Anda di halaman 1dari 17

PENGKAJIAN PASIEN CF

PHALANX DISTAL DX NY. M


RUANG FLAMBOYAN
IDENTITAS
BIODATA
Biodata Pasien
Nama : Ny. M
Tanggal lahir/Umur : 20 Mei 1978 / 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Alamat : Gojosari, Kedung Puh, Nglipar, RT.01 RW.09
Gunung Kidul
Tanggal Masuk :31 Oktober 2016
Diagnosa Medis : CF Phalanx Distal Dextra
No. Register : 16.529.009
KELUHAN UTAMA

Pasien Ny. M mengeluh nyeri dan pegal pada


bagian post-operasi. Pasien juga mengeluh
susah tidur pada malam hari dan siang hari.
RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk ke IGD pada tanggal 31 Oktober 2016
dengan keluhan fraktur akibat kecelakaan pada tangan
sebelah kanan. Dan telah dioperasi pada hari Senin
tanggal 31 Oktober 2016, bengkak pada tangan kanan
(+), eritema (+), Nadi : 90x/menit, suhu: 36oC, RR:
24x/menit, dilakukan Rontgen hasil Fraktur phalanx
distal dextra digip III dan IV manis dextra. Dilakukan
pemeriksaan laboratorium (+), EKG (+), Thorax (+), H (-),
OK (-), Anes (-). Pasien diberikan terapi infus RL (20
tpm), Ketorolac 3x1gr, Ranitidine 2x1gr, Ceftri 2x1gr.
Pasien Ny. E mengeluh badan terasa lemas, nyeri pada
bagian post-operasi dan terasa pegal. Pasien juga
mengeluh susah tidur dan istirahat
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien Ny. M mengatakan pernah mengalami
Hepatitis B 4 tahun yang lalu. Dan sudah
dinyatakan sembuh total. Pasien juga
mengatakan pernah mengalami maag, batuk
dan flu.
3. Riwayat Alergi
Tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan,
dan lain-lain.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita
penyakit menular maupun menurun.
POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Gambaran diri
Tanggapan klien tentang bentuk tubuh : klien
merasa sedikit terganggu aktivitasnya, namun
klien masih merasa percaya diri walaupun
tangannya sudah terluka.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya berusia 38
tahun, sudah menikah, dan mempunyai
seorang anak perempuan berusia 17 tahun
dan ingin memiliki momongan lagi.
3. Peran
Klien mengatakan perannya dalam rumah
adalah sebagai ibu rumah tangga dan bekerja
sebagai buruh pabrik untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari, tetapi sat sakit tidak bisa
memenuhi perannya.
4. Ideal diri
Klien berharap penuh untuk segera sembuh dan
dapat menjalani aktivitas seperti sedia kala.
5. Harga diri
Klien mengatakan tidak malu walaupun
tanggan, kaki, dan pipinya terluka
RUMUSAN DIAGNOSA
Nyeri akut berhubungan dengan agen biologi
Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan rangka neuromuskuler
Kecemasan dan ketidaknyamanan aktivitas fisik
berhubungan dengan gangguan pola tidur
Koping tidak efektif berhubungan dengan rasa takut
tentang ketidaktahuan, persepsi tentang proses
penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat.
TUJUAN
Tujuan

Rasa nyeri teratasi setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 1x24 jam dengan kriteria hasil :
1.Ekspresi wajah klien tidak meringis kesakitan
2.Klien menyatakan nyerinya berkurang
3.Klien mampu beraktivitas tanpa mengeluh nyeri
Klien dapat melakukan mobilisasi dengan
bebas setelah dilakukan terapi 1x24 jam
dengan kriteria hasil:
Klien dapat menggerakkan anggota
tubuhnya yang lainnya yang masih ada
Klien dapat merubah posisi dari posisi tidur
ke posisi duduk
ROM, tonus dan kekuatan otot terpelihara
Klien dapat melakukan ambulasi
Penurunan tingkat kecemasan klien setelah
dilakukan program terapi selama 1x24 jam
dengan kriteria hasil :
Penyebab kecemasan pada klien berkurang
Rangsang lingkungan ketika cemas berkurang
Penampilan peran dapat dipertahankan
Klien dapat tidur secara adekuat
Klien dapat mengendalikan respon kecemasan
Mamajemen koping pasien meningkat setelah
dilakukan terapi selama 1 x 24 jam dengan
kriteria hasil :
Klien dapat menahan diri dari agresifitas
Klien dapat menahan diri dari emosi
Penurunan tingkat kecemasan
INTERVENSI
1. Memantau vital sign, intensitas nyeri dan tingkat
kesadaran.
2.Pertahankan tirah baring
3. Bantu pasien untuk posisi yang nyaman
4. Pakai kompres es atau kompres panas (jika tidak
ada kontraindikasi)
5. Berikan istirahat sampai nyeri hilang
6. Berikan obat analgetik sesuai dengan nyeri yang
dirasakan pasien
Kaji ketidakmampuan bergerak klien yang
diakibatkan oleh prosedur pengobatan dan catat
persepsi klien terhadap immobilisasi
Latih klien untuk menggerakkan anggota badan
yang masih ada
Tingkatkan ambulasi klien seperti mengajarkan
memanfaatkan tongkat dan kursi roda serta
melatih melakukan gerakan ROM aktif dan ROM
pasif
Ganti posisi klien setiap 3 4 jam secara periodik
Bantu klien mengganti posisi dari tidur ke duduk
dan turun dari tempat tidur
Melakukan teknik menenangkan seperti
relaksasi, distraksi, guided imaginari.
Melakukan manajemen lingkungan dan
peningkatan keamanan
Melakukan konseling terhadap peran diri
Melakukan terapi relaksasi otot, pemijatan
(jika tidak ada kontraindikasi) dan terapi musik
Mengajarkan peningkatan koping,
memfasilitasi meditasi
Melakukan bantuan kontrol marah
Dan melakukan bimbingan antisipatif
Melakukan kegiatan konseling dan
memberikan dukungan emosional
Memberikan fasilitas meditasi, dan
manajemen alam perasaan.

Anda mungkin juga menyukai