Anda di halaman 1dari 20

Pengertian Minuman Keras (MIRAS)

Minuman keras bukan berarti bentuknya yang


keras, melainkan dampak yang ditimbulkan.
Minuman keras adalah minuman yang
mengandung alkohol yang bila dikonsumsi
secara berlebihan dan terus- menerus dapat
merugikan dan membahayakan kesehatan
baik jasmani dan rohani maupun bagi
kepentinga perilaku dan secara berpikir
kejiwaan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi minuman keras adalah factor
demografi, factor individu dan masyarakat.
Jenis-Jenis Minuman Keras (MIRAS)
Beberapa Jenis-jenis Minuman keras alkohol dengan kadar
etanol yang dimilikinya :
1. Bir 3-5%
2. Wine 9-18%
3. Anggur obat 9-18%
4. Liqor Min.24
5. Whisky Min.30
6. Genever Min.30
7. Cognac Min.35
8. Gin Min.38
9. Rum Min.38
10. Arak Min.38
11. Vodka Min.40
Penggolongan Minuman Keras
(MIRAS)
Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu :
1. Gol. A berkadar Alkohol 1%-05%
2. Gol. B berkadar Alkohol 5%-20%
3. Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%
Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar
yang terkandung di dalamnya :
1. Bir,Green Sand 1% - 5%
2. Martini, Wine (Anggur) 5% - 20%
3. Whisky, Brandy 20% -55% .
Bagaimana akibat dari meminum
minuman keras / beralkohol ?
Akibat Minum Minuman Keras
(MIRAS)
Gangguan Fisik : meminum minuman beralkohol banyak, akan
menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan
lambung, otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, membuat
penis menjadi cacat, impoten serta gangguan seks lainnya.
Gangguan Jiwa : dapat merusak secara permanen jaringan otak
sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan
penilaian, kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu.
Gangguan Kamtibmas: perasaan seorang tersebut mudah
tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan juga terganggu,
menekan pusat pengendalian diri sehingga yang bersangkutan
menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol akan
menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma dan
sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan tindakan
pidana atau kriminal.
Dampak penyalahgunaan narkoba bagi pelakunya:
1. Menimbulkan gangguan kesehatan jasmani dan rohani,
merusak fungsi organ vital tubuh: otak, jantung, ginjal, hati dan
paru-paru samapi kepada kematian sia-sia yang tak patut
ditangisi.
2. Menimbulkan biaya yang sangat besar baik untuk membeli
narkoba yang harganya sangat mahal, maupun untuk biaya
perawatannya yang juga sangat mahal, sehingga dapat membuat
keluarga orang tua bangkrut dan menderita.
3. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman
keamanan masyarakat.
4. Menimbulkan kecelaan diri yang bersangkutan dan orang lain
5. Perbuatan melanggar hukum yang dapat menyeret pelakunya
ke penjara.
6. Memicu tindakan tidak bermoral, tindakan kekerasan dan
tindak kejahatan.
7. Menurunkan sampai membunuh semangat belajar adalah
perbuatan menghancurkan masa depan.
8. Merusak keimanan dan ketakwaan, membatalkan ibadah
agama karena hilangnya akal sehat.
Bagi orang tua dan keluarga:
1. Menimbulkan bebadn mental, emosional, dna
sosial yang sangat berat
2. Menimbulkan beban biaya yang sangat tinggi
yang dapat membuat bangkrutnya keluarga.
3. Menimbulkan beban penderitaan
berkepanjangan dan hancurnya harapan tentang
masa depan anak.

Bagi masyarkat dan bangsa:


1. Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bgai
program pencegahan, penegeakan hukum dan
perawatan serta pemulhan penderita
ketergantungan narkoba
2. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban,
ketentraman, dan keamanan masyarakt.
3. Menghancurkan kualitas dan daya saing bangsa
serta membunuh masa depan dan kejayaan
bangsa.
4. Berkaitan dengan peningkatan tindak kejahatan
termasuk kerusuhan, separatisme dan terorisme.
Penyebab Timbulnya Perilaku Minum
Minuman Keras (MIRAS)
Faktor internal adalah faktor yang bersumber
pada diri seseorang, baik itu gen,keadaan
psikologos yang tertekan, penyimpangan
kepribadian, ataupun keadaanrendahnya tingkat
rohani seseorang.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor
yangberasal dari lingkungan individu itu sendiri,
baik itu kerena keadaan ekonomi,pendidikan,
budaya, latar belakang kehidupan, maupun
kerana kurangnya pengaruh kontrol sosial
masyarakat.
1. Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Masyarakat,
2. Kebudayaan dan Latar Belakang Kehidupan,
3. Tidak Adanya Peran Orang Tua dan Tokoh
Masyarakat Sebagai kontrol Sosial.
Bagaimana mencegah agar tidak
meminum minuman keras (MIRAS) ?
Upaya Penanggulangan Terhadap
Minuman Keras (MIRAS)
1. Tampaknya miras ini sulit apabila harus dibasmi/dihilangkan sama
sekali. Mungkin dari sisi agama masalah miras tidak ada toleransi,
namun kita perlu juga melihatnya dari sisi lain yaitu kepentingan
adapt dan kepentingan Pariwisata. Dengan demikian yang penting
bukan membasmi miras, tapi memperhatikan perangkat hukum
untuk mengaturnya dan kemudian menegakkan peraturannya.

2. Distributor dan Pengedar minuman keras harus diatur dengan


peraturan daerah. Kendatipun dalam KUHP khususnya pasal
536,537,538 dan 539 secara eksplisit sudah mengatur tentang miras
ini, namun kelihatannya pasal-pasal tersebut perlu direvisi kembali
karena banyak yang kurang tegas dan kurang mengenai substansi (
masih bias ) tentang miras itu sendiri, sehingga menyulitkan aparat
keamanan untuk mengambil tindakkan tegas .
3. Distributor dan pengedar harus memilki izin, demikian juga
penjualnya. Tempat-tempat tertentu seperti hotel, diskotek,
karaoke dan took khusus penjual miras harus diatur oleh peraturan
daerah. Izin untuk menjadi distributor, pengedar dan penampung
miras harus ketat. Artinya agar mereka tidak terlalu gampang
melakukan bisnis miras dengan tanpa melihat usia konsumennya.

4. Penyalah gunaan terhadap izin dan peraturan Daerah tentang miras


ini harus ditindak tegas dengan cara menghukum pelakunya, bukan
memusnahkan mirasnya. Legalisasi dan lokalisasi miras ini tentunya
akan menambah penghasilan asli daerah ( PAD ). Razia rutin harus
dilakukan untuk mengontrol apakah para distributor, penjual dan
penampung tetap konsisten pada peraturan yang ada dan sesuai
dengan izin yang diberikan kepada mereka.
5. Dalam hal penanggulangan miras ini kita perlu
memperhatikan dua hal :
1. Kita juga menerima pemasukkan dari para turis
mancanegara dan juga turis domestic. Oleh sebab itu
persediaan miras tetap harus ada yaitu di hotel-hotel
berbintang, restoran, diskotek, club malam lainnya. Namun
kebijakkan ini harus disertai dengan perangkat hukum yang
jelas dan tegas, agar tidak disalah gunakan dikemudian hari.
2. Jangan lupa bahwa miras untuk kepentingan adapt. Hal
ini perlu segera dipertegas legalisasinya dengan Undang-
Undang atau peraturan Daerah, agar penggunaan miras
pada saat acara adapt betul-betul disiplin hanya untuk
keperluan acara adapt dan bukan untuk acara mabuk-
mabukan atau kompetensi antara anak-anak muda.
Sanyangi tubuh Anda dengan
menjaganya dari pengaruh negatif zat-
zat aditif.

Anda mungkin juga menyukai