Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PROTEKSI PADA KUBIKEL 20 KV

Oleh :
1. Galuh Ramadhan A. S.
2. Rosyidatul Maysaroh
3. Wilis Cahyo Pamungkas
PENGERTIAN KUBIKEL 20 KV
KUBIKEL 20 KV ADALAH SEPERANGKAT PERALATAN LISTRIK
YANG DIPASANG PADA GARDU DISTRIBUSI YANG MEMPUNYAI
FUNGSI SEBAGAI PEMBAGI, PEMUTUS, PENGHUBUNG,
PENGONTROL, DAN PROTEKSI SISTEM PENYALURAN TENAGA
LISTRIK TEGANGAN 20 KV. KUBIKEL BIASA TERPASANG PADA
GARDU DISTRIBUSI ATAU GARDU HUBUNG.

FUNGSI KUBIKEL 20 KV
1 . M E N G E N D A L I K A N S I R K U I T YA N G
D I L A K U K A N O L E H S A K L A R U TA M A
2 . M E L I N D U N G I S I R K U I T YA N G D I L A K U K A N
O L E H FA S E / P E L E B U R
3. MEMBAGI SIRKUIT DILAKUAN OLEH
PEMBAGIAN JURUSAN/KELOMPOK (BUSBAR)
Jenis Kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, kubikel 20 kV di Gardu
Induk antara lain :
Kubikel Incoming : berfungsi sebagai penghubung dari sisi
sekunder trafo daya ke busbar 20 kV
Kubikel Outgoing : sebagai penghubung / penyalur dari busbar ke
beban
Kubikel Pemakaian sendiri (Trafo PS) : sebagai penghubung dari
busbar ke beban pemakaian sendiri GI
Kubikel Kopel (bus kopling) : sebagai penghubung antara rel 1
dan rel 2
Kubikel PT / LA : sebagai sarana pengukuran dan proteksi
pengaman terhadap surja..
Fungsi Sistem Proteksi
Mendeteksi adanya gangguan atau kondisi abnormal lainnya
pada bagian sistem yang diamankannya (fault detection)
Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing)
Memberikan indikasi adanya gangguan.
Komponen-komponen penting dalam sistem
proteksi
Relai Proteksi : sebagai elemen perasa yang mendeteksi adanya
gangguan dan keadaan abnormal
Pemutus Tenaga (PMT) : Memutuskan arus gangguan dalam sirkit
tenaga untuk melepaskan sistem yang terganggu
Trafo Arus (CT), Trafo Tegangan (PT) : Sebagai alat pengubah/
pembanding besaran primer menjadi sekender.
Battery (Aki) : sebagai sumber tegangan untuk tripping PMT serta
catu daya untuk relai dan relai bantu (auxiliary relay).
Syarat dan Karakteristik Relay
Kepekaan (sensitivity) : harus peka terhadap gangguan dalam
rangsangan minimum.

Keandalan (reliability) :
1. dependability (Tingkat Kepastian Kerja): tidak boleh gagal.
2. Security : Kepastian untuk tidak salah kerja

Selektifitas (selectivity) : Pengaman harus dapat memisahkan bagian


sistem yang terganggu sekecilnya yaitu hanya seksi atau peralatan
yang terganggu saja.

Kecepatan (speed) : memisahkan daerah terganggu secepat mungkin


sehingga kerugian/ kerusakan akibat gangguan dapat diminimalisasi.
1. Relay OCR (Over Current Relay)
OCR bekerja apabila terjadi arus yang melebihi settingannya.
Relai ini bekerja untuk melindungi peralatan listrik lainnya
apabila terjadi arus lebih akibat :
Adanya penambahan beban atau perkembangan beban.
Adanya gangguan hubung singkat di Jaringan maupun
Instalasi listrik
Gangguan hubung singkat terjadi antar fasa yaitu dua fasa
maupun tiga fasa.
2. Relay GFR (Ground Fault Relay)
DGFR adalah perpaduan 2 karakteristik relai yaitu :

A. DGR ( Directional Ground Relay )


Rele ganguan tanah berarah dipasang pada penyulang 20 kV sebagai
pengaman utama untuk mengamankan gangguan 1 phasa ke tanah.
Rele ini bekerja berdasarkan dua besaran. Yaitu arus Io ( dari ZCT yang
baru memang baru muncul kalau ada gangguan tanah ) dan Vo ( dari PT )
Open Delta yang menghasilkan suatu sudut dan arah tertentu.
Bila salah satu komponen tidak terpenuhi maka rele tidak akan bekerja.

B. GFR ( Ground Fault Relay/ Earth Faulth )


Rele arus lebih tanpa arah atau GFR adalah rele yang bekerja apabila
dilalui arus yang melebihi settinganya (dari ZCT).
Arus lebih yang dideteksi rele ini berasal dari ganguan phasa tanah.

Anda mungkin juga menyukai