Anda di halaman 1dari 17

Archaebacteria

Pengertian Bakteri
Bakteri (dari kata Latin bacterium;
jamak: bacteria) adalah :
kelompok organisme yang tidak
memiliki membran inti sel. Beberapa
kelompok bakteri dikenal sebagai agen
penyebab infeksi dan penyakit.
Struktur sel bakteri relatif sederhana:
tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel,
dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Bakteri
dapat ditemukan di hampir semua tempat:
di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan
organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh
manusia.
Klasifikasi Bakteri
Bakteri terbagi menjadi 2 kelompok
besar, yaitu :
1. Archaebacteria
2. Eubacteria
ARCHABACTERIA
Archaebacteria ( archaio = kuno)
merupakan kelompok bakteri yang
menghasilkan gas metana dari sumber
karbon yang sederhana, uniseluler,
mikroskopik, dinding sel bukan
peptidoglikon, dan secara biokimia
berbeda dengan Eubacteria.
Selain itu, sifat Archaebacteria yang lain
adalah bersifat anaerob, dapat hidup di
sampah, tempat-tempat kotor, saluran
pencernaan manusia atau hewan,
lingkungan bergaram, serta termoplastik
pada suhu panas dan lingkungan asam.
Archaebacteria dianggap sebagai nenek
moyang dari bakteri yang ada sekarang
ini.
Archaebacteria memiliki ciri khusus
sebagai berikut :
1. Dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan.
2. Membran selnya mengandung lipid
berikatan eter.
3. Ribosomnya mengandung beberapa
jenis RNA polimerase.
Berdasarkan lingkungan ekstrimnya,
Archaebacteria terbagi menjadi tiga
kelompok sebagai berikut :
1. Bakteri Metanogen
2. Bakteri Halofil
3. Bakteri Termoasidofil
1. Bakteri Metanogen
Bakteri metanogen adalah bakteri yang
menghasilkan metana dari gas hidrogen dan
CO2 atau asam asetat. Metana disebut juga
sebagai biogas. Bakteri metanogen hidup di
rawa sebagai pengurai.
Contohnya adalah Methanobacterium.
Ciri khas metanogen adalah memiliki
kemampuan menggunakan hidrogen untuk
mereduksi karbondioksida menjadi gas
metana.
Bakteri Methanobacterium
2. Bakteri Halofil
Bakteri Halofil (yunani, halo = garam, philos
suka) adalah bakteri yang hidup di lingkungan
dengan kadar garam tinggi. Bakteri halofil
hidup optimal pada lingkungan dengan kadar
garam 20%. Beberapa jenis bakteri halofil
membutuhkan lingkungan dengan kadar
garam 10 kali lebih tinggi dari kadar garam air
laut. Contoh bakteri halofil adalah
Halobacterium.
Bakteri Halobacterium
3. Bakteri Termoasidofil
Bakteri termoasidofil hidup dilingkungan
ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal
untuk bakteri ini adalah pada temperatur 60-
80C dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada
daerah yang mengandung asam sulfat,
misalnya di kawah vulkanik.
Contohnya adalah bakteri sulfolobus dan
thermoplasma
Bakteri Sulfolobus
Perbandingan bakteri Eucbacteria dan
Archabacteria
Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
Nukleus prokariota prokariota
Dinding sel Tidak mengandung mengandung
peptidoglikan peptidoglikan
Lipid membran Beberapa hidrokarbon tidak
hidrokarbon bercabang
bercabang
RNA-polimerase Beberapa jenis Satu jenis
Intron (bagian gen Ada pada beberapa Tidak ada
yang bukan untuk gen
pengkodean)
Respons terhadap Respons Pertumbuhan
antibiotik pertumbuhan tidak terhambat
streptomisin dan terhambat
kloramfenikol
Referensi

http://bioenergy
ys.blogspot.com/2009/04/archaebacteria.
html

http://ruangilmu.com/index.php?action=artik
el&cat=125&id=54&artlang=id

D:\Archaebacteria dan Eubacteria ~


Masteropk-Exact.htm
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai