Anda di halaman 1dari 11

KONSEP SISTEM PENALARAN

BAHASA INDONESIA

Sistem penalaran = logika.


Sistem penalaran
Logika atau penalaran berarti suatu
???
proses berpikir yang berusaha
menghubungkan fakta-fakta atau
evidensi-evidensi yang diketahui
menuju suatu simpulan atau
pengetahuan tentang kaidah berpikir.
JENIS SISTEM PENALARAN
BAHASA INDONESIA

Penalaran Induktif: generalisasi,


analogi, dan hubungan kausal.
Jenis
sistem penalaran
bahasa Indonesia
Penalaran Deduktif: silogisme
dan entimen.
Penalaran Induktif

Generalisasi, yaitu proses penalaran


dari sejumlah fakta atau gejala
khusus yang diamati lalu ditarik
simpulan umum tentang sebagian
atau seluruh gejala yang diamati itu.
Contoh: Pemerintah mendirikan sekolah-sekolah sanpai
ke pelosok. Puskesmas juga dibangun di mana-
mana. Lapangan kerja baru diciptakan. Bahkan
pembangunan rumah ibadah juga dibantu dan
didukung oleh pemerintah. Memang menjadi tugas
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
Penalaran Induktif

Analogi, adalah Proses penalaran yang


bertolak dari dua peristiwa atau gejala
khusus yang memiliki unsur kesamaan
untuk menarik sebuah simpulan Dalam hal
ini, terdapat dua hal yang dipersamakan.
Contoh: Aminah adalah alumni SMK X jurusan
tata boga. Ia bekerja di Caf Indah Ibu Inem.
Ia sangat kreatif dalam bekerja. Selama ia
bekerja di sana, Caf Bu Inem selalu untung
banyak. Karena pengunjung terus bertambah,
Bu Inem memerlukan karyawan baru.
Dengan mengabaikan pelamar yang lain,
Suminten yang juga alumni SMK X langsung
diterima Bu Inem.
Penalaran Induktif

Hubungan Kausal, yaitu proses penalaran yang


dimulai dengan menggunakan fakta yang berupa
sebab dan sampai pada simpulan yang yang
merupakan akibat atau sebaliknya.

Contoh: Pembakaran hutan di Indonesia sedang marak.


Asap mengepul dari sana-sini. Peringatan pemerintah
sudah tidak diindahkan. Orang-orang berlomba
membuka lahan untuk menyongsong musim hujan.
Mereka tidak perduli bahwa asap hasil pembakaran itu
tidak hanya mengganggu rakyat Indonesia, tetapi juga
negara tetangga. Jarak pandang di jalan raya menjadi
sangat pendek. Kecelakaan pun terjadi di mana-mana.
Penalaran Deduktif

Silogisme yaitu suatu bentuk proses


penalaran yang berusaha menghubungkan
sebuah pernyataan umum dengan sebuah
pernyataan khusus untuk menarik suatu
simpulan.
Silogisme dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
silogisme kategorial, alternatif, dan hipotesis.

Contoh Silogisme Kategorial


PU : Semua mahasiswa sudah menamatkan SMA.
PK : Aisyah adalah mahasiswa.
S : Aisyah sudah menamatkan SMA.
Penalaran Deduktif

Silogisme: silogisme kategorial,


alternatif, dan hipotesis.
Contoh Silogisme Alternatif
PU : Panen di daerah itu gagal karena banjir atau hama.
PK : Tahun ini panen gagal tidak karena banjir.
S : Panen di daerah itu gagal karena hama.

Contoh Silogisme Hipotesis


PU : Jika hari ini tidak hujan, saya akan pulang.
PK : Hari ini hujan.
S : Saya tidak akan pulang.
Penalaran Deduktif

Entimen adalah silogisme yang


disingkat.

Contoh Silogisme Kategorial


PU : Semua mahasiswa sudah menamatkan SMA.
PK : Aisyah adalah mahasiswa.
S : Aisyah sudah menamatkan SMA.

Entimen:
Aisyah sudah menamatkan SMA karena dia adalah
mahasiswa
Penalaran Deduktif

Silogisme: silogisme kategorial, alternatif, dan


hipotesis.
Contoh Silogisme Alternatif
PU : Panen di daerah itu gagal karena banjir atau hama.
PK : Tahun ini panen gagal tidak karena banjir.
S : Panen di daerah itu gagal karena hama.
Entimen:
Panen di daerah itu gagal karena hama berhubung tahun ini panen di
daerah itu gagal tidak karena banjir.

Contoh Silogisme Hipotesis


PU : Jika hari ini tidak hujan, saya akan pulang.
PK : Hari ini hujan.
S : Saya tidak akan pulang.
Entimen:
Saya tidak akan pulang karena hari ini hujan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai