi
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
3. Pembayaran Pajak
Pembayaran pajak hotel dapat dilakukan melalui Kas Daerah atau tempat
lain yang ditunjuk oleh Bupati dengan menggunakan Surat Setoran Pajak
Daerah (SSPD) , apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang telah
ditunjuk maka harus disetor ke kas daerah paling lambat 1 x 24 jam.
4. Penagihan Pajak
Surat paksa diterbitkan 21 hari setelah sejak tanggal Surat Teguran atau
Surat Peringatan , Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka
waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paksa, Bupati segera
menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. Setelah dilakukan
penyitaan dan Wajib Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya, setelah lewat
10 hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan,
Walikota mengajukan permintaan penetapan tanggal pelelangan kepada Kantor
Lelang Negara.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas,maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
SUMBER LAIN:
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Mojokerto No. 4 Tahun 2016 tentang Pajak
Daerah
Peraturan Bupati Mojokerto No. 34 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas Pokok
dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Kabupaten Mojokerto