Anda di halaman 1dari 12

PEMBIAYAAN PENCAPAIAN

MDGS DI INDONESIA
Laporan Kajian Bappenas
(Deddy M. Masykur dkk, 2008)
Oleh:
Cut Khusnul K.
16/407679/PTK/11310
Latar
Belakang
Masalah

Pembiayaan

MDGs
Pencapaian

Strategi
Pembiayaan
Masalah Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi;
Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia;
Pelaksanaan Masih kurang menyatunya kegiatan perlindungan

MDGs
lingkungan hidup dengan kegiatan pemanfaatan
sumber daya alam
Masih lebarnya kesenjangan pembangunan antar
daerah
Perlunya upaya pelembagaan mekanisme pendataan
dengan akurasi dan objektivitas yang teruji.
Minimnya kapasitas aparatur untuk memantau dan
mengevaluasi sasaran MDGs serta menyusun rencana
kerja yang sistematis dan terukur.
Bidang
Pendidikan
Pembiayaan bidang
pendidikan masih belum
memenuhi syarat
minimum 20 persen seperti
yang diamanatkan Undang-
Undang Dasar dan Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Bidang Pembiayaan Khusus
Pendidikan Oleh karena beban pengeluaran out-of-pocket yang harus
ditanggung keluarga miskin dalam menyekolahkan anak
maka perlu adanya kompensasi misalnya berupa beasiswa
atau conditional cash transfers untuk keluarga miskin.
Dengan demikian beban keluarga miskin dapat berkurang
dan orang tua maupun anaknya didorong untuk memiliki
motivasi untuk bersekolah.

Strategi Pembiayaan
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan penguatan
sistem perencanaan terutama di daerah menjadi
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sehingga
memberikan transisi implementasi program dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Bidang
Kesehatan
Pembiayaan kesehatan
pemerintah masih kurang dari
satu persen dari PDB, masih
berada jauh di bawah standar
yang ditetapkan oleh WHO
yaitu sebesar lima persen.
Sebagai perbandingan,
pendanaan kesehatan di
Thailand sebesar lima persen
dari GDP, Filipina dua persen,
dan Malaysia tiga persen (Gani
2002).
Bidang
Kesehatan
Kematian bayi
dan balita dapat
diturunkan

Dana Kesehatan
($12) Kekurangan Gizi Imunisasi pada
Balita Meningkat anak meningkat

70% Private Pencapaian


30% Pemerintah
Source Bidang
Kesehatan
75% Out of HIV AIDS dan
Kematian Ibu saat
Pocket Malaria masih
melahirkan turun
Strategi Pembiayaan menghawatirkan

Pengendalian TB
Oleh karena itu strategi 19% Swasta
mencapai target
pembiayaan MDGs global
melibatkan swasta dan
masyarakat.
6% Asuransi
Bidang Air
Minum dan
Sanitasi
Bidang air minum dan
sanitasi yang membutuhkan
biaya yang sangat besar,
pada saat ini anggaran
pembangunannya masih
kurang dari 0,5 persen dari
total belanja pemerintah.
Bidang Air Indikator dan Pencapaian Pelayanan Air Minum

Minum dan Target: Terlindung (69,1%),


Perpipaan (57,4)

Sanitasi Kualitas
Capaian:Terlindung
(57,2%), Perpipaan
(18,4)

Mudah
Kuantitas
Penggunaan
Strategi Pembiayaan Sanitasi
Indikator
81,8 persen proporsi
Komponen biaya terbesar adalah komponen Dasar
rumah tangga dengan
pemeliharaan yaitu sebesar rata-rata 45% per akses fasilitas sanitasi
tahun. layak di perkotaan
Kehandalan Kontinuitas
dan 60 persen di
Strategi: Pembagian peran dan tanggung jawab pedesaan.
dalam pembiayaan layanan air minum untuk Terjangkau
pencapaian target MDGs. Misalnya, Pemerintah
bertanggungjawab untuk menanggung investasi
awal konstruksi sedangkan biaya pemeliharaan
dan operasional ditanggung oleh masyarakat.
Bidang
Kemiskinan

Program yang sedang


dikembangkan adalah
Bantuan Tunai Bersyarat
atau lebih dikenal dengan
Conditional Cash
Transfers (CCT).
KESIMPULAN
Total kebutuhan biaya untuk pencapaian MDGs bidang pendidikan,
kesehatan, serta air minum dan sanitasi sampai dengan 2015
adalah sangat besar yaitu sebesar Rp 1.830,3 triliun. Sehingga
dibutuhkan strategi pembiayaan sbb:

Peningkatan kapasitas Peningkatan peran Peningkatan kerjasama


pembiayaan, sinkronisasi masyarakat, kalangan pembangunan dan
kebijakan fiskal dengan upaya dunia usaha, dan pembiayaan internasional
pencapaian MDGs, serta organisasi non pemerintah. untuk mendukung
peningkatan optimalisasi pencapaian MDGs di
pengeluaran/ belanja negara. Indonesia

1 2 3
Terimakasih....

Anda mungkin juga menyukai