Semester IV Sub Pokok Bahasan : 1. Tahapan Perkembangan Industri 2. Masalah Keterbelakangan Industrialisasi di Indonesia. 3. Faktor-faktor pembangkit industri di Indonesia antara lain 4. Faktor-Faktor yang dapat menghambat perkembangan perindustrian 5. Kebijakan Industrialisasi. A. Pendahuluan Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya. Dengan demikian, industri merupakan bagiaan dari proses produksi.
Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak
langsung, kemudian diolah sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan peridustrian. Industri (perindustrian) di Indonesia merupakan salah satu komponen perekonomian yang penting.
Perindustrian memungkinkan perekonomian kita berkembang
pesat dan semakin baik, sehingga membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional. Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat Industri.
Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu
keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji dan penghasilan yang semakin tinggi.
Industrialisasi adalah bagian dari proses
modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi. Pada tahun 1920-an industri modern di Indonesia semuanya dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit.
Setelah Indonesia merdeka, Tahun 1951,
pemerintah meluncurkan RUP (Rencana Urgensi Perekonomian). Program utamanya menumbuhkan dan mendorong industri kecil pribumi dan memberlakukan pembatasan industri besar atau modern yang dimiliki orang Eropa dan Cina. Pada tahun 1957 sektor industri mengalami stagnasi dan perekonomian mengalami masa teduh, pada tahun 1960-an sektor industri tidak berkembang.
Perkembang sektor industri sejak orde baru Akibat
karena situasi polotik yang bergejolak, juga disebabkan kurangnya modal dan tenaga ahli yang terampil.
Pemberlakuan dua undang-undang baru, PMA
tahun 1967 dan PMDN tahun 1968 ternyata mampu membangkitkan gairah sektor industri. Keadaan sektor industri selama tahun 1950-an dan 1960-an pada umumnya tidak menggembirakan karena iklim politik pada waktu yang tidak menentu.
Kebijakan perindustrian selama awal tahun 1960-an
mencerminkan filsafat proteksionalisme dan etatisme yang ekstrim, dengan akibat kemacetan produksi. Sehingga produksi sektor industri praktis tidak berkembang (stagnasi). Selain itu juga disebabkan karena kelangkaan modal dan tenaga kerja ahli yang memadai.
Perkembangan sektor industri mengalami kemajuan yang cukup
mengesankan pada masa PJP I, hal ini dapat dilihat dari jumlah usaha, tenaga kerja yang di serap, nilai keluaran yang dihasilkan, sumbangan devisa dan kontribusi pembentukan PDB, serta pertumbuhannya sampai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Struktur organisasi, dilakukan inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta yang melakukan impor . Sebagai pihak yang membawa,mengubah, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi.
Ideologi, perlu sikap dalam menentukan pilihan untuk
mengembangkan suatu teknologi apakah menganut tecno-nasionalism, techno-globalism, atau techno- hybrids
Kepemimpinan, pemimpin dan elit politik Indonesia
harus tegas dan cermat dalam mengambil keputusan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun luar negeri 1. Keterbatasan teknologi, kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi.
2. Kualitas sumber daya manusia, terbatasnya tenaga
profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru.
3. Keterbatasan dana pemerintah, terbatasnya dana
pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi. Industrialisai di Indonesia mengalami kemunduran mulai dari semenjak krisis Ekonomi terjadi di tahun 1998, hal ini terjadi karna suhu politik yang tidak stabil pada saat itu.
Akan tetapi kemunduran ini bukanlah berarti
Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan Investasi pada industri dalam negeri, tetapi indonesia lebih memfokuskan kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri.
Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting
bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat itu pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk luar. Pemerintahan orde baru melakukan perubahan-perubahan besar dalam kebijakan perindustrian. Ada tiga aspek kebijakan ekonomi yang menumbuhkan iklim lebih baik bagi pertumbuhan sektor industry, yaitu :
1. Dirombaknya sistem devisa. Sehingga transaksi luar negeri
menjadi lebih bebas dan lebih sederhana.
2. Dikuranginya fasilitas-fasilitas khusus yang hanya
disediakan bagi perusahaan Negara, dan kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor swasta bersama-sama dengan sektor BUMN.
3, Diberlakukannya undang-undang penanaman modal asing
(PMA). Dalam implementasinya ada empat argumentasi basis teori yang melandasi suatu kebijakan industrialisasi, yaitu :
1. Keunggulan komperatif, negara-negara yang
menganut basis teori keunggulan komperatif (comparative advantage) akan mengembangkan sub sektor atau jenis-jenis industri yang memiliki keunggulan komparatif baginya.
2. Keterkaitan industrial, negara-negara yang
bertolak dari keterkaitan industrial (industrial linkage) akan lebih mengutamakan pengembangan bidang-bidang kegiatan atau sektor-sektor ekonomi lain. 3. Penciptaan kesempatan kerja, negara yang industrialisasinya dilandasi argumentasi penciptaan lapangan kerja (employment creator) niscaya akan lebih memprioritaskan pengembangan industri-industri yang paling banyak tenaga kerja. Jenis industri yang dimajukan bertumpu pada industri-industri padat karya dan indsutri-industri kecil. 4. Loncatan teknologi, negara-negara yang menganut argumentasi loncatan teknologi (teknologi jump) percaya bahwa industri-industri yang menggunakan tehnologi tinggi (hitech) akan memberikan nilai tambah yang sangat baik, diiringi dengan kemajuan bagi teknologi bagi industri-industri dan sektor lain. Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sektor pertanian. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia sampai tahun 1999. Bahkan sejak tahun 1991 peran sektor industri mampu menjadi sektor utama dengan mengalahkan sektor pertanian. 1. Usaha mikro adalah usaha produktif yang dimiliki oleh badan usaha perorangan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Jumlah tenaga kerja 1-4 orang, aset bersih yang dimiliki paling banyak Rp.50 juta dan memiliki omset per tahun paling banyak Rp.300 juta.
2. Usaha / industri kecil adalah usaha produktif yang
berdiri sendiri yang dilakukan perorangan dan bukan anak perusahaan atau cabang. Usaha kecil memiliki cirri-ciri sebagai berikut : Jumlah tenaga kerja kurang dari 10 orang, aset lebih dari Rp.50 juta namun tidak lebih banyak dari Rp.500 juta. Omset per tahunnya lebih dari Rp.300 juta namun tidak lebih besar dari Rp. 2,5 miliar. 3. Usaha / industri menengah adalah usaha produktif yang berdiri sendiri bukan anak perusahaan ataupun cabang usaha besar. Memiliki cirri-ciri sebagai berikut : Jumlahy tenaga kerja lebih dari 10 - 299 orang, aset bersih antara Rp.500 juta sampai dengan Rp.10 miliar. Omset usaha per tahunnya lebih dari Rp.2,5 miliar sampai dengan Rp.50 miliar, bias dalam bentuk CV, atau PT. 4. Usaha / industi besar adalah usaha yang memiliki tenaga kerja lebih dari 300 orang, jumlah aset bersih lebih dari Rp.10 miliar dan omset per tahunnya d iatas Rp.10 miliar. Dampak positif dari pembangunan industri:
a. Menambah penghasilan penduduk.
b. Menghasilkan aneka barang. c. Memperluas lapangan pekerjaan. d. Mengurangi ketergantungan dengan negara lain. e. Memperbesar kegunaan bahan mentah. f. Bertambahnya devisa negara. a. Terjadinya arus urbanisasi. b. Terjadinya pencemaran lingkungan. c. Adanya sifat konsumerisme. d. Lahan pertanian semakin kurang. e. Cara hidup masyarakat berubah. f. Limbah industri menyebabkan polusi tanah. g. Terjadinya peralihan mata pencaharian Sekian dan terima kasih